Anda di halaman 1dari 7

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Pengantar

Kecenderungan perkembangan industri komponen di Indonesia semakin

meningkat, kondisi ini sesuai dengan perkembangan industri otomotif dan juga

tuntutan pelanggan yang semakin tinggi terhadap kualitas suatu produk. Dari sisi

produsen tentu hal ini harus diimbangi dengan kesiapan meningkatan mutu dan

melakukan perbaikan berkelanjutan tanpa meninggalkan aspek ekonomisnya untuk

memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Karena itu perusahaan

dituntut untuk memproduksi barang atau produk dengan effisien dan kualitas tinggi,

sehingga produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasaran baik lokal maupun

ASEAN.

1.2 Latar Belakang

PT. Inti Ganda Perdana adalah perusahaan industri manufaktur yang bergerak

dalam bidang pembuatan komponen otomotif, dimana produk yang dihasilkan adalah

rear axle yaitu komponen yang berfungsi sebagai tumpuan beban dan penggerak pada

sebuah kendaraan dan propeller shaft yaitu komponen penggerak dari kendaraan roda

empat atau lebih yang memiliki sistem penggerak roda belakang. Produksi PT. Inti
2

Ganda Perdana dibuat berdasarkan pesanan dari Agen Tunggal Pemegang Merk

(ATPM), diantaranya adalah Toyota Motor Manufacturing Indonesia (Toyota),

Krama Yudha Tiga Berlian Motor (Mitsubishi), Astra Daihatsu Motor (Daihatsu),

Pantja Motor (Isuzu), Indomobil Suzuki International (Suzuki), Hino Motor

Manufacturing Indonesia (Hino), Astra Nissan Diesel Indonesia (ANDI) dan Daimler

Chrysler Indonesia (Mercedes Benz) Nissan Motor Indonesia (Nissan). Masing-

masing ATPM ini memiliki spesifikasi produk yang bermacam-macam, termasuk

bentuk dan dimensi.

Kualitas merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi kepuasan

konsumen, dan kualitas produk dapat ditingkatkan apabila penyimpangan ukuran (out

of spec dimension) dapat di minimalisasi bahkan dihilangkan. Masalah penyimpangan

ukuran yang timbul pada proses produksi dapat di identifikasi dan di analisa sumber

penyebab yang mengakibatkan timbulnya masalah, agar ditemukan solusi yang tepat.

Dalam hal ini penulis dalam menganalisa masalah penyimpangan ukuran dengan

penerapan metode pendekatan six sigma untuk melakukan improvement pada proses

pembuatan housing assy rear axle pada line machining C. Karena six sigma

merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan

pada usaha mengurangi variasi proses (process variances), sekaligus mengurangi

cacat (produk atau jasa yang diluar spesifikasi) dengan menggunakan statistik dan

problem solving tools secara intensif.


3

1.3 Identifikasi dan Perumusan masalah

1.3.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Berapa banyak produk yang Not Go (NG) dalam satu line machining

produksi dalam setiap bulannya?

2. Target yang akan dicapai dalam analisa ketidakstabilan proses, untuk

produk rear axle housing assy?

3. Mengapa perlu dilakukan perubahan dalam proses produksi?

4. Pengaruh bagi perusahaan apabila tidak dilakukan perubahan terhadap

perusahaan?

1.3.2 Perumusan Masalah

Tuntutan pelanggan yakni kualitas produk yang baik, adalah

kesesuaiaan dengan kebutuhan pasar atau konsumen. Perusahaan harus benar-

benar dapat memahami apa yang dibutuhkan konsumen akan suatu produk

yang akan dihasilkan. Berkaitan dengan kualitas dalam proses produksi rear

axle housing assy terdapat penyimpangan ukuran (out of spec dimension) yang

tidak sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan oleh pelanggan. Indikasi ini

memberikan suatu inspirasi untuk mengamati secara mendalam hal-hal yang

terkait dengan ketidaksesuaian suatu produk terhadap kualitas produk


4

1.3.3 Pembatasan masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini hanya pada masalah

positioning Not Go (NG) of bracket atau dimensi produk, yang ada pada

housing assy rear axle di PT. Inti Ganda Perdana. Dan tidak membahas

mengenai karakteristik dan struktur material, tetapi hanya dimensi yang

berpengaruh secara kualitas. Dalam menganalisa masalah tools atau alat yang

digunakan adalah diagram pohon (tree diagram) yang digunakan untuk

memecah masalah atau ide secara lebih terinci, tujuannya adalah untuk

pembagian masalah besar menjadi komponen yang lebih kecil, supaya ide

lebih mudah dipahami atau masalah lebih mudah untuk diatasi.

1.4 Ruang Lingkup

1.4.1 Waktu
Waktu pengambilan data selama 4 bulan yaitu di mulai dari

bulan Maret tahun 2008 sampai dengan bulan Juni tahun 2008 dengan

pengambilan data berdasarkan data yang pada Quality Department dan

juga Engineering Department di PT. Inti Ganda Perdana.

1.4.2 Lokasi

Lokasi penelitian ilmiah dilakukan pada Line C Machining

Housing Assy untuk model IMV di Engineering Department PT. Inti

Ganda Perdana Jakarta.


5

1.5 Tujuan & Manfaat Penulisan

1.5.1 Tujuan

Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk meneliti penyebab

terjadinya penyimpangan ukuran posisi bracket Not Go (NG), sehingga dapat

ditemukan pemecahannya untuk dilakukan perubahan atau improvement pada

proses machining housing assy rear axle.

1.5.2 Manfaat

Improvement of positioning bracket Not Go (NG) sehingga

mengurangi terjadinya defect yang diakibatkan oleh penyimpangan ukuran dari

item inspection, dan untuk mencapai kebijakan mutu perusahaan dengan

melakukan perbaikan berkelanjutan dalam rangka mencapai tuntutan kualitas.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam karya ilmiah ini disusun secara berurutan, supaya

memperoleh suatu konsep atau kerangka alur pemikiran yang mudah dan praktis .

Penjabaran sistematika penulisan ini sebagai berikut :

BAB 1 : Pendahuluan

Menjelaskan tentang latar belakang penulisan tugas akhir, perumusan masalah

serta disusun dengan pembatasan masalah sehingga cakupan penelitian tidak terlalu

luas, tujuan pembahasan dan manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika

penulisannya.
6

BAB 2: Landasan Teori

Membahas mengenai metode yang digunakan dan teori-teori dasar yang

melandasi pembahasan dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis yang diperlukan

untuk mendukung dalam penyusunan Tugas akhir. Serta teori lainnya yang

berhubungan dengan topik, sehingga dapat mendukung dalam pemecahan masalah.

BAB 3: Metodologi Pemecahan Masalah

Dalam bab ini dibahas mengenai metodologi pemecahan masalah, dalam

penilitian ini penulis menggunakan konsep metode Six Sigma yang merupakan

pendekatan menyeluruh untuk menyelesaikan masalah dan peningkatan proses

melalui fase Define, Measure, Analyze, Improve, Control

Berisi tentang data-data observasi dan data penyimpangan ukuran dimensi

yang terkait dengan analisa ketidakstabilan Bracket Not Go (NG) untuk model IMV

pada line C Housing Assy, dan juga analisa pembahasan masalah terhadap data yang

telah diolah menjadi informasi dan di implementasikan dari data hasil pengujian

analisa.

BAB 4: Pengumpulan dan Analisa Data

Dalam bab ini berisi tentang data-data observasi dan data penyimpangan

ukuran dimensi yang terkait dengan Analisa ketidakstabilan dimensi bracket IMV

pada rear axle housing assy machining line C dengan metodologi pendekatan Six

Sigma di PT. Inti Ganda Perdana. Dan juga analisa dan pembahasan tehadap data

yang telah diolah menjadi informasi. Serta data dari hasil pengujian Improvement.
7

BAB 5 : Kesimpulan dan saran

Bab ini berisikan hasil dari pengolahan dan analisa data yang dapat ditarik

beberapa beberapa kesimpulan yang dapat menjawab tujuan penelitian. Dan

berdasarkan kesimpulan yang didapat, kemudian akan diberikan saran-saran sebagai

masukan kepada perusahaan, yang diharapkan dapat bermanfaat untuk memperbaiki

proses sehingga dapat meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan untuk

menjaga kepuasan pelanggan. Pada bagian akhir dari laporan tugas akhir ini penulis

menyertakan juga daftar pustaka serta lampiran yang berkaitan dengan judul tugas

akhir.

Anda mungkin juga menyukai