Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

SISTEM INFORMASI KESEHATAN

“ Sistem Informasi Geografis (SIG) ”

Dosen: Robin Dompas,S.SiT,S.Pd,MPH

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 3

1. Iramayasari.Mandjurungi 8. Irawati
2. Greis M Purnomo 9. Ireyne F.K Mandji
3. Hellena A Sumolang 10. Irma S Amelia
4. Hesti Arina 11. Ivana P Pakasi
5. Icora Matoangin 12. Jaineke M Aror
6. Inggrid A Kalesaran 13. Jane E Mumek
7. Inggrit Kareho

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO

JURUSAN DIV ALIH JENJANG KEBIDANAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari anggota kelompok yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi parapembaca , Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami , Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

   Manado, 2020

Penyusun Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1

A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan............................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN
Sistem Informasi geografis (GIS)........................................................................... 4
A. Pengertian......................................................................................................... 4

B. Ruang Lingkup..................................................................................................6

C. Komponen Pendukung SIG.............................................................................7

D. Fungsi-Fungsi SIG.........................................................................................11

E. Aplikasi dan Pemanfaatan SIG.......................................................................11

F. Manfaat...........................................................................................................13

G. Aplikasi Sederhana SIG.................................................................................13

H. Kegunaan SIG dalam Kesehatan Masyarakat................................................13

I. Keuntungan SIG Bidang Kesehatan...............................................................14

ii
J. Pemanfaatan SIG dalam Bidang Kesehatan...................................................16

BAB III PENUTUP.............................................................................................20


A. Kesimpulan ....................................................................................................20
B. Saran ..............................................................................................................20

Daftar Pustaka......................................................................................................21

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman sekarang, teknologi informasi mempunyai peranan penting

dalam bidang industri maupun kehidupan kita sendiri. Salah satu bidang industri

yang memanfaatkan berkembangnya teknologi informasi adalah bidang

kesehatan. Teknologi informasi sudah berkontribusi banyak dalam kehidupan kita,

salah satu contohnya dalam bidang kesehatan yaitu rekam medis elektronik

(EMR) yang digunakan oleh dokter untuk mengetahui riwayat penyakit anda,

obat-obatan apa saja yang sudah pernah di konsumsi, apakah anda mempunyai

sebuah alergi, dan lain-lain.

Tanpa teknologi informasi, pengumpulan dan pengambilan data tersebut

tidaklah mudah untuk rumah sakit yang mempunyai ribuan pasien jika dilakukan

secara manual. Teknologi informasi juga memudahkan komunikasi jarak jauh

dengan adanya internet. Seluruh rumah sakit akan mengakses database yang berisi

dengan data pasien, sehingga memudahkan pasien dan rumah sakit apabila pasien

menggunakan rumah sakit yang berbeda.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Apa pengertian sistem informasi geografis (GIS) kesehatan?

2. Bagaimana konsep-konsep pengembangan sistem informasi Ggeografis

kesehatan?

3. Bagaimana aplikasi sistem informasi kesehatan pada sistem informasi

geografis ?

4. Apa tujuan pengembangan sistem informasi geografis?

5. Ruang lingkup sistem informasi geografis kesehatan?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa pengertian sistem informasi geografis (GIS) kesehatan.

2. Untuk mengetahui bagaimana konsep-konsep pengembangan sistem informasi

geografis kesehatan.

3. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi sistem informasi geografis kesehatan

4. Untuk mengetahui apa tujuan pengembangan sistem informasi geografis

kesehatan.

5. Untuk mengetahui ruang lingkup sistem informasi geografis kesehatan

2
C. Manfaat Penulisan

Memberikan informasi tentang sistem informasi kesehatan untuk

meningkakan pelayanan kesehatan dan pemanfaatan tekhnologi di bidang

kesehatan untuk mempermudah petugas kesehatan dalam mengelolah data

kesehaatan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

A. Pengertian

Sistem informasi geografis dalam bahasa ingris Geographic Infomation

Sistem atau yang diseingkat dengan GIS/SIG merupakan sistem informasi

berdasarkan komputer yang dimanfaatkan dalam mengelola dan menyimpan data

atau informasi geografis (Putri I Santi & Akbar S Prima,2019).

SIG adalah : sistem informasi yang dirancang untuk bekeja dengan data

yang tereferensi secara spasial atau koordinat geografi. Dengan kata lain, SIG

rnerupakan sistem basisdata dengan kemampuan-kemampuan khusus dalam

menangani data yang tereferensi secara spasial, selain merupakan sekumpulan

operasi-operasi yang dikenakan terhadap data tersebut .

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi berbasis

komputer yang dirancang untuk digunakan sebagai tempat penyimpanan,

memproses, manipulasi, serta menyajikan data yang bergeoreferensi serta

4
memiliki sistem database tersendiri yang disimpan dalam suatu basis data dan

berhubungan dengan keadaan nyata (real world).

Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS)

merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk

bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi

keruangan). Sistem ini mengcapture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi,

menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada

kondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database,

seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa

yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan

SIG dengan Sistem Informasi lainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai

kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi

apa yang terjadi.

Pada kesehatan masyarakat sistem informasi geografis dapat digunakan

untuk menggambarkan besar masalah kesehatan dan identifikasi determinan

kesehatan yang spesifik sebagai masukan proses pengambilan keputusan,

surveilans, intervensi kesehatan dan strategi pencegahan penyakit serta untuk

analisis epidemiologi dan manajemen kesehatan masyarakat.

Dalam geografi kesehatan, istilah geografi dapat digabungkan menjadi dua

kelompok yaitu :

1) Geografi medis, mengenai eksplorasi, deskripsi dan permodelan ruang

waktu atas kejadian penyakit, berkaitan dengan persoalan lingkungan,

5
deteksi dan analisis cluster dan pola penyebaran penyakit, analisis sebab

akibat dan rumusan hipotesis-hipotesis baru mengenai penyebab penyakit.

2) Geografi sistem pelayanan kesehatan, berkaitan dengan perencanaan,

manajemen dan jaminan pelayanan agar sesuai kebutuhan, merumuskan

kebutuhan kesehatan masyarakat yang dilayani dan pola wilayah yang

dilayani service catcment zones (Boulus, 2000)

B. Ruang Lingkup

Pada dasarnya pada SIG terdapat lima (5) proses yaitu:

1. Input data

Sebelum data geografi digunakan dalam SIG, data tersebut harus

dikonversi kedalam format digital. Proses tersebut dinamakan digitasi.

Proses digitasi memerlukan sebuah hardware tambahan yaitu sebuah

digitizer lengkap dengan mejanya. Digitasi memerlukan software tertentu

seperti ARC/INFO Autocad, MAPINFO atau software lain. Untuk proses

konversi data dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi scanning.

2. Transformasi data

Tipe data yang digunakan dalam SIG mungkin perlu ditransformasi atau

dimanipulasi dengan beberapa cara agar sesuai dengan sistem. Misalnya

terdapat perbedaan dalam skala, sehingga sebelum dimasukkan dan

diintegrasikan harus ditransformasikan kedalam skala yagn diinginkan.

3. Editing

6
Tahapan ini merupakan tahapan koreksi dari proses digitasi. Koreksi

tersebut dapat berupa penambahan atau pengurangan arc atau feature

dengan mengedit arc yang berlebihan overshoot atau menambahkan arc

yang kurang undershoot. Editing juga dapat dilakukan untuk

menambahkan arc secara manual seperti membuat polygon, line maupun

point.

4. Manajemen data

Setelah input data, proses selanjutnya adalah pengelolaan data data

deskriptif meliputi pemberian tulisan pada coverage, labelling atau

pemberian informasi pada peta bersangkutan, dan attributing yaitu tahapa

dimana setiap label ID hasil proses labelling diberi tambahan atribut yagn

dapat memberikan sejumlah informasi tentang poligon atau arc yang

diwakilinya.

5. Query dan analisis

Query pada SIG merupakan proses analisis tetapi dilakukan secara proses

tabuler. Secara fundamental Analisis pada SIG menggunakan analisis

spasial.

6. Visualisasi

Visualisasi bisa dalam bentuk peta, grafik ataupun tabel

C. Komponen Pendukung SIG

 Perangkat keras

7
Perangkat keras adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian

dari sistem komputer yang mendukung analisis geografi dan pemetaan. Perangkat

keras SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan

kecepatan yang tinggi serta mendukung operasioperasi basis data dengan volume

data yang besar secara cepat. Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian

untuk menginput data, mengolah data, dan mencetak hasil proses. Berikut ini

pembagian berdasarkan proses :

1. Input data : mouse, digitizer, scanner

2. Olah data : harddisk, processor, RAM, VGA Card

3. Output data : plotter, printer, screening.

 Perangkat lunak

Perangkat lunak digunakan untuk melakukan proses menyimpan,

menganalisa, memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial.

Perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana basis data memegang

peranan kunci. Setiap sub-sistem diimplementasikan dengan menggunakan

perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul, hingga tidak mengherankan

jika ada perangkat SIG yang terdiri dari ratusan modul program yang masing-

masing dapat dieksekusi sendiri. Perangkat lunak yang harus terdapat dalam

komponen software SIG adalah :

1. Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG

2. Data Base Management System(DBMS)

3. Alat untuk menganalisa data-data

8
4. Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa

• Data dan informasi geografi

SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data serta informasi yang

diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara meng-importnya dari perangkat

perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara mendijitasi

data spasialnya dari peta dan memasukkan data atributnya dari tabel-tabel dan

laporan. Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu :

1. Data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan

lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya.

Suatu data yang mengacu pada posisi, objek serta hubungan antar keduanya

dalam ruang bumi, atau gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di

permukaan bumi. Merupakan salah satu komponen dari informasi, dimana

didalamnya terdapat informasi mengenai bumi, seperti permukaan bumi,

bawah permukaan bumi, perairan, kelautan serta bawah atmosfir.. Umumnya

direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar dengan format digital dan

disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster)

yang memiliki nilai tertentu. Dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu:

a. Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam

kumpulan garis, area (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan

berakhir pada titik yang sama), titik dan nodes (merupakan titik

perpotongan antara dua buah garis). Keuntungan utama adalah ketepatan

9
dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat

berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi.

b. Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan

dari sistem penginderaan jauh. Pada data raster, obyek geografis

direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel

(picture element). Resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-

nya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya

di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Sangat baik

untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti

jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah dan sebagainya.

2. Data Non Spasial (Atribut) adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut

berisi informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data

tersebut berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial

yang ada. memberikan gambaran atau menjelaskan informasi berkaitan dengan

fitur peta atau coverage SIG. Data atribut dapat disimpan sebagai/dalam

format angka (numbers) maupun karakter (characters).

a) Pengguna / Manusia

Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencana

dan pengguna dari SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada sistem

informasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan mengelola

sistem, sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu

pekerjaannya sehari-hari. Proyek SIG akan baik bila ditangani oleh orang yang

10
yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan, yang mengelola sistem

dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi nyata.

Secara sederhana keahlian yang penting dalam suatu SIG adalah manajer, ahli

database, kartografi, manajer sistem, programmer dan teknisi untuk pemasukan

dan pengeluaran data.

b) Metode

Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap

permasalahan. SIG yang baik tergantung pada aspek desain dan aspek realnya

D. Fungsi-Fungsi SIG

1) Akuisisi data dan proses awal meliputi: digitasi, editing, pembangunan

topologi, konversi format data, pemberian atribut dll.

2) Pengelolaan database meliputi : pengarsipan data, permodelan bertingkat,

pemodelan jaringan pencarian atribut dll.

3) Pengukuran keruangan dan analisis meliputi : operasi pengukuran,

analisis daerah penyanggga, overlay, dll.

4) Penayangan grafis dan visualisasai meliputi : transformasi skala,

generalisasi, peta topografi, peta statistic, tampilan perspektif.

E. Aplikasi dan Pemanfaatan SIG

SIG merupakan representasi dari dunia nyata di atas monitor komputer

sebagaimana lembaran peta dapat merepresentasikan dunia nyata di atas kertas.

Tetapi SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibilitas dari pada lembaran kertas.

11
Peta merupakan gambaran dua dimensi dari dunia nyata, objek-objek yang

direpresentasikan di atas peta disebut unsur peta atau map features (contohnya

adalah sungai, taman, kebun, jalan dan lain-lain). Karena peta mengorganisasikan

unsur-unsur berdasarkan lokasi-lokasinya, peta sangat baik dalam memperlihatkan

hubungan atau relasi yang dimiliki oleh unsur-unsurnya. SIG menyimpan semua

informasi deskriptif unsur-unsurnya sebagai sebagaimatribut-atribut didalam

basisdata. Kemudian SIG membentuk dan menyimpannya di dalam tabel

(relasional). Setelah itu SIG menghubungkan unsur-unsur diatas dengan tabel

yang bersangkutan. Dengan demikian, atribut-atribut dapat diakses melalui lokasi

unsur-unsur peta dan sebaliknya.Unsur-unsur peta dapat diakses melalui atribut

atributnya. Karena itu unsur tersebut dapat dicari dan ditemukan berdasarkan

atribut-atributnya. SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan

atribut-atributnya di dalam satuan yang disebut layer. Sungai bangunan jalan, laut

batas-batas administrasi, perkebunan dan hutan merupakan contoh-contoh layer.

Kumpulan dari layer-layer ini akan membentuk basis data SIG

Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam

mendapatkan data-data yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu

lokasi atau obyek. Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari

data spasial dan data atribut dalam bentuk digital. Sistem ini merelasikan data

spasial (lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para penggunanya

dapat membuat peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. SIG

merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG

data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam

12
bentuk peta cetak, table, atau dalam bentuk konvensional lainya yang akhirnya

akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan (Barus dan

Wiradisastra, 2000 dalam As Syakur 2007).

F. Manfaat

1) Sebagai alat analisis komunikasi dan integrasi antar disiplin ilmu

terutama yang memerlukan informasi-informasi geosciences.

2) Memecahkan masalah seputar akurasi representasi, akurasi prediksi dan

keputusan yang diambil berdasarkan representasi, minimalisasi volume

data yang digunakan, maksimalisasi kecepatan komputasi, kesesuaian

dengan para pengguna, perangkat lunak, dan proyek-proyek yang lain

mengenai bumi.

G. Aplikasi Sederhana SIG

Informasi SIG dapat disajikan dalam bentuk :

1) Informasi SIG dalam bentuk Tabel Basis data. Informasi atribut

biasanya digabungkan dan dibentuk menjadi tabel-tabel.

2) Informasi SIG dalam bentuk layer Peta Dijital. Peta-peta dijital

menyajikan lokasi-lokasi dimana objek-objek sesungguhnya berada di

dunia nyata beserta hubungannya satu sama lain.

13
H. Kegunaan SIG dalam Kesehatan Masyarakat

Menurut WHO, Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam kesehatan masyarakat

dapat digunakan antara lain :

1. Menentukan Distribusi Geografis Penyakit.

2. Analisis trend Spasial dan Temporal

3. Pemetaan Populasis Berisiko

4. Stratifikasi Faktor risiko

5. Penilaian Distribusi Sumberdaya.

6. Perencanaan dan Penentuan Intervensi.

7. Monitoring Penyakit.

I. Keuntungan SIG Bidang Kesehatan

Sistem Informasi Geografis (SIG) memiliki beberapa keuntungan dalam

metode konvensional yang digunakan dalam perencanaan, manajemen dan

penelitian kesehatan :

1. Manajemen Data

SIG memberikan kemampuan bagi pengguna/user untuk menyimpan,

mengintegrasikan, men ampilkan dan menganalisis data dari level molekuler

terhadap resolusi satelit kepada komponene spasial yang diperoleh dari sumber

data yang berbeda. Manajemen data dengan penggunaan Sistem Informasi

Geografis (SIG) dapat mendukung kegiatan survailans penyakit yang sangat

14
membutuhkan keberlangsungan/kontinuitas, sistematika pengumpulan data serta

analisis data.

2. Visualisasi

SIG merupakan alat yang akurat untuk menghadirkan informasi spasial

terhadap level secara individual dan melakukan model peramalan/prediksi.

3. Analisis overlay/Timpang susun

SIG dapat melakukan analisis secara bersusun dari bagian informasi yang

berbeda. Ini sangat membantu dalam pengambilan keputusan, dan penelitian

medis terhadap pemodelan multi-kriteria yang membantu dalam memahami

asosiasi/hubungan antara prevalensi penyakit dan gambaran yang spesifik.

4. Analisis buffer

SIG dapat menciptakan zona/wilayah buffer disekitar daeerah yang dipilih.

Radius 10 km untuk menggambarkan area Rumah sakit yang dijangkau, atau 1 km

disekitar sungai untuk menandai penularan risiko pencemaran melalui air.

Pengguna/user dapat mengkhususkan ukuran buffer dan mengkombinasikan

dengan informasi data inseidensi penyakit untuk meperkirakan jumlah kasus yang

terjadi dalam zona buffer.

5. Analisis statistik

15
SIG dapat menyelesaikan kalkulasi spesifik, seperti proporsi populasi dalam

suatu radius tertentu dari suatu pusat kesehatan dan juga mengkalkulasi jarak dan

area sebagai contoh jarak suatu masyarakat ke pusat kesehatan serta area yang

dicakup oleh program kesehatan tertentu (cakupan).

6. Query

SIG memberikan interaksi pertanyaan untuk mendapatkan intisari informasi

yang dimasukan dalam peta, table, grafik, dan juga dapat menjawab pertanyaan

dari lokasi, kondisi, trend dan pemodelan dan pola spasial.

J. Pemanfaatan SIG dalam Bidang Kesehatan

Beberapa contoh pemanfaatan SIG dalam bidang kesehatan masyarakat :

1) Memonitor status kesehatan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang

ada di masyarakat. Dalam mendukung fungsi ini, SIG dapat digunakan untuk

memetakan kelompok masyarakat serta areanya berdasarkan status kesehatan

tertentu, misalnya status kehamilan. Dengan SIG, peta mengenai status

kesehatan dapat digunakan untuk merencanakan program pelayanan

kesehatan yang dibutuhkan oleh kelompok tersebut, misalnya pelayanan

ANC, persalinan dll.

2) Mendiagnosa dan menginvestigasi masalah serta resiko kesehatan di

masyarakat. Sebagai contoh, seorang epidemiologis sedang mengolah data

tentang kasus asma yang diperoleh dari Rumah Sakit, Puskesmas, dan Pusat –

Pusat Kesehatan lainnya di masyarakat, ternyata dia menemukan terjadi

kenaikna kasus yang cukup signifikan di suatu Rumah Sakit, maka kemudian

16
dia mencari tahu data dari pasien – pesien penderita asma di Ruimagh sakit.

Ternyata ditemukan bahwa 8 dari 10 orang penderita asma yang dirawat di

Rumah Sakit tersebut bekerja di perusahaan yang sama. Demikian seterusnya

hingga kemudian SIG dapat digunakan untuk memberikan data yang lengkap

mengenai pola pajanan kimia tertentu di perusahaan – perusahaan dalam

suatu wilayah, yang merupaka informasi yang penting utnuk para karyawan.

Informasi ini juga dapat diteruskan kepada ahli – ahli terkait, dalam hal ini

ahli K3 untuk melakukan penanganan lebih lanjut terhadap masalah yang

ditemukan.

3) Menginformasikan, mendidik dan memberdayakan masyarakat nmengenai isu

– isu kesehatan. SIG dalam hal ini dapat menyediakan informasi mengenai

kelompok masyarakat yang diidentifikasi masih memiliki pengetahuan yang

kurang mengenai informasi kesehatan tertentu, sehingga kemudian dapat

dicari media komunikasi yang paling efektif bagi kelompok tersebut, serta

dapat dibuat perencanaan mengenai waktu yang paling tepat untuk melakukan

promosi kesehatan kepada kelompok masyarakat tersebut.

4) Membangun dan menggerakkan hubungan kerjasama dengan masyarakat

untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan. Dalam hal ini

SIG dapat digunakan untuk melihat suatu pemecahan masalah kesehatan

berdasarkan area tertentu dan kemudian memetakan kelompok masyarakat

yang potensial dapat mendukung program tersebut berdasarkan area – area

yang terdekat dengannya. Misalnya masalah imunisasi yang ada pada wilayah

kerja tingkat RW atau Posyandu, maka dapat dipetakan kelompok potensial

17
pendukungnya yaitu Ibu – Ibu PKK yang dapat diberdayakan sebagai kader

pada Posyandu – Posyandu yang terdekat dengan tempat tinggalnya.

5) Membangun kebijakan dan rencana yang mendukung usaha individu maupun

masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Contohnya dalam hal

analisa wilayah cakupan Puskesmas. Dalam hal ini SIG digunakan untuk

memetakan utillisasi dari tiap – tiap Puskesms oleh masyarakat sehingga

dapat dibuat perencanaan yang jelas mengenai sumber daya kesehatan yang

perlu disediakan untuk Puskesmas tersebut disesuaikan dengan tingkat

utilitasnya.

6) Membangun perangkat hukum dan peraturan yang melindungi kesehatan dan

menjamin keselamatan masyarakat. Dalam hal ini SIG dapat digunakan untuk

membagi secara jelas kewenangan dan tanggung jawab suatu pusat pelayanan

kesehatan pada tiap – tiap wilayah kerja dalam menjamin dan menangani

segala bentuk masalah yang terjadi di wilayah tersebut. Dengan demikian

maka manajemen komplain dapat terkoordinir dengan baik.

7) Menghubungkan individu yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang

dibutuhkan dan menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan tersebut jika

belum tersedia. Misalnya seorang warga negara asing diidentifikasi menderita

suatu penyakit tertentu yang membutuhkan penanganan yang serius. Maka

untuk mengatasinya, dengan melihat peta dan data akses pelayanan kesehatan

yang tersedia dapat dicari tenaga kesehatan terdekat yang dapat membantu

orang tersebut, dan menguasai bahasa yang digunakannya. Dengan data SIG

18
juga dapat diketahui bagaimana akses transportasi termudah yang dapat

dilalui oleh warga negara asing tersebut menuju fasilitas kesehatan terdekat.

8) Menjamin ketersediaan tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat yang

berkompeten di bidangnya. Dalam hal ini SIG dapat menyediakan peta

persebaran tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat di tiap – tiap

daerah, sehingga dengan demikian dapat dilihat jika ada penumpukan atau

bahkan kekurangan personel di suatu daerah. Lebih lanjut, data tersebut dapat

digunakan dalam hal perencanaan pengadaan tenaga – tenaga kesehatan untuk

jangka waktu ke depan untuk masing – masing wilayah.

9) Mengevaluasi efektifitas, kemudahan akses dan kualitas pelayanan kesehatan

di masyarakat. Data SIG dapat menyediakan data yang lengkap mengenai

potensi tiap – tiap daerah serta karakter demografis masyarakatnya untuk

dihubungkan dengan fasilitas – fasilitas kesehatan yang tersedia dan tingkat

utilitasnya. Dengan demikian dapat dievaluasi kembali kesesuaian dan

kecukupan dari penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang ada.

19
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem Informasi Geografis dapat di manfaatkan dalam bidang kesehatan,

diantaranya : Memonitor status kesehatan untuk mengidentifikasi masalah

kesehatan yang ada di masyarakat, mendiagnosa dan menginvestigasi masalah

serta resiko kesehatan di masyarakat, menginformasikan, mendidik dan

memberdayakan masyarakat nmengenai isu – isu kesehatan, membangun dan

menggerakkan hubungan kerjasama dengan masyarakat untuk mengidentifikasi

dan memecahkan masalah kesehatan, membangun kebijakan dan rencana yang

mendukung usaha individu maupun masyarakat dalam menyelesaikan masalah

kesehatan, membangun perangkat hukum dan peraturan yang melindungi

kesehatan dan menjamin keselamatan masyarakat, menghubungkan individu yang

20
membutuhkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan menjamin ketersediaan

pelayanan kesehatan tersebut jika belum tersedia, menjamin ketersediaan tenaga

kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat yang berkompeten di bidangnya,

mengevaluasi efektifitas, kemudahan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di

masyarakat, penelitian untuk menciptakan penemuan baru dan inovasi dalam

memecahkan masalah – masalah kesehatan di masyarakat.

B. Saran

Saran untuk pembaca kususnya petugas kesehatan dapat menggunakan dan

memanfaat kan pengunaan sistem informasi giografis dalam bidang kesehatan

untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Santi iren purti,Prima sultoni akbar,2019. Sistem Informasi Kesehatan. Uwais

Inspirasi Indonesia:Jawa Timur.

http://calvintarrapa.blogspot.com/2013/06/contoh-kasus-gis-pada-bidang-

kesehatan.html

http://digilib.uin-suka.ac.id/24208/1/Yusrawati%20dan%20Sri%20Wahyuni-

%20Sistem%20Informasi%20Rekam%20Medik%20Elektronik%20di

%20Rumah%20Sakit%20Bethesda%20Yogyakarta.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/79132-ID-rekam-medis-

elektronik.pdf

https://villavos.wordpress.com/2015/07/10/rekam-medis-elektronik-electronic-

medical-record/html.

21
https://media.neliti.com/media/publications/21096-EN-sistem-informasi-

geografis-sig-dalam-bidang-kesehatan-masyarakat.pdf

http://yunianingsihlaila.blogspot.co.id/2014/03/sistem-informasi-geografis-di-

bidang.html

22

Anda mungkin juga menyukai