Anda di halaman 1dari 10

JURNAL BELAJAR

NAMA : IFFAH HANIFAH


NIM : P1337420919045
RUANG : PRABU KRESNA DAN YUDISTIRA
STASE : KMB
NO Kegiatan Hari/ Tanggal/ Waktu Hasil belajar/ Diskusi / Resume materi
1. Diskusi refleksi kasus Jumat, 8 November 2019 Melakukan DRK dengan kasus pada Ny. V (32 tahun) dengan
diagnosis hidronefrosis dextra. Klien mengatakan nyeri pada daerah perut
dan belum tau penyakitnya. Klien masuk rumah sakit melalui IGD pada
tanggal 28 Oktober 2019 pukul 09.00 WIB karena klien merasakan sakit
perut dan tidak bisa BAB. Hidronefrosis klien disebabkan karena adanya
batu ginjal. Untuk diagnosa yang diangkat yaitu Nyeri akut b.d agen cedera
fisik, Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi, dan Konstipasi b.d
asupan serat kurang.

2. Self directed learning Selasa, 29 Oktober 2019 Salah satu metode non farmakologis yang dapat digunakan untuk
mengurangi nyeri yaitu dengan relaksasi otot progresif Jacobson/
Jacobson’s Progressive Muscle Relaxation Technique. Teknik
relaksasi otot progresif Jacobson yaitu memusatkan perhatian pada
suatu aktivitas otot, dengan mengidentifikasi otot yang tegang,
kemudian menurunkan ketegangan dengan melakukan teknik relaksasi
untuk mendapatkan perasaan rileks. Teknik relaksasi ini membantu
individu untuk mengontrol diri dari rasa tidak nyaman, nyeri, stress
fisik dan emosi pada nyeri
3. Discovery learning Kamis, 7 November Penerapan Jacobson’s Progressive Muscle Relaxation Technique
2019 dalam Mengatasi Nyeri pada Pasien Post Operasi Appendictomy.
Hasil penelitian Fitria & Ambarwati (2017) bahwa dengan adanya
relaksasi otot progresif terjadi penurunan skala nyeri rata-rata sebesar
2,00 dengan pengaruh antar variabel dapat dinyatakan mempunyai
pengaruh yang kuat yaitu 0,76. Teknik relaksasi progresif secara
efektif dapat menurunkan nyeri pada pasien pasca operasi laparatomi.
4. Mind map kasus kelolaan Senin, 21 Oktober 2019 Melakukan asuhan keperawatan pada Tn. F (29 tahun) dengan Close
(Prabu Kresna) Fraktur Radius Ulna. Klien mengatakan nyeri pada tangan kanan
setelah dilakukan operasi post ORIF. Fraktur adalah terputusnya
kontiunitas jaringan tulang yang biasanya disertai dengan luka sekitar
jaringan lunak, kerusakan otot, rupture tendon. Fraktur bisa disebabkan
karena traumatic, tekanan berulang-ulang, kelemahan/ abnormal pada
tulang. Klasifikasi fraktur yaitu : incomplete, complete, tertutup, dan
terbuka.

Senin, 28 Oktober 2019 Melakukan asuhan keperawatan pada Tn. A (50 th) dengan diagnosis
(Prabu Kresna) appendicitis akut. Klien mengatakan nyeri pada luka operasi
appendectomy. Appendicitis bisa disebabkan karena obstruksi lumen
apendiks oleh hyperplasia folikel (tumor), fecalith (massa feses yang
keras), benda asing. Hal ini mengakibatkan mucus yang diproduksi
mukosa akan mengalami bendungan, mengakibatkan tekanan intra
lumen, sehingga aliran darah berkurang, terjadi edema dan ulserasi
mukosa, mengakibatkan obstruksi vena, edema bertambah dan bakteri
menembus dinding, sehingga terjadi inflamasi apendiks dan
mengakibatkan kematian sel dan terjadi appendicitis.

Sabtu, 2 November 2019 Melakukan asuhan keperawatan pada Ny. D (25 tahun) dengan
(Prabu Kresna) diagnosis HIV/AIDS. Klien mengatakan demam naik turun selama
setengah bulan, dada terasa sesak karena batuk pilek, merasa ingin
mual dan diare sejak tadi malem. HIV/ AIDS bisa disebabkan karena
hubungan seksual dengan pasangan yang berganti-ganti, dengan yang
terinveksi HIV, kemudian bisa lewat transfuse darah yang terinfeksi
HIV, tertusuk jarum bekas penderita HIV, ibu hamil yang menderita
HIV, virus masuk dalam peredaran darah dan invasi sel target hospes.

Rabu, 13 November 2019 Melakukan asuhan keperawatan pada Ny. P (56 th) dengan diagnosis
(Yudistira) SNH. Stroke Non Hemoragic bisa disebabkan karena adanya
penyumbatan aliran darah ke otak oleh thrombus, embolus yang
berjalan munuju arteri serebral melalui arteri karotis, hipertensi, DM,
penyakit jantung, obesitas dan merokok. Trombus, embolisme, dan
penimbunan lemak/ kolesterol yang meningkat dalam darah. Pembuluh
darah menjadi kaku yang mengakibatkan pecahnya pembuluh darah
dan terjadinya iskemik dan infark pada jaringan.

Senin, 18 November 2019 Melakukan asuhan keperawatan pada Ny. S (76 th) dengan diagnosis
(Yudistira) IHD. Ischemic Heart Disease disebabkan oleh arterosklerosis,
thrombosis, faktor genetic, usia, gender, perokok, hipertensi, stress, life
style. Arterosklerosis dan thrombosis menyebabkan obstruksi arteri
koronaria, mangakibatkan aliran darah ke jantung menurun, oksigen
dan nutrisi juga menurun sehingga suplai dan kebutuhan oksigen ke
jantung tidak seimbang yang menyebabkan suplai oksigen ke miokard
menurun dan terjadilah ischemic heart disease.

Senin, 25 November2019 Melakukan asuhan keperawatan pada Ny. K dengan diagnosis DM dan
(Yudistira) hipertensi. Pada DM tipe I terdapat ketidakmampuan untuk
menghasilkan insulin karena sel-sel beta prankreas diancurkan oleh
proses autoimun. Pada diabetes tipe II terdapat dua masalah utama
yang berhubungan dengan insulin yaitu resistensi insulin dan gangguan
sekresi insulin. Manifestasi klinik DM yaitu poliuria, polidipsi,
polifagia.
5. Presentasi individu EBNP Kamis, 7 November Melakukan presentasi individu mengenai penerapan Jacobson’s
2019 Progressive Muscle Relaxation Technique dalam Mengatasi Nyeri
pada Pasien Post Operasi Appendictomy di Ruang Prabu Kresna
RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang. Hasil evaluasi masalah
nyeri pada Tn. A setelah dilakukan relaksasi otot progresif yaitu pasien
mengatakan nyeri berkurang, yang awalnya skala 4 menjadi 3, TD :
130/80 mmHg, RR : 20 x/menit, T : 36.2°C, N : 82 x/menit. Hal ini
didukung lagi dengan penelitian Rajarajeswari (2018) menunjukkan
bahwa teknik relaksasi otot progresif menjadi metode yang sangat
efektif dalam mengurangi nyeri ibu pasca operasi sectio caesarea
dengan nilai p value 0,000. Menurut penelitian tersebut, teknik
relaksasi otot progresif Jacobson dilakukan selama 3 hari dari periode
pasca operasi dengan durasi waktu 5-20 menit untuk mengurangi nyeri
pasca operasi.
6. Project Based Learning – Kamis, 7 November Pada pasien Tn. A umur 50 tahun dengan appendicitis akut. Klien
proyek desain inovatif 2019 mengatakan nyeri pada luka bekas operasi di perut klien. Pengkajian
nyeri didapatkan P (Provoking Incident) = nyeri perut karena luka post
operasi appendectomy, Q (Quality Quantity) = nyeri seperti diiris-iris,
R (Region) = nyeri hanya pada luka post operasi dan tidak menyebar,
S (Scale) = nyeri skala 4, dan T (Time) = nyeri hilang timbul. Klien
mengatakan nyeri pada luka operasi appendictomy. Diagnosa utama
yaitu nyeri akut b.d agen cedera fisik (luka insisi post operasi). Untuk
mengatasi tersebut, selain dari terapi farmakologi, maka dilakukan
terapi non farmakologi yaitu penerapan Jacobson’s Progressive
Muscle Relaxation Technique dalam Mengatasi Nyeri pada Pasien
Post Operasi Appendictomy.
7. Ujian stase - deskripsikan Kamis, 31 Oktober 2019 Melakukan asuhan keperawatan pada Ny. D (25 tahun) dengan
kasus yang dikelola diagnosis HIV/AIDS. Klien mengatakan demam naik turun selama
setengah bulan, dada terasa sesak karena batuk pilek, merasa ingin
mual dan diare sejak tadi malem. Sehingga klien dibawa ke RS oleh
suaminya pada tanggal 30 Oktober 2019. Sebelumnya klien pernah
diperiksa CD4 di RSUD Dr. Karyadi Semarang. Klien kemudian
dirawat di Prabu Kresna di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro. Klien
mengatakan sudah mengalami penyakit ini sejak 3 tahun yang lalu,
setelah melahirkan anaknya. Akan tetapi anaknya tidak terinfeksi HIV.
Klien juga pernah memiliki riwayat TB paru sejak 3 tahun yang lalu.
Klien juga memiliki riwayat jantung. Masalah keperawatan yang
diambil yaitu Pola nafas tidak efektif b.d gangguan jalan nafas,
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
menurunnya nafsu makan dan mual muntah, dan ansietas b.d stressor
penyakit.
8. SOCA ( Student Oral Care Selasa, 19 November 2019 Melakukan asuhan keperawatan pada Tn. A (50 th) dengan diagnosis
Analysis ) appendicitis akut. Klien mengatakan nyeri pada luka operasi
appendictomy. Pada pasien post operasi, jika dilakukan pengkajian
secara holistic dan komprehensif maka akan didapatkan banyak
diagnosis keperawatan diantaranya yaitu nyeri akut, hambatan
mobilitas fisik, resiko perdarahan, kekuarangan volume cairan,
kerusakan integritas kulit, resiko infeksi, kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan. Selain itu untuk penatalaksanaan pasien post operasi spinal
dan general juga berbeda.
9. Studi kasus asuhan Senin, 21 Oktober 2019 Melakukan asuhan keperawatan pada Tn. F (29 tahun) dengan Close
keperawatan ( disesuaikan (Prabu Kresna) Fraktur Radius Ulna. Klien mengatakan nyeri pada tangan kanan
dengan jumlah kasus setelah dilakukan operasi post ORIF. Klien mengatakan tangannya
kelolaan tiap stase) patah karena habis jatuh dari sepeda motor akibat terserempet
kesenggol setang pengendara lain. Kemudian klien langsung dibawa ke
tukang urut, lalu sore hari pada tanggal 19 Oktober 2019 klien dibawa
ke RS Wongsonegoro. Setelah itu, klien dilakukan operasi post orif
plating radius ulna pada tanggal 21 Oktober 2019.

Senin, 28 Oktober 2019 Melakukan asuhan keperawatan pada Tn. A (50 th) dengan diagnosis
(Prabu Kresna) appendicitis akut. Klien mengatakan nyeri pada luka operasi
appendictomy. Klien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi di
perut klien. Pengkajian nyeri didapatkan P (Provoking Incident) =
nyeri perut karena luka post operasi appendectomy, Q (Quality
Quantity) = nyeri seperti diiris-iris, R (Region) = nyeri hanya pada luka
post operasi dan tidak menyebar, S (Scale) = nyeri skala 4, dan T
(Time) = nyeri hilang timbul. Sebelumnya ketika di rumah klien
merasa pusing, mual, muntah, dan nyeri perut kanan bawah. Setelah
itu, klien dibawa periksa ke RSUD K.R.M.T Wongsonegoro.
Kemudian klien dilakukan tindakan operasi dan dipindahkan ke ruang
Prabu Kresna pada tanggal 28 Oktober 2019.

Sabtu, 2 November 2019 Melakukan asuhan keperawatan pada Ny. D (25 tahun) dengan
(Prabu Kresna) diagnosis HIV/AIDS. Klien mengatakan demam naik turun selama
setengah bulan, dada terasa sesak karena batuk pilek, merasa ingin
mual dan diare sejak tadi malem. Sehingga klien dibawa ke RS oleh
suaminya pada tanggal 30 Oktober 2019. Sebelumnya klien pernah
diperiksa CD4 di RSUD Dr. Karyadi Semarang. Klien kemudian
dirawat di Prabu Kresna di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro. Klien
mengatakan sudah mengalami penyakit ini sejak 3 tahun yang lalu,
setelah melahirkan anaknya. Akan tetapi anaknya tidak terinfeksi HIV.
Klien juga pernah memiliki riwayat TB paru sejak 3 tahun yang lalu.
Klien juga memiliki riwayat jantung.

Rabu, 13 November 2019 Melakukan asuhan keperawatan pada Ny. P (56 th) dengan diagnosis
(Yudistira) SNH. Klien mengatakan kaki dan tangan sebelah kiri klien lemah
untuk digerakkan dan sulit untuk berbicara. Klien mengatakan lemah
anggota gerak kiri, bicara pelo, batuk dan pusing. Sehingga klien
dibawa ke RS oleh anaknya pada tanggal 11 November 2019 jam
14.37 WIB. Klien kemudian dirawat di ruang Yudistira RSUD
K.R.M.T Wongsonegoro. Klien sebelumnya pernah jatuh pada bulan
Desember tahun 2018. Sejak saat itu, klien mengalami hemiparase
sinistra. Kemudian lama kelamaan klien mengalami kesulitan dalam
berbicara. Klien juga memiliki riwayat hipertensi, jantung dan
mengalami stroke sejak 2 tahun yang lalu. Klien juga pernah dirawat di
RS untuk fisioterapi. Klien tidak memiliki riwayat DM, asma, maupun
penyakit menular lainnya.

Senin, 18 November 2019 Melakukan asuhan keperawatan pada Ny. S (76 th) dengan diagnosis
(Yudistira) IHD. Klien mengatakan nyeri pada dada dan merasa mual. Klien
mengatakan nyeri pada dada sejak semalam. Merasa mual, lemas,
pusing dan demam sejak 2 hari yang lalu. Klien juga batuk-batuk.
Sehingga klien dibawa ke RS oleh adiknya pada tanggal 16 November
2019 jam 19.28 WIB. Klien kemudian dirawat di ruang Yudistira
RSUD K.R.M.T Wongsonegoro.

Senin, 25 November2019 Melakukan asuhan keperawatan pada Ny. K dengan diagnosis DM dan
(Yudistira) hipertensi. Klien mengatakan badan terasa lemas, pusing, dan sesak.
Klien mengatakan saat klien antri fisioterapi klien merasa badannya
terasa lemas, nyeri ulu hati, muntah 3 kali dan terasa sesak. Kemudian
klien dibawa ke IGD RSWN pada tanggal 25 November 2019. Klien
kemudian dirawat di ruang Yudistira RSUD K.R.M.T Wongsonegoro.
Ny. K memiliki riwayat DM sejak umur klien 46 tahun. Klien juga
memiliki riwayat hipertensi dan jantung. Sebelumnya klien juga pernah
menjalani operasi batu ginjal. Pasien juga memiliki penyakit maag.

Anda mungkin juga menyukai

  • Woc HIV
    Woc HIV
    Dokumen1 halaman
    Woc HIV
    Nel-ha Dtya's
    89% (9)
  • Woc CKR Fix
    Woc CKR Fix
    Dokumen2 halaman
    Woc CKR Fix
    dwi kusuma
    Belum ada peringkat
  • DRK KMB
    DRK KMB
    Dokumen26 halaman
    DRK KMB
    dwi kusuma
    Belum ada peringkat
  • Woc Ihd
    Woc Ihd
    Dokumen1 halaman
    Woc Ihd
    dwi kusuma
    Belum ada peringkat
  • LK Pneumonia Eka
    LK Pneumonia Eka
    Dokumen36 halaman
    LK Pneumonia Eka
    dwi kusuma
    Belum ada peringkat
  • DRK KMB
    DRK KMB
    Dokumen25 halaman
    DRK KMB
    dwi kusuma
    Belum ada peringkat
  • Minggu 3 Colic Abdomen
    Minggu 3 Colic Abdomen
    Dokumen30 halaman
    Minggu 3 Colic Abdomen
    dwi kusuma
    Belum ada peringkat
  • Ebp Rop
    Ebp Rop
    Dokumen34 halaman
    Ebp Rop
    dwi kusuma
    Belum ada peringkat
  • Kontrak Belajar KMB
    Kontrak Belajar KMB
    Dokumen18 halaman
    Kontrak Belajar KMB
    dwi kusuma
    Belum ada peringkat
  • Portofolio KMB Nakula
    Portofolio KMB Nakula
    Dokumen5 halaman
    Portofolio KMB Nakula
    dwi kusuma
    Belum ada peringkat
  • LK CKR Fix
    LK CKR Fix
    Dokumen33 halaman
    LK CKR Fix
    dwi kusuma
    Belum ada peringkat