Anda di halaman 1dari 3

Nama: Anis Safitri

NPM: 09.2016.1.90147

ACTIVATED SLUDGE

Proses activated sludge yaitu proses yang memanfaatkan pertumbuhan mikroorganisme aerobic untuk
menguraikan zat organik, dengan menggunakan zat organic sebagai substrat dalam air limbah. Unit utama
dalam proses ini terdiri dari biological reactor basin dengan suplai oksigen (tangki aerasi), separator solid-liquid
(final clarifier) dan pompa recycle sludge
(Gambar 1.a).
Ketika memasuki reactor, activated
sludge dengan cepat menyerap organic solid
dalam air limbah, proses ini berlangsung sekitar
20-45 menit. Setelah terserap, organic solid
dilarutkan dan dioksidasi oleh oksidasi biologi
dalam tangki aerasi. Suplai oksigen untuk tangki
aerasi biasanya berasal dari compressor, seperti
Gambar 1.b, atau dari aerasi mekanik, seperti
gambar 1.c, akan tetapi oksigen murni juga
dibutuhkan dalam beberapa kejadian. Aerasi
dengan compressor atau mekanik memiliki dua
tujuan, yaitu mensuplai oksigen yang dibutuhkan
untuk bio-oksidasi aerobic dan menyediakan
cukup campuran yang memadai untuk kontak
activated sludge dan zat organic dalam air
limbah. Jika oksigen murni digunakan sebagai
sumber oksigen, harus ditambahkan dengan
peralatan mekanik untuk menyediakan
pencampuran yang dibutuhkan.
Pada proses akhir dalam reactor, zat
organic telah di bio-oksidasi dan campuran cairan
menuju ke final clarifier. Biological solid aktif
mengendap dibawah, seperti Gambar 1.d.
Activated sludge dari bawah final clarifier
di pompa oleh recycle pompa, sehingga recycle
activated sludge bercampur dengan influent
Gambar 1. Proses Aktivated Sludge limbah, seperti Gambar 1.a.

Biokimia zat organic sebagai substrat untuk respirasi dan sintesis sel dalam proses activated sludge
yaitu, sebagai berikut:

Beberapa dari “other end products” adalah NH4+, NO2-, NO3-, dan PO4-3.
Microorganisme
Pencampuran culture (pertumbuhan dua atau lebih spesies) dalam proses activated sludge merupakan hal
yang dinamis; banyaknya spesies dan jenis spesies disesuaikan dengan air limbah yang diolah dan kondisi
lingkungan dalam system reactor clarifier. Microorganism terdiri dari bakteri (baik single dan multicelluler),
protozoa, fungi, rotifers, dan beberapa nematoda. Pada prinsipnya organism yang terlibat dalam bio-oksidasi zat
organic dalam air limbah adalah bakteri single-cel. Jenis bakteri yang ditemukan dalam proses activated sludge
pada pengolahan air limbah kota, yakni: Achromobacter, Arthrobacter, Cytophaga, Flavobacterium,
Alkaligenes, Pseudomonas, Vibrio, Aeromonas, Bacillus, Zoogloea, Nitrosomonas, dan Nitrobacter.

Modifikasi Proses Activated Sludge


a. Step aeration
Air limbah hasil dari pengolahan primer masuk dalam
tangki aerasi melalui beberapa lubang atau saluran (satu
hingga 4 lubang), sehingga meningkatkan kapasitas
sistem pengolahan.
Efisiensi pengolahan 85-90%.

b. Modified Aeration
Tingkat pengolahannya lebih rendah dibanding proses activated sludge yang lainnya, dengan efisiensi
pengolahan 60-75%.

c. Contact stabilization or Biosorption


Air limbah setelah melalui proses aerasi, sebagian
lumpur dimasukkan ke dalam tangki stabilisasi lalu
dikembalikan ke tangki aerasi, Efisiensi pengolahan
80-90%.

d. High-rate aeration
Didesain untuk mengolah air limbah dengan konsentrasi tinggi. System ini waktu tinggal hidrauliknya
sangat singkat. Efisiensi pengolahan 75%-90%.
e. Extended aeration
Pada system ini reactor hanya menerima air limbah
yang telah di-preliminary treatment. Bentuk reactor
bermacam-macam, kotak, persegi panjang, atau
lingkaran. Efisiensi pengolahan 75%-95%.

f. Oxidation ditch
Pada system ini bak aerasi berbentuk saluran berbentuk
oval dilengkapi dengan rotor rotasi untuk aerasi
limbah. Efisiensi pengolahan 75%-95%.

g. Pure oxygen aeration


Pure oksigen dalam proses activated sludge
digunakan untuk mengcover tangki aerasi
yang bertekanan rendah dan pure oksigen
sebagai suplai oksigen pengganti udara.
Efisiensi pengolahan 85%-95% .

Anda mungkin juga menyukai