Anda di halaman 1dari 9

JARINGAN LEMAK PUTIH DAN JARINGAN LEMAK COKLAT

Aspek histofisiologi

1
Ronny Karundeng
2
Sunny Wangko
2
Sonny J. R. Kalangi

1
Rumah Sakit Umum Gunung Maria Tomohon
2
Bagian Anatomi-Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: ronny_karundeng@yahoo.com

Abstract: There are two types of adipose tissues, white adipose tissue and brown adipose
tissue. White adipose tissue is distributed in subcutaneous tissues meanwhile brown adipose
tissue is located in certain parts of the body, neck and interscapulaar regions, in fetus and
infants. Cells of adipose tissue are named adipocytes. The adipocyte of white adipose tissue
contains one lipid locus (unilocular), meanwhile the adipocyte of brown adipose tissue
contains many small lipid inclusions (multilocular). In adults, all adipose tissues show similar
histological features-unilocular. Albeit, in certain conditions, adipocytes of brown adipose
tissues can reverse to their former features, multilocular. Each type of these adipose tissue has
its own characteristic in hitological and functional aspects.
Keywords: white adipose tissue, brown adipose tissue, histological characteristics, function

Abstrak: Terdapat dua jenis jaringan lemak yaitu jaringan lemak putih dan jaringan lemak
coklat. Jaringan lemak putih tersebar pada jaringan subkutan sedangkan jaringan lemak coklat
banyak terdapat di daerah leher dan interskapular pada fetus dan bayi. Sel jaringan lemak
disebut adiposit. Pada usia dewasa, semua jaringan lemak terlihat sebagai lemak unilokuler
tetapi pada kondisi tertentu jaringan lemak coklat dapat kembali ke struktur semula, yaitu
multilokular. Kedua jenis jaringan lemak memiliki kekhususan sendiri baik dari aspek
histologik maupun fungsional.
Kata kunci: jaringan lemak putih, jaringan lemak coklat, gambaran histologik, fungsi

Jaringan lemak merupakan salah satu organ dalam tubuh ini dapat berfungsi sebagai
terbesar dalam tubuh. Pada laki-laki dengan cadangan energi selama 2 bulan.
berat badan normal terdapat jaringan lemak Dalam tubuh terdapat dua jenis
sekitar 15-20% dan pada perempuan jaringan lemak yang berbeda dalam hal:
sekitar 20-25% dari total berat badan. penyebaran/lokalisasi, warna, vaskular-
Jaringan lemak merupakan gudang isasi, dan aktivitas metabolisme. Kedua
penyimpan tenaga/energi dalam bentuk jaringan lemak tersebut ialah jaringan
trigliserida. Pada mamalia umumnya lemak putih dan jaringan lemak coklat.
termasuk manusia, di antara waktu makan Gambaran histologik jaringan lemak
tetap dapat menghasilkan tenaga secara putih yaitu sel-sel lemak hanya
terus menerus; kebanyakan dari tenaga ini mengandung satu vakuola besar dalam
dihasilkan oleh jaringan lemak (setiap gram sitoplasma sehingga dinamakan juga lemak
trigliserida dapat menghasilkan 9,3 kkal unilokuler. Jenis ini tersebar di seluruh
dibandingkan karbohidrat yang menghasil- bagian tubuh. Berbeda halnya dengan
kan 4,1 kkal). Cadangan jaringan lemak jaringan lemak coklat dimana sel-sel lemak
S8
Karundeng, Wangko, Kalangi: Jaringan Lemak Putih.... S9

mengandung banyak vakuola dalam terputus-putus dengan lapisan sitoplasma


sitoplasma sehingga dinamakan juga lemak tipis dimana terdapat inti (pada potongan
multilokuler. Jenis ini terutama ditemukan tipis); lemaknya telah terekstraksi pada
pada bayi yang baru lahir dan jumlahnya waktu pembuatan sediaan (Gambar 1).
lebih sedikit daripada jaringan lemak putih. Pada sediaan yang dipotong agak tebal
Terdapat beberapa fungsi jaringan dinding sel masih bisa terlihat utuh. Untuk
lemak, yaitu: memperlihatkan lemak dalam sel dapat
 Tempat penyimpan lemak yang digunakan teknik potong beku, di mana
sewaktu-waktu dapat diubah menjadi jaringan dibekukan dengan pendinginan
tenaga. dan langsung dipotong (lemak tidak
 Turut membentuk lekuk-lekuk terekstraksi) atau dengan menggunakan
anatomis permukaan tubuh. bahan yang tidak dapat mengekstraksi
 Sebagai penyerap tekanan (shock lemak dari dalam sel, sehingga dapat
absorbent), fungsi ini terutama pada diperlihat dengan pulasan khusus, seperti:
tempat-tempat yang biasanya Sudan oil red (merah), Sudan oil black
mendapat tekanan yang besar, seperti: (hitam), dan asam osmium (hitam).
telapak kaki dan telapak tangan.
Lemak di daerah ini lebih berfungsi
sebagai jaringan penyokong.
 Mengisolasi panas dalam tubuh sebab
jaringan lemak bersifat sebagai
penghantar panas yang buruk.
 Mengisi rongga-rongga tubuh
sehingga organ-organ tubuh dapat
terfiksasi dengan baik.

Fungsi-fungsi di atas merupakan


fungsi jaringan lemak putih, sedangkan
lemak coklat kebanyakan hanya berfungsi
pada bayi yang baru lahir untuk
menghasilkan panas. Gambar 1. Jaringan lemak putih dengan sel-sel
yang unilokuler (bagian atas) dan jaringan
lemak coklat dengan sel-sel yang multilokuler
JARINGAN LEMAK PUTIH (LEMAK
(bagian bawah). Sumber: Mescher AL, 2010.8
UNILOKULER)
Jaringan lemak putih dinamakan
demikian karena berwarna putih sampai Setiap sel lemak dikelilingi oleh jala-
kekuningan, tergantung dari jumlah bahan jala halus retikuler. Pada jaringan lemak
karotenoid yang dimakan. Karotenoid yang lebih besar terutama pada daerah yang
merupakan pigmen yang terdapat dalam berfungsi sebagai penyerap tekanan
tumbuhan (wortel, beberapa jenis buah- (telapak kaki dan tangan) terdapat septa-
buahan dan sayur-sayuran terutama yang septa jaringan ikat yang cukup tebal
berwarna merah jingga) yang larut dalam sehingga jelas terlihat membentuk lobuli
lemak. Pada awal perkembangan sel lemak jaringan lemak. Pada daerah lain yang
putih memiliki banyak vakuola tetapi pada bukan berfungsi penyerap tekan-an septa-
perkembangan lebih lanjut vakuola-vakuola septa sangat tipis sehingga susunan lobuli
tersebut akan bersatu membentuk vakuola kurang jelas.
tunggal. Jaringan lemak putih kaya vaskula-
Pada sediaan histologik rutin yang risasi dan persarafan Kapiler banyak
terlihat hanya dinding sel lemak yang terlihat pada daerah sudut-sudut perte-
S10 Jurnal Biomedik, Volume 6, Nomor 3, Suplemen, November 2014, hlm. S8-16

muan antara sel-sel lemak, sedangkan fungsi sel lemak tersebut:


ujung-ujung saraf simpatis terlihat berakhir  Reseptor insulin: meningkatkan
pada dinding pembuluh darah tidak pada ambilan glukosa dan di dalam sel
sel lemak. lemak akan diubah menjadi
trigliserida.
Penyebaran jaringan lemak putih  Reseptor epinefrin: efedrin yang
Jaringan lemak putih tersebar luas di dilepaskan dari ujung saraf simpatis
jaringan subkutan. Banyaknya penim- akan terikat pada reseptor di endotel
bunan lemak putih pada daerah-daerah kapiler jaringan lemak kemudian akan
tertentu akan berbeda tergantung pada mengaktifkan adenilil siklase dalam
umur dan jenis kelamin. Pada anak-anak, sel lemak yang menyebabkan
terutama yang baru lahir lapisan lemak meningkatnya lipolisis (hubungan
hampir merata di semua jaringan subkutan, dengan olahraga).
dinamakan panikulus adiposus. Pada usia  Reseptor estrogen: memengaruhi
dewasa lemak ini akan menipis pada daerah penyebaran jaringan lemak pada
tertentu tetapi pada bebeberapa daerah akan perempuan.
menebal.  Reseptor adrenokortikoid: peningkat-
Ketebalan lemak pada beberapa daerah an hormon adrenokortikoid akan
berbeda untuk kedua jenis kelamin; hal ini menyebabkan terjadinya hipertrofi
menyebabkan perbedaan bentuk tubuh lokal sel-sel lemak di daerah servikal
lelaki dan perempuan yang mungkin bawah, yang dikenal sebagai buffalo
dipengaruhi secara hormonal. Pada laki- hump.
laki penimbunan lemak terjadi pada: daerah
kuduk, jaringan subkutan di atas otot Beberapa hormon lain juga berperan
deltoideus dan triseps, daerah lumbosakral, pada berbagai langkah metabolisme lemak,
dan bokong sedangkan pada perempuan seperti: hormon pertumbuhan, hormon
penimbunan lemak terjadi pada daerah prolaktin, dan hormon tiroid.
dada, bokong, epitrohanter, serta
permukaan anterior dan lateral paha. Pada Fungsi endokrin jaringan lemak putih
lelaki bila terjadi penimbunan lemak Mulanya jaringan lemak putih yang
berlebihan terutama terjadi pada daerah juga dikenal sebagai Cinderella organ
abdomen, sedangkan pada perempuan dianggap hanya sekadar tempat cadangan
terjadi terutama pada daerah bokong. lemak dan tempat penyimpan cadangan
Penimbunan lemak pada daerah omentum, energi dalam bentuk trigliserida. Pada
mesenterium, dan retroperitoneal juga tahun 1987 jaringan lemak berhasil
berbeda pada kedua jenis kelamin. Lemak diidentifikasi sebagai tempat utama
di daerah ini dilepaskan paling awal bila terjadinya metabolisme steroid seks dan
tubuh memerlukan energi. Penimbunan produksi adipsin yaitu faktor yang
yang terjadi pada daerah omentum ini mengalami down regulation pada roden
dikenal sebagai obesitas sentral. yang obes. Pada tahun 1994 berhasil
Beberapa daerah tertentu dari tubuh ditemukan bahwa jaringan lemak
tidak akan melepaskan lemaknya walaupun menghasil sejenis polipeptida leptin,
pada keadaan puasa kecuali pada kelaparan sehingga jaringan lemak digolongan
yang berkepanjangan, contoh: lemak sebagai jaringan endokrin, malah
penopang bola mata, sendi-sendi besar, merupakan organ endokrin yang terbesar
serta telapak tangan dan kaki. dalam tubuh. Penelitian kemudian
membuktikan jaringan lemak berperan
Reseptor sel lemak putih dalam hal integrasi sinyal-sinyal endokrin,
Pada sel lemak putih terdapat beberapa metabolik, dan inflamasi untuk mengatur
jenis reseptor yang berhubungan dengan homeostatis energi.
Karundeng, Wangko, Kalangi: Jaringan Lemak Putih.... S11

Sel-sel lemak dan stroma vaskuler akan menambah beban sirkulasi, karena
jaringan lemak ternyata menyekresi setiap ketambahan jaringan lemak akan
berbagai hormon, faktor pertumbuhan, diikuti dengan bertambahnya pembuluh
protein bioaktif, dan molekul-molekul kecil darah, yang menyebabkan beban kerja
ke dalam sirkulasi. Telah dilaporkan jantung akan bertambah. Obesitas juga
terdapat sekitar 47 jenis bahan yang dapat meningkatkan kadar lemak darah,
dihasilkan oleh sel lemak, yang sehingga mempercepat proses degenerasi
keseluruhannya dikelompokkan sebagai pembuluh darah yang lebih dini (proses
adipositokin/adipokin yang masing-masing aterosklerosis), yang kesemuanya akan
dapat bekerja secara otokrin, parakrin meningkatkan risiko penyakit kardio-
maupun endokrin. vaskuler.
Seseorang dalam kehidupannya dapat
Adipositokin menjadi gemuk tegantung dari proses
terjadinya penimbunan lemak pada sel-sel
Adipositokin yang telah banyak diteliti
lemak. Dikenal dua jenis kegemukan:
antara lain: leptin, tumor necrosis factor α
1. Kegemukan hipertrofi: terjadi oleh
(TNF-α), inter-leukin-6 (IL-6), komplemen
penimbunan lemak dalam jumlah
C3, acylation stimulating protein (ASP),
besar pada sel-sel lemak unilokuler,
ensim lipoprotein lipase (LPL), Apo-E,
sehingga ukuran sel lemak tersebut
faktor pertumbuhan (TGF, IGF-1),
dapat mencapai empat kali lebih besar,
angiotensinogen, plasminogen-activator
tetapi jumlah sel lemak tidak
inhibitors tipe 1 (PAI-1), adipsin, resistin,
bertambah banyak. Kegemukan ini
PPAR-γ-regulated angiopoietin-related
terjadi akibat pembelahan sel lemak
protein (PGAR), adipsin, resistin dan
sudah tidak berlangsung, tetapi
belakang ini ditemukan adiponektin.
mengonsumsi makanan yang berle-
Bahan-bahan tersebut di atas dapat berefek
bihan. Biasanya kegemukan jenis ini
pada organ-organ lain, juga dapat saling
terjadi pada usia dewasa.
memengaruhi satu dengan yang lain.
2. Kegemukan hiperplasia (hiper-
Dengan demikian jaringan lemak ini
seluler): merupakan kegemukan yang
sekaligus berfungsi sebagai organ endokrin,
berat sebab selain sel bertambah besar
parakrin, dan autokrin.
juga jumlah sel menjadi lebih banyak.
Dari sekian banyak bahan yang
Sel lemak dewasa tidak dapat
dihasilkan oleh jaringan lemak belakang ini
membelah. Setelah kelahiran sampai
yang menarik banyak perhatian para
dewasa sel prekursor lemak masih
peneliti ialah adiponektin karena
mempunyai daya untuk berdiferensiasi
merupakan satu-satnya adipositokin yang
membentuk sel lemak dewasa,
mempunyai kadar rendah pada resistensi
tergantung dari jumlah dan jenis
insulin, toleransi glukosa yang terganggu,
makanan. Penelitian dan data klinis
diabetes melitus tipe 2, obesitas, dan
menunjukkan pemberian ma-kanan
penyakit kardiovaskuler. Bila adiponektin
berlebihan pada awal kehidupan
dapat mengendalikan keadaan/penyakit-
seorang anak akan dapat menghasilkan
penyakit tersebut maka diharapkan dapat
sel prekursor lemak yang lebih banyak
berfungsi protektif, bertentangan dengan
dari normal dan dapat menyebabkan
fungsi adipositokin lainnya.
terjadinya kegemukan hiperseluler
pada saat dewasa. Data klinis juga
Aspek klinis
menunjuk-kan bahwa anak yang lahir
Obesitas telah menjadi masalah dengan berat badan di atas 97 percentil
kesehatan global bukan saja di negara maju akan menjadi gemuk tiga kali lipat
tapi juga di negara-negara berkembang. dibandingkan anak lain di usia dewasa.
Jaringan lemak sangat kaya dengan Anak-anak yang lahir pada perang
vaskularisasi. Meningkatnya lemak tubuh dunia ke II hanya sekitar 1/3 yang
S12 Jurnal Biomedik, Volume 6, Nomor 3, Suplemen, November 2014, hlm. S8-16

menderita kegemukan dibanding yang berakhir pada sel lemak coklat.


dengan kelompok yang sama dan lahir Lemak coklat umumnya terdapat pada
pada keadaan berkecukupan setelah mamalia yang baru lahir atau pada hewan
perang. Jadi terlihat adanya korelasi yang sedang berhibernasi; oleh karena itu
antara pola makan anak dengan jumlah jaringan lemak ini sering dinamakan
sel prekursor lemak. jaringan hibernasi. Pada individu dewasa
tetesan-tetesan lemak akan menyatu
membentuk satu tetesan mirip lemak
JARINGAN LEMAK COKLAT
unilokuler. Lemak coklat ini penting
(LEMAK MULTILOKULER)
terutama pada kehidupan bulan-bulan
Jaringan lemak coklat bervariasi pada pertama. Strukturnya secara bertahap akan
berbagai spesies. Jaringan lemak ini berubah menjadi lemak unilokuler,
tampak berwarna coklat sampai coklat sehingga saat dewasa tetap masih terdapat
kemerahan-merahan, oleh karena itu sering sel lemak coklat dan lemak putih tapi
dinamakan lemak coklat. Warna ini dengan struktur yang telah berubah menjadi
disebabkan oleh banyaknya pembuluh lemak unilokuler sehingga sukar dibedakan
darah dan sitokrom karena terdapat secara histologik.
sejumlah besar mitokondria. Walaupun sel
lemak coklat lebih kecil dari pada sel lemak
putih, sitoplasmanya relatif lebih banyak
dan terdapat sejumlah tetesan lemak dalam
berbagai ukuran. Inti bulat letak agak ke
tepi, tetapi tidak terdorong seperti pada sel
lemak unilokuler (Gambar 1 dan 2).
Mikroskop elektron memperlihatkan pada
sitoplasma terdapat kompleks juksta
nuklear kecil dan sejumlah miktokondria.
Mitokondria lebih besar dan bulat dengan
sejumlah krista transversal. Juga terdapat
sedikit retikulum endoplasma kasar dan
halus, ribosom bebas dan glikogen
(Gambar 3).
Jaringan lemak coklat tersusun atas
lobi dengan sejumlah pembuluh darah
tersebar di dalam lobi tersebut, mirip suatu
kelenjar. Pada binatang yang dipuasakan
lama, lemak coklat akan dilepaskan secara
bertahap, sehingga warna jaringan akan
makin gelap meninggalkan gambaran mirip
kelenjar sel-sel epitelial, dan tidak mirip
jaringan ikat. Pada binatang percobaan,
pelepasan lemak ini makin dipercepat
dalam lingkungan dingin. Gambar 2. Fotomikrograf menggunakan
pembesaran tinggi memperlihatkan sel-sel
Stroma jaringan lemak coklat sangat
lemak coklat dengan inti bulat yang sering
longgar dan banyak terdapat pembuluh terletak di tengah. Umumnya sel-sel berbentuk
darah. Hubungan antar sel lemak dan poligonal berisi banyak droplet lemak. Pada
kapiler lebih erat bila dibandingkan dengan beberapa sel, droplet lemak besar mendesak inti
lemak putih. Pada pulasan impregnasi ke tepi. Terdapat jaring-jaring serat kolagen
perak terlihat sejumlah serabut saraf halus dan kapiler di sekitar sel-sel lemak. Sumber:
tidak bermielin berupa ujung saraf simpatis Ross MH, Wojciech P, 2011.
Karundeng, Wangko, Kalangi: Jaringan Lemak Putih.... S13

Histofisiologi lemak coklat


Lemak putih banyak terdapat di
jaringan subkutan dari kebanyakan
mamalia yang berfungsi sebagai isolasi
untuk menahan panas, tetapi bila terlibat
dalam aktifitas metabolisme juga dapat
menghasilkan panas. Berbeda halnya
dengan jaringan lemak coklat yang
berfungsi khusus untuk menghasilkan
panas tubuh. Sitoplasma lemak coklat
mengandung banyak mitokondria,
berfungsi menghasilkan panas melalui
oksidasi asam lemak. In vitro, kecepatan
oksidasi lemak coklat 20 kali lebih tinggi
dari lemak putih. Dalam keadaan dingin
Gambar 3. Diagram sel lemak multilokuler lemak coklat dapat menghasilkan panas
memperlihatkan hubungan droplet lemak yang sampai tiga kali lipat. Hewan dewasa
banyak dengan mitokondria. Juga memper-
termasuk manusia yang baru lahir atau
lihatkan ujung saraf simpatis yang melepaskan
norepinefrin untuk menginduksi produksi panas masih muda tidak dapat menggigil
dari mitokondria melalui aktivitas termogenin. sehingga memerlukan lemak coklat untuk
Sumber: Mescher AL, 2010. menghasilkan panas
Bila terpapar suhu dingin, reseptor
sensoris di kulit akan mengirim impuls ke
Jaringan lemak coklat banyak terdapat pengaturan suhu di otak, kemudian melalui
di daerah leher dan interskapular fetus jalur simpatis yang ujung-ujungnya
manusia berusia 28 minggu dan pada waktu berakhir pada membran plasma sel lemak
lahir sebanyak 2-5% dari berat badan coklat dan beberapa pada pembuluh darah
(Gambar 4). Letak jaringan lemak coklat melepaskan neurotransmiter norepinefrin
dapat dideteksi dengan cara skening untuk meningkatkan aliran darah.
termografi. Pada usia dewasa, semua Norepinefrin yang terikat pada reseptor di
jaringan lemak terlihat sebagai lemak sel lemak coklat akan mengaktifkan enzim
unilokuler tetapi pada usia lanjut, penyakit lipase sensitif hormon dalam sel untuk
kronis, atau kelaparan massa lemak coklat memecahkan molekul trigliserida menjadi
dapat terlihat kembali pada beberapa asam lemak dan gliserol.
tempat tertentu, mirip seperti lokasi pada Pelepasan asam lemak akan mening-
fetus atau bayi yang baru lahir. Hal ini juga katkan metabolisme dengan konsekuensi
ditunjang dengan dikenalnya dua jenis meningkatkan kebutuhan oksigen dan
tumor dari jaringan lemak. Tumor yang pelepasan panas. Darah yang melewati
berasal dari jaringan lemak putih dikenal daerah tersebut akan meningkat suhunya
sebagai lipoma atau liposarkoma sedang- dan disebarkan ke seluruh tubuh.
kan yang berasal dari lemak coklat Meningkatnya panas yang dihasilkan
dinamakan hibrinoma; keduanya dapat berhubungan dengan mitokondria dalam
dibedakan secara histologik. Dari bukti- sel-sel lemak coklat yang memiliki protein
bukti di atas, dewasa ini umumnya telah transmembran yang dinamakan termo-
diterima bahwa sepanjang hidup seseorang genin. Protein transmembran ini berfungsi
di dalam tubuhnya terdapat kedua jenis untuk mengalirkan kembali proton yang
lemak ini, hanya saja struktur lemak sebelumnya ditransfer ke celah inter-
multilokuler akan berubah menjadi lemak membran tanpa melewati sistem ATP-
unilokuler tetapi masih tetap bersifat sintase dalam unit globular mitokondria.
reversibel. Akibatnya energi yang dibutuhkan untuk
S14 Jurnal Biomedik, Volume 6, Nomor 3, Suplemen, November 2014, hlm. S8-16

aliran proton tidak digunakan untuk sintesis banyak lemak. Sanggahan terhadapan
ATP tapi untuk menghasilkan panas. Pada pandangan ini ialah bahwa walaupun
hewan gemuk jumlah termogenin jaringan ikat terdapat di semua bagian
berkurang tetapi meningkat pada keadaan tubuh, ternyata jaringan lemak tidak akan
dingin. Individu-individu yang memiliki berkembang secara merata pada
jumlah molekul termogenin banyak sukar kegemukan, tetapi hanya pada daerah-
menjadi gemuk. daerah tertentu saja. Di daerah-daerah lain
Hormon tiroid dapat meningkatkan seperti: kelopak mata, hidung, telinga,
aktivitas metabolisme di banjak jaringan, skrotum, daerah genital, serta telapak kaki
tetapi mempunyai efek khusus pada sel-sel dan tangan tidak akan terjadi penimbunan
lemak. Kerja hormon tiroid akan lemak yang berlebihan pada kegemukan,
menyebabkan peningkatan reseptor hormon meskipun daerah-daerah ini memiliki
tersebut dalam inti sel lemak. Hormon cukup banyak fibroblas.
utama yang dihasilkan kelenjar tiroid ialah Penelitian kemudian menunjukkan
tiroksin (T4), tapi triidotiroksin (T3) bahwa sel lemak berdiferensiasi dari sel
memiliki aktifitas sepuluh kali lebih tinggi prekursor khusus yang berasal dari jaringan
daripada tiroksin terhadap reseptor tersebut. mesensimal, dinamakan lipoblas atau
Fisiologis T3 merupakan hormon yang preadiposit. Telah diketahui dua jenis sel
sangat penting dengan T4 sebagai suatu prekursor berdasarkan gambaran sitologik:
prohormon. Deiodonase T4 menjadi T3 1. Preadiposit berbentuk stelata (bintang)
umumnya dengan ensim tiroksin 5- yang selanjutnya berkembang menjadi
diidonase yang terjadi di hati dan ginjal, sel-sel lemak multilokuler.
sehingga kedua organ ini penting dalam 2. Preadiposit berbentuk fusiformis yang
mengatur cadangan plasma triiodotirok- selanjutnya berkembang menjadi sel
son. Lemak coklat juga memiliki enzim ini lemak unilokuler.
dan akan sangat meningkat bila terpapar
keadaan dingin, dapat mencapai 100 kali Preadiposit berbentuk bintang maupun
lebih tinggi bila dibandingkan dalam fusiformis keduanya berbeda dengan
keadaan panas. Meningkatnya termo- fibroblas dan keduanya terdapat pada
genesis merupakan respons terhadap tempat-tempat tertentu di dalam tubuh.
keadaan dingin yang tergantung pada Dewasa ini diterima bahwa terdapat
aktivitas enzim ini. Bayi-bayi yang sangat dua proses pembentukan jaringan lemak:
muda menggunakan mekanisme yang sama 1. Pembentukan lemak primer yang
untuk menghasilkan panas. Pada bayi yang terjadi dalam waktu relatif cepat pada
diletakan pada lingkungan 230 C segera fetus. Jaringan ini mula-mula tampak
setelah lahir akan terjadi peningkatan kadar seperti kelompok mirip kelenjar dari
gliserol dalam darah akibat lipolisis sel-sel epiteloid pada tempat-tempat
trigliserida yang akan meningkatkan tertentu, kemudian sitoplasmanya
kecepatan metabolisme untuk mencapai tertimbun tetesan-tetesan lemak
suhu sekitar 330 C. multipel dan menjadi jaringan lemak
coklat.
Histogenesis jaringan lemak 2. Pembentukan lemak sekunder yang
Pada mulanya para ahli histologi terjadi pada akhir kehidupan fetal dan
beranggapan jaringan lemak berasal dari neonatus. Sel prekursor berbentuk
fibroblas yang sitoplasmanya kemudian fusiformis mulai berdiferensiasi pada
tertimbun tetesan-tetesan lemak sehingga banyak tempat dari jaringan ikat
terbentuk sel lemak. Hal ini berdasarkan kemudian tertimbun lemak dalam
beberapa kenyataan bahwa jaringan ikat sitoplasmanya membentuk tetesan
akan berubah menjadi jaringan lemak bila lemak tunggal yang besar dalam setiap
makanan yang dimakan mengandung sel. Pembentukan lemak ini tersebar
Karundeng, Wangko, Kalangi: Jaringan Lemak Putih.... S15

luas di seluruh bagian tubuh manusia walaupun proses diferensiasi dapat


dewasa. berlangsung sejak lahir sampai dewasa.
Peningkatan jumlah sel lemak pada
Manusia merupakan salah satu mahluk masa dini akan mengarah pada terjadinya
yang dilahirkan dengan cadangan lemak. obesitas hiperplasia. Beberapa ahli berpen-
Akumulasi lemak mulai terjadi sejak dapat bahwa pembelahan sel lemak masih
kehamilan 30 minggu. Setelah lahir dapat terjadi pada usia dewasa. Bila sel
perkembangan sel lemak baru umumnya lemak terisi sejumlah besar lipid dan
terjadi sekitar pembuluh darah kecil dimana mencapai ukuran kritis, sel prekursor akan
terdapat banyak sel-sel mesensim yang distimulasi untuk berdiferensiasi yang
belum berdiferensiasi. Setelah kelahiran, berakibat penambahan jumlah sel lemak.
makanan dan rangsangan lainnya dapat Hal ini bisa terjadi pada kelebihan makan
menyebabkan sel-sel lemak berproliferasi, dalam jangka panjang dan sel lemak baru
tetapi setelah itu tidak lagi terjadi yang terbentuk ini akan menetap sepanjang
penambahan jumlah sel lemak (hiperplasia) hidup.

Gambar 4. Penyebaran lemak coklat pada neonatus (sekitar 2-5% dari berat badan). Daerah hitam
menunjukkan jaringan lemak multilokuler, daerah abu-abu menunjukkan campuran antara lemak
coklat dan lemak putih.

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Terdapat dua jenis jaringan lemak 1. Fawcett DW. Connective Tissue. Bloom
yaitu jaringan lemak putih (unilokuler) and Fawcett A Textbook of Histology.
dan jaringan lemak coklat (multilokuler). (Twelfth Edition). New York: Chapman
Jaringan lemak putih tersebar pada & Hall, 1994.
jaringan subkutan sedangkan jaringan 2. Fawcett DW, Jensh RP. Connective
Tissue. Concise Histology (Second
lemak coklat banyak terdapat di daerah Edition). London: Arnold, 2002.
leher dan interskapular fetus dan bayi. 3. Gartner LP, Hiatt JL. Color Atlas of
Pada usia dewasa, semua jaringan lemak Histology (Fourth Edition). Philadelphia:
terlihat sebagai lemak unilokuler tetapi Lipincott Williams & Wilkins, 2006.
bersifat reversibel. Kedua jenis jaringan 4. Geneser F. Atlas berwarna Histologi.
lemak memiliki kekhususan sendiri baik Tambajong J, alih bahasa. Jakarta:
dari aspek histologik maupun fungsional. Binarupa Aksara, 2007.
S16 Jurnal Biomedik, Volume 6, Nomor 3, Suplemen, November 2014, hlm. S8-16

5. Junquiera LC, Carneiro J. Connective 9. Ross MH, Wojciech P. Adipose tissue.


Tissue. Basic Histology. New York: Histology A Text and Atlas with
International Edition, Mac Graw Hill, Correlated Cell and Molecular Biology
2005. (Sixth Edition). Philadelphia: Lippincott
6. Junquiera LC, Carneiro J, Kelley RO. Williams & Wilkins Wolters Kluwer,
Connective Tissue. Basic Histology 2011.
(Seventh Edition). London: Prentice-Hall 10. Tortora GJ, Derrickson B. The tissue
International Inc. a Lange medical book, level of organization. Principles of
1992. Anatomy & Physiology (Thirteenth
7. Leeson CR, Leeson TS, Paparo AA. Edition). Danvers: John Wiley & Sons
Jaringan ikat sejati. Buku Ajar Histologi Inc, 2012.
(Edisi V). Tambajong J, Wonodirekso S, 11. Young B, Heath JW.
penyunting. Jakarta: Penerbit Buku Supporting/connective tissue. Wheater’s
Kedokteran ECC, 1995. Functional Histology a text and colour
8. Mescher AL. Adipose tissue. Junqueira’s atlas (Fourth Edition). Churchill
Basic Histology Text & Atlas (Twelfth Livingstone, 2001.
Edition). New York: Mc GrawHill, 2010.

Anda mungkin juga menyukai