Anda di halaman 1dari 2

REVERSE OSMOSIS (RO)

Sistem RO sering kali dapat meningkatkan kualitas air. Pengolahan air dengan RO digunakan untuk
merubah air laut menjadi air minum, untuk membersihkan air limbah, dan memulihkan garam terlarut dari
proses industri. RO adalah metode yang efektif dalam mengurangi konsentrasi padatan terlarut (TDS) dan
banyak kotoran yang ada dalam air.
System RO mengurangi konsentrasi padatan terlarut,
termasuk ion-ion, logam, dan partikel lain seperti asbestos
yang mungkin berada dalam air. System RO juga
menghilangkan kontaminan organic, deterjen, pestisida.
Meskipun membrane RO sebenarnya dapat menghilangkan
mikroorganisme, namun saat ini disarankan air aman secara
mikrobiologis saat memasuki system RO.
Dalam proses RO, cellophane seperti membrane yang
memisahkan air bersih dari kontaminan air. RO adalah
kebalikan dari proses osmosis. Osmosis terjadi ketika dua
larutan dengan konsentrasi kimia terlarut yang berbeda
dipisahkan oleh membrane semi permeable (hanya beberapa
komponen yang dapat melewatinya). Tekanan osmotic
Gambar 1. Proses RO menyebabkan air bersih melewati membrane dari konsentrasi
rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi. Sedangkan RO,
tekanan digunakan untuk membalikkan arah aliran melewati
mebran dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Membran RO dapat menghilangkan kontaminan dari ukuran
0.0001 sampai 0.1 mikron (seratus kali lebih kecil dari rambut
manusia).
Biasanya bahan membrane RO adalah polyamida TFC
(Thin Film Composites) atau selulosa tipe selulosa asetat
(CA), selulosa triasetat (CTA), atau campuran. Membrane RO
memeiliki kemampuan untuk menolak (rejection) senyawa dari
kontaminan air.
Membrane jenis TFC lebih mahal, kuat dan daya tahan
tinggi, memiliki rejection rata-rata >95%, dari pada membrane
selulosa 88-94%. Membrane TFC lebih tahan bekteri, bagus
dalam menangani tingginya konsentrasi larutan terlarut (1500-
2000 ppm) daripada membrane selulosa. Kelebihan membrane
Gambar 2. Membran RO selulosa yaitu toleran terhadap klorin, yang membatasi
berkembangnya mikroorganisme dalam system RO.
Efisiensi System RO
Kinerja system RO tergantung pada jenis membrane, control aliran, kualitas air masuk (TDS, Ph,
kekeruhan), temperature, dan tekanan. Standar perusahaan kinerja system RO yaitu 77 0F, 60 pounds psi dan
TDS 500 ppm. Hanya air yang masuk ke system RO dan keluar sebagai air olahan / treated water.
Efisiensi system dihitung berdasarkan pembagian volum air olahan yang diproduksi dengan volum air
yang diberi feed.
Efisiensi % = volum air olahan yang diproduksi
volum air feed

Secara keseluruhan kualitas air dipengaruhi oleh efisiensi system RO dan kemampuan untuk
menghilangkan kontaminan spesifik. Tingginya TDS (larutan terlarut), efisiensi air olahan rendah.

Perawatan Sistem RO
Penyumbatan membrane RO, filter, atau control aliran akan mengurangi aliran air dan kinerja system
RO. Prosedur pembersihan tergantung jenis membrane dan kontaminan. Kerusakan membrane RO tidak dapat
dilihat dengan mudah. Air olahan harus dianalisis secara periodik untuk menentukan apakah membrane bekerja
dengan baik.
Tingginya level TDS dan mikroorganisme dalam system RO biasanya menyebabkan membrane kotor .
Mikroorganisme, hidup atau mati dapat menyumbat membrane RO. Untuk menghindari kontaminan biologi,
unit RO harus didesinfeksi secara periodic dengan klorin atau biocides yang disediakan oleh perusahaan.
Klorinasi secara terus menerus dapat menggunakan membrane selulosauntuk melindungi system dari
kontaminan biologi. Klorin dan desinfektan lainnyadapat merusak membrane TFC.

Anda mungkin juga menyukai