Anda di halaman 1dari 24

Matematika Komputer

Barisan dan Deret

Ahmad Rio Adriansyah


arasy@nurulfikri.ac.id
Barisan

Barisan bilangan adalah susunan bilangan yang diurutkan menurut aturan tertentu.
Bentuk umum barisan bilangan adalah a1,a2,a3, … , an.

Setiap barisan bilangan disebut suku barisan. Suku ke-n disimbolkan dengan Un.
Maka, U1 = a1,U2 = a2,U3 = a3, atau suku ke-n Un = an.

Berdasarkan polanya, barisan dibagi menjadi dua :

- Barisan aritmatika (hitung).


- Barisan geometri (ukur).
Barisan aritmatika

Barisan aritmatika adalah barisan yang memiliki selisih atau pembeda tetap diantara dua
suku barisan yang berurutan.

Pembeda (b) dari suatu barisan aritmatika dapat dirumuskan dengan :

b = Un - Un-1

Suku ke-n dari suatu barisan aritmatika dapat dirumuskan dengan :

Un= Un-1 + b atau Un= a + (n-1)b

(a adalah suku pertama barisan dan n adalah nomor suku)


Contoh.
Tentukan suku ke-12 dari barisan aritmatika berikut : 4, 8, 12, 16, …
Jawab :
Beda (b) = Un - Un-1
= U2 - U2-1
=8-4
=4
Suku ke-n (Un) = a + (n-1)b
U12 = 4 + (12-1) 4
= 4 + (11) 4
= 48
Barisan geometri

Barisan geometri adalah barisan yang mempunyai rasio atau pembagi tetap antara dua
suku barisan yang berurutan.

Rasio (r) dari suatu barisan geometri dapat dirumuskan :

r = Un / Un-1

Suku ke-n (Un) dari suatu barisan geometri dapat dirumuskan :

Un = Un-1 . r atau Un = a . r (n-1)


Contoh.
Tentukan suku ke-5 dari barisan geometri berikut: 3, 6, 12, …
Jawab :
Rasio = Un / Un-1
= 6/3
=2
Suku ke-n (Un) = a . r (n-1)
U15 = 3 . 2(5-1)
= 3 . 16
= 48
Deret bilangan

Deret bilangan adalah jumlah dari suku-suku suatu barisan bilangan.

Sn = U1 + U2 + U3 + … + Un

Deret bilangan berdasarakan pola dibagi menjadi dua :

- Deret arimatika
- Deret geometri
Deret Aritmatika

Deret aritmatika merupakan deret yang diperoleh dengan menjumlahkan suku-suku barisan
aritmatika.
Jumlah n suku pertama dari suatu deret aritmatika dapat dihitung dengan rumus :

Sehingga suku ke-n dari suatu deret dapat dirumuskan :


Un = Sn - Sn-1
Contoh.
Tentukan jumlah 5 suku pertama dari deret aritmetika berikut : 3 + 6 + 9 + 12 + …
Beda (b) = Un - Un-1
=6-3
=3
Sn = n/2 (2a + (n-1)b)
S5 = 5/2 (2(3) + (5-1)(3))
= 5/2 (6 + 12)
= 45
Deret Geometri

Deret geometri adalah deret yang diperoleh dengan cara menjumlahkan suku-suku barisan
geometri.

Jumlah n suku pertama dari suatu deret geometri dapat dihitung dengan rumus :
Contoh.
Tentukan jumlah 5 suku pertama dari deret geometri berikut : 3 + 6 + 12 + 24 + …

Rasio = Un / Un-1
= 6/3
=2
Notasi Sigma

Notasi sigma digunakan sebagai operator dalam penjumlahan berurutan atau deret,
disimbolkan dengan huruf yunani besar, sigma (Σ).

Nilai akhir n

S sebagai nilai
awal
Σ
i =s
f(i) Format
penambahannya
Sigma dapat didefinisikan dalam bentuk seperti berikut :

Contoh. Variasi deret lainnya :


Let’s Code

hasil = 0
n = 6
for i in range(3, n+1):
hasil = hasil + i*i
print(hasil) #hasil bernilai 86
Let’s Code

hasil = 0
n = 4
for i in range(1, n+1):
hasil = hasil+(2*i)
print(hasil) #hasil bernilai 20
Deret Taylor

Dengan memanfaatkan turunan-turunannya (f(n)), kita bisa mengubah sebuah fungsi menjadi
sebuah deret pangkat (polinom) yang menghampiri fungsi tersebut di titik tertentu (a).

Dimana :
f(n)(a) adalah turunan ke n dari fungsi f(x) di titik a
n! adalah n faktorial
Contohnya fungsi f(x) = sin(x)

Kita tahu turunan fungsi trigonometri sin(x) adalah :

f’(x) = cos(x)
f”(x) = - sin(x)
f(3)(x) = -cos(x)
f(4)(x) = sin(x)

f(5)(x) = cos(x)
Dan seterusnya, berulang tiap 4 turunan
Dengan deret Taylor, didapatkan bahwa

Kita akan hampiri di titik a=0 (karena kita tahu nilai sin(0) = 0 dan cos(0) = 1 )

Note : Deret Taylor yang dihampiri di titik a=0 disebut dengan deret McLaurin.
Dengan fungsi f(x) = sin(x) dan a=0, persamaan tersebut menjadi

sin(x) = sin(0) + sin’(0) (x) + sin’’(0) x2/2! + sin(3)(0) x3/3! + …

Dimana nilai turunan-turunannya jika dievaluasi di titik 0 adalah


f(0) = sin(0) =0
f’(0) = cos(0) = 1
f”(0) = - sin(0) = 0
(3)
f (0) = -cos(0) = -1
f(4)(0) = sin(0) =0
sin(x) = sin(0) + sin’(0) (x) + sin’’(0) x2/2! + sin(3)(0) x3/3! + …
= sin(0) + cos(0) (x) + -sin(0) x2/2! + -cos(0) x3/3! + …
= 0 + 1.(x) + 0.(x2/2!) + (-1).(x3/3!) + 0.(x4/4!) + 1.(x5/5!) + …
= 0 + x + 0 - x3/3! + 0 + x5/5! + 0 + …
= x - x3/3! + x5/5! - x7/7! + x9/9! + …
Notasi Pi

Notasi Pi atau Notasi Product, digunakan dalam matematika untuk merumuskan bentuk
perkalian yang berulang.

Nilai akhir n

S sebagai nilai
∏ f(i) Format
perkaliannya

awal i=s
Contoh, implementasi Pi product :
Let’s Code

hasil = 1
n = 3
for i in range(1, n+1):
hasil = hasil*i
print(hasil) #hasil bernilai 6
Note : perhatikan bahwa inisiasi variabel hasil pada sigma dan pi berbeda.

Pada notasi sigma variabel hasil diinisiasi dengan nilai 0 karena yang kita lakukan
adalah penjumlahan. Dimana 0 adalah identitas pada operasi penjumlahan (semua
yang dijumlahkan dengan 0 hasilnya akan menjadi dirinya sendiri).

Sedangkan pada notasi pi variabel hasil diinisiasi dengan nilai 1 karena 1 adalah
identitas pada operasi perkalian (semua yang dikalikan dengan 1 hasilnya akan
menjadi dirinya sendiri).

Anda mungkin juga menyukai