4. Zaman Perundagian
Perundingan berasal dari kata undagi, yang berarti tenaga atau seseorang
yang memiliki keterampilan dan keahlian dalam melakukan pekerjaan
tertentu. Pada masa ini, masing-masin orang dalam masyarakat sudah mulai
melakukan pekerjaan yang dengan keterampilannya masing-masing. Ciri-ciri
masyarakat pada zaman perundagian adalah sebagai berikut. Sudah
membentuk kelompok-kelompok kerja dalam bidang pertukangan Sudah
mengenal status keanggotaan masyarakat yang didasarkan pada tingkat
kekayaan Sudah mengenal teknik pengolahan logam Sudah membuat
perhiasan dari emas. Sudah membuat tempat-tempat ibadah yang terbuat
dari baru batu besar. Sudah mengenal sistem kepercayaan (animisme dan
dinamisme
Zaman Batu
- Peralatan yang terbuat dari batu digunakan untuk berbagai keperluan seperti
mempertahankan diri dari serangan binatang buas, mencari, serta mengolah
makanan
- Manusia yang hidup pada zaman ini memiliki pola pikir yang masih sangat
sederhana.
Zaman batu dapat dibedakan menjadi empat zaman, yaitu zaman Batu Tua,
zaman Batu Madya, zaman Batu Muda, dan zaman Batu Besar.
Palaeolithikum, berasal dari dua kata, yaitu paleos yang berarti tua dan
lithikum dari akar kata lithos yang berarti batu. oleh karena itu, zaman
Palaeolithikum berarti zaman Batu Tua. zaman Batu Tua diperkirakan
berlangsung kurang lebih 600.000 tahun yang lalu. Pada masa ini, peralatan
yang digunakan terbuat dari batu yang masih sangat kasar.
Zaman ini disebut juga zaman Batu Madya atau zaman Batu tengah.
Zaman Mesolithikum diperkirakan berlangsung pada masa Holosen atau
sekitar 10.000 tahun yang lalu. Peninggalan zaman ini, banyak ditemukan di
sekitar pantai, tepi sungai, dan danau. Kegiatan masyarakatnya adalah
berburu dan mengumpulkan bahan makanan. Alat-alat yang digunakan
pada zaman Mesolithikum masih menyerupai alat-alat Palaeolithikum.
Pola hidup masyarakat pada zaman ini sudah menetap. Meda mulai
bercocok tanam dan beternak. Alat alat yang digunakan sudah di asah
sehingga menghasilkan alat yang indah dan bentui yang halus. Menurut
alat-alat yang ditemukan. kebudayaan zaman Neolithikum dibagi menjadi
dua, yaitu kebudayaan kapak persegi dan kebudayaan kapak lonjong.
Kapak persegi banyak ditemukan di Jawa. Sumatra, kalimanta dan Nusa
Tenggara. Bahan dasar kapak persegi adalah batu api (chaledon).
Hasil budaya lain yang juga mengalami kemajuan pada zaman ni adalah
tradisi gerabah. Selain berfungsi sebagai wadah untuk ke perluan rumah
tangga, gerabah juga dimanfaatkan sebagai tempat menyimpan tulang
belulang manusia, sebagaimana ditemukan di wilayah pantai selatan Jawa
(antara Yogyakarta dan Pacitan), Kandang lembu di Banyuwangi, Melolo
(Sumba), dan Minangka Sipakka di Sulawesi Barat.