Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM FITOKIMIA I

PERCOBAAN III

PARTISI EKSTRAK

OLEH :

KELOMPOK V/ KELAS A

ALMA DWI PERTIWI CHOERUNNISA (O1A117004)

ARIFIN (O1A117008)

DARSIA (O1A117012)

DINAR NUR SAUMI (O1A117013)

FANNY RAHMASARI (O1A117019)

MUTIARA YAHYA GAFFAR (O1A117034)

NURAENUN RASYID (O1A117043)

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2019
PARTISI EKTRAK

A. TUJUAN
Tujuan pada percobaan ini yaitu:
1. Mengetahui prinsip dasar ekstrak cair-cair
2. Melakukan ekstrak cair-cair komponen kimia dari bahan alam
3. Melakukan ekstrak cair-padat komponen kimia dari bahan alam
B. Teori Umum
Ekstraksi atau penyarian merupakan proses pemisahan senyawa dari
matriks atau simplisia dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Ekstraksi ini
digunakan karena proses ekstraksi cepat, murah, dan aman (Prisida dkk.,
2015). Ekstraksi cair-cair adalah proses pemisahan suatu komponen dari fasa
cair ke fasa cair lainnya. Operasi ekstraksi cair-cair terdiri dari beberapa
tahap, yaitu : Kontak antara pelarut (solvent) dengan fasa cair yang
mengandung zat terlarut (diluent), kemudian zat terlarut akan berpindah dari
fasa diluent ke fasa pelarut . Pemisahan fasa yang tidak saling larut yaitu fasa
yang banyak mengandung pelarut disebut fasa ekstrak dan fasa yang banyak
mengandung pelarut asal disebut fasa rafinat. (Handayani dkk., 2015).
Sambiloto merupakan salah satu tanaman yang berasal dari genus
Andrographis yang telah lama dikenal sebagai bahan obat tradisional.
Tanaman sambiloto memiliki rasa yang sangat pahit karena mengandung
senyawa andrographolide. Senyawa andrographolide merupakan senyawa
yang termasuk golongan trihidroksilaton dengan rumus molekul C 20H30O5.
Selain itu, sambiloto juga mengandung senyawa saponin, terpenoid, flavonoid
dan tannin (Imanta dan Nurul, 2017)
Etanol hasil ekstraksi mudah diuapkan dengan rotary evaporator
sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan konsistensi
ekstrak yang diinginkan. (Arifin dkk., 2010). Maserasi adalah proses
ekstraksi sederhana dengan merendam sampel ke dalam pelarut tertentu
(metanol) yang bertujuan meningkatkan permeabilitas dinding sel melalui tiga
tahapan; (1) masuknya pelarut ke dalam dinding sel tumbuhan, (2) larutnya
senyawa pada dinding sel ke dalam pelarut, (3) difusi senyawa oleh pelarut
keluar dari dinding sel tumbuhan (Marselia dkk., 2015) .
Partisi adalah suatu proses pemisahan komponen-komponen dalam
suatu senyawa berdasarkan perbedaan kelarutan, dengan prinsip distribusi zat
terlarut dalam dua pelarut yang tidak saling campur. Sehingga senyawa polar
akan lebih larut dalam pelarut yang polar dan sebaliknya, senyawa nonpolar
akan lebih larut dalam pelarut yang nonpolar.( Andriyanto dkk., 2016).
Koefisien partisi adalah kelarutan relative antara dua fasa yang tak
bercampur. Koefisien partisi ditetapkan dengan melarutkan zat dalam larutan
yang mengandung air dan dikocok dengan pelarut oerganik. Bila koefisien
partisi >0,001, maka zat tersebut memiliki kelarutan dalam lipid yang besar
(Muchtaridi dkk., 2018).
C. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat- alat yang dignakan yaitu :
a. Botol vial
b. Cawan porselin
c. Corong pisah
d. Gelas ukur
e. label
f. Pipet tetes
g. Timbangan analitik
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
a. Aquades
b. Ekstrak sampel
c. Pelarut organik (Metanol dan n-heksan)
d. Tissu
D. Prosedr Kerja

Ekstrak etanol
sambiloto

- Ditimbang sebanyak 1 gram, kemudian


dimasukkan kedalam corong pisah
- Ditambahkan 15 ml n-heksan dan 15 ml
metanol dan dimasukkan ke dalam corong
pisah
- Digojok corong pisah hingga homogen
kemudian didiamkan selama beberapa saat
hingga terbentuk dua lapisan pelarut
- Dibuka kran corong pisah dan dipisahkan
lapisan n-heksan dan metanol. Ditampung
dalam botol vial

Fraksi metanol Fraksi n-heksan


E. Hasil Pengamatan

Ekstrak herba
gambar rendemen
sambiloto Hasil
Fraksi n-
0,45 gram
heksasn

0,45 g
×100 %
1g
= 0,45%

Fraksi metanol
0,55 gram

0,55 g
×100 %
1g
= 0,55%

F. Pembahasan
Partisi ekstrak (ekstraksi cair-cair) adalah proses pemisahan zat
terlarut di dalam dua macam pelarut yang tidak saling bercampur
dengan kata lain perbandingan konsentrasi zat terlarut dalam pelarut organik
dan pelarut air. Hal tersebut memungkinkan karena adanya sifat senyawa yang
dapat larut dalam air dan ada pula yang dapat terlarut dalam
pelarut organik. Sedangkan ekstraksi padat-cair adalah proses pemisahan
untuk memperoleh komponen zat terlarut dari campurannya
dalam padatan dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Pada umumnya
metode ini digunakan untuk sampel yang tidak larut dalam air.
Tujuan dilakukannya partisi yaitu untuk memisahkan komponen kimia
dari sampel berdasarkan tingkat kepolarannya. Prinsip dari proses partisi yaitu
digunakan dua pelarut yang tidak saling bercampur untuk melarutkan zat – zat
yang ada dalam ekstrak. Ekstrak yang digunakan dalam percobaan ini adalah
ekstrak herba sambiloto, pelarut yang digunakan yaitu metanol (yang bersifat
polar) dan n-heksan (yang bersifat non polar). Menurut Rahayu 2014 dalam
jurnal Pharmacy fraksi n-heksan mengamdung senyawa terpenoid, flavonoid,
steroid, dan alkaloid. Sedangkan frksi metanol dari ekstrak sambiloto
mengandung metabolit sekunder terpenioid.
Hasil yang diperoleh dari partisi ekstrak herba sambiloto
(Andrographis maniculata), rendemen fraksi n-heksan sebanyak 0,45% dan
fraksi metanol 0,55%. Hal ini sesuai dengan literatur bahwa dari partisi
ekstrak sambiloto diperoleh lebih banyak fraksi metano (polar) dari pada n-
heksan (non polar).
Manfaat dilakukannya partisi ekstrak adalah untuk memisahkan
komponen kimia dari ekstrak berdasarkan kepolarannya. Aplikasi dalam
bidang farmasi yaitu seorang farmasi dapat memahami cara ekstraksi dan
penguapan dengan menggunakan suatu pelarut tertentu seperti: pelarut n-
heksana dan metanol pada ekstrak herba sambiloto.
G. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum ini disimpulkan bahwa yaitu :
1. Ekstraksi cair-cair merupakan carapemisahan satu atau lebih senyawa
dengan menggnakan dua pelarut yang tidak saling bercampue dimana
senyawa tersebut akan terdispersi diantara da fase sesai dengan derajat
kelarutannya sehingga masing-masing enuh dengan perbandingan
konsentrasi tertentu dan pemisahan.
2. Hasil rendemen yang diperoleh yaitu rendemen ekstrak metanol 1,71
gram. Sedangkan ekstrak larut n-heksan 3,69 gram
DAFTAR PUSTAKA

Andriyanto, Puji A., Nora, I., 2016, Skrining Fitokimia Ekstrak Daun
Belimbing Hutan (Baccaurea angulata Merr.), JKK, Vol. 5(4)

Arifin, Helmi, Heppy Riyono, Elka, 2010, Efek Ekstrak Etanol Biji Pinang
Muda (Areca Catechu L.) Terhadap Aktifitas Sistem Saraf Pusat
Mencit Putih , Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 15 (1).

Handayani, Dwi, Vita Paramita, Laila, 2015, Peningkatan Kadar Zingiberen


Dalam Minyak Jahe Dengan Ekstraksi Cair-Cair , Prosiding SNST

Imanta, E., dan Nurul H., 2017, Uji Biolavasida nyamuk Aedes aegypty dari
hasil isolasi ekstrak metanol tanamana sambiloto (Andrographis
paniculata NESS), UNESA Journal Of Chemistry, Vol. 6 (1).

Marselia, M. Agus Wibowo, Savante, 2015, Aktivitas Antibakteri Ekstrak


Daun Soma (Ploiarium Alternifolium Melch) Terhadap
Propionibacterium Acnes, JKK, Vol. 4(4).

Muchtaridi, Arry Y., Sandra M., Hari P., 2018, Kimia Medicinal, Pranamedia
Group : Jakarta.

Prisida, Criste , Lusia, 2015,Perbandingan Ekstraksi Jamur Tiram (Pleurotus


Ostreatus) Dan Jamur Kancing (Agaricus Bisporus), JKK, Vol. 1 (1).

Anda mungkin juga menyukai