APLIKASI BIOMEKANIKA
NAMA:SYAHRUDDIN
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat rahmat dan
petunjuk Nya lah, penyusunan Tugas Makalah Sains Fisika (Bio Termik ) ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Dalam makalah ini, kami menjelaskan tentang kalor,Asas black,Metabolisme,kalor jenis dan kapiler
kalor.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca. Dan apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
kesalahan yang tidak berkenan di hati pembaca,kami selaku penulis mengharapkan saran dan diaannya
untuk memaafkan.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................
a. Mekanika Tubuh............................................................
b. Posisi Tubuh...................................................................
c. Traksi...............................................................................
d. Kesegarisan Tubuh.........................................................
1.Mekanika Tubuh
A. Pengertian
Mekanika Tubuh adalah suatu usaha mengkoordinasikan sistem muskuloskeletal dan sistem syaraf
dalam mempertahankan keseimbangan, postur dan kesejajaran tubuh selama mengangkat,
membungkuk, bergerak, dan melakukan aktivitas sehari-hari ( Potter & Perry, 2005).
Susunan geometrik bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian tubuh yang lain.
Balance / Keseimbangan
Keseimbangan tergantung pada interaksi antara pusat gravity, line gravity dan base of support.
Dimana body mekanik berinteraksi dalam fungsi muskuloskeletal dan sistem syaraf.
Gravity
Balance (Keseimbangan)
Weight (berat)
Walking / berjalan
Squating / jongkok
Squating mempertinggi atau meningkatkan keseimbangan tubuh, ketika seseorang mengangkat obyek
yg terletak dibawah pusat grativitas tubuh.
Pulling / menarik
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menarik benda, diantaranya ketinggian, letak benda,
posisi kaki dan tubuh sewaktu menarik (seperti condong ke depan dari panggul), sodorkan telapak
tangan dan lengan atas dibawah pusat gravitasi pasien, lengan atas dan siku diletakkan pada permukaan
tempat tidur, pinggul, lutut dan pergelangan kaki ditekuk dan lalu lakukan penarikan.
Pivoting / berputar
Pivoting adalah suatu tehnik dimana tubuh dibungkukkan dlm rangka menghindari terjadinya resiko
keseleo tulang
Status kesehatan
Kondisi kesehatan seseorang akan berpengaruh terhadap keseimbangan tubuh sehingga aktivitasnya
menjadi terganggu.
Nutrisi
Pemenuhan kebutuhan tubuh akan nutrisi sangat penting karena mempengaruhi produksi energi yang
digunakan untuk mobilisasi.
Emosi
Gaya hidup
Pengetahuan
F. Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan aktivitas:
1. Tulang
Tulang merupakan organ yang mempunyai berbagai fungsi, fungsi mekanis untuk membentuk rangka
dan tempat melekatnya berbagai otot, fungsi sebagai tempat menyimpan mineral kususnya kalsium dan
fosfor yang bisa dilepaskan setiap saat sesuai kebutuhan, fungsi tempat sumsum tulang dalam
membentuk sel darah, dan fungsi pelindung organ-organ dalam.
Tubuh memiliki mempunyai kemampuan berkontraksi yang memungkinkan tubuh bergerak sesuai
keinginan. Otot memiliki origo dan insersinya tulang, serta dihubungkan dengan tulang melalui tendon,
yaitu suatu jaringan ikat yang melekat sangat kuat pada tempat insersinya tulang.
3. Ligamen
Ligamen merupakan bagian yang menghubungkan tulang dengan tulang. Ligamen pada lutut merupakan
penjaga stabilitas.
4. Sistem syaraf
Syaraf terdiri dari syaraf pusat (otak dan medula spinalis) dan syaraf tepi (percabangan dari syaraf
pusat). Bagian somatis memiliki fungsi sensorik dan motorik. Kerusakan pada syaraf pusat seperti
kerusakan tulang belakang akan menyebabkan kelemahan umum, sedangkan kerusakan saraf tepi
menyebabkan terganggunya daerah yang diinervasi dan kerusakan pada saraf radial akan menyebabkan
drop hand atau gangguan sensorik di daerah radial tangan.
5. Sendi
Jatuh
Cidera belakang
Harber (1985), memberikan daftar penyebab cidera belakang yang paling sering terjadi pada perawat
yang bekerja di rumah sakit yaitu :
1. Body alignment
Pengertian:Suatu tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang imobilisasi atau klien lemah
untuk memberikan bantuan berdiri.
Pengertian:Suatu tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang imobilisasi atau klien lemah
untuk memberikan bantuan duduk ditempat tidur.
2. Posisi tubuh
1) Posisi fowler
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi
atau dinaikkan setinggi 15°- 90°.
Tujuannya untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi kenyamanan pasien,
Melakukan aktivitas ttu, Mengatasi kesulitan pernafasan & KV pernafasan pasien.
Adalah dimana posisi kepala dan bahu pasien sedikit mengalami elevasi diatas bantal, kedua lengan
berada di samping sisi tubuh, posisi kaki fleksi dengan telapak kaki datar diatas tempat tidur. Tujuannya
untuk memeriksa daerah genetalia, pasang cateter, serta pada proses persalinan
3) Posisi Trendelenburg
Adalah posisi pasien berbaring di TT dg bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki
4) Posisi antitrendelenberg
Adalah posisi pasien berbaring di TT dengan kaki lebih tinggi dari kepala.
Adalah dimana posisi pasien berbaring diatas abdomen dengan kepala menoleh kesalah satu sisi. Kedua
lengan fleksi disamping kepala. Posisi ini memiliki beberapa tujuan diantaranya :
Yaitu seorang tidur diatas salah satu sisi tubuh, dengan membentuk fleksi pada pinggul dan lutut bagian
atas dan meletakkannya lebih depan dari bagian tubuh yang lain dengan kepala menoleh kesamping.
Tujuan posisi ini : Mengurangi lordosis & meningkatkan kelurusan punggung , Baik untuk posisi tidur &
istirahat, Membantu menghilangkan tekanan pada sakrum
Ini biasanya disebut berbaring telentang, datar dengan kepala dan bahu sedikit elevasi dengan
menggunakan bantal. Posisi pasien harus di tengah-tengah tempat tidur, sekitar tiga inci di bawah
kepala tempat tidur.
Tujuan : Klien pasca operasi dengan anestesi spinal, Mengatasi masalah yg timbul akibat pemberian
posisi pronasi yg tidak tepat.
8) Posisi Sim’s
Mengurangi penekanan pada sakrum & trokanter mayor pada klien paralisis
posisi pasien berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya keatas bagian perut
Tujuan : Merawat atau memeriksa genetalia pada proses persalinan, memasang alat kontrasepsi
posisi adaptasi dari fowler tinggi. Klien duduk di TT atau tepi TT dg meja yang menyilang diatas TT (90o)
Tujuan : membantu mengatasi masalah kesulitan bernafas dg ekspansi dada maksimum, membantu
klien yg mengalami inhalasi
2. Ambulasi
2. Memindahkan klien dari tempat tidur (TT) ke brankard (TT) dan sebaliknya
3). Memindahkan klien dari TT ke brankard dan sebaliknya dengan Scoop Stretcher
Tujuan : Membantu melatih kemampuan gerak klien, melatih dan meningkatkan mobilisasi.
Manfaat : Klien mampu berjalan dengan menggunakan alat bantu dan meningkatnya kemampuan
mobilisasi klien.
Pengkajian
Untuk melakukan pengkajian body mekanik dan alignment lakukan inspeksi terhadap pada pasien pada
saat berdiri,duduk maupun berbaring. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji antara
lain :
Posisi berdiri
Lakukan inspeksi melalui sudut pandang secara : Anterior,Lateral dan posterior. Pasien dalam posisi
berdiri dengan kepala tegak dan mata lurus kedepan serta bahu dan pinggul harus lurus dan sejajar,
apabila posisi tidak sesuai dengan posisi berdiri yang benar maka dapat diidentifikasikan bahwa ada
gangguan pada otot dan tulang pasien.
Posisi duduk
Pada saat keadaan ini normalnya kepala dan dada akan akan memiliki keadaan yang sama pada saat
posisi berdiri yaitu kepala pasien harus tegak lurus dengan leher dan verterba kolumna telapak kaki
lurus berpijak pada lantai. Pasien yang dalam keadaan abnormal akan mengalami kelemahan otot atau
pralis otot serta adanya sensasi (kerusakan saraf)
Posisi berbaring
Letakan pasien pada posisi lateral semua bantal dan penyokong posisi dipindahkan dari tempat tidur,
kemudian tubuh ditopang dengan kasur yang cukup dan vertebra harus lurus dengan alas yang ada .
apabila dijumpai kelainan pada pasien, maka terdapat penurunan sensasi atau gangguan sirkulasi serta
adanya kelemahan.
Cara berjalan
Dikaji untuk mengetahui mobilitas dan kemungkinan resiko cedera akibat dari terjatuh, pasien diminta
berjalan sepanjang 10 langkah kemudian perawat memperhatikan hal-hal berikut ini :
5) Jumlah langkah per menit (pace) 70-100 X per menit, kecuali pada orang tua mungkin 40 X per
menit.
Diagnosa Keperawatan
Resiko cedera berhubungan dengan gangguan keseimbangan yang disertai kelemahan otot
Perencanaan Keperawatan
Definisi: perasaan sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan
jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa; awitan
yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau
diprediksi berlangsung < 6 bulan.
Tujuan:
Intervensi:
6) Ajarkan teknik non farmakologik (relaksasi, fantasi, dll) untuk menurunkan nyeri.
Definisi: keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih ekstrimitas secara mandiri dan
terarah
Tujuan:
2) ROM normal
Intervensi:
4) Ajarkan ROM exercise aktif dan pasif; jadual; keteraturan, latih ROM pasif dan aktif
Bodi alignment
Papan sandaran
Ambulasi
Memindahkan klien dari tempat tidur ke (TT) ke kursi/ kursi roda/ brankar dan sebaliknya
Membantu klien berjalan
Evaluasi
Evaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatan untuk mengatasi gangguan postur tubuh
adalah tidak terjadi perubahan atau kesalahan dalam postur tubuh dan pasien mampu melaksanakan
aktifitas dengan mudah serta tidak merasakan kelemahan.
Kelainan postur yg didpat atau congenital mempengaruhi efisiensi system moskuloskeletal, spt
kesejajaran tubuh keseimbangan dan penampilan.
Macam2 abnormal:
a. Tortikolis
Diskripsi: mencondongkan kepala ke sisi yang sakit, dimana otot sternokleidomastoideus berkontraksi.
Penatalaksanaan: operasi, pemanasan, topangan, atau imobilisasi berdasarkan penyebab dan tingkat
keparahan.
b. Kifosis
Penatalaksanaan: latihan peregangan spinal, tidur tanpa bantal, menggunakan papan tempat tidur,
memakai jaket, penggabungan spinal (berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan).
c. Kifolordosis
Penatalaksanaan: sama dengan metode yang digunakan untuk kifosis dan lordosis berdasarkan
penyebab.
d. Skoliosis
Diskripsi: kurvatura spinal lateral, tinggi pinggul dan bahu tidak sama.
Penyebab: kondisi congenital, poliomyelitis, paralisis spastic, panjang kaki tidak sama
e. Kifoskoliosis
Diskripsi: ketidakstabilan pinggul dengan keterbatasan abduksi pinggul, dan kadang-kadang kontraktur
adduksi (kaput vemur tidak bersambung dengan assetatbulum karena abnormal kedangkalan
assetatbulum).
Penatalaksanaan: mempertahankan abduksi paha yang terus menerus sehingga kaput vemur menekan
ke bagian tengah assetatbulum, beban abduksi, gips, pembedahan.
diskripsi: kurva kaki yang masuk ke dalam sehingga lutut rapat jika seseorang berjalan.
Penatalaksanaan: knee braces, operasi jika tidak dapat diperbaiki oleh pertumbuhan.
h. Lordosis
adalah kelainan pada tulang belakang dimana hyperekstensi dari tulang lumbal.
3. TRAKSI
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani kerusakan atau
gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk menangani fraktur, dislokasim atau
spasme otot dalam usaha memperbaiki deformitas dan mempercepat penyembuhan.
Prinsip traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh., tungkai, pelvis atau tulang
belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah yang berlawanan disebut dengan
countertraksi.
Penggunaan traksi telah dimulai 3000 tahun yang lalu. Suku Aztec dan mesir menggunakan traksi
manual dan membuat splint dari cabang pohon. Traksi telah menjadi sebuah ketetapan dalam
management ortopedi hingga 1940 ketika fiksasi internal menggunakan nail, pin dan plate menjadi
praktek yang sering. Pengembangan ini berpasangan dengan kurangnya pembedahan fraktur dengan
kebutuhan ekonomi untuk perawatan rumah sakit yang lebih.
(2) untuk menjaga mereka immobile sedang hingga mereka bersatu, atau
(3) untuk melakukan kedua hal tersebut, satunya ikuti dengan yang lain.
Untuk mengaplikasikan traksi dengan sempurna, kita harus menemukan jalan untuk mendapatkan
tulang pasien yang fraktur dengan aman, untuk beberapa minggu jika diperlukan. Ada 2 cara melakukan
hal tersebut :
(2) dapat menggunakan Steinmann pin, a Denham pin, atau kirschner wir melalui tulangnya (traksi
tulang).
2. Traksi Skeletal, menunjukkan tahanan dorongan yang diaplikasikan langsung ke sekeleton melalui
pin, wire, atau baut dimasukkan dalam tulang. Traksi skeletal digunakan untuk fraktur yang tidak stabil,
untuk mengontrol rotasi dimana berat lebih besar dari 25 kg dibutuhkan dan fraktur membutuhkan
traksi jangka panjang.http://4.bp.blogspot.com/_7fW7-
qMokKw/TQYyELUmVLI/AAAAAAAAAB8/LdRJOSoyZps/s320/traksi2.png
Traksi membutuhkan waktu untuk diaplikan dan diatur, tetapi hal ini dapat dengan mudah diatur
dengan asisten. Traksi kebanyakan berguna pada kaki. Di lengan hal ini masih kurang nyaman, tidak
menyakinkan, sulit untuk dijaga, dan frustasi untuk pasien. Untuk kesemua alas an ini, traksi lengan
hanya digunakan dalam keadaan pengecualian yang lebih jauh.
Klasifikasi traksi di dasari pada penahan tububh yang di capai:
1. Traksi Manual, menunjukkan tahanan dorongan yang diaplikasikan terhadap seseorang dibagian
tubuh yang terkena melalui tangan mereka.Traksi manual digunakan untuk mengurangi fraktur
sederhana sebelum aplikasi plesrer atau selama pembedahan.
2. Traksi Skeletal, menunjukkan tahanan dorongan yang diaplikasikan langsung ke sekeleton melalui
pin, wire, atau baut dimasukkan dalam tulang. Traksi skeletal digunakan untuk fraktur yang tidak stabil,
untuk mengontrol rotasi dimana berat lebih besar dari 25 kg dibutuhkan dan fraktur membutuhkan
traksi jangka panjang.
3. Traksi kulit, menunjukkan dimana dorongan tahanan diaplikasikan kepada bagian tubuh yang
terkena melalui jaringan lunak
http://4.bp.blogspot.com/_7fW7-
qMokKw/TQYyELUmVLI/AAAAAAAAAB8/LdRJOSoyZps/s320/traksi2.png
C. KESEGARISAN TUBUH
4. Kegarisan Tubuh
3 KESEGARISAN TUBUH
Kesegarisan tubuh (body alignment) atau postur merupakan istilah yang sama dan mengacu pada posisi
sendi, tendon, ligament, dan otot selama berbaring. Kesegarisan tubuh yang benar mengurangi
ketegangan pada struktur muskusloskeletal, mempertahankan tonus (ketegangan) otot secara kuat dan
menunjang keseimbangan.
Dalam mempertahankan kesegarisan tubuh yang tepat, dan memindahkan klien dengan aman dari
tempat tidur ke kursi atau dari tempat tidur ke brankar.
1. Status kesehatan
Perubahan status kesehatan dapat menimbulkan keadaan yang tidak optimal, terdapat organ atau
bagian tubuh yang mengalami kelelahan atau kelemahan sehingga dapat memengaruhi pembentukan
postur tubuh.
2. Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan untuk menghasilkan yang digunakan dalam membantu proses keseimbangan
organ, otot, tendon, ligament, dan persendian. Apabila status nutrisi kurang, kebutuhan enegi pada
organ tersebut juga akan berkurang, sehingga dapat mengganggu proses keseimbangan.
3. Emosi
Emosi dapat menyebabkan kurangnya kendali dalam menjaga keseimbangan tubuh. Hal tersebut dapat
mempengaruhi proses koordinasi pada otot, ligament, sendi, dan tulang.
4. Faktor social
Perilaku gaya hidup seseorang dapat membuat seseorang menjadi lebih baik atau sebaliknya menjadi
lebih buruk. Seseorang yang mempunyai gaya hidup yang tidak sehat misalnya selalu menggunakan alat
bantu dalam melakukan kegiatan sehari-hari, dapat mengalami ketergantungan sehingga postur tubuh
tidak berkembang dengan baik.
Adanya perubahan perilaku dan ilai seseorang dapat memengaruhi postur tubuh. Sebagai contoh,
perilaku dalam membuang sampah di sembarang tempat dapat mempengaruhi proses pembentukan
postur tubuh orang lain yang berupaya untuk selalu bersih dari sampah.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa aplikasi biomekanika sangat penting untuk diterapkan dalam
dunia keperawatan, diantarnya mekanika tubuh, traksi, pengaturan posisi, dan kegarisan tubuh. Dimana
seorang perawat harus mengetahui penerapannya
B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk lebih
menyempurnakan makalah ini, agar makalah ini dapat lebih sempurna dan menjadi pedoman untuk kita
semua