Anda di halaman 1dari 20

Ns. Anastasia H., Mkep.,Sp.

KMB

ASPEK ETIK – LEGAL DAN


KARAKTERIKSTIK PERAWAT
BENCANA
Definisi Aspek Etik dan Legal
Dalam Konteks Keperawatan
 Etik merupakan istilah yang digunakan untuk
merefleksikan bagaiman seharusnya manusia
berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan
seseorang terhadap orang lain
 Etik merupakan prinsip yang menyangkut
benar atau salah, baik dan buruk dalam
berhubungan dengan orang lain
Kode Etik Keperawatan

 Keperawatan telah mengembangkan kode


etik dengan menggambarkan kondisi ideal
profesional
 Kode etik mencerminkan prinsip etis yang
secara luas dapat diterima anggota profesi
Kode Etik Keperawatan Kritis
• Perawat Unit Kritis memberikan pelayanan
dengan penuh hormat bagi martabat
kemanusiaan dan keunikan klien
• Perawat Unit Kritis mempertahankan
kompetensi dan tanggung jawab dalam praktek
keperawatan kritis
• Perawat unit kritis melindungi klien manakala
mendapatkan pelayanan kesehatan yang tidak
cakap, tidak legal, sehingga keselamatannya
terancam
Con’t

 Perawat kritis selalu belajar,


mengimplementasikan dan meningkatkan
pengetahuan
 Perawat kritis bekerja sama dengan profesi
kesehatan lain dan masyarakat secara
profesional untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat
Alasan pentingnya aspek legal
dalam konteks pelayanan
keperawatan kritis
 Membuat kontrak kerja (memahami hak dan
kewajiban)
 Praktek yang kompeten hanya dilakukan oleh
seorang perawat yang kompeten
 Tambahan penyuluhan kesehatan dan konseling
dalam pemberian asuhan keperawatan
 Melaksanakan tugas delegasi, sesuai dengan
kemapuan perawat yang akan diberikan delegasi
Etika  berdasarkan Norma Profesi
1. Menghargai klien
 Manusia utuh dan unik (umur, status social, latar
belakang budaya dan agama)
 Menghargai keputusan yang dibuat klien dan keluarga
2. Memberikan yang terbaik  asuhan keperawatan
yang bermutu
3. Mempertanggungjawabkan pelayanan keperawatan
yang diberikan
4. Tidak menambah permasalahan
5. Bekerja sama dengan teman sejawat, tim kesehatan
untuk pelayanan keperawatan terbaik
ASPEK LEGAL
• SAMARITAN LAW  menolong karena kerelaan
menolong yang membutuhkan
• UU KESEHATAN  UU No. 36 Thn 2009
– (63) Pengobatan dan perawatan menggunakan
ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan
– Psl 53 (3):pelayanan kesehatan hrs
mendahulukan pertolongan penyelamatan
nyawa pasien dibandingkan kepentingan lainnya
– Psl 58 (3): tuntutan ganti rugi tidak berlaku jika
utk menyelamatkan nyawa dalam keadaan
darurat
Legal aspects of Critical nursing

• Licensure • Correct identity


• Drug maintenance
• Good Samaritan
law • Self discharge of the
patient
• Good rapport • Documentation
• Standard care • Protection of patient
• Standing order property
• Written consent for • Reporting
operation and
procedures
UU No.36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
 Pasal 83 ayat (1) : Setiap orang yang memberikan
pelayanan kesehatan pada bencana harus ditujukan
untuk menyelamatakan nyawa dan mencegah
kecacatan lebih lanjut, dan kepentingan terbaik bagi
pasien
 Ayat (2) : Pemerintah menjamin perlindungan hukum
bagi setiap orang sebagaiman dimaksud pada ayat (1)
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
UU No 38 Th 2014
PASAL 28 (AYAT 3):
Praktik keperawatan didasarkan pada: kode etik,
standar pelayanan, standar profesi, dan SOP
PASAL 35:
1) Dalam kondisi darurat perawat dapat melakukan
tindakan medis dan pemberian obat sesuai
kompetensinya
2) Tujuan menyelamatkan nyawa dan mencegah
kecacatan lebih lanjut
3) Keadaan darurat merupakan keadaan mengancam
nyawa atau kecacatan
4) Keadaan darurat ditetapkan oleh perawat dengan
hasil evaluasi berdasarkan keilmuannya
UU No 38 Th 2014
PASAL 35:
1) Dalam kondisi darurat perawat dapat melakukan tindakan
medis dan pemberian obat sesuai kompetensinya
2) Tujuan menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan
lebih lanjut
3) Keadaan darurat merupakan keadaan mengancam nyawa
atau kecacatan
4) Keadaan darurat ditetapkan olehperawat dg hasil evaluasi
berdasarkan keilmuannya
5) Ketentuan keadaan darurat diatur Permen
Peran Perawat

Undang – undang No. 38 tahun 2014, Pasal 31:


 Memberikan konseling penyuluhan
 Melakukan pemberdayaan masyarakat
 Menjali kemitraan dalam perawatan
kesehatan
 Meningkatkan pengetahuannya
Cont

Pasal 33, Ayat 4


 Dalam melaksanakan tugas pada keadaan
keterbatasan tertentu perawat berwenang :
a. Melakukan pengobatan pada penyakit
umum
b. Merujuk pasien
c. Melakukan pelayanan kefarmasian
secara terbatas
No. 36 Tahun 2009
 Pasal 1 :
 Tenaga kesehatan adalah setiap orang
yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/ ketrampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan
 Pasal 9
 Tenaga kesehatan harus memiliki
kualifikikasi minimum D3 kecuali tenaga
medis
Kompetensi Perawat Kritis
 Pelaksana penyelamatan kehidupan dasar
 Pelaksanaan tindakan keperawatan Kritis
 Pemenuhan kebutuhan klien penyakit kritis
 Monitoring
 Dokumentasi
 Penanganan Psikologis klien dan keluarga
Faktor yang mempengaruhi
kemampuan perawat Kritis
 Rasa aman diri dan keluarga
 Personality dan komitmen
 Kompetensi Kritis
 Fasilitas dan SDM
 Penggunaan alat – alat teknologi di Unit Kritis
Personality & Komitmen

 Datang ke unit kerja


 Tetap bekerja, jika sedang bekerja di unit
Kritis dan berusaha mengkontak keluarga
 Menyelesaikan yang dikerjakan kemudian
menemui keluarga
Rasa aman diri dan Keluarga

 Mampu menolong secara fokus dan


kompeten
 Memikirkan diri dan keluarga
 Bila tidak mampu menolong : diam dan
menemui keluarga
Kebutuhan Masa Depan

 Pelatihan Keperawatan kritis


 Kurikulum pendidikan keperawatan Kritis

Anda mungkin juga menyukai