suatu kegiatan
variant produk yang berbeda pasti ada kegiatan penggantian produk atau dikenal
dengan istilah Changeover. Kegiatan changeover ini membutuhkan waktu dan
sangat mempengaruhi dari hasil produksi.
Salah faktor yang berpengaruh dalam proses produksi adalah begaimana
meminimalkan waktu proses ganti model (changeover time) dan waktu setup
(setup time). Walau pun proses tersebut masuk dalam kategori tidak bernilai
tambah (non value added), di beberapa perusahaan changeover masih dikerjakan
dalam waktu yang cukup lama. Kecepatan dalam melakukan pergantian model
dan waktu set up mesin di awal produksi, merupakan bagian dari proses yang
tidak bisa dihindarkan. Namun dapat diminimalkan waktu pengerjaannya, di mana
kecepatan waktu tersebut, akan memperkuat kemampuan perusahaan dalam
persaingan bisnis.
Setiap detik waktu produksi di dalam dunia industri sangatlah berharga
karena ini berkaitan lansung dengan jumlah produk yang di hasilkan, sehingga
setiap perusahaan selalu berusaha untuk mengurangi atau memperpendek waktu
set-up guna meningkatan waktu produksi. Waktu Set-up didefinisikan "sebagai
lama waktu yang dibutuhkan saat produk baik terakhir selesai hingga produk baik
pertama keluar dalam memproduksi satu jenis produk ke model produk lainya"
(sumber : http://www.leanindonesia.com/tag/smed-2/).
Sehingga didalam waktu setup ada kegiatan menghentikan mesin, yaitu
melakukan persiapan peralatan atau change part, adjustment dan lain-lain sampai
produk baik pertama dihasilkan. Aktifitas tersebut yang sangat berpeluang untuk
dipercepat sehingga waktu changeover lebih effisien dan waktu produksi dapat
lebih meningkat.
Pada PT Heinz ABC memiliki jenis produk yang bervarian, mulai dari
Kecap, Sambal, Tomat, Syrup dan lainnya. Dalam tiap hari memproduksi ratusan
ton produk yang mempunya jenis yang berbeda beda mulai dari proses produksi
Metode SMED memisahkan kegiatan set-up menjadi dua, yaitu internal setup dan eksternal set-up. Internal set-up merupakan kegiatan set-up yang hanya
dapat dilakukan pada saat mesin berhenti. Eksternal set-up merupakan kegiatan
set-up yang dapat dilakukan pada saat mesin sedang berjalan atau beroperasi.
Dengan mengubah internal set-up menjadi eksternal set-up, maka kegiatan set-up
yang dilakukan pada saat mesin berhenti dapat dilakukan pada saat mesin berjalan
sehingga waktu set-up dapat berkurang.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa dengan diterapkannya metode
SMED, waktu set-up dari setiap stasiun pada pembuatan kursi lipat mengalami
penurunan sebesar 11.23 menit/hari. Waktu set-up dari setiap stasiun sebelum
penerapan SMED sebesar 67.73 menit/ hari, sedangkan waktu set-up dari setiap
stasiun sesudah penerapan SMED dapat diturunkan menjadi 56.5 menit/ hari.
Penghematan waktu set-up ini menambah pendapatan perusahaan sebesar Rp.
6.360.000,00/ bulan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas mengenai permasalahan yang
ada di PT. Heinz ABC Indonesia, maka pokok permasalahan yang akan dibahas
dalam Kerja Praktek ini adalah bagaimana mengurangi waktu changeover dan
set-up saat pertukaran model atau jenis produk di Line pengisian produk Kecap
Manis dalam kemasan botol ini bisa lebih cepat.
Kegiatan
Minggu ke1.
Persiapan Penelitian
2.
Studi Pendahuluan
3.
Pengumpulan Data
4.
Pengolahan Data
5.
Juli 2014
1
Agust 2014
4
Sep 2014
4
Okt 2015
4
Nov 2014
3
Des 2014
4
Mulai
Studi Pendahuluan
Studi Pustaka :
Proses Produksi
Rencana Perbaikan Change Over
dengan metode SMED
Observasi Lapangan :
Kondisi Perusahaan
Profil Perusahaan
Informasi Pendukung
Identifikasi Data
Pengumpulan Data
-
Profil Perusahaan
Proses Produksi
Waktu Siklus Change Over
Pengolahan Data :
Pengambialan waktu actual changeover di line produksi
Pengukuran ulang dengan metode SMED
Selesai
: Pendahuluan
Berisi uraian tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, pembatasan masalah, metodologi penelitian serta sistematika
penulisan.
Bab II
ini
menerangkan
secara
singkat
tentang
teori
yang
ini
membahas
mengenai
proses
yang
dilakukan
dalam
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
perbaikan-perbaikan
terhadap
produk-produk
konsumen,
10
11
Plant Manager
Sulistyo Eko Yuniarso
Plant Administration
Azalia Normalasari
HR Manager
PPIC Spv
Continuous
Hendri Pribadi
Boy Sihotang
Iskandar
Zulkarnain
Vacant
Safety &
Environmental
Engineering Mgr
Act
Hari Susanto /
Arie S
Rachmat
QC Manager
Maryoto
Production Spv
Engineering Spv
Kecap
ASB
RTD
HRD Spv.
Romelan
Wasis P
Chia M
Yuni Astuti
Yoga A
Yahdi
Candra A
Syarun M
Agus R
Latief
Tri Hartono
12
2.3.2.
Jam kerja
Waktu kerja karyawan adalah tujuh hari kerja namun setiap
karyawan memiliki waktu libur satu kali dalam tujuh hari kerja tersebut.
Apabila karyawan sakit bisa ijin tidak kerja namun harus disertai dengan
keterangan dari dokter.
b. Shift 2
Senin Jumat
c. Shift 3
Senin Jumat
Sabtu
2. Jam
jam
operasi
kerja adalah
sebagai
berikut:
Senin Jumat
Sabtu
: Off
Hari Jumat
14
Hak
Fasilitas yang
15
16
Non-Juice
Merk Jual
Flavour
Juice ABC
Apel
Soya Milk
Jussie
Milky Anggur
Fruity
Chrysantinum Tea
Lychee
Tamarind
Mangga
Capucini
Jeruk
Mr. Jussie
Soursoup
Coklat
Istilah Pabrik
ABC Manis
AM
AMB
AMSB
AMS
AMBB Biasa
ABC Manis 25
AM 25
AM Olaga
AM Hoki
AM NP
Keterangan
Tanpa
( Kecap Malaysia)
Pengawet
10
AM BB XG
11
AM
JRG
OLAGA
12
Asin I Export
13
Asin I Biasa
14
Kecap Inggris
Kecap Inggris
17
2.3.6. Pemasaran
Ketepatan dalam memilih lokasi distribusi merupakan faktor
pendukung perkembangan suatu usaha. Pada PT. Heinz ABC Indonesia
produk jadi yang telah dikemas dari pabrik akan dikirim kepusat distribusi
untuk dilanjutkan ke penjual produk, dan akhirnya produk dapat dibeli
oleh konsumen di seluruh Indonesia. Cabang pabrik Daan Mogot,
Kerawang, Pasuruan, serta Co-Packer akan mendistribusikan produk ke
Distribution Center Kalideres, DC. Karawang, serta DC. Rungkut. Pabrik
Daan Mogot sendiri akan mendistribusikan produk yang sudah dikemas ke
DC. Kalideres serta DC. Karawang. Selama Proses pendistribusian
keamanan serta kualitas produk harus tetap dijaga dan diutamakan untuk
menjaga kepuasan konsumen.
18
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 SMED (Single Minute Exchange Die)
Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri manufaktur adalah
seringnya keterlambatan dalam menyelesaian pekerjaan sehingga tidak sesuai
dengan jadwal yang telah direncanakan. Dari berbagai studi yang pernah
dilakukan, diantara lain penyebabnya adalah lamanya waktu penggantian model
atau waktu Set-up sebelum dan sesudah proses berlangsung. Atas dasar itu, maka
langkah tepat yang perlu dilakukan salah satunya adalah dengan cara
meminimalkan waktu proses ganti model (changeover time) dan waktu penyetelan
(set-up time).
Waktu pergantian Set-up adalah salah satu bentuk Waste atau pemborosan
dalam konsep Lean yang harus dihilangkan karena tidak memberi nilai tambah
untuk pelanggan dan mengakibatkan proses tidak efisien.
Dalam ilmu teknik industri mengenai changeover dikenal dengan nama
SMED (Single Minute Exchange Die) atau beberapa istilah lainya dikenal dengan
QCO (Quick Change Over), OTS (One Touch Set-up), OTED (One Touch
Exchange of Die), 4SRS (Four Step Rapit Set-up) dan sebagainya. Dari semua
istilah tersebut mengacu pada hal yang sama yaitu untuk mempercepat waktu Setup pergantian produk.
SMED adalah salah satu metode improvement dari Lean Manufacturing
yang digunakan untuk mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
Set-up pergantian dari produksi suatu produk ke model produk lainya.
Shigeo Shingo sebagai orang yang memunculkan konsep SMED (Single
Minute Exchange Die) pada tahun 1960an merupakan salah satu founder dari
perusahaan Toyota Production System. Tujuan dari konsep ini adalah untuk
mempercepat waktu proses di moulding body mobil.
Aktifitas-aktifitas tersebut yang berpeluang untuk dipercepat sehingga
proses Set-up changeover lebih effisien. Meskipun pada awalnya metode SMED
ini dipakai di industri otomotif, pada perkembangannya metode ini digunakan
19
20
3.2
Peta Kerja
Peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk
berkomunikasi secara luas dan sekaligus melalui peta-peta kerja ini kita bisa
mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu
metode kerja. Contoh informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki
suatu metode kerja, terutama dalam suatu proses produksi adalah sebagai berikut :
jumlah benda kerja yang harus dibuat, waktu operasi mesin, kapasitas mesin,
bahan-bahan khusus yang harus disediakan, alat-alat khusus yang harus
disediakan dan lain sebagainya.
Jadi peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja
secara sistematis dan jelas. Lewat peta-peta ini kita bisa melihat semua langkah
atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik,
kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti : transportasi,
operasi mesin, pemeriksaan, perakitan sampai pada akhirnya menjadi produk jadi,
baik produk lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk lengkap.
21
Apabila kita melakukan studi yang seksama terhadap peta kerja, maka
pekerjaan kita dalam usaha memperbaiki metode kerja dari suatu proses produksi
akan lebih mudah dilaksanakan. Perbaikan yang mungkin dilakukan, antara lain,
kita bisa menghilangkan operasi-operasi lainnya, menemukan suatu urutan-urutan
kerja/proses produksi waktu menunggu antara operasi dan sebagainya. Pada
dasarnya semua perbaikan tersebut ditujukan untuk mengurangi biaya produksi
secara keseluruhan. Dengan demikian, peta ini merupakan alat yang baik untuk
menganalisa suatu pekerjaan sehingga mempermudah dalam perencanaan
perbaikan kerja.
Pada dasarnya peta-peta kerja yang ada sekarang bisa dibagi dalam dua
kelompok besar berdasarkan kegiatannya, yaitu :
A. Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja
keseluruhan. termasuk kelompok kegiatan kerja keseluruhan ;
1. Peta Proses Operasi
2. Peta Aliran Proses
3. Diagram Aliran
4. Peta Proses Kelompok Kerja
3.2.1
terlebih dahulu kita perlu mengetahui proses yang terjadi sekarang secara
keseluruhan. Keadaan ini bisa diperoleh dengan menggunakan Peta Proses
Operasi (Sutalaksana. 21)
Peta Proses Operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan
langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urut-urutan
operasi dan pemeriksaan. Sejak dari awal sampai menjadi produk jadi utuh
maupun sebagai komponen, dan juga memuat informasi-informasi yang
22
diperlukan untuk analisa lebih lanjut seperti : waktu yang dihabiskan, material
yang digunakan, dan tempat atau alat atau mesin yang dipakai.
Jadi dalam suatu Peta Proses Operasi, yang dicatat hanyalah kegiatankegiatan operasi dan pemeriksaan saja, kadang-kadang pada akhir proses
dicatat tentang penyimpanan.
Kegunaan Peta Proses Operasi, Dengan adanya informasi-informasi yang
bisa dicatat melalui Peta proses operasi, kita bisa memperoleh banyak manfaat
diantaranya adalah:
1.
2.
Bisa
memperkirakan
kebutuhan
akan
bahan
baku
(dengan
4.
Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai
5.
23
3.3
gerakan yang dikembangkan oleh Gilbreth dianggap sebagai dua hal yang
terpisah. Studi waktu pada awalnya banyak digunakan untuk menentukan
waktu standar sedangkan, studi gerakan digunakan untuk perbaikan metode
kerja. Penggunaan studi waktu pada awalnya lebih banyak diterapkan terutama
untuk sistem upah insentif dibandingkan dengan penggunaan studi gerakan.
Pada tahun 1930-an orang mulai menyadari bahwa studi waktu dan studi
gerakan merupakan dua hal yang saling berkaitan dan menunjang sehingga
kedua istilah ini kemudian digabung menjadi motion and time study.
Dengan studi gerakan, dapat diperoleh alternatif metode kerja yang lebih baik
dan untuk mencari rancangan terbaik perlu dilakukan pengukuran waktu.
Istilah motion and time study kemudian menjadi suatu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan. Istilah lain yang sering digunakan untuk motion and
time study adalah methods engineering. Istilah motion and time study yang
dikenal juga sebagai methods engineering kemudian diterjemahkan sebagai
teknik tata cara kerja (Sutalaksana et al., 1979).
Berbagai penelitian kemudian banyak dilakukan yang bertujuan untuk
menerapkan atau pun mengembangkan teknik studi waktu dan gerakan. Pada
tahun 1940 di Inggris, sampling pekerjaan pertama kali digunakan oleh LHC
24
Work Factor
25
26
yang
dilakukan
untuk
melakukan
pengukuran
dimana
27
Menentukan batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB)
dengan persamaan sebagai berikut :
Batas kontrol ini merupakan batas apakah sub grup seragam atau tidak.
Z
N ' s
N Xj 2 ( Xj ) 2
Xj
dari jumlah pengukuran yang telah dilakukan (N >N), maka pengukuran tahap
selanjutnya harus dilakukan. Pada tahap ini pun urut-urutan pekerjaan sama
dengan tahap-tahap sebelumnya. Demikian seterusnya sampai jumlah pengukuran
yang diperlukan sudah dilampaui oleh jumlah yang telah dilakukan (N<N).
3.5 Ergonomi
Secara istilah, ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon yang berarti
kerja atau usaha dan nomos yang berarti aturan. Dengan demikian, secara
sederhana ergonomi dapat diartikan sebagai pengaturan kerja. Istilah ini diusulkan
oleh K.F.H Murrel pada akhir tahun 1949. Sebagai orang yang berjasa
memberikan istilah ergonomi itu sendiri, Murrel memberikanpengertian sederhana
mengenai ergonomi sebagai Studi ilmiah tentang hubungan antara orang dengan
28
29
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data
4.1.1 Proses Produksi Secara Umum di PT. Heinz ABC Indonesia
PT. Heinz ABC Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam
pembuatan makanan dan minuman di Indonesia, memiliki bermacam produk yang
dikemas dalam berbagai macam packaging.
PT. Heinz ABC Indonesia ini memiliki tiga pabrik di Indonesia yang
terletak di Daan Mogot (Jakarta), Karawang Timur (Jawa Barat) dan Pasuruan
(JawaTimur). Dari masing-masing pabrik tersebut memproduksi produk-produk
yang berbeda antara lain :
Pabrik Daan Mogot memproduksi produk kecap dan minuman siap saji
dalam kemasan kotak,
di dalam suatu mesin produksi dan dikemas ke dalam berbagai macam packaging
atau kemasan tergantung dari jenis produk ada yang dikemas antara lain terdiri
dari botol beling, botol plastik, jerigen dan kemasan kantong berupa Pouch dan
Sachet semuanya diolah hingga menjadi produk jadi / Finish good.
30
proses awal sampai akhir dapat dilihat pada gambar 4.1 dan layout tata letak
mesin dan operator di Line HVV-47 dapat dilihat pada gambar 4.2
Pencucian
Botol
Pengisian dalam
kemasan Botol
Pemasangan
tutup botol
Proses
pendinginan
produk
Pemberian coding
produksi pada
botol
Pemasangan
Label
Pemasangan
segel botol
Proses
pengeringan
bagian luar botol
Pengemasan botol
kedalam dus /
Box
Packing
Produk jadi
Pemberian coding
produksi pada box
Pengiriman
produk jadi ke
gudang
31
Item Code
Item Desc.
Volume
UOM
Filling Category
SP SAUCE
1
120007
195 ML
24 CS
Botol Beling
120008
425 ML
24 CS
Botol Beling
120009
195 ML
24 CS
Botol Beling
SAMBAL
4
815129
135 ML
48 CS
Botol Plastik
815130
135 ML
48 CS
Botol Plastik
815149
135 ML
48 CS
Botol Plastik
815001
340 ML
24 CS
Botol Beling
815002
340 ML
24 CS
Botol Beling
815019
340 ML
24 CS
Botol Beling
10
815028
320 GR
24 CS
Botol Beling
11
815030
300 ML
24 CS
Botol Beling
12
815031
300 ML
24 CS
Botol Beling
13
815032
300 ML
24 CS
Botol Beling
14
815033
300 ML
24 CS
Botol Beling
15
815034
300 ML
24 CS
Botol Beling
16
815035
300 ML
24 CS
Botol Beling
17
815036
300 ML
24 CS
Botol Beling
18
815059
340 ML
24 CS
Botol Beling
19
815091
340 ML
24 CS
Botol Beling
20
815109
340 ML
12 CS
Botol Beling
21
815110
340 ML
12 CS
Botol Beling
22
815112
340 ML
24 CS
Botol Beling
23
815122
340 ML
24 CS
Botol Beling
24
815123
340 ML
24 CS
Botol Beling
25
815124
340 ML
24 CS
Botol Beling
26
815125
340 ML
24 CS
Botol Beling
27
815126
135 ML
48 CS
Botol Plastik
28
815127
320 GR
24 CS
Botol Beling
29
815128
135 ML
48 CS
Botol Plastik
30
815131
340 ML
24 CS
Botol Beling
31
815134
340 ML
24 CS
Botol Beling
32
815135
340 ML
24 CS
Botol Beling
33
815136
340 ML
24 CS
Botol Beling
34
815137
340 ML
24 CS
Botol Beling
35
815138
340 ML
24 CS
Botol Beling
36
815139
340 ML
24 CS
Botol Beling
37
815140
340 ML
24 CS
Botol Beling
38
815141
340 ML
24 CS
Botol Beling
39
815142
300 ML
24 CS
Botol Beling
40
815147
135 ML
48 CS
Botol Plastik
41
815148
135 ML
48 CS
Botol Plastik
42
815150
340 ML
24 CS
Botol Beling
43
815151
340 ML
24 CS
Botol Beling
44
815152
340 ML
24 CS
Botol Beling
45
815153
340 ML
24 CS
Botol Beling
46
815154
340 ML
24 CS
Botol Beling
47
815155
340 ML
24 CS
Botol Beling
48
815156
340 ML
24 CS
Botol Beling
49
815157
340 ML
24 CS
Botol Beling
50
815158
340 ML
24 CS
Botol Beling
51
815159
340 ML
24 CS
Botol Beling
52
815160
340 ML
24 CS
Botol Beling
53
815161
340 ML
24 CS
Botol Beling
54
815162
340 ML
24 CS
Botol Beling
55
815163
340 ML
24 CS
Botol Beling
56
815164
340 ML
24 CS
Botol Beling
57
815165
TOMAT
340 ML
24 CS
Botol Beling
58
190006
300 GR
24 CS
Botol Beling
59
190027
340 ML
24 CS
Botol Beling
60
190028
135 ML
48 CS
Botol Plastik
61
200002
340 ML
24 CS
Botol Beling
62
190031
335 ML
24 CS
Botol Beling
32
Capseal
Labeling
Coding
Botol
Carton
Erector
Pick &
Place
Carton
Sealer
Coding
Karton
Nama Product
Capping
Nama Product
Ke Produk
Washing
Dari Produk
45
15
10
CO-002
45
15
10
8-Jun-13 CO-003
45
15
45
10
10
10
Tanggal
No. C/O
7-Jun-13 CO-001
CO-004
60
15
15
10
45
10
10
10
CO-005
45
15
45
10
45
15
10
CO-007
45
15
15
15
15
10
10
10
CO-008
45
15
15
10
CO-009
15
45
15
10
45
15
10
CO-011
45
15
10
CO-012
45
15
10
CO-013
45
15
10
10
10
CO-014
ABC EXT HOT CHILI HOL 24X340ML ABC H&SWT CHILI HOL 24X340ML
45
15
10
CO-015
45
15
10
45
15
10
CO-013
45
15
10
CO-013
45
15
10
15
75
30
20
45
10
10
10
CO-015
15
15
10
CO-012
15
75
30
15
15
45
10
10
10
9-Jun-13 CO-006
10-Jun-13 CO-010
11-Jun-13 CO-012
12-Jun-13 CO-014
TOTAL
FREUENSI
AVERAGE
45
990
120
45
75
465
210
3
21
6
3
5
21
21
15.00 47.14 20.00 15.00 15.00 22.14 10.00
105
21
5.00
60
60
6
6
10.00 10.00
105
21
5.00
33
Dari data yang didapat kemudian dirangkum ke dalam sebuah table dari
data pengambilan waktu changeover untuk seluruh stasiun kerja mesin di Line
HVV-47 selama satu minggu dan dibuatan grafik Pareto untuk dapat melihat
stasiun kerja mana yang memiliki watu yang cukup lama.
15.00
47.14
20.00
15.00
15.00
465
21
22.14
Coding
Karton
75
5
Labeling
Capseal
Cooling
45
3
Carton
Sealer
120
6
Pick &
Place
990
21
Carton
Erector
45
3
Coding
Botol
Total (Menit)
Freq (Kali)
Average
Capping
Washing
Description
Filling
Machine
210
21
105
21
60
6
60
6
105
21
10.00
5.00
10.00
10.00
5.00
34
Dalam pengambilan waktu pergantian model ini, penulis lebih focus melihat
aktivitas pekerjaan & metode yang dilakukan oleh operator Mesin Filler. Saat
melakukan pengambilan data ini schedule yang akan dilakukan pergantian model
produk ini adalah pergantian model dari produk Sambal Asli ke Produk Sauce
Tiram, dimana untuk jenis botol yang digunakan berbeda dan mesin harus
dilakukan cleaning untuk semua bagian mesin. Untuk penggantian produk Sauce
Tiram ini dari semua produk merupakan penggantian model yang paling lama.
Dalam Pengambilan data Changeover ini Penulis menggunaan tools
handycam & stopwatch untuk penggambilan waktu dan gambar saat operator
melakukan aktivitas penggantian model dari Sambal Asli ke Sauce Tiram.
Pengambilan waktu Changeover dimulai dari mesin produksi dimatikan,
melakukan penggantian change part dari model Sambal Asli ke Sauce Tiram, dan
35
melakukan cleaning dibagian dalam dan luar mesin sampai dengan mesin mulai
start up dan menghasilkan produk jadi. Waktu yang di capai selama 75.17 menit
dilakukan oleh satu orang operator dan dibantu operator lain saat cleaning bagian
mesin.
Dalam pengambilan data ini penulis mencoba menjabarkan aktifitas yang
dilakukan dan waktu yang di capai untuk masing-masing aktifitas pekerjaan dan
dirangkum kedalam sebuah tabel (Tabel 4.2 Pengambilan waktu Changeover
Produk Sambal Asli ke Sauce Tiram). Terdapat 54 item pekerjaan untuk
melakukan changeover dari produk Sambal Asli ke Sauce Tiram.
Dari aktifitas yang dilakukan operator masih terdapat pemborosan gerak dan
aktifitas yang seharusnya tidak perlu dikerjaan. Dan Operator masih banyak
melakukan aktifitas bolak-balik untuk mengambil atau berpindah tempat dari sisi
bagian depan mesin ke bagian belakang mesin. Dan juga aktifitas mengambil
peralatan kerja yang cukup memakan waktu yang lama.
Langkah selanjutnya setelah didapat data changeover dari Sambal Asli ke
Sauce Tiram ini, kemudian akan diolah dengan menggunakan kajian metode
SMED.
36
ITEM / DESCRIPTION
DURASI ( Detik )
Operator 1
Internal
External
PERSIAPAN
1
Ambil persiapan change part
2
Ambil Drum kosong untuk tampungan
CHANGE OVER
1
Matikan Mesin & tulis laporan
2
Matikan Conveyor
3
Buka Conecting pipa filling to returnt pump
4
Buka Bowl Filler & Buka Screw
5
Buka tutup tanki filler (Bersamaan)
6
Operator bingung dan mengambil drum tampungan
7
Ambil & Buka Drum tampungan
8
Ambil & pasang Selang tampungan
9
Tampung produk (Bersamaan)
10 Mengganti drum, menutup dan naik kembali
11 Melanjutkan tampung produk
Menyingkirkan drum, menaruh selang di lantai,
12
menghidupkan air dan menuju ke depan mesin
13 Jalan untuk melepas worm gear
14 Lepas Worm, Element Star & Curve
15 Pasang Worm, Element Star & Curve
16 Lepas selang tampung produk
17 Buka Drain pompa Vacuum
18 Cleaning tutup tanki bowl filler
19 Ambil selang & buka keran air
20 Cleaning Tabung Vacuum
21 Cleaning bowl filler
22 Cleaning pipa returnt & clening mesin
23 Buka Selang filling head
24 Buka Filling Head
25 Cleaning Filling Head & Pasang
26 Cleaning Tanki bowl filler
27 Cleaning pipa & bowl filler dengan sabun
28 Cleaning Vacuum chamber
29 Ambil kain lap
30 geser tutup tanki filling
31 Cleaning tutup bowl filler dengan sabun
32 Cleaning & pasang filling head
33 Pasang slang heater ke tabung vacuum
34 Nyalakan mesin Filler
35 Pasang Filling Head (Bersamaan)
36 Pasang Penyangga Botol (32 Pcs)
37 Ambil kunci L
38 Setting Filling Head & pasang selang filling
39 Pasang Tutup bowl filler (Bersamaan)
40 Pasang Bowl Filler Pasang conecting Pipa Supply
41 Ambil slang steam dari tabung vacuum
42 Cleaning mesin & Pipa vacuum
43 Check Filling head
44 Pasang Steam di Tanki Filler
45 Seting Relling Conveyor Infeed MC Filler
46 Seting Relling Conveyor Infeed MC Filler & setting mc crown
47 Tunggu Steam Tanki Filler mencapai suhu 91C
48 Ambil slang steam pindahkan ke pipa vacuum
49 Cleaning Area & Mesin Filling
50 Hidupkan kran air dan c leaning lantai
51 Merapihkan kembali Change part
52 supply produk & Jalankan mesin,
53 Tampung Produk s/d produc t out OK
54 Start running awal produsi
7
27
20
3
9
29
85
16
19
33
39
12
143
27
10
43
100
28
18
120
20
54
25
17
59
142
932
162
67
77
11
24
43
257
29
15
244
225
32
358
122
47
22
68
54
44
55
158
65
46
58
45
26
45
76
32
4510
75.17
34
0.57
37
38
ITEM / DESCRIPTION
OPT 1
PERSIAPAN
1 Ambil persiapan change part
2 Ambil Drum kosong untuk tampungan
CHANGE OVER
1 Matikan Mesin & tulis laporan
2 Matikan Conveyor
3 Buka Conecting pipa filling to returnt pump
4 Buka Bowl Filler & Buka Screw
5 Buka tutup tanki filler (Bersamaan)
6 Operator bingung dan mengambil drum tampungan
7 Ambil & Buka Drum tampungan
8 Ambil & pasang Selang tampungan
9 Tampung produk (Bersamaan)
10 Mengganti drum, menutup dan naik kembali
11 Melanjutkan tampung produk
Menyingkirkan drum, menaruh selang di lantai,
12
menghidupkan air dan menuju ke depan mesin
13 Jalan untuk melepas worm gear
14 Lepas Worm, Element Star & Curve
15 Pasang Worm, Element Star & Curve
16 Lepas selang tampung produk
17 Buka Drain pompa Vacuum
18 Cleaning tutup tanki bowl filler
19 Ambil selang & buka keran air
20 Cleaning Tabung Vacuum
21 Cleaning bowl filler
22 Cleaning pipa returnt & clening mesin
23 Buka Selang filling head
24 Buka Filling Head
25 Cleaning Filling Head & Pasang
26 Cleaning Tanki bowl filler
27 Cleaning pipa & bowl filler dengan sabun
28 Cleaning Vacuum chamber
29 Ambil kain lap
30 geser tutup tanki filling
31 Cleaning tutup bowl filler dengan sabun
32 Cleaning & pasang filling head
33 Pasang slang heater ke tabung vacuum
34 Nyalakan mesin Filler
35 Pasang Filling Head (Bersamaan)
36 Pasang Penyangga Botol (32 Pcs)
37 Ambil kunci L
38 Setting Filling Head & pasang selang filling
39 Pasang Tutup bowl filler (Bersamaan)
40 Pasang Bowl Filler Pasang conecting Pipa Supply
41 Ambil slang steam dari tabung vacuum
42 Cleaning mesin & Pipa vacuum
43 Check Filling head
44 Pasang Steam di Tanki Filler
45 Seting Relling Conveyor Infeed MC Filler
46 Seting Relling Conveyor Infeed MC Filler & setting mc crown
47 Tunggu Steam Tanki Filler mencapai suhu 91C
48 Ambil slang steam pindahkan ke pipa vacuum
49 Cleaning Area & Mesin Filling
50 Hidupkan kran air dan cleaning lantai
51 Merapihkan kembali Change part
52 supply produk & Jalankan mesin,
53 Tampung Produk s/d product out OK
54 Start running awal produsi
IMPROVEMENT ACTION
DURASI ( Detik )
External
External Eliminasi
Pembagian pekerjaan
OPT 2
Bersamaan
7
27
20
3
9
29
85
16
19
33
39
12
143
27
10
43
100
28
18
120
20
54
25
17
59
142
932
162
67
77
11
24
43
257
29
15
244
225
32
358
122
47
22
68
54
44
55
158
65
46
58
45
26
45
76
32
4510
75.17
34
0.57
39
waktu berdasarkan
sudah
didapat. Untuk pekerjaan yang bisa dilakukan sebelum off mesin di jadikan
sebagai kategori pekerjaan eksternal, untuk pekerjaan yang dianggap pemborosan
dilakukan eliminasi atau dihilangkan.
Sisa pekerjaan internal ini dilakukan pembagian pekerjaan antara Operator1 dan operator-2, pembagian pekerjaan dilakukan berdasarkan area tempat kerja
masing-masing, misalkan Operator-1 melakukan pekerjaan di bagian depan mesin
dan
belakang
perpindahan menjadi semakin sedikit, dan ada juga pekerjaan internal yang
dilakukan bersamaan yang berfungsi meringankan pekerjaan dan mempercepat
waktu.
Pada Tabel 4.5 Penulis mencoba memasukan waktu kerja berdasarkan
pembagian pekerjaan antara Operator-1 dan Operator-2 yang sudah lakukan
perbaikan dengan menggunakan metode SMED, dengan menggunakan waktu
kerja dari pengambilan data awal, kemudian dilakukan pembagian beban kerja
hingga mendapatkan waktu kerja yang sama antara operator-1 dan operator-2.
40
ITEM / DESCRIPTION
OPT 1
PERSIAPAN
1 Ambil persiapan change part
2 Ambil Drum kosong untuk tampungan
Setelah Perbaikan
Pembagian pekerjaan
OPT 1
OPT 2
External Eliminasi
External
OPT 2 Bersamaan Internal External Internal External
7
27
7
27
CHANGE OVER
1 Matikan Mesin & tulis laporan
2 Matikan Conveyor
3 Buka Conecting pipa filling to returnt pump
4 Buka Bowl Filler & Buka Screw
5 Buka tutup tanki filler (Bersamaan)
6 Operator bingung dan mengambil drum tampungan
7 Ambil & Buka Drum tampungan
8 Ambil & pasang Selang tampungan
9 Tampung produk (Bersamaan)
10 Mengganti drum, menutup dan naik kembali
11 Melanjutkan tampung produk
Menyingkirkan drum, menaruh selang di lantai,
12
menghidupkan air dan menuju ke depan mesin
13 Jalan untuk melepas worm gear
14 Lepas Worm, Element Star & Curve
15 Pasang Worm, Element Star & Curve
16 Lepas selang tampung produk
17 Buka Drain pompa Vacuum
18 Cleaning tutup tanki bowl filler
19 Ambil selang & buka keran air
20 Cleaning Tabung Vacuum
21 Cleaning bowl filler
22 Cleaning pipa returnt & clening mesin
23 Buka Selang filling head
24 Buka Filling Head
25 Cleaning Filling Head & Pasang
26 Cleaning Tanki bowl filler
27 Cleaning pipa & bowl filler dengan sabun
28 Cleaning Vacuum chamber
29 Ambil kain lap
30 geser tutup tanki filling
31 Cleaning tutup bowl filler dengan sabun
32 Cleaning & pasang filling head
33 Pasang slang heater ke tabung vacuum
34 Nyalakan mesin Filler
35 Pasang Filling Head (Bersamaan)
36 Pasang Penyangga Botol (32 Pcs)
37 Ambil kunci L
38 Setting Filling Head & pasang selang filling
39 Pasang Tutup bowl filler (Bersamaan)
40 Pasang Bowl Filler Pasang conecting Pipa Supply
41 Ambil slang steam dari tabung vacuum
42 Cleaning mesin & Pipa vacuum
43 Check Filling head
44 Pasang Steam di Tanki Filler
45 Seting Relling Conveyor Infeed MC Filler
46 Seting Relling Conveyor Infeed MC Filler & setting mc crown
47 Tunggu Steam Tanki Filler mencapai suhu 91C
48 Ambil slang steam pindahkan ke pipa vacuum
49 Cleaning Area & Mesin Filling
50 Hidupkan kran air dan cleaning lantai
51 Merapihkan kembali Change part
52 supply produk & Jalankan mesin,
53 Tampung Produk s/d product out OK
54 Start running awal produsi
IMPROVEMENT ACTION
DURASI ( Detik )
20
3
9
29
85
16
19
33
39
12
143
85
19
33
39
143
27
10
43
100
28
18
120
20
54
25
17
59
142
932
162
67
77
11
24
43
257
29
15
244
225
32
358
122
47
22
68
54
44
55
158
65
46
58
45
26
45
76
32
4510
75.17
10
3
9
29
85
10
43
100
28
18
120
20
54
25
17
59
142
932
162
67
77
43
257
29
15
244
244
225
32
358
122
47
122
22
68
54
44
55
158
65
46
58
45
26
45
76
32
34
0.57
2382
39.70
137
2.28
2376
39.60
41
0
0.00
Alat penurun
tutup bowl filler
Drum
Tampung
an
4 meter
Mesin Filling
HVV-32
Pompa
Vacuum
Drum
Tampung
an
6 meter
Gambar 4.5 Usulan Layout penempatan dan pembagian pekerjaan Opt 1 & Opt 2
(Sumber : Pengolahan Data perusahaan)
42
Operator
Dari Produk
Ke Produk
Waktu Changeover
Nama Produk
Nama Product
MC Filler (Menit)
Filler
Capper
44,72
Supriyanto
Sugiyanto
52,00
Sukarman
M. Sopyan
45,10
Sukarman
M. Sopyan
41,08
Supriyanto
Sugiyanto
40,26
Supriyanto
Sugiyanto
Total
223,16
Frekuensi
Avarage
44,63
43
x = 223,16
5
= 44,63
Standard deviasi
(44,72 44,63)2 + (52,00 44,63)2 + (45,10 44,63)2 + (41,08 44,63)2+ (45,10 44,63)2
5-1
67.47
4
= 4.11
Batas control dengan tingkat keyakinan 99%, maka nilai Z = 2.58 ~ 3
BKA = x + Z .
= 44,63 + (3 x 4.11)
= 56.96
BKB = x - Z .
= 44,63 (3 x 4.11)
= 32.3
Data Seragam berada dalam batas kendali
Untuk menghitung banyaknya pengukuran yang diperlukan yaitu dengan
pengujian kecukupan data , menggunakan rumus :
Z
N ' s
N Xj 2 ( Xj ) 2
Xj
44
3
0.1 4((44,72 - 44,63)2 + (52,00 - 44,63)2 + (45,10 - 44,63)2 + (41,08 - 44,63)2 + (40,26 - 44,63)2)
N '
44 ,72 52 ,00 45,10 41,08 40 ,26
N = 30 10421 ,42
223 ,16
3062.56
223.16
7. Operator sering naik turun ke bagian mesin, jarak antara lantai dan bagian
mesin cukup tinggi dapat mengakibatkan tersandung atau terjatuh
Beberapa temuan yang berkaitan dengan pengaruh terhadap waktu proses
changeover, baik dari sisi produktifitas, efisiensi dan safety dan dirangkum dalam
Tabel 4.7 untuk semua permasalahan yang ada usulan penyelesaian yang akan
dilakukan. Serta diberikan tugas kepada masing-masing bagian yang terkait dan
batasan waktu yang di berikan.
45
ISSUE
ACTION PLAN
PIC
DUE DATE
DRUM TAMPUNGAN
4
Prod
Eng & EHS
Eng
Prod
Usulan dari gambar rak change part di atas, semua alat/change part bisa di
pindahkan beserta dengan raknya, posisi penempatan chang part terjangkau oleh
operator dan sudah mengikuti prinsip ergonomic dan melakukan penandaan untuk
masing-masing jenis model yang ada di Mesin HVV-47 .
46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dengan diterapkannya metoda SMED pada Line HVV-47 ini, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan metode SMED dapat dilakukan perbaikan untuk proses
changeover & set-up dengan cara :
Memindahkan elemen kerja kepada operator lain, bila beban kerja suatu
operator terlalu tinggi lakukan pembagian kerja dengan perataan beban
pekerjaan / line balance ke operator proses sebelum atau sesudah.
Perpendek
jarak
perpindahan,
dengan
cara
mendekatkan
tempat
didapat selisih waktu 35,47 menit lebih cepat dari sebelumnya. Untuk
mendapatkan hasil tersebut dilakukan uji kelayakan data, bahwa untuk
mencapai target perlu dilakukan trial dan percobaan sebanyak 188 kali sampai
operator menguasai dan terbiasa dengan aktifitas dan gerakan yang telah
diperbaiki.
Dari hasil perbaikan ini masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki hingga
mendapatkan waktu yang optimal dalam melakukan changeover di Mesin
HVV-47 ini, baik dari sisi produktifitas, efisiensi dan safety.
\
47
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas. PT Heinz ABC Indonesia disarankan
menggunakan metode SMED untuk mengurangi waktu changeover dan set-up
diline produksi dan menerapkan disemua mesin produksi untuk penggantian
model dari jenis produk yang ada.
48
DAFTAR PUSTAKA
Dyaksi Satwikaningrum Jurnal : Perbaikan Waktu Set-up dengan Metode SMED
(Studi Kasus PT. Naga Bhuana Aneka Piranti)
http://www.leanindonesia.com/tag/smed-2/
Wignjosoebroto, Sritomo, 1995, Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu, Guna Widya,
edisi.1.
49
LAMPIRAN A
50
LAMPIRAN B
51
52