DEFINISI
Teknik Biopile adalah teknik bioremidiasi ex-situ, yang terdiri dari susunan tumpukan
dengan tanah yang terkontaminasi dan merangsang pertumbuhan mikroba melalui penganginan
dan atau penambahan air dan nutrisi seperti nitrogen dan pospor. Teknik Biopile memerlukan
pasokan oksigen dari atmosfir maupun blower. Oksigen digunakan bakteri dalam proses
metabolisme hidrokarbon. Kenaikan aktifitas mikroba berbanding lurus dengan berkurangnya
konsentrasi Hidrokarbon. Biopile bertujuan mengurangi konsentrasi hidrokarbon yang terserap
dalam tanah yang tercemar dengan cara biodegradasi. Teknik Biopile biasanya digunakan untuk
menghilangkan minyak hidrokarbon tanah tercemar terutama tanah yang berpasir.
METODE
Biopile dibangun diatas alas yang kedap air untuk mengurangi kemungkinan mengalirnya
lindi ke lapisan tanah bagian bawah. Jaringan pipa berlubang (perforated) dipasang dalam
biopile dan disambungkan ke sistem penganginan untuk mendukung penetrasi udara ke tanah
dan menyediakan udara untuk bakteri.
Penempatan tanah terkontaminasi ke dalam emplasemen bioremediasi dilakukan dengan
cara manual menggunakan cangkul. Sebagai lapisan pertama digunakan tanah bersih dengan
ketebalan 15 cm. Lalu di atas lapisan tanah bersih dipasang pipa perforated tahap pertama,
ditutup dengan sabut kelapa dan kerikil untuk menghindari masuknya partikel tanah ke dalam
hole. Selanjutnya tanah terkontaminasi yang sudah dicampur dengan pupuk Urea dan NPK
ditempatkan di emplasemen hingga ketebalan 40 cm. Di permukaan lapisan tanah tersebut
kemudian dipasang pipa perforated tahap kedua serta ditutup lagi dengan sabut kelapa dan
kerikil. Selanjutnya ditempatkan tanah terkontaminasi tahap kedua hingga ketebalan 40 cm,
sehingga tinggi keseluruhan pile adalah 80 cm. Pada tahap terakhir pipa perforated dihubungkan
dengan pipa manifold yang telah terhubung dengan blower.
KELEBIHAN
Kelebihannya biaya pengolahan relatif rendah dan ramah lingkungan, tidak memerlukan
lahan yang luas. Kondisi kelembaban dan ketersediaan udara dalam biopile juga dapat
dikendalikan, sehingga pertumbuhan dan aktivitas bakteri agen bioremediasi dapat terjaga.
SUMBER :
1. Arifudin, et. all. “Bioremediasi Tanah Bertekstur Klei Terkontaminasi Minyak Bumi:
Aplikasi Teknik Biopile Dengan Penambahan Pasir”. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam
dan Lingkungan. 6:1.
2. Rosario Iturbe dan Jessica López. “Bioremediation for a Soil Contaminated with
Hydrocarbons”. Jurnal Petroleum Environmental Biotechnology. 6:2.