Anda di halaman 1dari 3

Nama : Monika Palmalita

Nim : 1508519033

Prodi :D3 Tata boga

No1 . Tidak ada allah ( mazmur 53 :2) maksudnya apa?

Jawab:

Ateisme adalah sebuah pandangan filsafat yang tidak memercayai dan

menolak keberadaanNya. Ateisme sudah ada

sejak lama, setidaknya sudah ada pada zaman Daud. Ini dapat kita

lihat dari ayat 2 dari bacaan hari ini di mana orang bebal berkata

dalam hatinya "Tidak ada Allah."

Seperti cerita :

Seorang tukang cukur berkata kepada pelanggannya, ”Tuhan itu tidak ada! Kalau Dia ada, kenapa ada
kejahatan, pembunuhan, orang miskin?” Pelanggannya terdiam. Ketika keluar dari ruang cukur, ia
melihat seorang yang gondrong, janggutnya panjang. Ia membawa orang tersebut ke tukang cukur lalu
berkata, ”Tidak ada tukang cukur di dunia ini! Sebab ada orang seperti Bapak ini yang rambutnya
panjang!”

Pandangan orang bebal yang berkata, ”Tidak ada Allah!” Pandangan seperti itu membuat orang menjadi
tidak peduli dengan moralitas, kebenaran, kebaikan (ay. 2). Ya, ketika seseorang menganggap Tuhan
tidak ada, ia cenderung melakukan kejahatan. Padahal, “Allah memandang ke bawah, dari sorga” (ay. 3).
Artinya, Tuhan memperhatikan, mengawasi dan menghendaki manusia hidup baik dan benar seturut
kehendak-Nya.
Dalam hidup ini, kita bisa menjadi kecewa, marah dan frustrasi ketika melihat kejahatan dan
ketidakberesan. Jika tidak ada perubahan, keadaan itu bisa membuat kita tidak lagi memercayai
keberadaan-Nya; lalu mempertanyakan, ”Kalau Tuhan ada, kenapa Dia tidak berbuat apa-apa?” Belajar
dari firman Tuhan hari ini, adanya penderitaan, kejahatan, kemiskinan, bukan berarti Tuhan tidak ada.
Kondisi yang gelap atau tidak ideal itu, justru merupakan kesempatan dari Tuhan. Ia percaya dalam
situasi itu, kita bisa menghadirkan terang dan kuasa-Nya.

Banyak orang secara terang-terangan mengaku: “Aku memercayai Tuhan!” Namun, meskipun mengakui
keberadaan Tuhan, sebagian orang bertindak seolah-olah di dunia ini tidak ada Tuhan. Bukannya
berbuat baik, mereka lebih suka melakukan kebusukan dan kecurangan yang menjijikkan (ay. 2). Fitnah,
korupsi, manipulasi, bahkan “menusuk” rekan di kanan-kiri dianggap biasa. Bukankah tindakan demikian
dapat disamakan dengan kehidupan tanpa Tuhan? Firman Tuhan menyebut orang-orang yang suka
melakukan kejahatan itu sebagai orang-orang yang hidup tanpa kesadaran (ay. 5). Sungguh ironis
mereka tidak menyadari adanya akhir kehidupan yang menyedihkan, yang sudah menanti mereka di
depan!

Kita dituntut bukan hanya mengakui keberadaan Tuhan, melainkan hidup sesuai standar Tuhan. Apalah
artinya sebuah pengakuan tanpa adanya bukti meyakinkan? Iman tanpa perbuatan bahkan dikatakan
mati (Yak. 2:17). Jika kita hendak menyenangkan hati Tuhan, mari membuktikannya melalui perbuatan.
Allah menjanjikan keselamatan dan pemulihan bagi umat yang beriman kepada-Nya

Iman Kepercayaan kita kepada Tuhan menjadi nyata di mata dunia apabila kita mampu
membuktikannya melalui perbuatan.

No2 . Perikop dalam ayat apa saya yang menguatkan dirimu dalam ber iman dan percaya kepadaNYA?!

Jawab:

Amsal 3:5-6

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu
sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

yosua 1:9

“ Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan
tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu menyertai engkau kemanapun engkau pergi.” Kepercayaan akan
hadirat Tuhan bagi orang percaya merupakan suatu mutlak untuk dilakukan.Ada kalanya manusia
mengandalkan dirinya sendiri tanpa mau melibatkan Tuhan di dalamnya. Padahal sesungguhnya Tuhan
ingin dan rindu untuk ambil bagian dalam hidup kita sehari-hari. Ketika manusia dihadapkan pada
percobaan yang di alaminya Tuhan tentunya telah memberikan izin terlebih dahulu untuk hal ini terjadi
karena Tuhan tahu bagaimana batasan dan kemampuan manusia, Tuhan tentunya akan turut ambil
bagian dalam pertolongan yang diberikannya.

Yeremia 17 : 7-8

“ diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia akan seperti
pohon yang ditanam di tepi air yang merambatkan akar-akarnya ketepi batang air, dan tidak akan
mengalami datangnya terik matahari, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering
dan tidak berhenti menghasilkan buah”. Ayat alkitab tentang kepercayaan satu ini menekankan dan
memberikan gambaran bagimana hidup orang percaya yang diberkati oleh hayat Allah dalam hidupnya.
Hidup orang percaya bukanlah hidup yang mengandalkan diri sendiri tetapi mengandalkan Tuhan dalam
setiap perkara hidup yang di alami sehingga diri pribadi boleh lebih dekat dengan Tuhan setiap harinya.

Orang yang demikian tentunya akan menimbulkan pengharapan yang sejati yakni pengharapan akan
hadirat Tuhan dalam hidup. Orang percaya yang dekat dengan Tuhan digambarkan seperti pohon yang
ditanam ditepi aluran air yang mana akar-akarnya akan terus mengarah ke sumber mata air sehingga
boleh bertumbuh dan selalu tercukupi kebutuhannya setiap hari. Pohon ini menggambarkan kita orang
percaya yang menaruh harapan kepada Tuhan sehingga kita akan terus menerus untuk menuntut
keberadaan Tuhan dalam hidup, dengan demikian hidup kita akan selalu di jaga olehNya. Segala
pencobaan dan rintangan akan Tuhan sertai dalam hidup sehingga kita boleh dapat mengatasinya.

Dalam pandangan orang banyak sering disalah artikan bahwa kepercayaan kita merupakan agama yang
di anut. Jika kita melihat ke belakang ketika Tuhan Yesus datang ke dunia sebagai manusia Tuhan Yesus
tidak mendatangkan satu agama baru atau satu kepercayaan yang baru. Semua itu datangnya dari Allah
dan oleh Allah itu sendiri, seperti ada di jelaskan bahwa Tuhanlah awal dan akhir. Terus mengapa hingga
saat ini banyak jenis kepercayaan yang menggunakan kata agama sebagai titlenya? Semua ini kembali ke
diri manusia lagi, jika dipikirkan dengan logika manusia semaunya ini tidak akan ada habisnya. Tuhan
tidak menginginkan sebuah agama yang sempurna pada diri manusia melaikan Tuhan ingin agar ketika
manusia percaya maka manusia akan kembali kepada Allah sang penciptanya. Agama tidak menjanjikan
diri kita memperoleh keselamatan karena keselamatan yang sejati datangnya daripada Tuhan itu sendiri.

Mazmur 56:3-4

Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku
percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?

Anda mungkin juga menyukai