Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dorkas H.

Liba

NIM : PO530333218113

Kelas : II B

Matakuliah : Swamedikasi

1. Cara Penggunaan Tetes mata


1) Cuci tangan lebih dahulu.
2) Jangan menyentuh ujung penetes.
3) Mata melihat ke atas.
4) Tarik kelopak mata bagian bawah sehingga terjadi bagian
“penampungan”.
5) Letakkan penetes sedekat mungkin pada bagian mata yang akan
diteteskan tanpa menyentuh mata.
6) Teteskan sesuai dosis yang telah ditentukan.
7) Tutup mata sekitar dua menit. Jangan menutup mata terlalu rapat.
8) Kelebihan cairan dapat dibersihkan dengan kertas tissu.
9) Jika lebih dari satu jenis tetes mata atau lebih dari satu dosis yang
digunakan, tunggu sedikitnya lima menit sebelum tetesan berikutnya
diberikan.
10)Tetes mata dapat menyebabkan rasa pedih tetapi seharusnya hanya
berlangsung selama beberapa menit. Jika berlangsung cukup lama,
konsultasikan pada dokter atau apoteker.

Sumber : http://pionas.pom.go.id/ioni/lampiran-6-petunjuk-praktis-penggunaan-
obat-yang-benar/petunjuk-praktis-penggunaan-obat

2. Cara Penggunaan Tetes hidung


1) Lebarkan lubang hidung.
2) Posisi duduk dan kepala dimiringkan kebelakang atau berbaring dengan
diganjal bantal di bawah bahu; jaga agar kepala tetap tegak.
3) Masukkan ujung alat penetes sedalam satu cm ke dalam  lubang hidung.
4) Teteskan sesuai dosis yang ditentukan.
5) Kepala segera dicondongkan jauh ke depan sehingga posisi kepala
berada diantara lutut.
6) Kembali tegak setelah beberapa detik, tetesan akan mengalir ke
kerongkongan atas.
7) Jika diperlukan, ulangi tahapan di atas untuk lubang hidung yang lain.
8) Bilas alat penetes dengan air mendidih.

Sumber : http://pionas.pom.go.id/ioni/lampiran-6-petunjuk-praktis-penggunaan-
obat-yang-benar/petunjuk-praktis-penggunaan-obat

3. Cara Penggunaan Semprot hidung


1) Lebarkan lubang hidung.
2) Duduk dengan kepala sedikit menunduk.
3) Kocok obat.
4) Masukkan ujung sediaan di satu lubang hidung.
5) Tutup mulut dan lubang hidung yang lain.
6) Semprotkan obat dengan cara menekan alat/wadah, dan hisap pelahan-
lahan.
7) Cabut ujung sediaan dari hidung dan kepala dimiringkan ke depan
sehingga posisi kepala diantara lutut.
8) Kembali tegak setealh beberapa detik; obat akan mengalir ke
kerongkongan.
9) Bernafas melalui mulut.
10)Ulangi prosedur untuk lubang hidung yang lain, jika diperlukan.
11)Bilas ujung sediaan dengan air mendidih.

Sumber : http://pionas.pom.go.id/ioni/lampiran-6-petunjuk-praktis-penggunaan-
obat-yang-benar/petunjuk-praktis-penggunaan-obat

4. Cara Penggunaan Tetes telinga


1) Hangatkan tetes telinga dengan cara digenggam dalam telapak tangan
atau ketiak untuk beberapa menit. Jangan menggunakan aliran air panas
dari kran, karena suhunya menjadi tidak terkontrol.
2) Kepala dimiringkan ke samping atau berbaring dengan posisi telinga ke
atas.
3) Tarik daun telinga sedemikian rupa sehingga lubang telinga terbuka lebar.
4) Teteskan sesuai dosis yang ditentukan.
5) Tunggu lima menit sebelum meneteskan obat pada telinga lainnya.
6) HANYA jika direkomendasikan untuk menutup telinga, gunakan kapas
untuk menutup saluran lubang telinga setelah meneteskan obat.
7) Obat tetes telinga seharusnya tidak menyebabkan rasa terbakar atau
menyengat lebih dari beberapa menit.

Sumber : http://pionas.pom.go.id/ioni/lampiran-6-petunjuk-praktis-penggunaan-
obat-yang-benar/petunjuk-praktis-penggunaan-obat

5. Cara Penggunaan Supositoria


1) Cuci tangan terlebih dahulu.
2) Buka pembungkus obat (jangan dibuka jika supositoria terlalu lunak).
3) Jika supositoria terlalu lunak sebaiknya didinginkan dulu dalam kondisi
masih dalam kemasan (masukkan dalam termos pendingin atau dipegang
di bawah aliran air dingin), kemudian setelah agak keras keluarkan dari
kemasannya.
4) Lembutkan bagian tepi yang mungkin tajam dengan dihangatkan dalam
tangan.
5) Lembabkan supositoria dengan air dingin.
6) Berbaring miring pada salah satu sisi dan tekuk satu lutut ke arah badan
dan angkat lutut.
7) Masukkan obat kedalam anus secara perlahan dengan bagian yang bulat
terlebih dahulu, dilanjutkan dengan bagian belakangnya.
8) Tetap berbaring selama beberapa menit.
9) Cuci tangan.
10)Usahakan untuk tidak melakukan buang air besar selama 1 jam.

Sumber : http://pionas.pom.go.id/ioni/lampiran-6-petunjuk-praktis-penggunaan-
obat-yang-benar/petunjuk-praktis-penggunaan-obat

6. Cara Penggunaan Krim/salep rectal


1) Bersihkan dan keringkan area rektum/anus
2) Cuci tangan sampai bersih
3) Jika akan digunakan pada bayi/anak, baringkan badan dengan posisi
menelungkup
4) Jika digunakan untuk mengobati permukaan anus, cukup oleskan krim
menggunakan jari tangan di permukaan yang sakit
5) Jika digunakan untuk mengobati bagian dalam anus, maka lakukan tahap
berikut :
 Buka segel pembungkus aplikator (serupa pipa di bagian atas tube)
atau pasang aplikator pada tube jika tube sebelumnya terpisah dengan
aplikator
 Tekan tube perlahan sampai sedikit krim/cairan dalam tube melumuri
bagian luar aplikator
 Masukkan aplikator ke dalam rektum. Jika digunakan pada anak di
bawah 3 tahun, masukkan hanya setengah panjang aplikator
 Pencet tube perlahan untuk mengeluarkan sejumlah krim/cairan yang
diperlukan dari tube (bila berupa kemasan sekali pakai maka
masukkan seluruh isi tube)
 Tarik aplikator keluar dari lubang anus sambil tetap memencet tube
 Diamkan selama beberapa menit sebelum bangun
 Pisahkan kembali aplikator dari tube dan tutup rapat tube
 Cuci aplikator dengan air dan sabun, keringkan untuk pemakaian
selanjutnya
 Bila berupa kemasan sekali pakai, buang tube setelah pemakaian
6) Cuci tangan dengan sabun
Sumber : https://ferrymiftahulkhoir.wordpress.com/2010/05/27/cara-pakai-krim-
rektal-tube/

7. Cara Penggunaan Inhaler


1) Duduk atau berdiri tegak saat menggunakan inhaler.
2) Kocok inhaler dengan baik sebelum menghirupnya.
3) Langsung tarik napas perlahan begitu Anda menekan inhaler.
4) Tahan napas selama minimal 10 detik setelah menghirupnya.
5) Bila Anda perlu menggunakan lebih dari satu hirupan per dosis, tunggu
beberapa menit dulu di antara setiap isapan. Jika Anda menggunakan
obat bronkodilator kerja cepat, berikan jeda 3-5 menit. Untuk jenis lainnya,
berikan jeda 1 menit.
6) Tarik dan buang napas perlahan di antara setiap isapan.

Sumber : https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/asma/beda-nebulizer-dan-
inhaler-asma/

8. Cara Penggunaan Obat vagina


 Dengan aplikator
1) Cuci tangan.
2) Keluarkan tablet dari pembungkus.
3) Tempatkan tablet ke bagian yang terbuka dari aplikator.
4) Berbaring telentang, tekuk lutut sedikit dan lebarkan paha.
5) Sisipkan secara pelan-pelan aplikator berisi tablet ke bagian depan
vagina sedalam mungkin, tanpa menggunakan kekuatan.
6) Tekan ujung aplikator sehingga tablet terlepas.
7) Tarik aplikator.
8) Buang aplikator jika merupakan alat sekali pakai.
9) Bila bukan alat sekali pakai, cucilah kedua bagian dari aplikator
dengan sabun dan air hangat jika bukan merupakan alat sekali pakai.
10)Cuci tangan.
 Tanpa aplikator
1) Cuci tangan terlebih dahulu.
2) Buka pembungkus tablet.
3) Celupkan tablet dalam air suam-suam kuku untuk sekedar
melembabkan.
4) Berbaring telentang, tekuk lutut sedikit dan lebarkan paha (lihat
gambar).
5) Sisipkan secara pelan-pelan tablet ke bagian depan vagina sedalam
mungkin, tanpa menggunakan kekuatan.
6) Cuci tangan.

Sumber : http://pionas.pom.go.id/ioni/lampiran-6-petunjuk-praktis-penggunaan-
obat-yang-benar/petunjuk-praktis-penggunaan-obat

9. Cara Penggunaan Flexpen insulin


1) Keluarkan insulin pen dari dalam lemari pendingin, setidaknya 30 menit
sebelum penyuntikan.
2) Cuci tangan hingga bersih.
3) Lepaskan penutup insulin pen, kemudian pasang jarum pada ujung insulin
pen.
4) Lepaskan penutup jarum, dan keluarkan udara dari insulin pen dengan
mengetuk tabung insulin pen hingga udara berkumpul di atas, lalu tekan
tombol suntik yang terdapat di ujung insulin pen.
5) Setel dosis sesuai anjuran dokter, kemudian suntikkan insulin setelah
membersihkan area kulit dengan tisu alkohol.

Sumber : https://www.alodokter.com/kondisi-diabetes-yang-membutuhkan-
suntik-insulin-dan-cara-pemakaiannya

Anda mungkin juga menyukai