4. Vesika Urinaria
Vesika urinaria terletak tepat dibelakang os pubis. Bagian ini
tempat menyimpan urine, berdinding otot kuat, bentuknay bervariasi
sesuai dengan jumlah urine yang dikandung. Vesika urinaria pada
waktu kosong terletak di apeks vesika urinaria dibelakang tepi atas
simfisis pubis. Permukaan posterior vesika urinaria berbentuk segitiga,
merupakan muara ureter dan sudut inferior membentuk uretra.
Bagian atas permukaan vesikas urinaria ditutup oleh peritoneum
yang membentuk dinding anterior. Bagian bawah permukaan posterior
dipisahkan dari rectum oleh duktus deferens, vesika seminalis, dan
vesika retrovesikalis. Permukaan superior seluruhnya ditutupi oleh
peritoneum dan berbatas dengan gulungan ileum dan kolon sigmoid,
sepanjang lateral permukaan peritoneum melipat ke dinding lateral
pelvis. Apabila vesika urinaria terisi penuh, permukaan superior
membesar dan menonjol keatas masuk, kedalam rongga abdomen.
Peritoneum menutupi bagian bwah dinding anterior kolumna vesika
urinaria, terletak dibwah vesika urinaria dan permukaan atas prostat.
Serabut otot polos dinding vesika urinaria dilanjutkan sebagai serabut
otot polos prostat kollum vesika urinaria yang dipertahankan pada
tempatnya pada pria oleh ligamentum puboprostatika dan pada wanita
ligamentum pubovesikalis, yang merupakan penebalan fasia pelvis.
Membrane mukosa vesi,ka urinaria dalam kedaan kosong berlipat-
lipat. Lipatan ini menghilang apabila vesika terisi penuh. Daerah
membran mukosa permukaan dalam adalah basis vesika urinaria yang
dinamakan juga terigonum. Ureter menembus dindng vesika urinaria
secara miring membuat seperti katup untuk mencegah aliran balik
urine ke ginjal pada waktu vesika urinaria terisi.
Lapisan otot vesika urinaria terdiri dari otot polos, tersusun dan
saling berkaitan disebut M.detrusor visika. Peredaran darah vesika
urinaria berasal dari arteri vesikalis superior dan inferior yang
merupakan cabang dari arteri iliaka interna. Venanya membentuk
pleksus venosus vesikalis yang berhubungan dengan pleksus
prostatikus yang mengalirkan darah ke vena iliaka interna. Pembuluh
limfe vesika urinaria mengalirkan cairan limfe kedalam nodi limfatik
iliaka interna dan nodi limfatik iliaka eksterna.
Persarafan berasal dari pleksus hipogastrika inferior, serabut
ganglion simpatikus berasal dari ganglion lumbalis 1 dan 2 berjalan
turun ke vesika urinaria melalui pleksus hipogastrikus. Serabut
preganglion parasimpatis yang keluar dari nervus splenikus pelvis
yang berasal dari nervus sakralis II, III, dan IV berjalan melalui
hipogastrikus inferior mencapai dinding vesika urinaria.
Sebagian besar serabut aferen sensoris yang keluar dari vesika
urinaria menuju sistem susunan saraf pusat melalui nervus splangnikus
pelvikus berjalan bersama saraf simpatis melalui pleksus hipogastrikus
masuk ke dalam segmen lumbal I dan II medulla spinalis.
5. Berkemih
Berkemih merupakan suatu reflex spinalis yang dipermudah dan
dihambat oleh pusat saraf lebih tinggi dikendalikan oleh pusat saraf di
otak. Reflex diawali dengan peregangan otot vesika urinary waktu
terisi oleh urine. Impuls aferens berjalan menuju nervus splangnikus
dan sfingter ini melemas bila urine masuk ke pelvikus dank e segmen
sakralis II, III, dan IV medulla spinalis. Impuls eferens meninggalkan
medulla spinalis dari segmen yang sama, berjalan melalui serabut saraf
preganglion parasimpatis menuju nervus splangnikus pelvikus dan
pleksus hipogastrikus inferior menuju dinding vesika urinary,
bersinaps dengan neuron postganglion. Melalui lintasan saraf ini otot
polos vesika urinaria (M. detrusor) berkontraksi dan sfingter vesika
dibuat lemas. Impuls eferens juga berjalan ke sfingter uretra melalui
nervus pudendus (nervus II, III, dan IV) dan sfingter ini melemas bila
urine masuk ke uretra. Impuls aferens tambahan berjalan ke medulla
spinalis dari uretra memperkuat reflex.
Pada anak muda, berkemih merupakan reflex sederhana dan
belangsung apabila vesika urinaria tegang. Pada orang dewasa reflex
regang sederhana dihambat oleh aktivitas korteks serebri sampai waktu
dan tempat berkemih tersedia. Serabut penghambat berjalan ke bawah
bersama menuju segmen sakralis II, III, dan IV medulla spinalis.
Kontraksiureter yang menutup uretra dikendalikan secara volunteer.
Pengendalian volunteer berkemih dalam keadaan normal selama tahun
pertama dan kedua kehidupan.
6. Uretra
Uretra merupakan alur sempit yang berpangkal pada kandung kemih
dan fungsinya menyalurkan urine keluar.
6.1 Uretra Pria
Uretra pria mulai dari orifisium uretra interna didalam
vesikaurinaria sampai orifisium uretra eksterna pada penis,
panjangnya 17,5-20 cm yang terdiri dari;
a. Uretra prostatika, merupakan saluran terlebar, panjangnya 3 cm,
berjalan hampir vertikal melalui glandula prostat, mulai dari basis
sampai ke apeks dan lebih dekat kepermukaan anterior. Bentuk
salurannya seperti kumparan yang bagian tengah lebih luas, makin
kebawah makin dangkal kemudian bergabung dengan pars
membranasea. Potongan transversal saluran ini menghadaap ke
depan. Pada dinding posterior terdapat krista uretralis yang
berbentuk penonjolan membran mukosa dan jaringan dibawahnya
degan panjang 15-17 cm tinggi 3 cm, pada kiri dan kanan krista
uretralis terdapat sinus prostatikus yang ditembus oleh orifisum
duktus prostatikus. Dari lobus lateralis glandula postata dan duktus
dari lobus medial glandula prostat bermuara dibelakang krista
uretralis uretralis. Bagian depan dari krista uretralis terdapat
tonjolan