INOVASI MEMBRAN BIOSELULOSA Nata de coco SEBAGAI MASKER
ALTERNATIF PENCEGAHAN COVID-19 (Alisiah Anugrah Praciliah)
Wabah virus corona saat ini sedang hangat diperbincangkan dan
menimbulkan berbagi macam kekhawatiran serta tindakan untuk mengindari penyakit tersebut. Virus corona merupakan penyakit menular yang di sebabkan oleh syndrome pernafasan yang parah serta penularannya sangat cepat. Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 2019 di Wuhan, China, dan telah menyebar hampir diseluruh negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan virus corona menjadi Covid-19 (Corona Virus Disease). Kabar masuknya Covid-19 di Indonesia membuat heboh masyarakat Indonesia, sehingga membuat masyarakat ikut waspada dengan cara menggunakan masker ketika beraktivitas. Dampak dari hal tersebut menyebabkan ketersediaan alat kesehatan berupa masker pelindung hidung dan mulut mengalami kelangkaan sehingga membuat harga masker lebih mahal dari harga normal. Oleh karena itu perlunya alternatif yang bertujuan sebagai solusi dari masalah tersebut. Pembuatan masker yang berbahan dasar selulosa bakteri (bioselulosa) merupakan produk spesifik dari metabolisme primer bakteri serta berperan sebagai lapisan pelindung. Sebagian besar penelitian telah menggunakan bioselulosa dalam aplikasi medis, seperti pembalut luka, perangsang untuk pertumbuhan jaringan baru atau tulang, bahkan untuk penggantian jaringan lunak. selulosa bakteri sangat biokompatibel karena fakta bahwa ia tidak berasal dari sumber manusia atau hewan, sehingga dapat digunakan dalam aplikasi medis tanpa resiko penularan penyakit. Sumber utama selulosa terdapat dalam tumbuh-tumbuhan terutama pada kayu dan kapas. Saat ini selulosa dapat juga dihasilkan dari proses fermentasi Acetobacter xylinum menggunakan media air kelapa sebagai sumber mikronutrien. Bakteri Acetobacter xylinum akan membentuk nata de coco (pelikel selulosa bakteri) jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang kaya akan sumber karbon dan nitrogen melalui proses yang terkontrol. Bakteri tersebut akan menghasilkan enzim ekstraselular yang dapat menyusun zat gula menjadi ribuan rantai serat atau selulosa. Selulosa termasuk polimer hidrofilik dengan tiga gugus hidroksil reaktif tiap unit hidroglukosa. Adapun jenis membran yang digunakan yakni jenis membran ultrafiltrasi. Membran ultrafiltrasi (UF), ialah proses pemisahan menggunakan membran untuk menghilangkan berbagai zat terlarut yang memiliki berat molekul (BM) tinggi, aneka koloid, mikroba sampai padatan tersuspensi dari cairan. Sehingga pemanfaatan bioselulosa nata de coco dengan menggunakan jenis membran ultrafiltrasi dapat diaplikasikan sebagai masker alternatif pencegah Covid-19.