Anda di halaman 1dari 2

BIOPILE

DEFINISI
Teknik Biopile adalah teknik bioremidiasi ex-situ, yang terdiri dari susunan tumpukan
dengan tanah yang terkontaminasi dan merangsang pertumbuhan mikroba melalui penganginan
dan atau penambahan air dan nutrisi seperti nitrogen dan pospor. Teknik Biopile memerlukan
pasokan oksigen dari atmosfir maupun blower. Oksigen digunakan bakteri dalam proses
metabolisme hidrokarbon. Kenaikan aktifitas mikroba berbanding lurus dengan berkurangnya
konsentrasi Hidrokarbon. Biopile bertujuan mengurangi konsentrasi hidrokarbon yang terserap
dalam tanah yang tercemar dengan cara biodegradasi. Teknik Biopile biasanya digunakan untuk
menghilangkan minyak hidrokarbon tanah tercemar terutama tanah yang berpasir.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEEFEKTIFAN BIOPILE


1. Karakter tanah
Karakteristik tanah meliputi, PH, porositas, kadar air, kadar zat organic, tanah berpasir,
kadar bakteri heterotrophic.
Tipe tanah sangat penting karena air, nutrisi dan udara harus dapat dialirkan melalui pori-
pori tanah untuk mendukung mikroorganisme untuk melakukan degradasi. Pada kondisi
kelembaban tinggi seperti dalam biopile, tanah bertekstur klei sulit mengalirkan udara
sehingga distribusi nutrisi dalam tanah tidak merata dan berdampak pada pertumbuhan dan
aktivitas bakteri pendegradasi. Tanah yang sangat berpori sangat mudah diisi angin karena
itu sangat cocok digunakan untuk Biopile.
2. Karakter kontaminan
Hidrokarbon memiliki Heavy Fraction Hydrocarbons (HFH), misalnya Senyawa alkana
berantai lurus C10–C20 bersifat kurang meracun dan sebagian besar mudah didegradasi
(Cookson 1995). Senyawa alkana berantai bercabang seperti senyawa 2, 6, 10, 14 tetrametil
pentadekana atau biasa dikenal sebagai pristana relatif lebih sulit didegradasi oleh bakteri
(Kuhlmeier 1994).
3. Kondisi Cuaca
Biopile dirawat pada kondisi optimal dengan cara system penganginan dan supply air
menggunakan irigasi yang terus terusan. Untuk menjaga biopile, ditambahkan lapisan batu
kerikil diakhir konstruksi, diletakkan di permukaan untuk menghindari erosi tanah biopile
akibat angin dan hujan.

METODE
Biopile dibangun diatas alas yang kedap air untuk mengurangi kemungkinan mengalirnya
lindi ke lapisan tanah bagian bawah. Jaringan pipa berlubang (perforated) dipasang dalam
biopile dan disambungkan ke sistem penganginan untuk mendukung penetrasi udara ke tanah
dan menyediakan udara untuk bakteri.
Penempatan tanah terkontaminasi ke dalam emplasemen bioremediasi dilakukan dengan
cara manual menggunakan cangkul. Sebagai lapisan pertama digunakan tanah bersih dengan
ketebalan 15 cm. Lalu di atas lapisan tanah bersih dipasang pipa perforated tahap pertama,
ditutup dengan sabut kelapa dan kerikil untuk menghindari masuknya partikel tanah ke dalam
hole. Selanjutnya tanah terkontaminasi yang sudah dicampur dengan pupuk Urea dan NPK
ditempatkan di emplasemen hingga ketebalan 40 cm. Di permukaan lapisan tanah tersebut
kemudian dipasang pipa perforated tahap kedua serta ditutup lagi dengan sabut kelapa dan
kerikil. Selanjutnya ditempatkan tanah terkontaminasi tahap kedua hingga ketebalan 40 cm,
sehingga tinggi keseluruhan pile adalah 80 cm. Pada tahap terakhir pipa perforated dihubungkan
dengan pipa manifold yang telah terhubung dengan blower.

KELEBIHAN
Kelebihannya biaya pengolahan relatif rendah dan ramah lingkungan, tidak memerlukan
lahan yang luas. Kondisi kelembaban dan ketersediaan udara dalam biopile juga dapat
dikendalikan, sehingga pertumbuhan dan aktivitas bakteri agen bioremediasi dapat terjaga.

SUMBER :
1. Arifudin, et. all. “Bioremediasi Tanah Bertekstur Klei Terkontaminasi Minyak Bumi:
Aplikasi Teknik Biopile Dengan Penambahan Pasir”. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam
dan Lingkungan. 6:1.
2. Rosario Iturbe dan Jessica López. “Bioremediation for a Soil Contaminated with
Hydrocarbons”. Jurnal Petroleum Environmental Biotechnology. 6:2.

Anda mungkin juga menyukai