Anda di halaman 1dari 20

COVID 19

Kesehatan Matra II

Dosen Pengampu:
Desak Nyoman Sithi, SKp, MARS

Disusun oleh :
Siti Nurazizah Puspa tanya 1710711112
Peren dita sanli 1710711131
Indah Fitri amelia 1710711140
Rizka yusriyah 1710711143
Mugia saida Daruini 1710711145

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.Tak lupa pula kami kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh umatnya yang
senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.

Makalah yang berjudul Covid 19 ini ditulis untuk memenuhi


salahsatutugasmatakuliahKeperawatanmatra II . Namun tidak lepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa
dan aspek lainnyadarimakalahini. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka
selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi
memperbaiki makalah ini.

Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah penyusunmakalah menyampaikan rasa


hormat dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah
memberikan bantuan dan dorongan kepada penulissehinggapenulisdapat menyelesaikan
makalahinidengansebaik-baiknya. Kami berharap agar makalahinidapatbergunabagi para
pembacaterutamadalamhalkesehatanpribadidalamhubungannyadenganperkembangan zaman
saatini.

Jakarta, 29 Maret 2020

Penulis
Daftar Isi
COVID-19
A. Pengertian COVID-19
1. Definisi
Coronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 atau SARS-CoV-2 (bahasa
Inggris: Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2) adalah salah satu
anggota coronavirusyang mengakibatkan infeksi pernapasan COVID-19. Virus ini
pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan, Tiongkok dan menyebabkan wabah
COVID-19. Virus ini juga dikenal sebagai koronavirus Wuhan dan virus pneumonia
pasar makanan laut Wuhan(Wuhan seafood market pneumonia virus).Virus ini telah
diurutkan.Perbandingan urutan genetik antara virus ini dan sampel virus lain
menunjukkan tingkat kesamaan dengan SARS-CoV sebesar 79,5% dan dengan
coronavirus kelelawar sebesar 96%. Beberapa teori menyimpulkan bahwa virus ini
berasal dari kelelawar.
2. Penamaan
Selama wabah yang sedang berlangsung, virus ini sering disebut secara umum
sebagai "coronavirus", "coronavirus baru" dan "coronavirus Wuhan", 
Sedangkan WHO merekomendasikan penamaan sementara "2019-nCoV" di
tengah kekhawatiran bahwa tidak adanya nama resmi dapat menyebabkan
penggunaan nama-nama informal yang merugikan, per pedoman WHO tahun
2015,Kelompok Studi Koronavirus dari Komite Internasional Taksonomi
Virus (ICTV) memberi nama virus ini coronavirus sindrom pernapasan akut berat
2 (SARS-CoV-2) yang merupakan galur dalam spesies SARS-CoV.Penyakit yang
disebabkan oleh virus ini diberi nama "penyakit coronavirus 2019" (COVID-19) oleh
WHO.
3. Epidemiologi
Penyakit akibat infeksi SARS-CoV-2 pada manusia pertama kali terjadi pada
akhir Desember 2019. Pendekatan jam molekulermenyatakan waktu infeksi yang
serupa atau sedikit lebih awal. Wabah penyakit pertama kali terdeteksi di Kota
Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada pertengahan Desember 2019. Virus ini
kemudian menyebar ke Thailand(Bangkok), Jepang (Tokyo); Korea Selatan(Seoul);
provinsi lain di Tiongkok Daratan; Hong Kong; Taiwan (Taoyuan), dan kemudian ke
dunia internasional. Korban jiwa berjumlah 1.669 orang yang sebagian besar berada
di Wuhan dan sekitarnya, dengan 69.268 kasus per 15 Februari 2020.
Pada 30 Januari 2020, wabah akibat SARS-CoV-2 ditetapkan sebagai darurat
kesehatan global oleh Organisasi Kesehatan Dunia(WHO). WHO menciptakan istilah
sementara "penyakit pernapasan akut 2019-nCoV" untuk menggambarkan penyakit
yang disebabkan oleh virus tersebut.
4.Reservoir
Pada 22 Januari 2020, Journal of Medical Virology menerbitkan laporan analisis
genom yang menjelaskan bahwa ular di wilayah Wuhan adalah "reservoir hewan liar
yang paling mungkin" untuk virus ini, tetapi diperlukan lebih banyak
penelitian.Rekombinasi homolog mungkin menyebabkan peristiwa ini. Beberapa
ilmuwan percaya bahwa penyakit ini berasal dari Bungarus multicinctus, ular yang
sangat berbisa yang dijual di pasar Wuhan. Berita di Nature mengkritik artikel Journal
of Medical Virology dengan menyatakan bahwa ular sangat tidak mungkin menjadi
reservoir, dan lebih cenderung pada mamalia. Banyak virolog juga sangat meragukan
peranan ular sebagai inang perantara.
Selama 17 tahun penelitian tentang asal-usul epidemi SARS 2003, banyak
coronavirus kelelawar yang menyerupai SARS (SARS-like) diisolasi dan diurutkan,
kebanyakan dari mereka berasal dari genus Rhinolophus. Dengan genom yang cukup,
rekonstruksi pohon filogenetik untuk mengetahui sejarah mutasi koronavirus dapat
dilakukan.
Koronavirus baru ini (SARS-CoV-2) berada dalam kategori koronavirus yang
menyerupai SARS. Dua urutan genom dari Rhinolophus sinicus dengan kemiripan
80% telah dipublikasikan pada tahun 2015 dan 2017.Sementara itu, artikel pracetak di
jurnal bioRxiv yang ditulis oleh peneliti dari Institut Virologi Wuhan, Rumah Sakit
Jinyintan Wuhan, Universitas Akademi Sains Tiongkok, dan CDC Provinsi Hubei
menyatakan bahwa koronavirus ini kemungkinan berasal dari kelelawar, karena
analisis mereka menunjukkan bahwa nCoV-2019 memiliki kemiripan 96% dengan
coronavirus kelelawar yang diisolasi dari kelelawar Rhinolophus affinis. Sebagai
perbandingan, jumlah mutasi ini mirip dengan jumlah mutasi yang diamati selama 10
tahun pada flu manusia H3N2.
Hewan yang dijual sebagai makanan dicurigai sebagai reservoir atau perantara
virus karena banyak dari individu yang terinfeksi pertama kali adalah pekerja di Pasar
Makanan Laut Huanan. Akibatnya, mereka terpapar kontak yang lebih besar dengan
hewan
5. Filogenetik dan Taksonomi

Informasi genomik

Susunan genom (klik untuk memperbesar)

ID genom NCBI MN908947

Jumlah genom 29.903 pasangan basa

Tahun penyelesaian 2020


Virus SARS-CoV-2 tergolong dalam genus Betacoronavirus (Beta-CoV) dalam
keluarga Coronaviridae. Penyakit yang disebabkan Coronaviridae dapat berkisar
dari pilek biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti sindrom pernapasan Timur
Tengah (MERS) dan sindrom pernapasan akut berat (SARS). Koronavirus adalah
keluarga virus yang luas. Namun, hanya enam virus (229E, NL63, OC43, HKU1,
MERS-CoV, dan SARS-CoV) yang sebelumnya diketahui menginfeksi manusia;
SARS-CoV-2 merupakan jenis ketujuh yang menginfeksi manusia.
Urutan genom betacoronavirus Wuhan menunjukkan kesamaan dengan
betacoronavirus yang ditemukan pada kelelawar. Namun, virus ini secara genetik
berbeda dari coronavirus lain seperti coronavirus terkait SARS dan MERS. Genus
betacoronavirus terdiri atas empat garis keturunan (subgenus), SARS-CoV-2 bersama
dengan SARS-CoV digolongkan dalam garis keturunan B (subgenus Sarbecovirus).
Sejumlah genom koronavirus baru ini telah diisolasi dan dilaporkan termasuk
BetaCoV/Wuhan/IVDC-HB-01/2019,BetaCoV/Wuhan/IVDC-HB-04/2020,
BetaCoV/Wuhan/IVDC-HB-05/2019,BetaCoV/Wuhan/WIV04/2019, dan
BetaCoV/Wuhan/IPBCAMS-WH-01/2019 dari CDC Tiongkok, Institut Biologi
Patogen, dan Rumah Sakit Jinyintan Wuhan.Panjang urutan RNA yang dimilikinya
sekitar 30 kbp. Model struktural komparatif dari protease koronavirus SARS-CoV-2
disediakan oleh Innophore GmbH, dengan beberapa percobaan obat melawan
inhibitor protease virus telah dilakukan. Analisis filogenetik untuk sampel disediakan
oleh Nextstrain.
6. Struktur Biologi

Diagram pita Innophore Phyre2 dari Protease SARS-CoV-2, target prospektif


untuk obat antivirus
Publikasi genom memberi jalan pada beberapa pemodelan protein untuk protein
pengikat reseptor (RBD), yaitu protein spike(S). Protein S diketahui mempertahankan
afinitas yang cukup terhadap reseptor enzim pengubah angiotensin 2 (ACE2) dan
menggunakannya untuk masuk ke dalam sel. Pada 22 Januari, dua kelompok yang
berbeda (satu di Tiongkok yang bekerja dengan virus lengkap dan satu di AS yang
bekerja dengan genetik balik) secara independen menunjukkan peranan ACE2 sebagai
reseptor untuk SARS-CoV-2.
Untuk mencari protease inhibitor yang potensial, enzim endopeptidase C30 dari
poliprotein rangka baca terbuka 1a (Orf1a) juga dimodelkan untuk
percobaan dockingobat. Innophore telah menghasilkan dua model komputasi
berdasarkan protease SARS, dan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok telah
menghasilkan struktur eksperimental rekombinan protease SARS-CoV-2 yang belum
dipublikasikan 

B. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DARI BERBAGAI ASPEK:


1. Aspek Penyakit
Gejala Virus Corona
Infeksi virus corona dapat menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti
hidung berair dan meler, sakit kepala, batuk, nyeri tenggorokan dan demam atau gejala
penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan
berdarah, sesak napas dan nyeri dada.

Namun secara umum ada 3 gejala umum yang dapat menandakan seseorang terinfeksi virus
corona, yaitu:

 Demam
 Batuk
 Dan sesak napas

Dan menurut penelitian, gejala infeksi virus corona muncul dalam 2 hari sampai 2 minggu
setelah paparan virus corona.

Penyebab Virus Corona


Infeksi virus corona ini disebabkan oleh corona virus yakni kelompok virus yang menginfeksi
sistem pernapasan. Dan pada sebagian besar kasus, corona virus hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Dan akan tetapi virus ini juga bisa
menyebabkan infeksi pernapasan berat seperti MERS, SARS dan pneumonia.

Dan ada dugaan bahwa virus corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun
kemudian diketahui bahwa corona virus juga menular dari manusia ke manusia. Dan
seseorang dapat terinfeksi corona virus melalui berbagai cara yakni:

 Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita virus
corona.
 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, setelah
menyentuh benda yang terkena air liur penderita.
 Kontak jarak dekat dengan penderita seperti bersentuh atau berjabat tangan.

Virus corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi lebih berisiko menyerang orang tua serta
orang yang sedang sakit atau memiliki kekebalan tubuh lemah

Diagnosis Virus Corona


Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus corona, dokter akan menanyakan gejala
yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanaya apakah pasien berpergian ke wilayah
endemik virus corona sebelum gejala muncul.
Dan guna untuk memastikan diagnosis virus corona, dokter akan melakukan pemeriksaan
lanjutan sebagai berikut:

 Uji sampel darah


 Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak
 Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru

Pengobatan Virus Corona


Saat ini belum ada pengobatan khusus untuk SARS-CoV-2 sehingga perawatan
difokuskan pada pengurangan gejala. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
Tiongkok (CDC Tiongkok) sedang menguji prosedur perawatan pneumonia yang
telah ada untuk diterapkan pada pneumonia akibat coronavirus.
Penggunaan obatantivirus yang ada sedang diteliti, termasuk protease
inhibitor seperti indinavir, saquinavir, remdesivir, lopinavir/ritonavir dan interferon
beta.Efektivitas antibodi monoklonal yang telah diidentifikasi juga sedang diselidiki.
Pada 2 Februari 2020, Thailand melaporkan pengobatan yang berhasil untuk
satu pasien. Dr. Kriengsak Attipornwanich dari Rumah Sakit
Rajavithi di Bangkok mengatakan saat konferensi pers Kementerian Kesehatan
Thailand, seorang perempuan Tiongkok berusia 71 tahun dari Wuhan dinyatakan
negatif koronavirus 48 jam setelah dokter memberikan obat anti-HIV lopinavir dan
ritonavi dalam kombinasi dengan obat influenza oseltamivir.
Infeksi virus corona belum bisa diobati tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan
dokter untuk meredakan gejalanya yakni:

 Dengan memberikan obat pereda demam dan nyeri. Namun dokter tidak akan
memberikan aspirin pada penderita infeksi virus corona yang terbilang masih anak-
anak.
 Menganjurkan penderita untuk mandi air hangat dan menggunakan humidifier
“pelembab udara”, untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
 Menganjurkan penderita untuk istirahat yang cukup dan jangan keluar rumah untuk
mencegah penyebaran virus.
 Dan dianjurkan dan mengharuskan penderita untuk minum banyak air putih guna
menjaga kadar cairan tubuh.

Pengembangan Vaksin
 Pada bulan Januari 2020, beberapa organisasi dan lembaga mulai bekerja untuk
membuat vaksin untuk koronavirus Wuhan berdasarkan genom yang
dipublikasikan. Di Tiongkok, CDC Tiongkok sedang mengembangkan vaksin untuk
virus SARS-CoV-2.
 Tiga proyek vaksin sedang didukung oleh Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan
Epidemi (CEPI), termasuk satu proyek perusahaan bioteknologi Moderna dan proyek
lainnya oleh Universitas Queensland Australia. Institut Kesehatan Nasional Amerika
Serikat (NIH) bekerja sama dengan Moderna untuk membuat vaksin RNA yang cocok
dengan protein permukaan (protein spike) koronavirus, yang diharapkan untuk
memulai produksi pada Mei 2020. Di Australia, Universitas Queensland sedang
menyelidiki potensi vaksin penjepit molekuler yang secara genetik akan memodifikasi
protein virus untuk membuatnya meniru koronavirus dan merangsang reaksi
kekebalan.
 Dalam proyek independen, Agensi Kesehatan Masyarakat Kanada telah
mengizinkan Organisasi Vaksin dan Penyakit Menular-Pusat Vaksin
Internasional (VIDO-InterVac) di Universitas Saskatchewan untuk mulai
mengembangkan vaksin. VIDO-InterVac menargetkan produksi vaksin dan pengujian
terhadap hewan pada Maret 2020, dan pengujian terhadap manusia pada 2021.
 Fakultas Kedokteran Imperial College di London memiliki dana untuk
mengembangkan vaksin dan membawanya ke pengujian hewan, fase penelitian yang
diharapkan akan selesai pada pertengahan Februari 2020.

Komplikasi Virus Corona


Nah pada kasus yang parah, infeksi virus corona dapat menyebabkan beberapa komplikasi
serius sebagai berikut:

 Pneumonia
 Infeksi sekunder pada organ lain
 Gagal ginjal
 Acute cardiac injury
 Acute respiratory distress syndrome
 Dan Kematian

Pencegahan Virus Corona


Nah untuk sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah virus corona. Maka oleh sebab
itu cara pencegahan virus corona yang terbaik ialah dengan menghindari faktor-faktor yang
dapat menyebabkan kalian terinfeksi virus ini yakni:

 Hindari berpergian ke Cina atau ke negara lain yang telah ditemukan adanya
penularan virus corona.
 Gunakan masker saat berakitivitas di luar ruangan terutama bila kalian beraktivitas di
tempat umum.
 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol setelah berakitivitas di luar ruangan.
 Hindari kontak dengan hewan terutama hewan liar, bila terjadi kontak dengan hewan,
cuci tangan setelahnya.
 Pastikan kalian memasak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
 Jangan menyentuh mata, mulut dan hidung sebelum mencuci tangan.
 Hindari berdekatan dengan seseorang yang sedang sakit.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.

Dan untuk seseorang yang diduga terinfeksi virus corona, ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan agar virus menular ke orang lain yakni:
 Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
 Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak
memungkinkan gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang
digunakan orang lain.
 Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk kalian sampai
benar-benar sembuh.
 Dan sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang-sedang
sakit.
 Hindari berbagai alat makan dan minum, alat mandi serta perlengkapan tidur dengan
orang lain.
 Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang
bersama orang lain.
 Dan gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu buang
tisu ke tempat sampah.

Penularan
Penularan dari manusia ke manusia dikonfirmasi di Guangdong,
Tiongkok.Beberapa laporan menyatakan bahwa virus telah bersifat infeksius bahkan
ketika dalam masa inkubasi.
Para ilmuwan telah meneliti angka reproduksi dasar (R0) yang dimiliki virus ini.
Dalam epidemiologi, angka ini menunjukkan jumlah infeksi baru yang diakibatkan
oleh setiap orang yang terinfeksi. Salah satu penelitian menyatakan bahwa setiap
orang yang terinfeksi menyebarkan virus ke antara 3 hingga 5 orang. Penelitian lain
memperkirakan R0 sebesar 1,4 hingga 3,8.Selain itu, virus ini diketahui mampu
menular dalam rantai infeksi sebanyak empat orang.
2. Aspek SDM/ Petugas / Tenaga Medis

Di tengah meningkatnya jumlah kasus di Indonesia, sejumlah tenaga medis mengaku rumah
sakit di dalam negeri mulai mengalami kesulitan dalam menangani penyebaran penyakit virus
corona, atau Covid-19.Mereka mengungkap bahwa ketersediaan peralatan rumah sakit mulai
menipis, sementara rasa kekhawatiran akan terinfeksi juga kian meningkat. Agus Dwi
Sutanto, dokter spesialis paru di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, salah satu
rumah sakit rujukan penanganan Covid-19, mengatakan bahwa peralatan kesehatan di tempat
itu tidak cukup untuk menangani potensi jumlah pasien yang mengalami gejala parah. Ia
memperkirakan angka pasien akan terus bertambah. Survey menyatakan rata-rata lebih dari
100 orang datang ke RSUP Persahabatan untuk menjalankan tes karena memiliki riwayat
kontak, perjalanan ke tempat yang terpapar maupun mengalami gejala. Keterbatasan alat
menghambat proses penangangan, tambahnya. Melonjaknya jumlah kasus Covid-19 di
Indonesia tak ayal membuat pekerja medis kelelahan bahkan dibberapa rumah sakit sudah
ada tenaga medis yang dikarantina atau di isolasi tidak boleh pulang ke rumah karena takut
terpapar atau mmenularkan virus tersebut.

3. Aspek Lingkungan
pemerintah senantiasa memantau dampak wabah virus corona (COVID-19) dari tiga aspek.
Ketiga aspek yang dimaksud adalah lalu lintas orang, barang, dan aspek uang atau capital.
a. Aspek lalu lintas orang yang tentu berhubungan dengan wisatawan, teman, rekan kerja
dan lain-lain.
b. lalu lintas barang yakni perdagangan seperti saat kita kepasar membeli barang, jika
barang tersebut sudah terkontaminasi virus maka virus akan cepat berpindah pada orang
yang menyentuh barang tersebut.
c. lalu lintas uang atau capital misalnya saat kita belanja kepasar ada pertukaran uang
antara pedagang dan penjual. Jika uang tersebut sudah terpapar virus maka kita juga akan
tertular karena virus corona ini akan bertahan selama kurang lebih 3 jam.
dari ketiga aspek tersebut harus dicermati dan dipisahkan adalah mana aspek yang benar-
benar terdampak oleh wabah virus corona, dan mana yang merupakan dampak dari siklus
tahunan.  menyangkut dampak virus corona terhadap ekonomi, kita tidak perlu terlalu
cepat memutuskan apabila ada penurunan maka pasti disebabkan karena wabah corona.
Harus dilihat apakah ini siklus atau bukan.

4. Aspek Peralatan (medical equipment)


Negara-negara di seluruh dunia sedang mempersiapkan kemungkinan darurat
kesehatan masyarakat terkait penyebaran virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.
Untuk alasan itu, Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) memperingatkan bahwa kurangnya
peralatan pelindung dapat menghambat dalam menanggapi wabah. Hingga saat ini lebih dari
95.000 orang di seluruh dunia dikonfirmasi positif terinfeksi Covid-19 dan menewaskan
sedikitnya 3.285 orang sejak pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China pada akhir
Desember 2019. Dalam waktu kurang dari 10 minggu, virus ini telah menyebar ke lebih dari
75 negara dan wilayah. Di mana jumlah korban terbanyak ada di China, Korea Selatan, Italia,
Iran, dan Jepang. Pasien Covid-19 ini Tunjukkan Keparahan Akibat Virus Corona Dalam
jumpa pers Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa setiap
bulan tenaga medis di seluruh dunia butuh sekitar 89 juta masker medis, 76 juta sarung
tangan, dan 1,6 juta kacamata untuk menanggapi wabah Covid-19. "Bila kekurangan
persediaan di atas, semua dokter, perawat, dan pekerja medis yanga da di garis depan tidak
memiliki peralatan lengkap dan ini berisiko," . WHO telah mengirim hampir setengah juta set
alat pelindung diri ke 27 negara, tapi persediaan menipis. Perlu disadari, saat ini jumlah
pasien baru di China memang menurun. Namun jumlah pasien baru di negara lain melonjak
tajam. Sebagai contoh, dalam 24 jam terakhir jumlah pasien baru di China ada 160 orang.
Namun di Korea Selatan, jumlah kasus baru bertambah 438 orang. Komisi Kesehatan
Nasional China (NHC) mengatakan, lebih dari 52.000 pasien di China telah pulang dan
dipulangkan dari rumah sakit. Kabar baik, angka ini terus bertambah.
WHO mengatakan, saat ini terus bekerja dengan pemerintah, produsen, dan Jaringan
Rantai Pasokan Pandemi untuk meningkatkan produksi dan mengamankan pasokan di
negara-negara yang berisiko. Diperkirakan, pasokan kebutuhan medis di atas perlu
ditingkatkan sebesar 40 persen untuk memenuhi kebutuhan. Infeksi di Iran, salah satu negara
yang paling parah terkena dampaknya, kini telah melonjak menjadi lebih dari 2.900 kasus
dan 92 kematian, termasuk seorang penasihat Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Korea Selatan mengonfirmasi total kasus ada 5.766 orang dengan jumlah kematian 35 orang,
menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (KCDC) Korea Selatan. Dan di Eropa,
pihak berwenang mengambil tindakan pencegahan dini untuk menghentikan potensi
penyebaran. Beberapa pemerintah mencegah pertemuan besar untuk membatasi transmisi
masyarakat, juga menutup ruang publik seperti Louvre di Paris dan rumah opera La Scala
Milan. Di Italia, setidaknya 107 orang meninggal karena SARS-CoV-2 dan lebih dari 3.000
orang telah terinfeksi. Sebagian besar kasus telah dilaporkan di negara itu.

Di indonesia sendiri ketersediaan alat medis yang menipis contohnya APD ( alat pelindung
diri).Ketua Pengurus Harian Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, mengatakan beberapa
rumah sakit lain juga mengalami keterbatasan alat pelindung diri (APD) untuk para tenaga
medis. Alat pelindung diri juga menipis. Artinya karena kebutuhan pasien yang ada dirawat
cukup tinggi sehingga kita butuh APD kepada setiap tenaga medis yaitu dokter, perawat,
praktisi untuk laboratorium. kebutuhan APD sehari cukup banyak dan cukup tinggi.Selain
ventilator dan APD, adapula rumah sakit rujukan yang mengalami keterbatasan masker
bedah. Hal ini memicu di antaranya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu di
Jakarta Selatan untuk memantau penggunaan masker secara lebih hati-hati bahkan satu
petugas kesehatan itu satu hari menggunakan masker berapa itu dicatat ungkap Afit Rianti
selaku seorang perawat di RSUD Pasar Minggu.

Data pemerintah menyatakan pada sabtu, 28 03 2020. Jumlah pasien Covid-19 saat ini
mencapai 1.155 orang, dengan peningkatan terbanyak berasal dari wilayah DKI Jakarta,
kemudian disusul oleh Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sementara itu, 59 dinyatakan sembuh
dan 102 orang meninggal dunia. Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk penanganan
virus corona, memastikan bahwa pemerintah sudah menyiapkan segala kebutuhan yang
diperlukan.Ia sebut kebanyakan pasien Covid-19 mengalami gejala ringan dan saat ini
memang tidak banyak yang membutuhkan alat bantu napas kasusnya seperti batuk-pilek
biasa dan ringan rata-rata pasien yang dirawaat kondisinya seperti itu. Sementara itu, jumlah
pasien yang terus bertambah juga memicu kekhawatiran di antara para .Dokter Agus
mengatakan langkah-langkah yang diambil RSUP Persahabatan, di mana ia bertugas,
termasuk pengaturan jadwal kerja dokter yang memastikan mereka dapat istirahat cukup
demi menjaga daya tahan tubuh.Ia menjelaskan bahwa risiko tenaga medis terinfeksi virus
corona memang tinggi meskipun menggunakan alat pelindung yang lengkap sehingga faktor
ini menjadi sesuatu kekhawatiran dari tenaga medis, bisa suatu saat terinfeksi. Afit selaku
seorang perawat juga mengatakan kecemasan itu juga timbul karena adanya risiko
menularkan kepada keluarga. Langkah-langkah kewaspadaan juga ditingkatkan demi
menjaga kesehatan.khususnya untuk teman-teman yang terpapar langsung dengan orang-
orang PDP (pasien dalam pengawasan).

5. Upaya dalam Menghadapi COVID-19


Protokol Isolasi Diri di Rumah
1. Jika sakit, tetap di rumah
a) Jangan pergi bekerja, ke sekolah, atau ke ruang publik untuk
menghindari penularan COVID-19 ke orang lain di masyarakat
b) Harus mengisolasi diri dan memantau diri sendiri untuk menghindari
kemungkinan penularan kepada orang-orang di sekitar anda termasuk
keluarga
c) Melaporkan kepada fasilitas pelayanan kesehatan terdekat tentang
kondisi kesehatannya, riwayat kontak dengan pasien COVID-19 atau
riwayat perjalanan dari negara/ area transmisi lokal, untuk dilakukan
pemeriksaan sampel oleh petugas kesehatan
2. Isolasi diri sendiri
a) Ketika seseorang yang sakit (demam, atau batuk/pilek/nyeri
tenggorokan/gejala penyakit pernafasan lainnya), namun tidak
memiliki risiko penyakit penyerta lainnya (diabetes, penyakit jantung,
kanker, penyakit paru kronik, AIDS, penyakit autoimun, dll), maka
secara sukarela atau berdasarkan rekomendasi petugas ksehatan,
tinggal di rumah dan tidak pergi bekerja, sekolah, atau ke tempat-
tempat umum
b) Orang Dalam Pmantauan (ODP) yang memiliki gejala demam/ gejala
pernafasan dengan riwayat dari negara/ area transmisi lokal, dan atau
orang yang tidak menunjukkan gejala tetapi pernah memiliki kontak
erat dengan pasien positif COVID-19
c) Lama waktu isolasi diri selama 14 hari hingga diketahuinya hasil
pemeriksaan sampel di laboratorium
3. Yang dilakukan saat isolasi diri
a) Tinggal dirumah, dan jangan pergi beerja dan ke ruang publik
b) Gunakan kamar terpisah di rumah dari anggota keluarga lainnya. Jika
memungkinkan, upayakan menjaga jarak setidaknya 1 meter dari
anggota keluarga lain
c) Gunakan selalu masker selama masa isolasi diri
d) Lakukan pengukuran suhu harian dan observasi gejala klinis seperti
batuk atau kesulitan bernafas
e) Hindari pemakaian bersama peralatan makan (piring, sendok, garpu),
dan perlengkapan mandi (handuk, sikat gigi gayung) dan linen/sprei
f) Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan mengonsumsi
makanan bergizi, melakukan kebersihan tangann rutin, mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir serta keringkan, lakukan etika
batuk/bersin
g) Berada di ruang terbuka dan berjemur dibawah sinar matahari setiap
pagi
h) Jaga kebersihan rumah dengan cairan desinfektan
i) Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika sakit memburuk
(seperti sesak nafas) untuk dirawat lebih lanjut
4. Orang Dalam Pemantauan (ODP) : ketika seseorang tidak menunjukkan
gejala, tetapi pernah memiliki kontak erat dengan pasien positif COVID-19
dan/atau orang dengan demam/gejala pernafasan dengan riwayat dari
negara/area transmisi lokal
5. Yang dilakukan saat pemantauan diri sendiri
a) Lakukan observasi/pemantauan diri sendiri di rumah
b) Lakukan pengukuran suhu harian dan observasi gejala klinis seperti
batuk atau kesulitasn bernafas
c) Jika ada muncul gejala, laporkan ke petugas di fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat
d) Jika hasil pemeriksaan sampel dinyatakan positif, maka melakukan
isolasi diri sendiri. Apabila memiliki penyakit bawaan berdasarkan
rekomendasi petugas kesehatan, maka dilakukan perawatan dirumah
sakit
6. Tindakan pencegahan
a) Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau hand sanitizer
b) Tutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin, dengan tisu atau lengan
atas bagian dalam yang tertekuk. Segera buang tisu ke tempat sampah
yang tertutup dan bersihkan tangan dengan sabun dan air atau hand
sanitizer
c) Jaga jarak sosial setidaknya jarak satu meter dengan orang lain,
terutama dengan mereka yang batuk, bersin, dan demam
d) Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut sebelum mencuci tangan
e) Jika mengalami demam, batuk, dan sulit bernafas, segera cari
perawatan medis
7. Saat perlu memakai masker dan cara menggunakannya
a) Masker digunakan oleh:
1) Orang dengan gejala pernafasan, misal batuk, bersin, atau
kesulitan bernafas. Termasuk ketika mencari pertolongan medis
2) Orang yang memberikan perawatan kepada individu dengan gejala
pernafasan
3) Petugas kesehatan, ketika memasuki ruangan dengan pasien atau
merawat seseorang dengan gejala pernafasan
b) Masker medis tidak diperlukan untuk anggota masyarakat umum yang
tidak memiliki gejala penyakit pernafasan. Jika masker digunakan, praktik
terbaik harus diikuti tentang cara memakai, melepas, dan membuangnya
serta tindakan kebersihan tangan setelah pengangkatan
c) Cara menggunakan masker
1) Pastikan masker menutup mulut, hidung dan dagu dan bagian yang
berwarna berada di sebelah depan
2) Tekan bagian atas masker supaya mengikuti bentuk hidung dan
tarik ke belakang di bagian bawah dagu
3) Lepaskan masker yang telah digunakan dengan hanya memegang
tali dan langsung buang ke tempat sampah tertutup. Cuci tangan
pakai sabun dan air atau hand sanitizer setelah membuang masker
yang telah digunakan
4) Hindari menyentuh masker saat menggunakannya
5) Jangan menggunakan kembali masker sekali pakai. Ganti secara
rutin apabila kotor atau basah

6. panduan yang harus di taati saat virus corona mewabah


a. Panduan Virus Corona untuk Ibu Hamil
Ibu hamil mungkin bertanya-tanya apakah virus corona (COVID-19) akan
mempengaruhi Anda dan anak Anda yang belum lahir. Ini adalah virus baru sehingga
para ahli masih terus mempelajarinya. Sampai saat ini tidak ada bukti anak di
kandungan dapat tertular dari ibunya. Sejak wabah, virus tidak terdeteksi pada ASI
Ibu hamil perlu menghindari virus corona (COVID-19) dengan mendapatkan
fasilitas terpisah dari pasien suspek atau terkonfirmasi COVID-19. Yang lebih
penting, ibu hamil harus melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari infeksi
virus corona baru (COVID-19)
1. Sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik
2. Gunakan cairan pembersih tangan (minimal 60% alkohol), bila sabun dan air
mengalir tidak tersedia
3. Tutup mulut dan hidung dengan siku terlipat saat batuk atau bersin atau
gunakan tisu, yang langsung dibuang ke tempat sampah setelah digunakan.
Sesudahnya, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih
tangan
4. Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang. Jangan berada dekat orang yang
tidak sehat
5. Hindari menyentuh wajah karena mulut, hidung dan mata adalah pintu masuk
virus
6. Hindari bersalaman dan sebagai pengganti, lambaikan tangan, salam siku atau
beri senyum
7. Wanita hamil harus terus makan makanan bergizi, cukup minum dan
mengunjungi bidan secara teratur

b. Panduan Virus Corona Bagi Ibu Hamil

Sejak virus corona mulai menyebar, kelompok lansia dan orang dengan
penyakit menahun (kronis) seperti penyakit jantung, diabetes dan penyakit paru-paru
selalu menjadi kelompok yang lebih berisiko untuk mengalami sakit yang lebih serius.
Karena itu, mereka harus mendapat penanganan khusus. Pastikan orang-orang
berisiko di keluarga atau lingkungan Anda tahu apa yang harus dilakukan
1. Jaga jarak (1 meter atau lebih) dengan orang lain
2. Saat berada di tempat umum, jauhi orang yang sakit, batasi kontak dekat dan
sering cuci tangan
3. Sebisa mungkin, jauhi keramaian
4. Pastikan obat yang harus diminum selalu tersedia
5. Hindari bersentuhan, jangan bersalaman atau bercium pipi
6. Bila merasakan gejala– demam, batuk kering, rasa lelah – segera kontak
hotline, puskesmas atau rumah sakit rujukan terdekat
7. Selalu ikuti informasi terbaru dan jangan percaya hoax
c.Panduan Virus Corona Bagi Pengusaha dan Bisnis
Pandemi virus corona (COVID-19) telah mempengaruhi kegiatan bisnis di
dunia. Dunia hiburan, pariwisata, transportasi adalah sebagian contoh sektor yang
terpengaruh. Hal terpenting adalah memastikan karyawan dan pelanggan terlindungi
dari penularan virus corona, baik di di tempat kerja, tempat penjualan ataupun tempat
umum.
1. Sampaikan pada karyawan sakit agar istirahat di rumah meski hanya demam
ringan batuk atau pilek
2. Bila memungkinkan, atur agar karyawan bekerja dari rumah
3. Hindari pertemuan besar. Sebagai pengganti bisa lakukan conference calls
4. Pastikan karyawan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir dengan
benar, jangan bersalaman dan mengikuti etika saat batuk atau bersin (tutup
dengan siku terlipat atau tisu yang langsung dibuang)
5. Siapkan dispenser cairan pembersih tangan di tempat-tempat penting seperti
dekat pintu masuk/keluar, saklar lampu, tempat makan, kasir, toilet dll
6. Pastikan sabun dan air mengalir tersedia di toilet
7. Identifikasi orang-orang berisiko dan bersama mereka, diskusikan opsi-opsi
bekerja (kerja rumah dll)
8. Buat kebijakan yang lebih fleksibel yang memungkinkan karyawan bekerja
dari rumah karena merawat anggota keluarga yang sakit
9. Hindari perjalanan bisnis dan bila harus, tetap waspada selama perjalanan
10. Pasang poster-poster pencegahan COVID-19 di tempat kerja
11. Secara teratur bersihkan permukaan benda-benda yang sering disentuh
karyawan dengan cairan disinfektan, semisal komputer, meja-meja, dan
gagang pintu

d. Panduan Virus Corona Bagi Tokoh Agama dan Masyarakat

Sebagai tokoh agama dan masayarakat Anda memegang peran penting


membantu masyarakat menghadapi pandemi COVID-19. Anda dapat membantu
dengan memastikan semua orang mendapat informasi yang benar dan tidak menyebar
hoax atau informasi yang salah. Anda juga dapat membuat WA Group bagi
lingkungan setempat agar warga selalu menerima informasi terkini
1. Sampaikan pesan-pesan kesehatan kunci dan pasang poster-poster
2. Ketahui fakta-fakta dan berbagilah pada sesama untuk membantu mengurangi
ketakutan dan kecemasan
3. Bantu masyarakat untuk menghindari hoax dan informasi yang salah
4. Bantu hilangkan stigma pada kelompok orang yang dipersepsikan sebagai
pembawa virus
5. Bantu agar setiap keluarga dapat memiliki sarana dan mau mencuci tangan
pakai sabun dan air mengalir
6. Bantu agar warga tahu apa yang harus dilakukan bila mengalami gejala
7. Identifikasi kelompok warga yang berisiko tinggi: kelompok lansia (lanjut
usia) dan mereka dengan penyakit menahun (kronis) seperti diabetes, penyakit
jantung, paru-paru dan informasikan cara mengurangi risiko tertular virus
corona
e. Panduan Virus Corona Bagi Tenaga Kesehatan

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona jenis
baru dan para ahli di Indonesia dan global masih terus meneliti sejauh mana
keganasan dan tingkat penyebarannya. Pada jenis virus corona sebelumnya, diketahui
penyebaran utamanya adalah dari kontak jarak dekat, orang ke orang melalui jalur
pernapasan dari percikan batuk atau napas (droplets).
1. Yang termasuk dalam kategori kontak jarak dekat saat menangani pasien
adalah:
a) Berada dalam jarak 2 meter dari pasien dengan COVID-19 dalam
waktu yang lama
b) Kontak langsung dengan sekresi pasien dengan COVID-19 yang dapat
menginfeksi termasuk sputum, serum, darah, dan droplet dari jalur
pernapasan
2. Menurut WHO gejala utama COVID-19 adalah demam, batuk kering dan rasa
lelah. Sejumlah pasien dapat mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat,
hidung meler, sakit tenggorokan dan diare. Gejala-gejala biasanya ringan dan
berkembang secara bertahap. Sebagian orang yang terinfeksi tidak
menunjukkan gejala apapun dan tidak merasa sakit
3. Kebanyakan orang (80%) sembuh tanpa mendapatkan pengobatan khusus.
Sementara, 1 dari 6 orang yang menderita COVID-19 mengalami sakit yang
serius dan mengalami sesak napas. Kelompok lansia (lanjut usia) dan mereka
yang memiliki masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, penyakit
jantung atau diabetes berisiko mengalami kesakitan yang lebih serius
f. Panduan Virus Corona Bagi Orang Tua
Akhir-akhir ini berita diramaikan oleh masalah virus corona (COVID-19). Dan
anak, seperti biasanya, sering melemparkan pertanyaan sulit tentang apa yang akan
terjadi. Anak, teristimewa yang remaja sering memanfaatkan media sosial dan di sana
banyak informasi yang tidak tepat dan hoax. Pelajari masalah virus corona (COVID-
19) dan bicarakan pada anak dengan tenang. Sampaikan fakta-fakta yang sederhana:
1. Jelaskan hal terpenting yang kita perlu lakukan adalah cuci tangan pakai sabun
dan air mengalir minimal 20 detik (Gunakan cara mudah mengukur durasi 20
detik semisal menyanyi lagu Selamat Ulang Tahun 2x)
2. Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir saat tiba di rumah, tempat kerja atau
sekolah, sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, dan setelah
menggunakan toilet. Bila anak masih kecil, bantu dia mencuci tangan pakai
sabun dan air mengalir yang benar
3. Gunakan cairan pembersih tangan (minimal 60% alkohol) bila sabun dan air
mengalir tidak tersedia
4. Jaga jarak paling sedikit 1 meter dengan orang. Jangan berada dekat orang
yang tidak sehat
5. Tutup mulut dan hidung dengan siku terlipat saat batuk atau bersin atau
gunakan tisu, yang langsung dibuang ke tempat sampah tertutup setelah
digunakan. Ingatkan anak untuk mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir atau menggunakan cairan pembersih tangan
6. Hindari menyentuh wajah karena mulut, hidung mata dapat menjadi pintu
masuk virus
7. Hindari bersalaman dan sebagai pengganti, lambaikan tangan, salam siku atau
beri senyum
8. Sampaikan pada anak: tidak semua yang dari media sosial itu benar, karena itu
jangan langsung dipercaya. Arahkan mereka untuk mendiskusikan dengan
orang tua atau guru
g. Panduan yang Perlu Dilakukan Bila Sakit
Gejala utama adalah demam, rasa lelah dan batuk kering. Beberapa pasien
mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan
atau diare. Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara
bertahap. Namun bila mengalaminya, tidak berarti Anda terkena virus corona karena
gejala-gejala itu mirip dengan flu biasa. Sebagian besar orang yang terinfeksi virus
corona akhirnya sembuh. Kelompok lansia (lanjut usia) dan mereka yang memiliki
masalah kesehatan memiliki risiko yang lebih besar. Segera kontak sarana kesehatan
untuk konsultasikan lebih lanjut.
1. Kelompok lansia (lanjut usia) dan orang dengan masalah kesehatan menahun
(kronis) seperti penyakit jantung, diabetes dan penyakit paru berisiko
mengalami sakit yang serius
2. Jika Anda merasa tidak sehat dan demam 38 derajat celcius disertai
batuk/pilek istirahatlah yang cukup di rumah dan cukup minum. Bila keluhan
berlanjut, atau disertai dengan kesulitan bernapas (sesak atau napas cepat),
segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan
3. Jaga jarak setidaknya 1 meter dari anggota rumah tangga lainnya
4. Pada saat berobat ke fasilitas layanan kesehatan gunakan masker. Apabila
tidak memiliki masker, ikuti etika batuk/ bersin yang benar dengan menutup
mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu yang langsung dibuang ke
tempat sampah tertutup
5. Usahakan tidak menggunakan transportasi umum
Di Fasilitas Layanan Kesehatan
1. Tenaga kesehatan (nakes) di fasyankes akan melakukan screening suspect.
Jika memenuhi kriteria suspek virus corona (COVID-19), Anda akan dirujuk
ke salah satu rumah sakit (RS) rujukan yang siap menanganani COVID-19
2. Jika tidak memenuhi kriteria suspek, Anda akan dirawat inap atau rawat jalan
tergantung diagnosa dan keputusan dokter
Jika Anda Sehat, namun ada riwayat perjalanan 14 hari yang lalu ke negara
terjangkit COVID-19 atau merasa pernah kontak dengan penderita virus corona:
Segera Hubungi Hotline Center 119 ext 9
Kesimpulan

Coronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 atau SARS-CoV-2 (bahasa Inggris: Severe
acute respiratory syndrome coronavirus 2) adalah salah satu anggota coronavirusyang
mengakibatkan infeksi pernapasan COVID-19. Infeksi virus corona dapat menyebabkan
penderitanya mengalami gejala flu, seperti hidung berair dan meler, sakit kepala, batuk, nyeri
tenggorokan dan demam atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk
berdahak bahkan berdarah, sesak napas dan nyeri dada.Infeksi virus corona ini disebabkan oleh
corona virus yakni kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Dan pada sebagian besar
kasus, corona virus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Dan
akan tetapi virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat seperti MERS, SARS dan
pneumonia.Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus corona, dokter akan menanyakan
gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanaya apakah pasien berpergian ke wilayah
endemik virus corona sebelum gejala muncul. Saat ini belum ada pengobatan khusus untuk
SARS-CoV-2 sehingga perawatan difokuskan pada pengurangan gejala. Pusat Pengendalian
dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC Tiongkok) sedang menguji prosedur perawatan
pneumonia yang telah ada untuk diterapkan pada pneumonia akibat coronavirus.Penularan
dari manusia ke manusia dikonfirmasi di Guangdong, Tiongkok.Beberapa laporan
menyatakan bahwa virus telah bersifat infeksius bahkan ketika dalam masa
inkubasi.Melonjaknya jumlah kasus Covid-19 di Indonesia tak ayal membuat pekerja medis
kelelahan bahkan dibberapa rumah sakit sudah ada tenaga medis yang dikarantina atau di
isolasi tidak boleh pulang ke rumah karena takut terpapar atau mmenularkan virus
tersebut.pemerintah senantiasa memantau dampak wabah virus corona (COVID-19) dari tiga
aspek. Ketiga aspek yang dimaksud adalah lalu lintas orang, barang, dan aspek uang atau
capital. Di indonesia sendiri ketersediaan alat medis yang menipis contohnya APD ( alat
pelindung diri).Ketua Pengurus Harian Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, mengatakan
beberapa rumah sakit lain juga mengalami keterbatasan alat pelindung diri (APD) untuk para
tenaga medis. Alat pelindung diri juga menipis. Artinya karena kebutuhan pasien yang ada
dirawat cukup tinggi sehingga kita butuh APD kepada setiap tenaga medis yaitu dokter,
perawat, praktisi untuk laboratorium.

Daftar Pustaka

https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/05/110300123/who--dunia-
kekurangan-peralatan-medis-untuk-tangani-corona?page=2

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-51924204

https://bola.tempo.co/read/1324069/bahas-nasib-pemain-fifa-bentuk-gugus-tugas-
virus-corona
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pandemi_koronavirus_2019%E2%80%932020

https://id.m.wikipedia.org/wiki/SARS-CoV-2

Anda mungkin juga menyukai