Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tidur merupakan Fenomena alami yang dikategorikan sebagai
berkurangnya atau hilangnya kesadaran kinerja otot,dan aktivitas sensori. Ketika
kita tidur,kita kehilangan reaksi terhadap berbagai stimulus (rangsangan),
apalagistimulus itu bersifat ringan,meskipun demikian tidur adalah aktivitas yang
sangat penting untuk peremajaan berbagai sistem pada tubuh kita, seperti sistem
imun, musculoskeletal, dan seperti sistem imun, muskulental dan saraf.
(Camaru,A,2011)Kualitas tidur adalah ukuran dimana seseorang itu dapat
kemudahan dalam memulai tidur dan untuk mempertahankan tidur, kualitas tidur
seseorang dapat digambarkan dengan lama waktu tidur, Keluhan yang dirasakan
saat tidur ataupun sehabis bangun tidur. Kebutuhan tidur yang cukup ditentukan
selain oleh faktor jumlah jam tidur (kuantitas tidur),juga oleh faktor kedalam tidur
(kualitas tidur) Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur pada lansia
antara lain penyakit, stees, obat, nutrisi, lingkungan, motivasi, gaya hidup, (Potter
& Perry, 2012).
Penuaan populasi (population aging) atau peningkatan populasi penduduk
usia tua (di atas 60 tahun) dari total populasi penduduk telah terjadi di seluruh
dunia. Proporsi penduduk usia lanjut (Lansia) dari tital penduduk dunia akan naik
dari 10% pada tahun 1998 menjadi 15% pada tahun 2025, dan meningkat hampir
mencapai 25% pada tahun 2050 (UNFPA, 2007) Di Indonesia pada tahun 2012
termasuk Negara Asia ketiga dangan jumlah populasi diatas 60 tahun keatas yakni
setelah Cina (200juta), India (100 juta), dan Indonesia (25 juta). Di perkirakan
akan mencapai 100 juta lansia pad tahun 2050. Berdasarkan data dari badan pusat
statistic (BPS) tahun 2015 jumlah lanjut usia di Kalimantan sebanyak 96.769
orang (BPS Banjarmasin, 2015) sedangkan dikota Banjarmasin jumlah lansia
pada tahun 2015 sebanyak 24.919 orang.

1
Peningkatan jumlah lansia juga ditemukan di Pekanbaru, Riau. Data
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru tahun 2011, menunjukan pada tahun
2006 jumlah populasi lansia sebesar 20.876 orang, meningkat menjadi 48.320
orang pada tahun 2008 dan kembali turun pada tahun 2011 menjadi 22.830 orang
(Dinkes, 2011).
Proses penuaan membuat lansia lebih mudah mengalami gangguan tidur,
selain mengakibatkan perubahan normal pada pola tidur dan istrahat lansia.
Keluhan-keluhan seputar masalah tidur merupakan masalah umum yang terjadi di
masyarakat luas, khusunya pada lansia (Roland, 2011). Frost (2001, dalam Amir,
2007), menyatakan bahwa prevelesi gangguan tidur pada lansia cukup tinggi yaitu
sekitar 67%. Lansia seringkali melaporkan mengalami kesulitan untuk dapat
tertidur saat berada di tempat tidur.
Gangguan pola tidur yaitu kedaan ketika individu mengalami atau
beresiko mengalami suatu perubahan dalam kuantitas atau kualitas pola
istrahatnya yang menyebabkan rasa tidak nyaman atau menggangu daya hidup
yang di ingginkan(Carpenito, 2007). Irwin Feinerg mengungkapkan bahwa sejak
meninggalkan masa remja, kebutuhan tidur seseorang menjadi relative tetap. Luce
dan Segal mengungkapkan bahwa faktor usia merupakan faktor terpenting yang
berpengaruh terhadap kualitas tidur (Nugroho,2012).Istrahat dan tidur mutlak
dibutuhkan oleh setiap orang untuk dapat menjaga status kesehatan pada tinggat
yang optimal,orang yang sakit membutuhkan banyak istrahat dan tidur agar dapat
memperbaiki kerusakan sel. Selai itu, orang yang kelelahan juga membutuhkan
istrahat dan tidur untuk memulihkan kondisi tubuh. Istrahat merupakan keadaan
rileks dan tenang tanpa ada tekanan emosional. (Saputra, 2013).
Hidayat (2008) menyatakan bahwa sebagian besar lansia berisiko tinggi
mengalami gangguan tidur akibat beberapa faktor. Selama penuaan, terjadi
perubahan fisik dan mental yang diikuti dengan dengan perubahan pola tidur yang
khas yang membedakan dari orang yang lebih muda. Perubahan-perubahan itu
mencakup kelatenan tidur, terbangun pada dini hari, dan peningkatan jumlah
tidur siang. Tingginya masalah tidur yang terjadi pada lansia memerlukan

2
penanganan yang sesuai untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan tidur.
Kebutuhan kualitas tidur setiap orang berbeda-beda ada yang terpenuhi dengan
baik da nada yang mengalami gangguan. Waktu tidur usia lanjut 6-7 jam perhari,
walaupun mereka menghabiskan lebih banyak waktu di tempat tidur, tetapi usia
lanjut sering mengeluh terbangun pada malam hari, memiliki waktu tidur kurang,
dan mengalami tidur siang lebih banyak.
Penelitian yang dilakukan Collins (2008) bahwa kualitas tidur seseorang
dapat dipengaruhi oleh adanya gangguan kesehatan (penyakit),diet, olahraga,
lingkunga, dan psikologisnya. Lansia yang mengalami kualitas tidur buruk pada
penelitian ini sebagian besar berjenis kelamin perempuan dikarenakan lansia
perempuan mengalami perubahan hormon estrogen yang dapat berpengaruh pada
pola irama sirkandi sehingga menyebabkan kesulitan tidur. Hal ini sejalan dengan
penelitian Intani, (2013) Bahwa wanita diatas 60 tahun akan mengalami
penurunan kualitas tidur dari pada laki-laki diatas 60 tahun karena dipengaruhi
oleh penurunan fungsi reproduksi dan hormonal yang diakibatkan oleh menopose.

Anda mungkin juga menyukai

  • SOP Suction
    SOP Suction
    Dokumen2 halaman
    SOP Suction
    moch. imam
    Belum ada peringkat
  • BAB III (1) (Repaired)
    BAB III (1) (Repaired)
    Dokumen8 halaman
    BAB III (1) (Repaired)
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • Satuan Acara Penyuluha1 Luka Bakar
    Satuan Acara Penyuluha1 Luka Bakar
    Dokumen10 halaman
    Satuan Acara Penyuluha1 Luka Bakar
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • BAB III (1) (Repaired)
    BAB III (1) (Repaired)
    Dokumen8 halaman
    BAB III (1) (Repaired)
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen10 halaman
    Bab V
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen4 halaman
    Bab Iv
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen10 halaman
    Bab V
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen3 halaman
    Bab 1
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen2 halaman
    Bab Vi
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • Surat Pernyataan
    Surat Pernyataan
    Dokumen1 halaman
    Surat Pernyataan
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • Riwayat Hidup Peneliti
    Riwayat Hidup Peneliti
    Dokumen1 halaman
    Riwayat Hidup Peneliti
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen13 halaman
    Bab 2
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • Halama Depan
    Halama Depan
    Dokumen11 halaman
    Halama Depan
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen1 halaman
    Bab 2
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen13 halaman
    Bab 2
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru Pada Bayi Baru Lahir Rendah Rsud Arifin Achmad
    Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru Pada Bayi Baru Lahir Rendah Rsud Arifin Achmad
    Dokumen1 halaman
    Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru Pada Bayi Baru Lahir Rendah Rsud Arifin Achmad
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • Bab IV
    Bab IV
    Dokumen3 halaman
    Bab IV
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen8 halaman
    Bab V
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • Bab IV
    Bab IV
    Dokumen3 halaman
    Bab IV
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • Poli Umum
    Poli Umum
    Dokumen1 halaman
    Poli Umum
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • BAB IV OKE (Revisi 1)
    BAB IV OKE (Revisi 1)
    Dokumen3 halaman
    BAB IV OKE (Revisi 1)
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    yogi andika saputra
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • BAB VI OKE (Revisi 1)
    BAB VI OKE (Revisi 1)
    Dokumen2 halaman
    BAB VI OKE (Revisi 1)
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • Bab IV
    Bab IV
    Dokumen3 halaman
    Bab IV
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • BAB V OKE (Revisi 1)
    BAB V OKE (Revisi 1)
    Dokumen10 halaman
    BAB V OKE (Revisi 1)
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • ABSTRAK
    ABSTRAK
    Dokumen2 halaman
    ABSTRAK
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Diabetes Melitus
    Leaflet Diabetes Melitus
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Diabetes Melitus
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Diabetes Melitus
    Leaflet Diabetes Melitus
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Diabetes Melitus
    Yogi Andika Saputra
    Belum ada peringkat