Anda di halaman 1dari 7

4.

1 Konsep Uniform System of Accounts for Lodging Industries

Uniform System of Accounts for Lodging Industries merupakan penetapan


format standar dan klasifikasi perkiraan yang mengarah pada kepemilikan
individu dalam penyiapan dan penyajian laporan keuangan pada bidang
perhotelan. Standarisasi tersebut membantu pemakai laporan keuangan internal
dan eksternal untuk membandingkan posisi keuangan dan kinerja operasi pada
jenis kepemilikan yang sama dalam industri hotel. Ada beberapa konsep
penting dari Uniform System of Accounts for Lodging Industries, yaitu :
a. Membagi departemen fungsional menjadi 3 jenis yaitu :
1. Departemen operasi, merupakan departemen yang memberikan
kontribusi pendapatan, seperti room, F&B, telephone, laundry.
2. Departemen overhead, merupakan departemen pendukung, seperti
administration & general, marketing.
3. Departemen alokasi, merupakan departemen yang berfungsi
mengalokasikan beban pada masing-masing departemen, seperti
departemen personalia mengalokasikan beban gaji karyawan.
b. Setiap departemen dalam organisasi akan dibebani oleh gaji karyawan dan
pengeluaran departemennya.
c. Memberikan keseragaman dalam departemen dan dalam klasifikasi aktiva,
hutang, penghasilan dan biaya.
d. Memberi kemampuan untuk membandingkan hasil operasi.
e. Memberikan kemampuan untuk melatih pengendalian anggaran yang kuat
dimana pengendalian anggaran merupakan alat untuk mengendalikan hasil
departemen.
4.2 Sejarah Uniform System of Account
Edisi pertama dari Uniform System of Account diterbitkan oleh Asosiasi
Hotel New York pada tahun 1925/1926. Tahun 1961, The American Hotel &
Motel Association menetapkan The National Association of Accountants untuk
mengembangkan Uniform System of Account untuk hotel dan motel kecil.
Tahun 1979, The Committee on Financial Management of the American
Hotel & Motel Association merevisi Uniform System of Accounts Original,
guna untuk merefleksikan perubahan dalam penggunaan terminologi untuk

1
industri penginapan (lodging industry). Tahun 1986 dilakukan revisi lagi yang
merupakan edisi ke delapan, dengan perubahan spesifik pada distribusi
pengeluaran, meningkatkan fungsi marketing, pemrosesan data, sumber daya
manusia dan transportasi. Edisi ini diterbitkan oleh The Hotel Association of
New York City. Tahun 1996 dikeluarkan lagi edisi ke sembilan yang
diterbitkan oleh The Education Institute of The American Hotel & Motel
Association, dengan sebutan baru yaitu Uniform System of Accounts for the
Lodging Industry dan Chart of Accounts.
4.3 Membuat Chart of Account dan Uniform System of Accounts For The
Lodging Industry
a. Uniform System of Accounts For The Lodging Industry
Adapun hal-hal yang dibahas dalam Uniform System of Accounts yang
diterbitkan oleh Hotel Association of New York (1996), meliputi :
1. Bagian I : Financial Statements
2. BagianII : Financial Analysis
3. Bagian III : Recording Financial Information
4. Bagian IV : Expense Dictionary
5. Bagian V : Sample Set of Uniform System Statement
Uniform System of Accounts for the Lodging Industry berisi lima bagian
yang terbagi lagi dalam 15 seksi.
b. Chart of Account
Bagan akun (chart of account) digunakan dalam sistem akuntansi untuk
pencatatan transaksi usaha. Bagan akun disusun berdasarkan pada standar
pelaporan yang diinginkan oleh manajemen. Adapun susunan Chart of
Accounts yang baik menurut AICPA (American Institute of Sertified
Accountants) adalah :
1. Membantu mempermudah penyusunan laporan keuangan dan laporan
lainnya secara ekonomis
2. Mencakup rekening-rekening yang diperlukan untuk menggambarkan
dengan baik dan teliti harta, hutang, modal, pendapatan, harga pokok,
dan biaya secara terperinci

2
3. Menguraikan dengan teliti dan singkat apa yang harus dimuat didalam
setiap rekening.
4. Memberikan batasan sejelas-jelasnya antara pos, aktiva, hutang, modal,
pendapatan, dan biaya.
5. Membuat rekening-rekening kontrol jika diperlukan.
Urutan langkah dalam menyusun klasifikasi rekening berdasarkan susunan
laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Rekening-rekening buku besar dibagi menjadi dua kelompok yaitu
rekening neraca (rekening riel) dan rekening laba rugi (rekening
nominal).
2. Rekening neraca dibagi menjadi kelompok yang sifatnya berbeda
seperti: aktiva, hutang, dan modal.
3. Masing-masing kelompok yang ada di nomor 2 di atas dibagi lagi
menjadi golongan-golongan sebagai berikut:
Aktiva
Aktiva Lancar
Investasi jangka panjang
Aktiva tetap berwujud
Aktiva tetap tidak berwujud
Aktiva lain-lain
Hutang
Hutang jangka pendek
Hutang jangka panjang
Modal
Modal disetor
Modal lain
4. Golongan-golongan yang ada dirinci lagi mungkin dalam bentuk sub
golongan atau langsung ke rekeningnya
5. Rekening laba rugi dibagi menjadi kelompok yang sejenis seperti:
penjualan, harga pokok penjualan, biaya pokok produksi, biaya
penjualan, biaya administrasi dan umum, pendapatan dan biaya diluar
usaha.

3
6. Golongan-golongan yang ada dirinci lagi mungkin dalam bentuk sub
golongan atau langsung ke rekeningnya.
7. Memberikan nomor kode kepada masing-masing rekening dalam
klasifikasi.
Pemberian kode rekening umumnya didasarkan pada rerangka pemberian
kode tertentu. Ada lima metode pemberian kode rekening, yaitu:
1. Kode angka atau alfabet urut ( numerical or alphabetic sequence code)
2. Kode angka Blok (block numerical code)
3. Kode angka kelompok (group numerical code)
4. Kode angka desimal (decimal code)
5. Kode angka urut didahului dengan huruf (numerical sequence
preceded by an alphabetic reference), seperti:
XXX - XXX - XXX – XXX

Sub akun dengan kegunaan untuk analisa dan pengendalian


Akun utama pada neraca atau laba rugi
Departemen pendapatan atau biaya
Nomor properti
Contoh penyusunan 3 digit kedua dari bagian akun :
Rooms department
Front office
140 Reservations
160 Housekeeping
Food department
Coffee Shop
Banquet department
240 Room Service dan seterusnya
Contoh penyusunan 3 digit ke tiga dari bagan akun :
100 – 199 Assets
200 – 279 Liabilities
280 – 299 Equity
300 – 399 Revenue

4
400 – 499 Cost of Sales
500 – 599 Payroll
600 – 699 Other expenses
700 – 799 Fixed charges
Berikut adalah contoh kode rekening, uniform system of acconts for the lodging
industry ( AH & MA, 1996):
- Assets
100 Cash
130 Inventory
160 Property & Equipment
190 Other charges
- Liabilities
200 Payables
230 Advance Deposits
240 Accruals
250 Other Current Liabilities
260 Long Term Debt
270 Other Long Term Debt
- Equity
280 Capital stock
289 Retained Earnings
- Revenue
300 Rooms Revenue
302 Food Revenue
330 Beverage Revenue
340 Telephone Revenue
380 Other Income
381 Interest income
- Cost of Sales
420 Cost of Food Sales
430 Cost of Beverage Sales
440 Cost of Telephone Calls

5
441 Local calls
442 Long – distance calls
- Payroll
510 Salaries & Wages
511 – 519 Departemental Management & Supervisiory Staff
520 – 539 Departemental Line Employees
550 Payroll Taxes
560 Employee Benefits
- Other Expenses
600 Operating Supplies
610 Linen, China, Glassware, etc
621 Contract Cleaning Expenses
623 Laundry & Dry Cleaning Expenses
624 Laundry Supplies
627 Kitchen fuel
628 Music & Entertainment Expenses
629 Reservations Expenses
630 Information Systems Expenses
640 Human Resource Expenses
650 Administrative Expenses
660 Marketing Expenses
680 Utility Costs
690 Guest Transportation
700 Management Fees
750 Depreciation & Amortization
770 Gain Or Loss On Sale of Property

Refrensi:
Widanaputra, A.A GP ; Suprasto, Herkulanus Bambang; Aryanto, Dodik; Sari,
MM. Ratna. Akuntansi Perhotelan : Pendekatan Sistem Informasi. Yogyakarta:
Graha Ilmu

6
7

Anda mungkin juga menyukai