Aspek histofisiologi
1
Ronny Karundeng
2
Sunny Wangko
2
Sonny J. R. Kalangi
1
Rumah Sakit Umum Gunung Maria Tomohon
2
Bagian Anatomi-Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: ronny_karundeng@yahoo.com
Abstract: There are two types of adipose tissues, white adipose tissue and brown adipose
tissue. White adipose tissue is distributed in subcutaneous tissues meanwhile brown adipose
tissue is located in certain parts of the body, neck and interscapulaar regions, in fetus and
infants. Cells of adipose tissue are named adipocytes. The adipocyte of white adipose tissue
contains one lipid locus (unilocular), meanwhile the adipocyte of brown adipose tissue
contains many small lipid inclusions (multilocular). In adults, all adipose tissues show similar
histological features-unilocular. Albeit, in certain conditions, adipocytes of brown adipose
tissues can reverse to their former features, multilocular. Each type of these adipose tissue has
its own characteristic in hitological and functional aspects.
Keywords: white adipose tissue, brown adipose tissue, histological characteristics, function
Abstrak: Terdapat dua jenis jaringan lemak yaitu jaringan lemak putih dan jaringan lemak
coklat. Jaringan lemak putih tersebar pada jaringan subkutan sedangkan jaringan lemak coklat
banyak terdapat di daerah leher dan interskapular pada fetus dan bayi. Sel jaringan lemak
disebut adiposit. Pada usia dewasa, semua jaringan lemak terlihat sebagai lemak unilokuler
tetapi pada kondisi tertentu jaringan lemak coklat dapat kembali ke struktur semula, yaitu
multilokular. Kedua jenis jaringan lemak memiliki kekhususan sendiri baik dari aspek
histologik maupun fungsional.
Kata kunci: jaringan lemak putih, jaringan lemak coklat, gambaran histologik, fungsi
Jaringan lemak merupakan salah satu organ dalam tubuh ini dapat berfungsi sebagai
terbesar dalam tubuh. Pada laki-laki dengan cadangan energi selama 2 bulan.
berat badan normal terdapat jaringan lemak Dalam tubuh terdapat dua jenis
sekitar 15-20% dan pada perempuan jaringan lemak yang berbeda dalam hal:
sekitar 20-25% dari total berat badan. penyebaran/lokalisasi, warna, vaskular-
Jaringan lemak merupakan gudang isasi, dan aktivitas metabolisme. Kedua
penyimpan tenaga/energi dalam bentuk jaringan lemak tersebut ialah jaringan
trigliserida. Pada mamalia umumnya lemak putih dan jaringan lemak coklat.
termasuk manusia, di antara waktu makan Gambaran histologik jaringan lemak
tetap dapat menghasilkan tenaga secara putih yaitu sel-sel lemak hanya
terus menerus; kebanyakan dari tenaga ini mengandung satu vakuola besar dalam
dihasilkan oleh jaringan lemak (setiap gram sitoplasma sehingga dinamakan juga lemak
trigliserida dapat menghasilkan 9,3 kkal unilokuler. Jenis ini tersebar di seluruh
dibandingkan karbohidrat yang menghasil- bagian tubuh. Berbeda halnya dengan
kan 4,1 kkal). Cadangan jaringan lemak jaringan lemak coklat dimana sel-sel lemak
S8
Karundeng, Wangko, Kalangi: Jaringan Lemak Putih.... S9
Sel-sel lemak dan stroma vaskuler akan menambah beban sirkulasi, karena
jaringan lemak ternyata menyekresi setiap ketambahan jaringan lemak akan
berbagai hormon, faktor pertumbuhan, diikuti dengan bertambahnya pembuluh
protein bioaktif, dan molekul-molekul kecil darah, yang menyebabkan beban kerja
ke dalam sirkulasi. Telah dilaporkan jantung akan bertambah. Obesitas juga
terdapat sekitar 47 jenis bahan yang dapat meningkatkan kadar lemak darah,
dihasilkan oleh sel lemak, yang sehingga mempercepat proses degenerasi
keseluruhannya dikelompokkan sebagai pembuluh darah yang lebih dini (proses
adipositokin/adipokin yang masing-masing aterosklerosis), yang kesemuanya akan
dapat bekerja secara otokrin, parakrin meningkatkan risiko penyakit kardio-
maupun endokrin. vaskuler.
Seseorang dalam kehidupannya dapat
Adipositokin menjadi gemuk tegantung dari proses
terjadinya penimbunan lemak pada sel-sel
Adipositokin yang telah banyak diteliti
lemak. Dikenal dua jenis kegemukan:
antara lain: leptin, tumor necrosis factor α
1. Kegemukan hipertrofi: terjadi oleh
(TNF-α), inter-leukin-6 (IL-6), komplemen
penimbunan lemak dalam jumlah
C3, acylation stimulating protein (ASP),
besar pada sel-sel lemak unilokuler,
ensim lipoprotein lipase (LPL), Apo-E,
sehingga ukuran sel lemak tersebut
faktor pertumbuhan (TGF, IGF-1),
dapat mencapai empat kali lebih besar,
angiotensinogen, plasminogen-activator
tetapi jumlah sel lemak tidak
inhibitors tipe 1 (PAI-1), adipsin, resistin,
bertambah banyak. Kegemukan ini
PPAR-γ-regulated angiopoietin-related
terjadi akibat pembelahan sel lemak
protein (PGAR), adipsin, resistin dan
sudah tidak berlangsung, tetapi
belakang ini ditemukan adiponektin.
mengonsumsi makanan yang berle-
Bahan-bahan tersebut di atas dapat berefek
bihan. Biasanya kegemukan jenis ini
pada organ-organ lain, juga dapat saling
terjadi pada usia dewasa.
memengaruhi satu dengan yang lain.
2. Kegemukan hiperplasia (hiper-
Dengan demikian jaringan lemak ini
seluler): merupakan kegemukan yang
sekaligus berfungsi sebagai organ endokrin,
berat sebab selain sel bertambah besar
parakrin, dan autokrin.
juga jumlah sel menjadi lebih banyak.
Dari sekian banyak bahan yang
Sel lemak dewasa tidak dapat
dihasilkan oleh jaringan lemak belakang ini
membelah. Setelah kelahiran sampai
yang menarik banyak perhatian para
dewasa sel prekursor lemak masih
peneliti ialah adiponektin karena
mempunyai daya untuk berdiferensiasi
merupakan satu-satnya adipositokin yang
membentuk sel lemak dewasa,
mempunyai kadar rendah pada resistensi
tergantung dari jumlah dan jenis
insulin, toleransi glukosa yang terganggu,
makanan. Penelitian dan data klinis
diabetes melitus tipe 2, obesitas, dan
menunjukkan pemberian ma-kanan
penyakit kardiovaskuler. Bila adiponektin
berlebihan pada awal kehidupan
dapat mengendalikan keadaan/penyakit-
seorang anak akan dapat menghasilkan
penyakit tersebut maka diharapkan dapat
sel prekursor lemak yang lebih banyak
berfungsi protektif, bertentangan dengan
dari normal dan dapat menyebabkan
fungsi adipositokin lainnya.
terjadinya kegemukan hiperseluler
pada saat dewasa. Data klinis juga
Aspek klinis
menunjuk-kan bahwa anak yang lahir
Obesitas telah menjadi masalah dengan berat badan di atas 97 percentil
kesehatan global bukan saja di negara maju akan menjadi gemuk tiga kali lipat
tapi juga di negara-negara berkembang. dibandingkan anak lain di usia dewasa.
Jaringan lemak sangat kaya dengan Anak-anak yang lahir pada perang
vaskularisasi. Meningkatnya lemak tubuh dunia ke II hanya sekitar 1/3 yang
S12 Jurnal Biomedik, Volume 6, Nomor 3, Suplemen, November 2014, hlm. S8-16
aliran proton tidak digunakan untuk sintesis banyak lemak. Sanggahan terhadapan
ATP tapi untuk menghasilkan panas. Pada pandangan ini ialah bahwa walaupun
hewan gemuk jumlah termogenin jaringan ikat terdapat di semua bagian
berkurang tetapi meningkat pada keadaan tubuh, ternyata jaringan lemak tidak akan
dingin. Individu-individu yang memiliki berkembang secara merata pada
jumlah molekul termogenin banyak sukar kegemukan, tetapi hanya pada daerah-
menjadi gemuk. daerah tertentu saja. Di daerah-daerah lain
Hormon tiroid dapat meningkatkan seperti: kelopak mata, hidung, telinga,
aktivitas metabolisme di banjak jaringan, skrotum, daerah genital, serta telapak kaki
tetapi mempunyai efek khusus pada sel-sel dan tangan tidak akan terjadi penimbunan
lemak. Kerja hormon tiroid akan lemak yang berlebihan pada kegemukan,
menyebabkan peningkatan reseptor hormon meskipun daerah-daerah ini memiliki
tersebut dalam inti sel lemak. Hormon cukup banyak fibroblas.
utama yang dihasilkan kelenjar tiroid ialah Penelitian kemudian menunjukkan
tiroksin (T4), tapi triidotiroksin (T3) bahwa sel lemak berdiferensiasi dari sel
memiliki aktifitas sepuluh kali lebih tinggi prekursor khusus yang berasal dari jaringan
daripada tiroksin terhadap reseptor tersebut. mesensimal, dinamakan lipoblas atau
Fisiologis T3 merupakan hormon yang preadiposit. Telah diketahui dua jenis sel
sangat penting dengan T4 sebagai suatu prekursor berdasarkan gambaran sitologik:
prohormon. Deiodonase T4 menjadi T3 1. Preadiposit berbentuk stelata (bintang)
umumnya dengan ensim tiroksin 5- yang selanjutnya berkembang menjadi
diidonase yang terjadi di hati dan ginjal, sel-sel lemak multilokuler.
sehingga kedua organ ini penting dalam 2. Preadiposit berbentuk fusiformis yang
mengatur cadangan plasma triiodotirok- selanjutnya berkembang menjadi sel
son. Lemak coklat juga memiliki enzim ini lemak unilokuler.
dan akan sangat meningkat bila terpapar
keadaan dingin, dapat mencapai 100 kali Preadiposit berbentuk bintang maupun
lebih tinggi bila dibandingkan dalam fusiformis keduanya berbeda dengan
keadaan panas. Meningkatnya termo- fibroblas dan keduanya terdapat pada
genesis merupakan respons terhadap tempat-tempat tertentu di dalam tubuh.
keadaan dingin yang tergantung pada Dewasa ini diterima bahwa terdapat
aktivitas enzim ini. Bayi-bayi yang sangat dua proses pembentukan jaringan lemak:
muda menggunakan mekanisme yang sama 1. Pembentukan lemak primer yang
untuk menghasilkan panas. Pada bayi yang terjadi dalam waktu relatif cepat pada
diletakan pada lingkungan 230 C segera fetus. Jaringan ini mula-mula tampak
setelah lahir akan terjadi peningkatan kadar seperti kelompok mirip kelenjar dari
gliserol dalam darah akibat lipolisis sel-sel epiteloid pada tempat-tempat
trigliserida yang akan meningkatkan tertentu, kemudian sitoplasmanya
kecepatan metabolisme untuk mencapai tertimbun tetesan-tetesan lemak
suhu sekitar 330 C. multipel dan menjadi jaringan lemak
coklat.
Histogenesis jaringan lemak 2. Pembentukan lemak sekunder yang
Pada mulanya para ahli histologi terjadi pada akhir kehidupan fetal dan
beranggapan jaringan lemak berasal dari neonatus. Sel prekursor berbentuk
fibroblas yang sitoplasmanya kemudian fusiformis mulai berdiferensiasi pada
tertimbun tetesan-tetesan lemak sehingga banyak tempat dari jaringan ikat
terbentuk sel lemak. Hal ini berdasarkan kemudian tertimbun lemak dalam
beberapa kenyataan bahwa jaringan ikat sitoplasmanya membentuk tetesan
akan berubah menjadi jaringan lemak bila lemak tunggal yang besar dalam setiap
makanan yang dimakan mengandung sel. Pembentukan lemak ini tersebar
Karundeng, Wangko, Kalangi: Jaringan Lemak Putih.... S15
Gambar 4. Penyebaran lemak coklat pada neonatus (sekitar 2-5% dari berat badan). Daerah hitam
menunjukkan jaringan lemak multilokuler, daerah abu-abu menunjukkan campuran antara lemak
coklat dan lemak putih.