Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TEORI AKUNTANSI

XBRL

Kelompok 9

Kelas G

Francelin Antonisca / 21
Maria Carmelia C. / 22

UNIVERSITAS ATMAJAYA YOGYAKARTA

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA


A. Definisi dan Mekanisme XBRL

XBRL (Extensible Business Reporting Language) adalah sebuah


bahasa komunikasi elektronik yang secara universal digunakan untuk
transmisi dan pertukaran informasi, yang menyempurnakan proses
persiapan, analisis dan akurasi untuk berbagai pihak yang menyediakan
dan menggunakan informasi bisnis.

XBRL diciptakan secara spesifik untuk mengkomunikasikan


informasi antara pihak bisnis dan pengguna informasi keuangan seperti
analisis, investor dan regulator, dengan menyajikan format elektronik
yang sudah distandarisasi secara umum untuk digunakan dalam
pelaporan bisnis. XBRL sendiri tidak mengubah informasi yang
dilaporkan, hanya mengubah bagaimana laporan tersebut dilaporkan.

Kini XBRL telah digunakan dalam proses pelaporan diberbagai


sektor termasuk perbankan, asuransi, regulator sekuritas, data provider
dan perpajakan.

Secara singkat alur kerja dalam pengembangan pelaporan


berbasis XBRL dapat dilihat dalah ilustrasi berikut ini.
Pengembangan pelaporan berbasis XBRL tersebut, suatu
perusahaan dapat mempersiapkan sebuah format pelaporan XBRL
dengan merujuk pada suatu stadar peraturan dan prosedur yang berlaku.
Seperti pada bagan diatas, dalam pengembangan dan implementasi
XBRL telah dilaksanakan identifikasi kebutuhan informasi yng berlu
disajikan (berdasarkan standar akuntansi dan pelaporan), yang
dinamakan Taxonomy.

Taxonomy atau Taksonomi XBRL adalah sebuah kamus yang


digunakan dalam format XBRL. Kamus yang dimaksut adalah skema
kategorisasi yang mengidentifikasikan tag khusus untuk setiap elemen
data keuangan (Contoh: “Laba Bersih”, “Modal Saham”). Setiap entitas
atau yuridiksi nasional memiliki peraturan yang berbeda, oleh karena
itu, taxonomy juga dapat berbeda-beda tergantung pada pelaporan
keuangan untuk memenuhi kebutuhan pelaporan bisnis mereka.

Laporan bisnis yang disajikan dalam format XBRL dinamakan


instance document. Informasi yang terdapat dalam instance document
dapat digunakan secara interaktif, karena data dalam instance document
dapat diakses, diekstrak dan diproses secara elektronik. Tag identifikasi
yang diterapkan pada elemen-elemen tersebut memungkinkan data yang
terkait dapat diproses secara efisien oleh sebuah perangkat lunak
komputer.

Struktur XBRL memungkinkan penanganan yang sangat efisien


atas data bisnis dengan menggunakan apliksi computer. Kemampuan ini
mendukung semua kinerja yang terlibat dalam menyusun, menyimpan,
dan menggunakan data bisnis.

B. Pengaruh XBRL terhadap Akuntansi

Proses akuntansi yang berlangsung di banyak perusahaan saat


ini nyaris semua dilakukan dengan komputer. Fungsi yang dimiliki oleh
XBRL ini ternyata memberikan dampak yang begitu besar di bidang
akuntansi. Perubahan paradigma pelaporan dari berbasis kertas menjadi
pelaporan berbasis XBRL telah menciptakan proses bisnis yang lebih
cepat, lebih baik dan lebih murah. XBRL juga memfasilitasi terciptanya
rantai pelaporan keuangan yang lebih ramping. Berbagai pihak baik
eksternal maupun internal yang terlibat dalam rantai pelaporan
keuangan mendapatkan manfaat yang maksimal dari XBRL.

C. Tujuan dan Manfaat XBRL

Secara umum, manfaat XBRL adalah:

1. Meningkatkan kegunaan sistem pelaporan secara elektronik


karena mengimplementasikan.

a. Format yang sudah distandarisasi, sehingga


menghasilkan informasi dan data yang memiliki
sifat komparabilitas dan mudah untuk dianalisa.

b. Validasi secara otomatis, sehingga dapat


meminimalkan kesalahan input.

2. Memudahkan dilakukan publikasi laporan (termasuk


laporan keuangan) karena XBRL dapat diolah kembali
menjadi format yang diinginkan seperti PDF, HTML,
Excel, TXT, dll.

3. Meningkatkan kemudahan akses informasi finansial,


terutama bagi investor internasional, karena XBRL
menerapkan suatu standar identifikasi informasi. Investor
luar negeri dimungkinkan melakukan analisis mereka secara
mandiri serta melakukan perbandingan dengan menggunakn
bahasa mereka sendiri.
4. Seperti yang terlihat pada otomatisasi, penghematan biaya,
lebih cepat, lebih dapat diandalkan dan penanganan yang
lebih akurat data, analisis peningkatan dan kualitas yang
lebih, baik informasi dan pengambilan keputusan serta
mempercepat pengambilkan keputusan bisnis bagi investor.

5. Format XBRL yang berguna untuk pengembangan Business


Intelligence yang akan digunakan untuk evaluasi dan
monitoring.

D. Aplikasi XBRL di Indonesia

Sebagai contoh, kami menggunakan contoh XBRL di Bursa


Efek Indonesia. Sejak tahun 2012, PT BEI telah memulai
pengembangan pelaporan dengan berbasis XBRL. Dalam proses
pelaksanaan pelaporan tersebut BEI harus harus menyiapkan sebuah
taxonomy yang mewakili suatu pelaporan. Sebagai langkah
pengembangan awal, BEI telah menyelesaikan taxonomy khusus untuk
pelaporan keuangan perusahaan. Selanjutnya taxonomy laporan laporan
keuangan ini akan disosialisasikan kepada seluruh Perusahaan yang
tercatat. Pelaporan informasi yang berbasis XBRL tersebut berencana
untuk segera diimplementasikan pada tahun 2015.

Adapun jenis taxonomy laporan keuangan yang ada meliputi


laporan:

1. Laporan Posisi Keuangan,

2. Laporan Laba Rugi,

3. Laporan Perubahan Ekuitas, dan

4. Laporan Arus Kas.


Taxonomy tersebut akan menstandarisasi format penyajian laporan
keuangan perusahaan dari seluruh jenis sektor dan subsektor yang telah
ditetapkan oleh BEI.

Setelah pengembangan taxonomy atas laporan keuangan, BEI


akan melanjutkan pengembangan taxonomy ke area Disclosure
(pengungkapan). Hingga saat ini, area Disclosure yang akan
dikembangkan masih dalam tahap pembahasan. Area Disclosure
tersebut dapat berupa:

1. Catatan atas laporan keuangan Emiten,

2. Kewajiban keterbukaan informasi dari Emiten,

3. Informasi atas tindakan Korporasi Emiten, dll.

E. Daftar Referensi

https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/xbrl/

https://journal.uii.ac.id/Snati/article/view/2166/1993

Anda mungkin juga menyukai