DISUSUN OLEH :
1. NIA MEDIAWATI
2. NIS USWATUN HASANAH
Assalamualaikum wr.wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyeslesaikan tugas makalah ini.
Solawat beriring salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan besar kita Nabi
Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang
terang benderang.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu sehingga memperlancar
proses pembuatan makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan terimakasi sebesar-besarnya
kepada pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalh ini dapat bermanfaat dan menginspirasi
untuki para pembaca.
Wassalamualaikum wr.wb
PENDAHULUAN
5. Kontraindikasi
Kontraindikasi perawatan kolostomi adalah
1. Irritable bowel syndrom
2. Stoma pada kolon asenden dan transversum
3. Stoma prolaps dan hernia peristoma
4. Pasien dengan urostomi, ileostomi
6. Gambar
a. Single Colostomy ( Tunggal / Ujung )
Kolostomi ujung merupakan tipe umum dari temporary colostomy.
Kolostomi jenis ini hanya memiliki sebuah stoma yang muncul di bagian
proksimal usus dan dilakukan pada kerusakan kolon sebagian.
Dokumentasi
1. Warna, konstitensi, dan jumlah feses dalam kantong.
2. Kondisi stoma dan kulit peristoma.
3. Pengkajian abdomen.
4. Status emosional klien
5. Indicator verbal dan nonverbal tentang perubahan konsep diri selama prosedur.
6. Indicator verbal dan nonverbal kesiapan klien untuk melakukan perawatan diri.
7. Penyuluhan dan partisipasi klien dalam pelaksanaan prosedur.
8. Kebutuhan penyuluhan tambahan untuk klien.
9. Tipe alat yang diinginkan klien.
2.2 Enema
1. Pengertian
Enema /huknah/klisma adalah suatu tindakan memasukan cairan secara perlahan-
lahan ke dalam rectum dan kolon signoid melalui anus dengan menggunakan kanul
rektal. Terdapat tiga jenis enema : enema rendah, enema tinggi, dan enema
gliserin.enema rendah adalah memasukan cairan kedalam anus sampai kekolon
desenden. Enema tinggi adalah memasukan cairan melalui anus ( rektum)sampai ke
kolon resenden. Enema glisenden adalah memasukan cairan melalui anus ke dalam
kolon sigmoid dengan menggunakan spuit gliserin. atau Enema adalah suatu
tindakan masukan cairan kedalam rectum dan conon untukmemberikan rasangan
paristatic dengan tujuan memberikan sisa-sisa pencernaan, dan persiapan sebelum
melakukan tindakan diagnostik atau pembedahan. Ada dua jenis pemberian enema
berdasarkan bahan yang digunakan, yaitu penggunaan gliserin dan larutan Nacl 0,9 %
Enema adalah prosedur pemasukan cairan kedalam kolon melalui anus. Enema dapat
ditujukan untuk merangsang peristaltik kolon supaya dapat buang air besar,
membersihkan kolon untuk persiapan pemeriksaan operasi, serta memberikan sensasi
berbeda dalam teknik berhubungan.
2. Tujuan
a. Merasang peristaltik usus dan defekasi untuk mengatasi kontipasi dan
impaksi.
b. Membersihkan kolon untuk persiapan operasi atau pemeriksaan diagnostik
c. Melunakkan feses yang telah mengeras atau mengosongkan rectum dan kolon
bawah untuk prosedur diagnostik atau pembedahan
d. Memberikan defekasi yang normal sebagai bagian dari program latihan
defekasi (bowel training program)
e. Memberikan terapi seperti: mengurangi kadar kalium yang tinggi dengan
enema natrium polystyrene sulfonase ( kayexalate) dan mengurangi bakteri
kolon dengan enema neomycin.
3. Prinsip
a. Bersih
b. Mempertahankan daerah disekitar stoma dari iritasi dan infeksi
c. Menajaga privasi, kenyamanan pasien dan lingkungan.
4. Indikasi
a. Klien yanng mengalami kontipasi
b. Klien yang mengalami impaksi
c. Pemeriksaan radiologi seperti kolonoskopi, endoskopi membutuhkan pengosongan
usus supaya hasil pembacaan yang diperoleh maksimal
d. Anastesia umum (GA) dalam pembedahan bisa diberikan melalui enema dengan
tujuan ntuk mengurangi efek muntah selama dan setelah operasi, juga mencegah
terjadinya aspirasi
5. Kontraindikasi
a. Klien menngalami dehidrasi dan banyi yang masih muda, bila diberikan
enema dengan tipe larutan hipertonik
b. Keadaan patologis klinis pada rectum dan kolon seperti hemoroid bagian
dalam atau hemoroid besar
c. Tumor rektum dan kolon
d. Pasien dengan gangguan fungsi jantung atau gagal jantung
e. Pasien post operasi.
Prosedur
a. Cuci tangan
b. Kaji status klien
c. Siapkan alat dan tempat didekat tidur klien
d. Jelaskan alasan/tujuan dan prosedur
e. Pertahankan privasi klien, tutup pintu/pasang gorden, buka are rektal yang
diperlukan
f. Berikan posisiyang nyaman: tinggikan tempat tidur yang sesuai dan
pasangpengaman tempat tidur pada sisi yang berlawanan, atur posisi klien, miring
ke kiri atau posisi Sim’s dengan lutut kanan fleksi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kolostomi adalah pembuatan lubang sementara atau permanen dari usus besar melalui
dinding peruut dengan tindakan bedah bila jalan ke anus tidak bisa berfungsi, dengan cara
pengalihan aliran feses dari kolon karena gangguan fungsi anus. (Suratun, 2010).
Perawatan kolostomi adalah membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar stoma, dan
mengganti kantong kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan.
Enema adalah prosedur pemasukan cairan kedalam kolon melalui anus. Enema dapat
ditujukan untuk merangsang peristaltik kolon supaya dapat buang air besar,
membersihkan kolon untuk persiapan pemeriksaan operasi, serta memberikan sensasi
berbeda dalam teknik berhubungan.
DAFTAR PUSTAKA
Dhiraj,C.D.(2008).General Surgical Operation. New Delhi: B-3 EMCA house.