Oleh:
MUHAMMAD AZRUL ARDIANSYAH - 0110120185
SISTEM INFORMASI II
DEPOK
BAB I
PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
1. Kelas – Kelas
Kelas merupakan kelompok nilai data.
2. Batas Kelas
Batas kelas merupakan berbagai nilai yang membatasi kelas antara
satu kelas dengan kelas yang lainnya.
Terdapat dua batas kelas, antara lain:
3. Tepi Kelas
Tepi kelas merupakan batas kelas yang tidak mempunyai lubang atau wadah
untuk angka tertentu antara kelas yang satu dengan kelas yang lainnya.
Tepi kelas berfungsi pada saat pembuatan histogram. Apabila pada ujung atas interval
kelas pertama ditambah dengan ujung bawah interval kedua serta kemudian dikalikan
setengah, maka hasil itu disebut sebagai tepi kelas.
Atau pada saat ujung bawah interval kelas dikurangi dengan 0,5 atau 0,05
bahkan 0,005 tergantung ketelitian data yang dibuat oleh si peneliti serta pada ujung
kelas atas ditambah dengan 0,5 atau 0,05 atau 0,005 maka nilai tersebut disebut
sebagai batas kelas.
5. Interval
Adalah selang yang memisahkan antara kelas yang satu dengan kelas yang
lainnya.
7. Frekuensi Kelas
Merupakan banyaknya data yang masuk ke dalam kelas tertentu.
Jenis Distribusi frekuensi yang digunakan dalam analisis penelitian kami adalah
dengan menggunakan Jenis Distribusi Frekuensi Biasa, karena sesuai definisinya yaitu
distribusi frekuensi yang hanya berisikan jumlah frekuensi dari setiap kelompok data atau
kelas.
Grafik yang kelompok kami gunakan adalah Histogram dan Diagram frekuensi karena
dua grafik yang sering digunakan untuk menggambarkan distribusi frekuensi.
Contoh histogram
● Diagram Pie adalah penyajian data statistik dengan memakai gambar yang berbentuk
lingkaran tersebut dibagi dalam beberapa bagian yang menyatakan nilai dengan
bentuk persen.
Ukuran pemusatan adalah beberapa ukuran yang menyatakan dimana distribusi data
tersebut terpusat .Ukuran pemusatan berupa nilai tunggal yang bisa mewakili suatu kumpulan
data dan karakteristiknya (menunjukkan pusat dari nilai data) berbagai cara dalam ukuran
pemusatan diantaranya :
● Mean adalah perhitungan jumlah nilai data dibagi dengan banyaknya observasi atau
banyaknya individu. Nama lain dari mean adalah rata-rata. Oleh sebab itu, pengertian
lain dari mean adalah nilai tengah atau rata-rata dari suatu gugus data pengamatan.
Rumus:
● Median adalah nilai tengah dari data yang sudah diurutkan dan disusun secara teratur
berdasarkan besar kecilnya data. Oleh sebab itu, perhitungan median dilakukan
setelah Anda menyusun data mulai dari yang terkecil hingga terbesar, kemudian
barulah ditentukan nilai tengahnya.
Rumus:
● Modus adalah nilai yang sering muncul. Maksudnya adalah dalam kumpulan data,
nilai dengan frekuensi terbanyak disebut dengan modus. Ukuran modus digunakan
untuk mengetahui tingkat seringnya terjadi dalam suatu peristiwa.
Sedangkan ukuran penyebarannya adalah Suatu ukuran baik parameter atau statistika
untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan data. Melalui ukuran penyebaran dapat
diketahui seberapa jauh data-data menyebar dari titik pemusatannya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Diagram Penelitian
Berikut ini adalah diagram
penelitian untuk memahami
alur/laju penelitian.
Penjelasan Diagram Alur:
o Penelitian ini dimulai dengan memasukan & menentukan objek penelitian,
dimana objek penelitian kami adalah Kasus Korupsi Yang Terjadi Di
Indonesia Dalam 5 Tahun Terakhir.
o Langkah berikutnya adalah mencari dan mengidentifikasi masalah, dimana
masalah tersebut membahas presentase statistik kasus korupsi di Indonesia
dalam 5 tahun terakhir.
o Langkah berikutnya adalah menentukan tujuan penelitian yaitu Mengetahui
informasi terkait data statistik kasus korupsi di Indonesia dalam 5 tahun
terakhir.
o Langkah berikutnya adalah pengambilan data sampai memenuhi jumlah
kebutuhan sampel (20 sampel).
o Langkah berikutnya adalah mengelola data, menganalisa, dan menampilkan
hasil Analisa pengelolaan data.
o Dan Langkah terakhir adalah membuat kesimpulan dari hasil penelitian yang
didapat.
Penelitian dilakukan di Jakarta, dalam hal ini kita melakukan penelitian melalui
sumber internet dan sebuah survey kepada masyarakat melalui sebuah kuisioner. Sedangkan
waktu penelitian dilakukan mulai bulan Juni 2021 sampai dengan selesai.
3.3. Objek Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian kami adalah Kasus Korupsi
Indonesia yang berlangsung 5 tahun terakhir, data yang kami ambil dilakukan secara 14 hari
berturut-turut.
Tipe dan jenis penelitian yang kita gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
metode penelitian survey kepada masyarakat sekitar melalui sebuah kuisioner. Pengertian
dari penelitian survey adalah jenis penelitian yang di lakukan untuk mendapatkan sebuah
fakta ataupun data yang ada di lapangan.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berasal dari internet dan
beberapa sumber laporan. Data adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan
dasar kajian (analisis atau kesimpulan). Data dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif.
Berdasarkan jenis dan bentuknya, data terbagi menjadi dua yaitu : Data primer dan Data
sekunder.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
dokumen, buku-buku, laporan penelitian, dan lain-lain. Selain itu untuk melengkapi data
sekunder, dipergunakan data primer yang diperoleh melalui wawancara secara terbatas.
1) Kuisioner
Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi beberapa
pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawabnya. Ada tiga jenis kuisioner, yaitu
kuisioner tertutup, kuisioner terbuka, dan kuisioner campuran. Kami menggunakan teknik
kuisioner terbuka, yaitu daftar pertanyaan yang cara menjawabnya dengan mengisi pada
kolom yang tersedia.
2) Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melihat dokumen-dokumen yang
sudah ada. Kami menggunakan dokumen-dokumen resmi yang sudah terjamin
kredibilitasnya.
BAB IV
ANALISA DATA
Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi data Kasus Korupsi Indonesia yang
berlangsung 5 tahun terakhir menurut para responden:
Data Turus Frekuensi
2015 I 1
2016 - 0
2017 IIII 4
2018 II 2
Jumlah 16 16
Penjelasan :
Dari tabel distribusi frekuensi diatas terlihat bahwa kuesioner kami di isi dengan
jumlah 16 responden, dan dapat diketahui bahwa frekuensi terbanyak mengenai Kasus
Korupsi Indonesia yang berlangsung 5 tahun terakhir terdapat pada tahun 2019.
b. Histograf
c. Diagram Grafik
a. Mean
RUMUS :
Dari rumus diatas didapatkan hasil rata-rata dari kuesioner data Kasus Korupsi
Indonesia yang berlangsung 5 tahun terakhir adalah 3,2 dari total responden 16 orang.
b. Median
RUMUS :
Dengan rumus diatas dapat diketahui nilai median (nilai tengah) dari kuesioner data
Kasus Korupsi Indonesia yang berlangsung 5 tahun terakhir berada pada kisaran
2017,5 (2017 lebih 6 bulan).
c. Modus
Modus dari penelitian ini dapat di jelaskan bahwa kasus korupsi yang terjadi di
indonesia selama 5 tahun terakhir terhitung dari tahun 2015 sampai dengan tahun
2019 di temukan bahwa tahun yang mendominasi dalam peristiwa korupsi terjadi
pada tahun 2019.
Q₁ = ¼ (16 + 1) = 4,25
Q₂ = ½ (16 + 1) = 8,5
3
Q₃ = (16 + 1) = 12,75
4
Penjelasan :
Kuartil pada penelitian ini dimaksud untuk mengetahui titik atau skor atau nilai yang
membagi seluruh distribusi frekuensi kedalam empat bagian yang sama besar, yaitu
masing-masing sebesar 1/4N. Jadi di sini akan kita jumpai tiga buah kuartil, yaitu
kuartil pertama (K1), Kuartil kedua (K2), dan Kuartil ketiga (K3) dengan acuan
perhitungan dari 16 responden.
Dari hasil data pengolahan kelompok kami dapat menemukan hasil rata-rata dari
kasus korupsi indonesia di 5 tahun terakhir menurut 16 responden adalah 3,2. kami juga
mendapatkan hasil modus (yang mendominasi) berada pada tahun 2019. Di data tersebut juga
kami bisa mengetahui bahwa tidak ada responden yang memilih di tahun 2016 untuk kasus
korupsi yang menurut responden sedang tidak meradang.
Kami memiliki data real dari sumber ICW (Indonesia Corruption Watch) dapat
diketahui bahwa kasus korupsi dengan tersangka terbanyak ada di tahun 2018 sedangkan
dengan jumlah nilai kerugian terbanyak dan jumlah kasus terbanyak pada tahun 2019.
Di dalam hasil kuesioner, kami memiliki pendapat dari para responden tentang
bagaimana solusi atau memberantas kasus korupsi yaitu pihak KPK bisa dapat menegaskan
atas hukuman ataupun sanksi untuk para koruptor dengan menegakkan hukuman mati, ganti
rugi sampai harta habis, serta mencopot kewarganegaraan dari para koruptor.
BAB V
5.1. KESIMPULAN
Kelompok kami menyimpulkan bahwa korupsi merupakan salah satu jenis kejahatan
yang semakin sulit dijangkau oleh aturan hukum pidana, karena perbuatan korupsi bermuka
majemuk yang memerlukan kemampuan berpikir aparat pemeriksaan dan penegakan hukum
disertai pola perbuatan yang sedemikian rapi. Menurut para responden dalam menanggapi
kuisoner kami terdapat berbagai kesimpulan, sebagai berikut: bentuk korupsi yang sering
terjadi di indonesia yaitu dalam Suap Menyuap, Penggelapan dana dalam jabatan; profesi
yang paling sering melakukan kasus korupsi adalah Pejabat Negara; Tahun meradangnya
korupsi terjadi pada tahun 2019; Penyebab korupsi semakin merajalela menurut salah satu
responden kami bahwasannya korupsi terjadi karena kurangnya integritas di semua lini
profesi, kurangnya rasa abdi negara, dan juga sifat individualis yang sangat sulit untuk
dipisahkan dengan kalangan atas, saling berlomba lomba menjadi yang terbaik dan teratas
hingga melakukan segala cara, padahal yang terbaik belum tentu diatas; Sektor yang sering
terjadi korupsi menurut responden kami yaitu dari sektor pemerintahan; Solusi atau aspirasi
menurut salah satu responden kami adalah hukum mati, ganti rugi sampai miskin dan
dicopot kewarganegaraan; Pencegahan korupsi menurut salah satu responden kami adalah
pencegahan menurut saya, bisa dimulai dari sosialisasi dini akan pentingnya hidup tanpa
korupsi, serta mungkin faktor pencegahan lain bisa didapat dari dekatnya diri kita terhadap
agama
5.2. SARAN
Saran untuk penelitian kedepannya, agar dalam mengambil dan pengelola data
dibutuhkan narasumber yang berkompetensi sesuai keahliannya dan metode pengambilan
data mungkin lebih bervariatif seperti wawancara, dan studi lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.suara.com/news/2020/12/09/150550/pengertian-korupsi-lengkap-dengan-unsur-
unsur-jenis-dan-dampaknya?page=all (Di akses pada tanggal 18 Juni 2021)
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/11/185540869/korupsi-pengertian-penyebab-
dan-dampaknya?page=all (Di akses pada tanggal 18 Juni 2021)
https://www.merdeka.com/jabar/mengenal-jenis-jenis-korupsi-yang-sering-dilakukan-
lengkap-dengan-contohnya-kln.html (Di akses pada tanggal 18 Juni 2021)
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5e6247a037c3a/bentuk-bentuk-tindak-
pidana-korupsi/ (Di akses pada tanggal 18 Juni 2021)
https://lokadata.beritagar.id/gallery?search=korupsi (Di akses pada tanggal 19 Juni 2021)