Makalah Stroke Yang Sudah Selesai
Makalah Stroke Yang Sudah Selesai
DISUSUN :
O
KELOMPOK 7 :
1. AIDA ELIZA
2. INDAH PUTRIANA
3. RIKA YUNITA
4. BISMAR PERDAMAIAN
5. ROSI GUSNISA PUTRI
Puji syukur kehadirat Allah SWT karna atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ SISTEM SARAF PADA MANUSIA” sesuai dengan
tenggang waktu yang di tentukan.
Makalah ini di susun dengan menggunakan berbagai sumber . walaupun demikian karna
terbatasnya kemampuan kami pasti masih banyak terdapat kekurangan.Oleh karna itu kami
mengharapkan kritik membangun demi penyempurnaannya.
Semoga tugas ini memberikan kontribusi positif tehadap kehidupan masyarakat dan dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
Ketika sebagian area otak mati, bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak
yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik. Stroke adalah keadaan darurat medis
karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit. Penanganan yang cepat dapat
meminimalkan kerusakan otak dan kemungkinan munculnya komplikasi.
Selain itu, stroke juga merupakan pembunuh nomor 1 di Indonesia, lebih dari
15% kematian di Indonesia disebabkan oleh stroke. Stroke iskemik memiliki kejadian
yang lebih sering dibandingkan dengan stroke hemoragik, namun stroke hemoragik
membunuh lebih sering dibandingkan dengan stroke iskemik.
Gejala stroke dapat berbeda pada tiap penderitanya, tetapi gejala yang paling sering
dijumpai adalah:
Penyebab stroke sangat bervariasi, mulai dari gumpalan darah pada pembuluh darah di
otak, tekanan darah tinggi, hingga pengaruh obat-obatan pengencer darah.
Stroke sangat berisiko dialami penderita tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, berat
badan berlebih, dan diabetes. Risiko yang sama juga dapat terjadi pada orang yang kurang
olahraga, serta memiliki kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok.
Setiap bagian tubuh dikendalikan oleh bagian otak yang berbeda-beda, sehingga gejala
stroke tergantung pada bagian otak yang terserang dan tingkat kerusakannya. Gejala atau
tanda stroke bervariasi pada setiap orang, namun umumnya muncul secara tiba-tiba. Ada 3
gejala utama stroke yang mudah untuk diingat, yaitu:
Face (wajah). Wajah akan terlihat menurun pada satu sisi dan tidak mampu
tersenyum karena mulut atau mata terkulai.
Arms (lengan). Orang dengan gejala stroke tidak mampu mengangkat salah satu
lengannya karena terasa lemas atau mati rasa. Tidak hanya lengan, tungkai yang satu
sisi dengan lengan tersebut juga mengalami kelemahan.
Speech (cara bicara). Ucapan tidak jelas, kacau, atau bahkan tidak mampu berbicara
sama sekali meskipun penderita terlihat sadar.
Selain itu, ada beberapa gejala dan tanda stroke lain yang mungkin muncul, antara lain:
Mual dan muntah.
Sakit kepala hebat yang datang secara tiba-tiba, disertai kaku pada leher dan
pusing berputar (vertigo).
Penurunan kesadaran.
Sulit menelan (disfagia), sehingga mengakibatkan tersedak.
Gangguan pada keseimbangan dan koordinasi.
Hilangnya penglihatan secara tiba-tiba atau penglihatan ganda.
Penyebab Stroke
Stroke iskemik. Sekitar 80% stroke adalah jenis stroke iskemik. Stroke iskemik
terjadi ketika pembuluh darah arteri yang membawa darah dan oksigen ke otak
mengalami penyempitan atau terhambat, sehingga menyebabkan aliran darah ke otak
sangat berkurang. Kondisi ini disebut juga dengan iskemia. Stroke iskemik dapat
dibagi lagi ke dalam 2 jenis, di antaranya:
o Stroke trombotik, yaitu stroke yang terjadi ketika gumpalan darah terbentuk
di salah satu pembuluh darah arteri yang memasok darah ke otak.
Pembentukan gumpalan darah ini disebabkan oleh timbunan lemak atau plak
yang menumpuk di arteri (aterosklerosis) dan menyebabkan menurunnya
aliran darah.
o Stroke embolik, yaitu stroke yang terjadi ketika gumpalan darah atau
gumpalan yang terbentuk di bagian tubuh lain, umumnya jantung, terbawa
melalui aliran darah dan tersangkut di pembuluh darah otak, sehingga
menyebabkan arteri otak menyempit. Jenis gumpalan darah ini disebut
embolus. Salah satu gangguan irama jantung, yaitu fibrilasi atrium, sering
menyebabkan stroke embolik.
TIA memiliki gejala yang serupa dengan jenis stroke lainnya, namun TIA umumnya
hanya berlangsung selama lima menit. Kondisi ini disebabkan oleh penurunan suplai
darah ke otak akibat gumpalan darah yang menghambat aliran darah ke otak. TIA tidak
mengakibatkan kerusakan jaringan otak secara permanen dan gejalanya pun tidak
berlangsung lama. Meskipun demikian, segera hubungi dokter untuk mencegah serangan
stroke dan mengendalikan faktor risikonya.
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko stroke. Selain stroke, faktor
risiko di bawah ini juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Faktor-faktor
tersebut meliputi:
C. Komplikasi Stroke
Stroke dapat menyebabkan munculnya berbagai masalah kesehatan lain atau komplikasi,
dan sebagian besar komplikasi tersebut dapat membahayakan nyawa. Beberapa jenis
komplikasi yang mungkin muncul, antara lain:
Untuk membantu pasien stroke ketika makan dan minum, dokter akan memasukkan
selang ke dalam hidung, lalu diteruskan ke dalam lambung pasien. Terkadang, selang
juga bisa langsung dihubungkan langsung dari dinding perut ke dalam lambung.
Lamanya pasien membutuhkan selang makanan bervariasi, mulai dari beberapa minggu
hingga beberapa bulan. Namun, jarang ada pasien yang harus menggunakan selang
makanan selama lebih dari enam bulan.
D. Diagnosis Stroke
Bila menemui gejala seperti di atas, segera ke rumah sakit untuk mendapat penanganan.
Untuk menentukan jenis penanganan yang paling tepat bagi stroke, dokter akan
mengevaluasi jenis stroke dan area otak yang mengalami stroke. Sebagai langkah awal
diagnosis, dokter akan bertanya kepada pasien atau anggota keluarga pasien tentang beberapa
hal, yang meliputi:
Gejala yang dialami, awal munculnya gejala, dan apa yang sedang pasien lakukan
ketika gejala tersebut muncul.
Jenis obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
Apakah pasien pernah mengalami cedera di bagian kepala.
Memeriksa riwayat kesehatan pasien dan keluarga pasien terkait penyakit jantung,
stroke ringan (TIA), dan stroke.
Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pasien secara keseluruhan, yang
biasanya diawali dengan memeriksa tekanan darah, detak jantung, dan bunyi bising
abnormal di pembuluh darah leher dengan menggunakan stetoskop.
E. Pemulihan Stroke
Stroke berdampak pada seluruh aspek kehidupan. Proses rehabilitasi tergantung pada
gejala yang dialami dan seberapa parah gejala tersebut. Selama melalui masa rehabilitasi,
pasien akan didampingi dan dibantu oleh sejumlah ahli yang meliputi dokter, psikolog,
terapis bicara, fisioterapis, dan perawat.
Dampak stroke dapat bersifat meluas dan berlangsung lama. Untuk dapat benar-benar
pulih, penderita harus melakukan rehabilitasi dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Namun, sebagian besar penderita stroke sangat sulit untuk bisa pulih sepenuhnya. Beberapa
dampak yang ditimbulkan akibat stroke, antara lain:
Dampak fisik serangan stroke. Ada beberapa dampak fisik yang dapat terjadi akibat
serangan stroke, antara lain:
o Kelumpuhan pada salah satu bagian tubuh.
o Terganggunya koordinasi dan keseimbangan tubuh.
Kelumpuhan pada bagian tubuh sebaiknya diperiksa oleh dokter spesialis rehabilitasi medik
yang nantinya akan menyusun rencana fisioterapi. Fisioterapi biasanya akan dimulai setelah
kondisi kesehatan pasien stabil. Postur tubuh dan keseimbangan adalah hal utama yang akan
diperbaiki. Pasien akan menjalani sesi fisioterapi secara rutin oleh fisioterapis dengan durasi
yang semakin meningkat seiring pulihnya kendali dan kekuatan otot pasien.
Umumnya, ada dua target dalam fisioterapi, yaitu target jangka pendek dan target jangka
panjang. Dalam target jangka pendek, pasien akan dilatih untuk melakukan gerakan
sederhana, seperti mengambil sebuah objek. Sementara, untuk target jangka panjang, pasien
dilatih untuk berdiri dan berjalan.
Dalam prosesnya, dokter rehabilitasi medik dan petugas fisioterapi tidak hanya bekerja
sendiri. Anggota keluarga pasien pun bisa dilibatkan. Hal ini dilakukan agar anggota
keluarga pasien tersebut mampu melatih pasien saat berada di rumah.
Waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan fisik cenderung relatif. Fisioterapi bisa berlangsung
beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun, dan biasanya terapi dihentikan jika kondisi
pasien tidak lagi menunjukkan kemajuan.
Sebelum rencana rehabilitasi dan pengobatan dibuat, seluruh fungsi kognitif pasien akan
diperiksa.
Selama rehabilitasi, pasien akan diajarkan berbagai teknik pemulihan fungsi kognitif, salah
satunya adalah terapi untuk memulihkan kemampuan berkomunikasi. Sebagian fungsi
kognitif akan pulih setelah rehabilitasi, meskipun tidak seratus persen.
Kerusakan otak akibat stroke juga bisa meningkatkan risiko terjadinya demensia vaskular.
Demensia vaskular bisa terjadi langsung atau beberapa waktu setelah serangan stroke.
Psikolog dapat memberikan nasihat dan motivasi agar stroke tidak terlalu berdampak pada
kehidupan pasien, terutama dalam kehidupan keluarga.
Salah satu terapi psikologis setelah stroke adalah terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi ini
bertujuan membantu pasien beradaptasi dengan keadaan yang terjadi. Selain terapi dari
psikolog, dukungan orang-orang terdekat juga sangat penting untuk mengembalikan kondisi
jiwa pasien seperti semula.
Masalah buang air kecil. Stroke dapat menyerang bagian otak yang mengendalikan
pembuangan urine. Karena itu orang yang pernah terserang stroke dapat
mengalami inkontinensia urine.
Untuk anggota keluarga atau kerabat penderita stroke, ada banyak yang dapat dilakukan
untuk memberikan dukungan dan semangat agar penderita dapat melalui proses rehabilitasi
dengan cepat, antara lain:
Rasa frustrasi dan kesepian kerap dialami oleh mereka yang merawat penderita pascastroke.
Karena itu beberapa saran yang diuraikan di bawah ini diharapkan bisa membantu.
Berusaha untuk tetap sabar dan berpikiran positif. Sikap sabar dan pikiran positif
sangat dibutuhkan untuk mendukung pemulihan orang yang pernah terserang stroke.
Sering kali rehabilitasi berjalan lama dan membuat kita frustrasi. Namun percayalah,
akan ada periode di mana kemajuan tercapai. Berusahalah untuk menyemangati dan
memuji sekecil apa pun kemajuan yang ada. Karena dengan begitu, penderita akan
terus termotivasi untuk mencapai target jangka panjang mereka.
F. Pengobatan Stroke
G. Pencegahan Stroke
Langkah utama untuk mencegah stroke adalah menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu,
kenali dan hindari faktor risiko yang ada, serta ikuti anjuran dokter. Beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk mencegah stroke, antara lain:
Makanan yang disarankan adalah makanan yang kaya akan lemak tidak jenuh,
protein, vitamin, dan serat. Seluruh nutrisi tersebut bisa diperoleh dari sayur, buah,
biji-bijian utuh, dan daging rendah lemak seperti dada ayam tanpa kulit.
Olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur dapat membuat jantung dan sistem
peredaran darah bekerja lebih efisien. Olahraga juga dapat menurunkan kadar
kolesterol dan menjaga berat badan serta tekanan darah pada tingkat yang sehat.
Bagi orang yang berusia 19-64 tahun, pastikan melakukan aktivitas aerobik
setidaknya 150 menit seminggu yang dibagi dalam beberapa hari, ditambah dengan
latihan kekuatan otot setidaknya dua kali seminggu. Yang termasuk aktivitas aerobik
antara lain jalan cepat atau bersepeda. Sementara yang termasuk latihan kekuatan,
antara lain angkat beban, yoga, ataupun push-up dan sit-up
Namun bagi mereka yang baru sembuh dari stroke, sebaiknya berkonsultasi terlebih
dahulu dengan dokter sebelum memulai kegiatan olahraga. Olahraga teratur biasanya
mustahil dilakukan di beberapa minggu atau beberapa bulan pertama setelah stroke.
Pasien bisa mulai berolahraga setelah rehabilitasi mengalami kemajuan.
Berhenti merokok. Risiko stroke meningkat dua kali lipat jika seseorang merokok,
karena rokok dapat mempersempit pembuluh darah dan membuat darah mudah
menggumpal. Tidak merokok berarti juga mengurangi risiko berbagai masalah
kesehatan lainnya, seperti penyakit paru-paru dan jantung.
Hindari konsumsi minuman beralkohol. Minuman keras mengandung kalori tinggi.
Jika minuman beralkohol dikonsumsi secara berlebihan, maka seseorang rentan
terhadap berbagai penyakit pemicu stroke, seperti diabetes dan hipertensi. Konsumsi
minuman beralkohol berlebihan juga dapat membuat detak jantung menjadi tidak
teratur.
Hindari penggunaan NAPZA. Beberapa jenis NAPZA, seperti kokain
dan methamphetamine, dapat menyebabkan penyempitan arteri dan mengurangi
aliran darah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan
rangsangan dari reseptor untuk di deteksi dan diresphon oleh tubuh. Sistem saraf terdiri dari
jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa
rangsangan atau tanggapan . sitem saraf di bagi menjadi dua, yaitu sistem saraf sadar yang terdiri
atas sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf otak dan
saraf tulang belakang ), dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom ) terdiri atas sistem saraf
simpatik dan sistem saraf para simpatik.
Impuls dapat dihantarkan melalui dua cara yaitu penghantara impuls melalui sel
saraf,impuls yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut saraf (akson) dapat
terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. Dan
penghantaran impuls melalui sinapsis yaitu Titik temu antara terminal akson salah satu neuron
dengan neuron lain dinamakan sinapsis. setiap terminal akson menbenggkak membentuk
tonjolan sinapsis.
B. Saran
Kami dari penulis menyarangkan kepada para pembaca bahwa kami dari penulis
menerima dengan lapang dada segala kritikan dan saran yang bersifat membangun demi
sempurnanya makalah ini.
Kami dari pemakalah juga menyarangkan kepada para pembaca hendaknya tidak hanya
menggambil suatu referensi dari makalah ini saja dikarenakan kami dari penulis menyadari
bahwa makalah ini hanya mengambil referensi dari beberapa sumber saja.
DAFTAR PUSTAKA