Anda di halaman 1dari 31

PEMELIHARAAN PERLENGKAPAN DAN ALAT

KAMAR GELAP
No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :
RADIOLOGI SOP/RAD/061 8 Juli 2008 00 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
8 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S Chandra Rahardja


PENGERTIAN Suatu tata cara pemeliharaan kaset perlengkapan dan alat kamar gelap.

TUJUAN Untuk menjamin semua perlengkapan dan alat kamar gelap terpelihara
secara baik sehingga dapat membantu klinisi menegakkan diagnosa dengan
cepat, tepat, menyenangkan dan efisien.
KEBIJAKAN Pemeliharaan perlengkapan dan alat kamar gelap dilakukan oleh asisten
kamar gelap.
PROSEDUR Pelaksanaan :
1. Kaset film rontgen, bersihkan kaset film rontgen bagian luar dan dalam
setiap 1 minggu sekali kecuali bila kotor sekali maka langsung
dibersihkan, alat untuk membersihkan adalah kain lembab dengan
sedikit diberi sabun, setelah itu bersihkan dengan kain lembut dan
kering.
2. Alat bantu foto gigi “dental holder” setiap selesai dipakai maka segera
bersihkan dengan air sabun, dibilas dengan air bersih dan keringkan
dengan “hair dryer”.
3. CURIX ID CAMERA, bersihkan setiap minggu sekali dengan kain
lembab.
4. Exhhaust fan, dibersihkan setiap 1 bulan sekali dan periksa switch
dalam keadaan baik.
5. Safe light, kaca penutup dibersihkan setiap 1 bulan sekali dengan kain
halus dan matikan jika kamar gelap tidak dipergunakan.
6. Mesin prosesing film, lihat SOP/RAD/040.
7. Jadwal pemeliharaan perlengkapan kamar gelap :
Bulan .......
Minggu Minggu Minggu Minggu
No Alat
I II III IV
1. Kaset film
18x24 cm
24x30 cm
30x40 cm
35x35 cm
43x35 cm
Panoramik
2. CURIX ID
CAMERA

RADIOLOGI
PEMELIHARAAN PERLENGKAPAN DAN ALAT
KAMAR GELAP
No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/RAD/061 8 Juli 2008 00 2-2
PROSEDUR 8. Jadwal pemeliharaan alat kamar gelap :
Tahun ..........

Bln Bln Bln Bln Bln Bln Bln


No Alat
..... ..... ..... ..... ..... ..... .....
1. Exhaust fan

2. Safe light

9. Jadwal pemeliharaan mesin prosesing film :


Bulan :

Roll/Cairan
Jumlah
No Tanggal pengolah Roll Air Paraf
Film
Dev Fix
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

UNIT TERKAIT Maintenance

PENDAFTARAN PASIEN DI UNIT RADIOLOGI

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


RADIOLOGI SOP/RAD/062 8 Juli 2008 00 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
8 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital
Dr. S Chandra Rahardja
PENGERTIAN Kelancaran tata cara pendaftaran pasien di Dept Radiologi.

TUJUAN Untuk menjamin terlaksananya pendaftaran pasien di Dept Radiologi


dengan baik dan lancar sehingga dapat menegakkan diagnosa dengan cepat,
tepat, menyenangkan dan efisien.
KEBIJAKAN Pendaftaran pasien dilakukan oleh petugas administrasi radiologi dan atau
radiografer diluar jam kerja.
PROSEDUR Persiapan :
Formulir permohonan pemeriksaan radiologi (FPPR).

Pelaksanaan :
1. Pasien rawat jalan :
 Membawa surat permohonan pemeriksaan radiologi :
Petugas administrasi atau radiografer harus membaca dengan teliti
pemeriksaan yang diminta, bila kurang jelas konsultasikan ke
radiografer atau dokter spesialis radiologi.
Permintaan pemeriksaan radiologi memerlukan persiapan atau tidak
:
 Tidak memerlukan persiapan, bila pasien membawa surat
permohonan pemeriksaan radiologi berlogo Mayapada maka
segera catat di buku pendaftaran pasien, no. urut, nomor
rontgen, nama pasien, jenis kelamin, umur, jenis pemeriksaan,
dokter pengirim dan asal permintaan, bila pasien membawa
pengantar bukan berlogo Mayapada maka permintaan tersebut
dipindahkan ke FPPR berlogo Mayapada. Selanjutnya pasien
dan atau keluarga dengan membawa lembar kedua FPPR untuk
menyelesaikan administrasi pembayaran di kasir UGD
Mayapada Hospital, setelah selesai pemeriksaan dilakukan.
 Memerlukan persiapan, informasikan biaya pemeriksaan bila
setuju beri penjelasan pemeriksaan yang dilakukan, waktu dan
persiapan serta berkewajiban mengisi surat persetujuan tindakan
radiologi (SPTR).

PENDAFTARAN PASIEN DI UNIT RADIOLOGI

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


RADIOLOGI SOP/RAD/062 8 Juli 2008 00 2-2
PROSEDUR  Tidak membawa surat permohonan pemeriksaan radiologi :
Petugas administrasi radiologi dan atau radiografer akan
memberitahu dokter spesialis radiologi, dokter spesialis radiologi
akan memeriksa dan membuatkan formulir permohonan
pemeriksaan radiologi. Bila tidak ada dokter spesialis radiologi
maka dianjurkan untuk ke poli raawat jalan atau ke UGD terlebih
dahulu.
Setelah ada surat permohonan pemeriksaan radiologi maka
selanjutnya sama dengan penanganan pasien yang memiliki surat
permohonan pemeriksaan radiologi.
2. Pasien rawat inap :
Petugas administrasi ruangan mengantar FFPR ke Dept Radiologi dan
radiografer/administrasi harus membaca dengan teliti pemeriksaan yang
diminta.
 Tidak memerlukan persiapan :
Catat di buku pendaftaran pasien, nomor urut, nomor rontgen, nama
pasien, jenis kelamin, umur, jenis pemeriksaan, dokter yang
meminta, tempat pasien dirawat. Petugas administrasi memasukkan
data pasien ke dalam komputer dan besarnya biaya pemeriksaan,
selanjutnya dilakukan pemeriksaan radiologi.
 Memerlukan persiapan :
Informasikan ke perawat ruangan dimana pasien dirawat besarnya
biaya pemeriksaan, bila pasien/keluarga setuju maka tentukan
tanggal, jam pemeriksaan dan dibuatkan persiapan untuk
pemeriksaan.

UNIT TERKAIT RWI, RWJ, UGD

RADIOLOGI
PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI ALAT
RONTGEN DI UNIT RADIOLOGI
No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/RAD/063 8 Juli 2008 00 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
8 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S Chandra Rahardja


PENGERTIAN Suatu tata cara pemeliharaan dan kalibrasi alat rontgen di Unit Radiologi.

TUJUAN Untuk memastikan bahwa alat rontgen selalu siap pakai dan akan
mendapatkan hasil eksposi yang akurat.
KEBIJAKAN 1. Pemeliharaan harian dilakukan oleh radiografer.
2. Pemeliharaan bulanan dilakukan oleh bagian ”Maintenance”.
PROSEDUR 1. Pemeliharaan alat rontgen :
a) Pemeliharaan harian :
 Melakukan pemanasan alat rontgen ± 10 menit sebelum memulai
pekerjaan.
 Mengoperasikan alat harus sesuai prosedur pemakaian alat
tersebut.
 Tidak diperkenankan meletakkan cairan apapun di atas meja
kontrol alat tersebut.
Membersihkan alat dari debu, cairan (darah, bahan kontras).

 Biasakan menempelkan posisi tabung rontgen pada posisi
merapat meja pemeriksaan pada saat mematikan alat.
b) Pemeliharaan bulanan :
 Memeriksa dan mengecek fungsi dari masing-masing kontrol alat.
 Memeriksa dan mengecek lampu, luas lapangan penyinaran
sesuai dengan pengaturan kolimator.
 Memberikan pelumasan pada bagian alat yang selalu bergerak.
 Memeriksa sistem pengaturan tombol-tombol “switch” pada
kontrol panel.
 Memeriksa hubungan kabel dari sistem rangkaian “kontrol panel”
 Melakukan perbaikan bila ada kerusakan kecil.
2. Kalibrasi
a) Kalibrasi adalah suatu teknik pengukuran untuk memastikan
ketepatan faktor eksposi dan jumlah radiasi yang dihasilkan saat
dilakukan eksposi.

PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI ALAT


RONTGEN DI UNIT RADIOLOGI
No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :
RADIOLOGI SOP/RAD/063 8 Juli 2008 00 2-2
PROSEDUR b) Kalibrasi harus dilakukan setiap 1 tahun sekali oleh badan yang
berwenang yaitu BPK (Badan Pengawas Fasilitas Kesehatan)
Departemen Kesehatan RI.
c) Proses pengajuan kalibrasi dilakukan oleh bagian “Maintenance”.
d) Kalibrasi harus dilakukan untuk setiap alat.
3. Perizinan
a) Ijin suatu alat rontgen adalah suatu syarat untuk dapat
dipergunakannya alat rontgen tersebut, ijin dapat diberikan setelah
memenuhi beberapa persyaratan.
b) Ijin satu alat rontgen hanya untuk 1 alat rontgen dan dan berlaku
selama 2 tahun, selanjutnya harus diperpanjang.
c) Pengajuan ijin alat rontgen dilakukan oleh bagian umum.
d) Badan yang berwenang memberi ijin adalah BAPETEN (Badan
Pengawas Tenaga Nuklir).
4. Jadwal pemeliharaan bulanan :
Bulan : .............
No Uraian Pekerjaan Tanggal Keterangan
1-31
1
2
3
4
5
6
UNIT TERKAIT Maintenance

PENGOPERASIAN ALAT SUCTION

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


RADIOLOGI SOP/RAD/064 8 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
8 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S Chandra Rahardja


PENGERTIAN Suatu tata cara untuk mempergunakan alat ”suction”.

TUJUAN Untuk memastikan bahwa alat suction bisa dan atau mudah dipergunakan
sehingga pasien dapat segera ditangani.
KEBIJAKAN Tindakan suction dilakukan oleh tenaga perawat dan atau dokter.
PROSEDUR Pelaksanaan :
1. Hubungkan alat “suction” dengan sumber arus.
2. Hubungkan kateter “suction” dengan selang “suction”.
3. Hidupkan alat “suction” dengan cara menekan tombol “ON/OFF”.
4. Atur kekuatan vacum “suction” sesuai kebutuhan (dengan cara
membuka tutup lubang udara pada pangkal kateter “suction”).
5. Alat “suction” siap dipergunakan.
6. Cara membersihkan :
 Buka tabung “suction” (keluarkan/buang isi cairan tabung).
 Tabung cuci dengan sabun dibawah air mengalir, bilas dengan air
hangat kemudian direndam dalam larutan preset selama 1 jam.
 Sesudah direndam, dibilas dengan air hangat lagi kemudian
keringkan.
7. Alat “suction” bila sedang tidak dipergunakan harus dalam keadaan
bersih dan kering.

UNIT TERKAIT Maintenance


CARA MENGGUNAKAN TABUNG OKSIGEN

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


RADIOLOGI SOP/RAD/065 8 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
8 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S Chandra Rahardja


PENGERTIAN Suatu tata cara untuk mempergunakan tabung oksigen.

TUJUAN Untuk memastikan bahwa tabung oksigen bisa dan mudah dipergunakan,
sehingga pasien dapat segera ditangani.
KEBIJAKAN Tindakan memberi oksigen kepada pasien dilakukan oleh tenaga perawat
dan atau dokter.
Pelaksanaan :
PROSEDUR 1. Isi air aquadestilata pada tabung “humidifier”, isi air sampai batas yang
tertera pada tabung dan bila dipergunakan untuk pasien lain air harus
diganti dengan yang baru.
2. Buka “valve” di kepala tabung oksigen dengan cara memutar ke kiri
“handle valve” dan jarum tekanan akan berputar sesuai tekanan yang
ada di dalam tabung.
3. Buka “valve humidifier” sampai udara keluar, akan ditandai gelembung
udara di dalam tabung “buble” yang terisi air.
4. Pasang kateter O2 sesuai ukuran pasien anak atau dewasa, putar tombol
pengatur volume pada “regulator” untuk menentukan berapa liter O2
per menit yang diberikan pada pasien. Setiap pergantian pasien kateter
O2 harus diganti baru.
5. Bila terapi O2 dihentikan, tutup “valve humidifier” sampai udara tidak
keluar lagi, kateter O2 dirapikan dan dibungkus plastik dan siap dipakai
untuk pasien yang sama.
6. Bila tabung O2 disimpan maka tutup “valve” di kepala tabung dengan
cara memutar ke kiri “handle valve”, lalu udara sisa di regulator dibuka
dan tutup kembali bila udara telah habis. Air dalam tabung “buble”
harus kosong, kemudian simpan di tempat yang aman dan sejuk jauh
dari jangkauan anak-anak.

UNIT TERKAIT Maintenance

PERMINTAAN PERBAIKAN SARANA, PRASARANA


DAN ALAT DEPARTEMEN RADIOLOGI

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


RADIOLOGI SOP/RAD/066 8 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
8 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital
Dr. S Chandra Rahardja
PENGERTIAN Suatu tata cara untuk mengajukan permintaan perbaikan sarana, prasarana
dan alat di Dept Radiologi.
TUJUAN Untuk memastikan bahwa setiap ada kerusakan/gangguan sarana, prasarana
dan alat di Dept Radiologi segera dapat dilaporkan dan segera mendapat
perbaikan dari Maintenance sehingga pelayanan radiologi dapat berjalan
lancar.
KEBIJAKAN Perbaikan sarana, prasarana dan alat di Dept Radiologi dilakukan oleh
bagian ”Maintenance” atau oleh pihak ketiga.
Pelaksanaan :
PROSEDUR 1. Bila ada kerusakan/gangguan dari sarana, prasarana dan alat di Dept
Radiologi maka segera membuat laporan ke bagian “Maintenance”.
2. Laporan dibuat oleh Dept Radiologi (pelapor) dengan mengisi formulir
laporan kerusakan “Maintenance” dan akan diperiksa serta
ditandatangani oleh kepala Dept Radiologi, kecuali bila sangat
mendesak maka cukup oleh pelapor.
3. Formulir laporan kerusakan Maintenance yang sudah lengkap dikirim
ke bagian Maintenance dan akan mendapat nomor ORDER.
4. Perbaikan dilakukan oleh bagian “Maintenance”, bila pekerjaan telah
selesai maka akan dibuatkan formulir pelaksanaan kerja oleh yang
melakukan perbaikan dan pihak pemohon bila setuju maka tanda
tangan.
5. Dokumen laporan kerusakan dan laporan pelaksanaan kerja harus
diarsipkan.

UNIT TERKAIT Maintenance

RADIOLOGI

PERMINTAAN BARANG UMUM

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/RAD/067 8 Juli 2008 00 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
8 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S Chandra Rahardja


PENGERTIAN Suatu tata cara untuk mengajukan permintaan barang umum kepada gudang
umum dari Unit Radiologi.
TUJUAN Untuk memastikan semua permintaan barang umum melalui prosedur yang
benar sehingga masuk dan keluar barang umum di Unit Radiologi dapat
termonitor dengan baik.
KEBIJAKAN Menetapkan alur permintaan barang umum dari Unit Radiologi.
PROSEDUR Persiapan :
Formulir permintaan barang umum harus diisi lengkap dan ditandatangani
oleh petugas yang meminta dan atasan yang bersangkutan, selanjutnya
dikirim ke gudang umum.
Pelaksanaan :
1. Setiap hari Rabu dan Jumat pada setiap minggunya (kecuali Rabu dan
Jumat hari libur, maka akan jatuh hari berikutnya) petugas
administrasi radiologi akan memeriksa jumlah pemakaian barang
umum yang ada di Unit Radiologi, sehingga akan terlihat jumlah
barang umum yang masuk, keluar dan jumlah akhir barang.
2. Petugas administrasi Radiologi mengisi formulir permintaan barang
umum, lalu petugas administrasi radiologi dan atasannya
menandatangani formulir tersebut.
3. Permintaan barang umum dapat diajukan dengan memperhatikan stok
minimum dan maksimum barang umum tersebut di gudang Unit
Radiologi.
4. Permintaan barang umum ke gudang umum diajukan pada hari Selasa
dan Kamis, kecuali bila sangat diperlukan.
5. Barang umum yang sudah diminta diserahkan oleh petugas gudang
umum dan diambil oleh petugas administrasi radiologi dengan disertai
lembar distribusi gudang umum berwarna merah.
6. Petugas administrasi radiologi akan memeriksa dan memberi tanda
pada lembar distribusi gudang umum apakah barang yang diberikan
sudah sesuai.

PERMINTAAN BARANG UMUM KEPADA GUDANG


UMUM DARI GUDANG
UNIT RADIOLOGI
No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :
RADIOLOGI SOP/RAD/067 8 Juli 2008 00 2-2
PROSEDUR 7. Petugas administrasi radiologi akan menyimpan barang yang sudah
diperiksa di tempat penyimpanan di Unit Radiologi.
8. Petugas administrasi radiologi menyimpan kopi lembar permintaan
dan lembar distribusi gudang umum dalam 1 binder secara berurutan
sesuai tanggal permintaan.
9. Petugas administrasi dan kepala Unit Radiologi akan memusnahkan
file permintaan barang umum yang sudah disimpan 3 tahun dan
membuat berita acara pemusnahannya.

UNIT TERKAIT Gudang umum


PENGADAAN, PENERIMAAN, PENYIMPANAN,
PENGGUNAAN DAN PENANGGULANGAN
KONTAMINASI B3 DI UNIT RADIOLOGI
No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :
RADIOLOGI SOP/RAD/068 8 Juli 2008 00 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
8 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S Chandra Rahardja


PENGERTIAN Suatu tata cara untuk pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penggunaan
dan penanggulangan terhadap kontaminasi B3 (Bahan Beracun dan
Berbahaya) di Unit Radiologi.
TUJUAN Untuk memastikan bahwa pengadaan, penyimpanan, penggunaan dan
penanggulangan kontaminasi B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) di Unit
Radiologi telah melalui prosedur yang benar.
KEBIJAKAN Setiap pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penggunaan dan
penanggulangan terhadap kontaminasi B3 harus dilakukan atau
berpedoman pada ketentuan yang sudah ditetapkan dalam Material Safety
Data Sheet (MSDS).
PROSEDUR Persiapan :
Formulir permintaan obat dan alkes harus diisi lengkap dan ditandatangani
oleh yang meminta dan atasan yang bersangkutan, selanjutnya dikirim ke
Unit Farmasi.
Pelaksanaan :
1. Pengadaan :
 Permintaan dan developer dan fixer dengan mempergunakan
formulir permintaan obat/alkes dapat dilakukan setelah petugas
administrasi memperhatikan batas minimum developer dan fixer di
gudang radiologi.
 Permintaan developer dan fixer yang telah disetujui oleh Unit
Farmasi dan akan didistribusikan ke gudang radiologi akan diambil
oleh petugas administrasi radiologi dengan mendapat copy
pendistribusian barang tersebut, selanjutnya diserahkan ke petugas
gudang radiologi.
2. Penyimpanan :
Petugas gudang radiologi akan menerima dan menyimpan developer
dan fixer di kamar gelap, dengan ketentuan :
 Suhu ruangan 4 °C-24°, harus ada exhaust fan.
 Diletakkan menghadap ke atas (jangan terbalik).
 Ditumpuk jangan melebihi 3 box.
 Hindari tertumpah cairan lain/air.
 Jauhkan dari sumber radiasi.

PENGADAAN, PENERIMAAN, PENYIMPANAN,


PENGGUNAAN DAN PENANGGULANGAN
KONTAMINASI B3 DI UNIT RADIOLOGI
No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :
RADIOLOGI SOP/RAD/068 8 Juli 2008 00 2-2
PROSEDUR 3. Penggunaan :
 Setiap set developer atau fixer sebelum dipergunakan harus
dicampur dengan air menjadi 20 liter, pada saat mencampur harus
mempergunakan sarung tangan dan masker, mengaduk harus
mempergunakan kayu.
 Setelah pencampuran selesai, cairan developer atau fixer
dituangkan ke dalam tangki developer atau fixer pada mesin
prosesing film, harus mempergunakan sarung tangan dan masker.
4. Penanggulangan :
Cairan developer dan fixer mempunyai sifat iritasi pada kulit dan mata
juga akan mengganggu pernafasan, maka bila kita terkena cairan
developer atau fixer yang harus dilakukan :
 Terhirup tidak apa-apa (harus pakai masker).
 Terkena kulit langsung dibilas dengan air dan bila kebetulan
terkena luka/eksim segera konsul ke dokter.
 Tertelan maka minum air putih yang banyak dan usahakan untuk
dimuntahkan dan segera konsul ke dokter.
 Tumpah di lantai maka harus segera dibersihkan secara hati-hati
dan hindari kontak langsung dengan kulit.
5. Pembuangan limbah developer dan fixer :
Cairan developer dan fixer yang sudah digunakan dibuang ke saluran
menuju ke STP (Sewage Treatment Plane) atau tempat pengolahan
limbah cair.

UNIT TERKAIT HKP


PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


RADIOLOGI SOP/RAD/069 8 Juli 2008 00 1-4
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
8 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pemeriksaan organ-organ tubuh bagian dalam dengan mempergunakan
gelombang ultrasonik.
TUJUAN Untuk melaksanakan pemeriksaan Ultrasonografi (USG) dengan cepat,
tepat, menyenangkan dan efisien sehingga dapat membantu klinisi
menegakkan diagnosa kelainan pada organ-organ tubuh bagian dalam.
KEBIJAKAN 1. Pemeriksaan dilakukan oleh Dokter Spesialis Radiologi atau oleh
Dokter Spesialis lainnya.
2. Ekspertise oleh Dokter Spesialis yang melakukan pemeriksaan USG.
3. Pemeriksaan dilakukan di Unit Radiologi dan atau di ruang perawatan.
PROSEDUR 1. Prosedur pelaksanaan USG :
a) Dikerjakan di Unit Radiologi oleh Dokter Spesialis Radiologi,
dimana pendaftaran, persiapan pasien, persiapan alat, administrasi
pembayaran dan file dikerjakan oleh petugas radiologi.
b) Dikerjakan di Unit Radiologi oleh Dokter Spesialis lainnya dimana
pendaftaran, persiapan pasien, persiapan alat, administrasi
pembayaran dan file dikerjakan oleh petugas radiologi.
c) Dikerjakan di ruang perawatan oleh Dokter Spesialis Radiologi atau
oleh dokter spesialis lainnya, dimana pendaftaran pasien, persiapan
pasien, administrasi pembayaran dan file dilakukan oleh petugas
radiologi. Sedangkan persiapan alat USG oleh petugas Medical
Center (MC) pada hari kerja dan petugas ruangan dimana pasien
tersebut dirawat pada malam hari dan hari libur (pesawat USG yang
dipakai untuk pemeriksaan di ruang perawatan adalah pesawat USG
yang ada di MC).
d) Dikerjakan oleh Dokter Spesialis Jantung untuk pemeriksaan USG
karotis, dimana pendaftaran pasien, persiapan pasien, administrasi
pembayaran dan file dilakukan oleh petugas MC, sedangkan
radiologi hanya mempersiapkan alat USG di ruang pemeriksaan
USG.

PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


RADIOLOGI SOP/RAD/069 8 Juli 2008 00 2-4
PROSEDUR 2. Prosedur pemeriksaan USG :
a) Formulir permohonan pemeriksaan USG di isi dan ditandatangani
oleh dokter pengirim dengan disertai keterangan klinis dari pasien
tersebut, selanjutnya diterima di bagian radiologi.
b) Persiapan pasien :
 Untuk pemeriksaan abdomen atas pasien perlu puasa 6 jam, dan
untuk pemeriksaan bayi diberitahukan agar membawa susu.
 Untuk pemeriksaan abdomen bawah dan whole abdomen pasien
diharuskan menahan kencing, bila perlu ½ jam sebelum
pemeriksaan minum 3-5 gelas air putih sampai buli-buli terasa
penuh.
 Untuk pemeriksaan USG yang lain tidak diperlukan persiapan.
c) Persiapan administrasi :
 Untuk pasien rawat inap (RWI) harus diinformasikan kepada
perawat dimana pasien tersebut dirawat tentang besarnya biaya
pemeriksaan USG tersebut.
 Untuk pasien rawat jalan (RWJ) harus diinformasikan
kepada/keluarganya tentang besarnya biaya pemeriksaan USG
tersebut.
 Untuk semua pasien RWI maupun RWJ sebelum dilaksanakan
pemeriksaan USG identitas pasien harus dicatat di buku
pendaftaran pasien dan buku pemakaian film, beri nomor
pemeriksaan USG.
d) Persiapan alat :
 Alat USG
 Hidupkan UPS sampai semua lampu indikator warna hijau
menyala, pastikan kabel power sudah terpasang, juga pastikan
Probe sudah terpasang.
 Menghidupkan alat USG dengan cara memindahkan “Main
Switch” dibelakang alat ke posisi ON, tunggu sampai proses set
up selesai (Semua lampu indikator menyala). Pada saat
menunggu proses set up jangan menekan tombol apapun.
 Jelly
 Tissue

RADIOLOGI

PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/RAD/069 8 Juli 2008 00 3-4
PROSEDUR e) Pelaksanaan :
 Memasukkan identitas pasien dengan menekan F2 pada
keyboard, setelah selesai pindahkan cursor ke ID SAVE
kemudian tekan SET untuk menyimpan data pasien.
Untuk memanggil nama pasien yang sudah tersimpan tekan F2,
pilih nama pasien yang akan di panggil dengan trackball
kemudian tekan SET, pindahkan cursor ke ID SELECT, untuk
kembali tekan F2.
Untuk menghapus nama pasien yang sudah disimpan tekan F2,
pilih nama pasien yang akan dihapus dengan trackball kemudian
tekan SET, pindah cursor ke ID SELECT, untuk kembali tekan
F2.
 Memilih kondisi Preset sesuai jenis pemeriksaan yang akan
dikerjakan, Preset A untuk abdomen, Preset B untuk OB/GYN,
preset C untuk small part (Mamma, Thyroid) dan Preset D
untuk organ lain.
 Petugas radiologi akan memberi penjelasan pada pasien tentang
pemeriksaan yang akan dilakukan oleh dokter.
 Atur posisi pasien sesuai dengan pemeriksaan USG yang akan
dilakukan.
 Memilih probe yang akan dipergunakan sesuai pemeriksaan
yang akan dilakukan, Probe 7,5 mhz untuk Carotis, Mammae,
Thyroid, Mata, sedang Probe 3,75 untuk Abdomen, Thorax, dan
OB/GYN. Daerah yang akan diperiksa diberi jelly juga Probe
yang akan dipergunakan diberi jelly.
 Dokter melakukan pemeriksaan dan pengambilan gambar, tekan
2D untuk 1 gambar dan DUAL untuk 2 gambar.
Bila gambar akan dicetak maka tekan OUTPUT B untuk
gambar hitam putih dan OUTPUT A untuk gambar berwarna.
 Setelah pemeriksaan selesai maka daerah terkena jelly
dibersihkan dengan tissue.
 Alat USG/Probe dibersihkan dengan tissue, dan alat USG sudah
siap dipergunakan untuk pasien berikutnya.
 Hasil ekspertise diketik/ditulis tangan dan harus ditandatangani
oleh dokter yang memeriksa.
 Hasil ekspertise dan film USG dimasukkan dalam 1 map akan
diberikan langsung ke pasien atau keluarganya untuk pasien
RWJ, dan akan diantar ke ruangan dimana pasien tersebut
dirawat untuk pasien RWI.

PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


RADIOLOGI SOP/RAD/069 8 Juli 2008 00 4-4
PROSEDUR  Petugas yang menyerahkan dan menerima hasil USG
menandatangani dan menuliskan nama jelas pada buku expedisi.
f) Mematikan alat USG
Pastikan tidak ada MOD didalam MOD Drive. Tekan tombol “Sub
Switch” yang ada disamping pesawat ke posisi OFF, tunggu sampai
alat mati dengan sendirinya. Sebelum alat mati tidak diperkenankan
untuk melepas power cable dari tegangan listrik.
Matikan UPS.

UNIT TERKAIT RWI, RWJ, UGD


RADIOLOGI

PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/RAD/070 8 Juli 2008 00 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
8 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pemeriksaan secara radiodiagnostik dari organ payudara (mammae).

TUJUAN Untuk melaksanakan pemeriksaan radiologi dengan cepat, tepat,


menyenangkan dan efisien untuk menunjang klinisi menegakkan diagnosa
tumor, radang dan check up pada payudara.
KEBIJAKAN 1. Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer.
2. Ekspertise oleh dokter spesialis radiologi.
3. Pemeriksaan dilakukan di Unit Radiologi.
Persiapan :
PROSEDUR 1. Formulir permohonan pemeriksaan radiologi (FPPR) diisi dan
ditandatangani oleh dokter pengirim dengan disertai keterangan klinis
dari pasien tersebut, selanjutnya diterima di bagian radiologi.
2. Tidak diperlukan persiapan khusus untuk pasien, tapi pasien diminta
untuk mengisi data pribadi pada formulir yang disediakan radiologi.
3. Berikan informasi tentang besarnya biaya pemeriksaan.
4. Catat identitas pasien pada buku pendaftaran pasien dan pada buku
pemakaian film, beri nomor pemeriksaan mammografi.
5. Radiografer menyiapkan alat berupa kaset yang sudah diisi film
sebanyak 4 buah.
6. Menghidupkan pesawat mammografi (HOLOGIC) :
 Hidupkan panel utama
 Untuk menghidupkan pesawat mammografi tekan tombol bertanda
(I) pada meja kontrol sebelah kiri, tunggu sampai timbul display
data pasien.
Pelaksanaan :
1. Masukkan identitas pasien seperti nomor pasien, nama pasien, tanggal
lahir, klinis, kode dan posisi obyek yang akan diperiksa (RCC, LCC,
RMLO, LMLO.).
2. Pilih program yang akan dipergunakan dengan menekan tombol
bergambar jari pada meja kontrol :
 Auto filter, tanpa pengaturan kV dan waktu.

PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


RADIOLOGI SOP/RAD/070 8 Juli 2008 00 2-2
PROSEDUR  Auto kV, perlu pengaturan kV tapi hanya 2 pilihan 25 kV dan 26
kV.
 Auto time, perlu pengaturan kV tapi mAs tidak.
 Manual, perlu pengaturan kV dan mAs.
 Mammae besar 30 kV dan 40 mAs.
 Mammae sedang 25 kV dan 35 mAs.
 Mammae kecil 23 kV dan 30 mAs.
3. Atur posisi pasien dan eksposi :
 Untuk posisi CC (Cranio Caudal) pasien berdiri letakkan mammae
pada meja pemeriksaan, posisi tube tegak lurus mammae lalu press
(tekan) sampai berhenti secara otomatis, lalu lakukan eksposi
dengan menekan 2 tombol eksposi (berlambang radiasi) secara
bersamaan.
 Untuk posisi MLO (Medio Lateral Oblik) pasien berdiri letakkan
mammae pada meja pemeriksaan, lalu tekan sampai berhenti secara
otomatis, posisi tube oblik 55° – 60° medio lateral terhadap
mammae, lalu lakukan eksposi dengan menekan tombol eksposi.
4. Film yang sudah di eksposi selanjutnya diproses dikamar gelap dan
dimasukkan ke mesin prosesing film.
5. Hasil ekspertise diketik/ditulis tangan dan harus ditandatangani oleh
dokter spesialis radiologi yang memeriksa.
6. Hasil ekspertise dan film mammografi dimasukkan kedalam amplop
dan akan diberikan langsung ke pasien atau keluarganya untuk pasien
Rawat Jalan (RWJ) atau diantar ke ruang perawatan dimana pasien
tersebut dirawat (RWI).
7. Petugas yang menyerahkan dan yang menerima hasil pemeriksaan
mammografi harus menandatangani dan menuliskan nama jelas pada
buku ekspedisi.
8. Mematikan pesawat mammografi dengan menekan tombol bertanda (o)
pada meja kontrol.

UNIT TERKAIT RWI, RWJ


MEMUSNAHKAN FILM GAGAL/RUSAK

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


RADIOLOGI SOP/RAD/071 8 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
8 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S Chandra Rahardja


PENGERTIAN Suatu tata cara untuk memusnahkan film rontgen yang gagal/rusak.

TUJUAN Memastikan bahwa film rontgen yang gagal/rusak sudah terpakai untuk
dimusnahkan.
KEBIJAKAN 1. Pengumpulan dan penghitungan jumlah film yang gagal/rusak sudah
terpakai dilakukan oleh asisten kamar gelap.
2. Pemusnahan film yang gagal/rusak sudah terpakai dilakukan oleh
asisten kamar gelap.
PROSEDUR 1. Semua film yang gagal/rusak sudah terpakai harus dikumpulkan pada
satu tempat yang sudah disediakan.
2. Semua film yang gagal/rusak sudah terpakai harus dicatat di buku
pemakaian film pada kolom film rusak.
3. Setiap bulan semua film yang gagal/rusak sudah terpakai akan dihitung
jumlahnya berdasarkan ukuran masing-masing.
4. Setiap 6 (enam) bulan semua film yang gagal/rusak sudah terpakai
dimusnahkan, dan harus dibuat berita acaranya.
5. Film yang gagal/rusak sudah terpakai yang sudah dibuat berita
acaranya akan dimusnahkan dengan cara dibakar di tempat pembakaran
sampah non infeksius dan dilakukan oleh asisten kamar gelap.

UNIT TERKAIT ---

NON AKTIF

PENGOPERASIAN MESIN
FUJI COMPUTED RADIOGRAPHY

No. Dokumen : Tanggal & No Jumlah Halaman :


SOP/RAD/072 Revisi : 1-4
00
PROSEDUR Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
CEO Mayapada Hospital

Dr. S Chandra Rahardja


PENGERTIAN Suatu cara untuk mengoperasikan mesin pencetak film Fuji Computed
Radiography (FCR).
TUJUAN Agar kondisi mesin pencetak film FCR selalu terjaga dengan baik sehingga
proses pencetakan film foto rontgen dapat dilayani dengan cepat, tepat,
menyenangkan dan efisien untuk menunjang klinisi menegakkan diagnosa.
KEBIJAKAN Pengoperasian mesin pencetak film FCR oleh radiografer dan asisten
kamar gelap.
1. Menghidupkan mesin-mesin FCR :
PROSEDUR  Hubungkan UPS dengan sumber arus dan tekan power switch pada
posisi on, tunggu sampai semua lampu indikator menyala hijau.
 Hidupkan mesin D-Link dengan cara menghubungkan ke sumber
arus pada UPS, tunggu sampai 5 lampu menyala.
 Hidupkan CPU dengan menekan power switch pada sisi kanan ke
posisi on, tunggu sampai tampilan layar monitor timbul.
 Hidupkan mesin FCR XG 1 dengan menekan power switch pada
sisi kiri bawah ke posisi on, tunggu sampai tanda (Z) menyala hijau.
 Hidupkan DRY PIX 4000 dengan menekan power switch pada sisi
kanan bawah sampai tanda Z menyala dan pada top cover (☺) ke
posisi on, tunggu lampu besar menyala.
 Hidupkan power switch DRY PIX LINK dengan menekan ke posisi
on, tunggu sampai 2 lampu hijau menyala.
 Hidupkan remote panel dengan menekan power switch ke posisi on,
tunggu sampai tampilan layar monitor timbul kotak-kotak
bertuliskan angka yang memperlihatkan jumlah foto yang akan
dicetak dalam 1 lembar film.
Mencetak film radiologi konvensional :
1. Layar monitor :
 Menghidupkan layar monitor, dengan menekan tanda ☺ tunggu
sampai Patient Information tampak pada screen monitor

PENGOPERASIAN MESIN
FUJI COMPUTED RADIOGRAPHY

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/RAD/072 00 2-4
PROSEDUR  Mematikan layar monitor dengan memilih FCR, kemudian pilih
Shut Down, pilih OK dan tunggu beberapa menit.
2. Memasukkan data pasien :
 Masukkan nomor rontgen
 Masukkan nama pasien
 Masukkan jenis kelamin
 Masukkan tanggal, bulan dan tahun kelahiran
 Masukkan asal pasien
 Masukkan nama radiografer
3. Memilih organ yang akan diperiksa dan posisi pemeriksaan :
 Tekan next, pilih organ yang akan diperiksa, pilih posisi
pemeriksaan, tekan start study (SS) tunggu sampai tanda IRS
(Image Reader Status) menyala hijau, kaset plate siap untuk
dimasukkan kedalam Image Reader pada mesin FCR XG1.
 Untuk membatalkan posisi pemeriksaan klik posisi pemeriksaan
yang akan dibatalkan kemudian klik keranjang sampah tunggal, bila
all keranjang sampah yang dipilih maka semua terhapus.
 Untuk menambah posisi pemeriksaan klik SS, klik tanda + merah
lalu pilih posisi pemeriksaan yang baru dan klik OK.
 Bila semua data sudah benar untuk menunda pemeriksaan atau
untuk memasukkan data pasien berikutnya tekan suspend, bila
selesai tekan finish dan bila tidak jadi tekan cancel.
4. Membaca gambar
 Kaset plate yang sudah diexposi sinar-x masukkan kedalam Image
Reader dan tunggu pembacaan sampai selesai dan akan timbul
gambar penuh pada monitor, bila pembacaan dan penghapusan
sudah selesai maka tarik kaset plate dari Image Reader, dan image
reader siap untuk kaset plate berikutnya untuk pasien yang sama.
 Bila pembacaan gambar sudah selesai maka tekan tanda panah
kekanan (❙ 2x) sampai timbul patient information pada screen
untuk registrasi pasien berikutnya.
 Untuk melihat kembali gambar yang sudah tersimpan maka tekan
all untuk semua pasien atau today untuk pasien pada hari yang
sedang berjalan.
 Pengaturan sebelum pencetakan gambar pada film :
 Pilih gambar yang akan dicetak bila lebih dari satu gambar dan
atur densitasnya.

PENGOPERASIAN MESIN
FUJI COMPUTED RADIOGRAPHY

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/RAD/072 00 3-4
PROSEDUR  Atur luas lapangan organ yang akan dicetak pada film.
 Atur posisi gambar vertikal atau horizontal.
 Atur marker foto dan informasi lainnya.
 Tentukan ukuran film dan pembagian alat.
 Tentukan presentase besaran gambar yang akan dicetak pada
film.
 Tentukan jumlah film yang akan dicetak.
 Tekan sekali tanda yang ada tulisan Special Print.
 Untuk memastikan terjadi proses pencetakan tekan QA, untuk
melihat proses pencetakan berjalan baik dan selesai tekan
Queue, sedang untuk melihat proses pencetakan selesai dan film
sudah keluar maka tekan delivered.
 Ambil film yang sudah keluar dan periksa kembali identitas
pasien apakah sudah lengkap dan benar, serahkan film yang
sudah lengkap ke dokter spesialis radiologi untuk diexpertise.

Mencetak film Radiologi CT Scan


Setelah remote panel hidup langkah selanjutnya adalah :
1. Tentukan jumlah gambar yang akan dicetak pada film, ada beberapa
pilihan yaitu 1, 2 , 4, 6, 9 pada lut 1 dan 12, 15, 16, 20 dan 24 pada lut
2. Caranya tekan format, pilih frame yang memperlihatkan jumlah
kotak/gambar dan tekan enter maka akan muncul frame yang
diinginkan pada monitor.
2. Atur densitas dan besarnya gambar yang akan dicetak, selanjutnya
tekan tanda ⊖ pada sebelah kanan, ulang sampai jumlah gambar yang
akan dicetak selesai. Bila terjadi kekeliruan pengambilan gambar maka
tekan ◂ kekiri ke posisi gambar yang salah, selanjutnya tekan tanda
 yang atas, tanda ini untuk menghapus 1 gambar sedang bila
tanda tersebut yang sebelah bawah untuk menghapus semua gambar.
3. Bila gambar yang akan dicetak sudah lengkap dan dapat dilihat pada
monitor maka selanjutnya dicetak pada film dengan cara menekan ⊖
pada sebelah kiri key pad sampai terdengar suara bahwa proses
pengiriman gambar ke Dry Pix 4000 telah selesai, bila tidak ingin
dicetak maka tekan cancel print.
4. Ambil film yang sudah dicetak dan periksa kembali identitas pasien,
setelah itu serahkan ke dokter spesialis radiologi untuk di ekspertise.

PENGOPERASIAN MESIN
FUJI COMPUTED RADIOGRAPHY

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/RAD/072 00 4-4
PROSEDUR Mengisi film pada Dry Pix 4000
Dry pix 4000 dilengkapi dengan 2 tray yaitu untuk ukuran film 26x36 cm
dan 43x35 cm. Bila salah satu tray kosong maka lampu hijau besar akan
berubah menjadi berkedip.

Cara untuk mengisi tray yang kosong :


1. Tekan utility dan kunci tray akan terbuka tarik keluar tray dan
masukkan film kedalam tray bersama bungkus pelindung, dengan
posisi nomor barcode pada sisi bawah.
2. Potong ujung bungkus pelindung (ikuti petunjuk pada bungkus
pelindung).
3. Dorong tray kedalam dan tarik perlahan-lahan bungkus pelindung
hingga keluar dan tinggal film yang tertinggal pada tray, dorong tray
sampai terkunci kembali.
4. Setelah itu tunggu sampai jumlah film yang dimasukkan terlihat pada
monitor, 100 1b untuk ukuran 35x43 cm dan 150 lembar untuk ukuran
26x36 cm.
5. Bila jumlah film tidak terbaca maka masukkan nomor barcode yang
tertera pada bagian bawah bungkus pelindung, ikuti petunjuk pada
monitor, tunggu sampai timbul angka jumlah film yang dimasukkan.
6. Setelah jumlah film timbul maka printer akan secara otomatis mencetak
1 lembar film sebagai kalibrasi.
7. Kaset tray siap dipergunakan kembali.

UNIT TERKAIT PRO/RAD/001, PRO/RAD/002, PRO/RAD/003


PENGOPERASIAN MESIN
KODAK COMPUTED RADIOGRAPHY

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


RADIOLOGI SOP/RAD/073 8 Juli 2008 00 1-3
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
8 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S Chandra Rahardja


PENGERTIAN Suatu cara untuk mengoperasikan mesin pencetak film Kodak Computed
Radiography (KCR).
TUJUAN Agar kondisi mesin pencetak film KCR selalu terjaga dengan baik sehingga
proses pencetakan film rontgen dapat dilayani dengan cepat, tepat,
menyenangkan dan efisien untuk menegakkan diagnosa yang akurat.
KEBIJAKAN Pengoperasian mesin pencetak film KCR oleh radiografer dan asisten
kamar gelap.
PROSEDUR 1. Menghidupkan mesin-mesin KCR :
 Hubungkan UPS dengan sumber arus dan tekan power switch pada
posisi on, tunggu sampai semua lampu indikator menyala hijau.
 Hidupkan mesin D-Link dengan cara menghubungkan ke sumber
arus pada UPS, tunggu sampai 5 lampu menyala.
 Hidupkan CPU dengan menekan power switch ke posisi on, tunggu
sampai tampilan layar monitor timbul.
 Hidupkan mesin Kodak Direct View Classic CR system dengan
menekan power switch pada sisi kiri atas ke posisi on, tunggu
sampai LCD monitor menyala.
 Hidupkan Kodak Dry View 5800 Laser Imager dengan menekan
power switch pada sisi kanan bawah sampai LCD monitor menyala
dan menunjukkan jumlah film yang masih tersedia.
Mencetak film radiologi secara KCR
1. Layar monitor :
 Menghidupkan layar monitor, dengan memasukkan User Name :
(Radiologi) dan Password : (123456), tunggu sampai Patien
Information tampak pada screen monitor.
 Mematikan layar monitor dengan memilih KCR pada pojok kiri
bawah pilih Shut Down, pilih OK dan tunggu sampai beberapa
menit.
2. Memasukkan data pasien :
 Masukkan nama pasien
 Masukkan umur pasien
PENGOPERASIAN MESIN
KODAK COMPUTED RADIOGRAPHY

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


RADIOLOGI SOP/RAD/073 8 Juli 2008 00 2-3
PROSEDUR  Masukkan nomor rontgen
 Masukkan jenis kelamin
 Masukkan asal pasien
 Masukkan nama radiografer yang mengerjakan
3. Memilih organ yang akan diperiksa dan posisi pemeriksaan :
 Tekan Add View, pilih organ yang akan diperiksa, pilih posisi
pemeriksaan. Barcode kaset plate kemudian siap untuk dimasukkan
kedalam Kodak Direct View Classis CR System.
 Untuk membatalkan posisi pemeriksaan klik posisi pemeriksaan yang
akan dibatalkan kemudian klik Delete View maka akan terhapus.
 Untuk menambah posisi pemeriksaan klik Add View kembali lalu
pilih pemeriksaan yang akan ditambahkan.
4. Membaca gambar
 Kaset plate yang sudah diexposi sinar-X masukkan kedalam Kodak
Direct View Classic CR System dan tunggu pembacaan sampai selesai
dan akan timbul gambar penuh pada monitor, bila pembacaan dan
penghapusan sudah selesai maka tarik kaset plate dari Kodak Direct
View Classic CR System kemudian Kodak Direct View Classic CR
System siap untuk kaset plate berikutnya.
 Bila pembacaan gambar sudah selesai maka tekan End Study.
 Untuk melihat kembali gambaran yang sudah tersimpan maka tekan
Main Menu kemudian pilih Image Review.
5. Pengaturan sebelum pencetakan gambar pada film :
 Pilih gambar yang akan dicetak.
 Atur Brightness, latitude, detail contrast.
 Masukkan internal teks box.
 Atur posisi gambar.
 Atur marker foto dan informasi lainnya.
 Tentukan ukuran film dan pembagian.
 Tentukan jumlah film yang akan dicetak.
 Apabila film sudah Delivered maka tekan End Study.
 Ambil film yang sudah kelaur dari Kodak Dry View 5800 Laser
Imager, kemudian periksa kembali identitas pasien apakah sudah
benar dan lengkap, serahkan film yang sudah lengkap ke dokter
spesialis radiologi untuk di expertise.

PENGOPERASIAN MESIN
KODAK COMPUTED RADIOGRAPHY

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


RADIOLOGI SOP/RAD/073 8 Juli 2008 00 3-3
PROSEDUR 6. Mencetak film Radiologi CT Scan
 Nyalakan computer printing.
 Pilih menu imege review
 Masukkan nama pasien
 Masukkan umur pasien
 Masukkan nama dokter pengirim
 Masukkan pemeriksaan yang dipilih kemudian klik study sampai
muncul di gambaran frame.
 Pilih form cetakan yang diinginkan dan pilih jumlah format cetakan
gambarnya.
 Setelah memilih format cetakan gambarnya masukkan gambar yang
ingin dicetak dengan cara mengklik sampai gambarnya pindah ke dalam
format pencetakan gambaran.
 Jika gambar yang diinginkan sudah terpilih semua ke dalam format
cetakan kemudian klik print sampai terlihat tulisan succes.
 Ambil film yang sudah dicetak dan periksa kembali identitas pasien,
setelah itu serahkan ke dokter spesialis radiologi untuk di ekspertise.
7. Mengisi Film Kodak Pada Dry View 5800 Laser Imeger :
Dry View 5800 Laser Imeger dilengkapi 2 tray yaitu ukuran film 20x25 cm
dan 43x35 cm. Apabila kita ingin mengetahui jumlah film yang tersisa kita
bisa langsung lihat pada LCD monitor Dry View Laser Imeger.
8. Cara Untuk Mengisi Tray Yang Kosong :
 Tekan tombol kunci tray sampai lampu indikator berwarna biru padam
kemudian masukkan pengaman film pada tray lalu keluarkan tray.
Apabila masih ada fiber hitam pada tray harap dikeluarkan dahulu.
 Masukkan film kedalam tray.
 Kemudian ujung bungkus yang akan dipotong masukkan dahulu pada
pengait pada tray.
 Potong ujung bungkus pelindung (ikuti petunjuk pada kardus film CR
Kodak) kemudian pasang kembali pengaman tray.
 Dorong tray kedalam dan tarik perlahan-lahan bungkus pelindung
hingga keluar dan tinggal film yang tertinggal pada tray, dorong tray
sampai terkunci kembali.
 Setelah itu tunggu sampai jumlah film yang dimasukkan terlihat pada
LCD monitor, maka printer akan secara otomatis mencetak 1 lembar
film sebagai kalibrasi.
UNIT TERKAIT ---

CT SCAN ANGIOGRAFI

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


RADIOLOGI SOP/RAD/074 8 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
8 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan alat multi slices CT
Scan.
TUJUAN Untuk melihat kelainan pada strukut vascular organ-organ tubuh.
KEBIJAKAN Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer, dibantu oleh perawat. Analisa dan
expertise oleh radiolog.
PROSEDUR 1. Pengisian formulir permintaan pemeriksaan radiologi secara oleh
dokter pengirim.
2. Pasien atau keluarga terdekat menandatangani formulir persetujuan
tindakan untuk pemberian kontras.
3. Persiapan pemeriksaan : puasa 4-6 jam, cek ureum-creatinin.
4. Penatalaksanaan pemeriksaan :
 Pasien dalam posisi terlentang, atur posisi lokasi yang diperiksa
ditengah gantry.
 Untuk CTA koroner : buat potongan axial tanpa kontras yang
mencakup seluruh jantung untuk mengukur Ca skoring sekaligus
untuk menentukan lokasi pengambilan scan post-kontras.
 Untuk CTA lainnya : buat potongan axial non kontras, kemudian
dilanjutkan pengambilan scan post kontras.
 Kemudian lakukan rekonstruksi axial, coronal dan sagital biasa,
dilanjutkan rekonstruksi volume rendering dan MIP serta vessel
analysis.

UNIT TERKAIT ---

OPERASIONAL PESAWAT MSCT

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


RADIOLOGI SOP/RAD/075 2 Februari 2009 00 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
2 Februari 2009 CEO Mayapada Hospital

Dr. S Chandra Rahardja


PENGERTIAN Suatu tata cara untuk mengoperasikan pesawat MSCT GE type Light Speed
VCT 64 slices dengan benar.
TUJUAN Agar kondisi pesawat selalu terjaga dengan baik sehingga pemeriksaan CT
Scan dapat dilayani dengan cepat, tepat dan efisien untuk menunjang klinis
menegakkan diagnosa.
KEBIJAKAN Pengoperasian pesawat MSCT dilakukan oleh radiografer dan radiolog.
PROSEDUR 1. Cara menghidupkan pesawat MSCT
 Tekan switch/tombol “ON” pada panel saklar dinding.
 Tekan switch/tombol “ON” UPS, kemudian tunggu sekitar 3 menit.
 Tekan tombol “ON” pada operator console.
 Tunggu sampai monitor ready/siap digunakan.
 Lakukan warming up dan fast calibration.

2. Cara mematikan pesawat MSCT


 Klik tanda shut down pada monitor.
 Klik shut down.
 Klik Ok.
 Tunggu beberapa saat sampai tampil tulisan “system halted” pada
monitor.
 Tekan tombol OFF pada operator console.

3. Listrik mati mendadak


Tanpa Pasien :
 Matikan semua switch/tombol “ON” pada Power Supply, komputer
dan “Processing” sesuai dengan prosedur.
 Meja pemeriksaan ditarik secara manual.
 Hubungi Maintenance.
 Hidupkan alat kembali apabila listrik dari PLN sudah stabil.

Dengan Pasien :
 Matikan semua tombol Power Supply, komputer dan “Processing”.
 Informasikan kepada pasien tentang masalah yang terjadi dan
berikan kepastian tentang penyelesaian yang akan dilakukan.

OPERASIONAL PESAWAT MSCT

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


RADIOLOGI SOP/RAD/075 2 Februari 2009 00 2-2
PROSEDUR  Meja pemeriksaan ditarik secara manual.
 Hubungi Maintenance, bila listrik PLN akan mati lama dan harus
menggunakan genset, alat tidak dioperasionalkan.
 Bila listrik dari PLN mati tidak terlalu lama, tunggu listrik dari PLN
stabil dan alat dihidupkan kembali sesuai prosedur.
 Lanjutkan pemeriksaan.

4. Cara perawatan dan pembersihan


 Bersihkan dengan menggunakan kain lap yang dibasahi dengan
cairan desinfektan atau air sabun pada bagian yang kontak langsung
dengan pasien seperti meja pemeriksaan dan head holder.
 Cuci body wrap, head cusion, head strap dengan air sabun atau
desinfektan.
 Bersihkan gantry dan panel control dengan menggunakan kain lap
yang dibasahi dengan air sabun atau desinfektan.
 Bersihkan monitor dari debu menggunakan lap dan air, tutup
monitor dengan menggunakan cover yang sudah ada.

UNIT TERKAIT Maintenance


KALIBRASI ALAT MSCT

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


RADIOLOGI SOP/RAD/076 19 Januari 2009 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
19 Januari 2009 CEO Mayapada Hospital

Dr. S Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pesawat MSCT (Multi Slices Computer Tomography) adalah alat CT Scan
generasi ke-4 yang menggunakan sinar-X dengan multi detektor untuk
mendapatkan gambar axial, sagital dan coronal dari organ tubuh dengan
waktu akuisisi yang relatif sangat cepat.
Kalibrasi adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk menjamin
diperolehnya gambaran yang sesuai dengan objek aslinya.
TUJUAN Untuk mengatur cara kalibrasi MSCT GE type Light Speed VCT 64 slices.
KEBIJAKAN Kalibrasi dilakukan oleh radiografer setiap hari.
PROSEDUR 1. Tekan saklar On/Off di dinding.
2. Tekan saklar power pada konsol operator.
3. Pilih option warm up dan kalibrasi.
4. Pastikan tidak ada orang didalam ruang periksa.
5. Pastikan meja pemeriksaan pada posisi parkir.
6. Pastikan gantry sinar-X tidak mengalami penyudutan.
7. Tunggu sampai program siap digunakan.

UNIT TERKAIT ---


OPERASIONAL USG

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


RADIOLOGI SOP/RAD/077 8 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
8 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pesawat Ultrasonografi adalah alat pemeriksaan diagnostik medis non
invasife yang menggunakan media gelombang ultrasonic untuk
mendapatkan gambaran pada suatu organ yang diperiksa.
TUJUAN Untuk mengatur operasional pesawat ultrasonografi secara benar.
KEBIJAKAN Alat dihidupkan dan dimatikan oleh petugas radiologi/radiografer.
PROSEDUR 1. Cara Menghidupkan Alat :
 Menghubungkan kabel, colokkan ke sumber arus di dinding.
 Tekan tombol/switch On pada UPS Laplace Lp.
 Tekan tombol/switch On pada printer Sony color UP-21 MD.
 Tekan tombol/switch On pada printer Sony UP-897 MD.
 Tekan tombol/switch On pada pesawat USG.

2. Cara Mematikan Alat :


 Tekan tombol/switch Off pada pesawat USG.
 Tekan tombol/switch Off pada printer Sony color UP-21 MD.
 Tekan tombol/switch Off pada printer Sony UP-897 MD.
 Tekan tombol/switch Off pada UPS Laplace Lp.
 Mencabut kabel colokkan dari sumber arus di dinding.

3. Listrik Mati Mendadak :


 Informasikan kepada pasien tentang masalah yang terjadi dan
berikan kepastian tentang penyelesaian yang akan dilakukan.
 Hubungi Maintenance, bila listrik PLN (Perusahaan Listrik Negara)
akan mati lama dan harus menggunakan genset, hidupkan alat
kembali sesuai dengan prosedur.
 Lanjutkan pemeriksaan.
 Bila listrik dari PLN mati tidak terlalu lama, tunggu listrik dari PLN
stabil dan alat dihidupkan kembali sesuai prosedur.
 Lanjutkan pemeriksaan.

UNIT TERKAIT Maintenance

RADIOLOGI

PERSIAPAN PEMERIKSAAN USG

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/RAD/078 8 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
8 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pesawat Ultrasonografi adalah alat pemeriksaan diagnostik medis non
invasife yang menggunakan media gelombang ultrasonic untuk
mendapatkan gambaran pada suatu organ yang diperiksa.
TUJUAN Untuk memastikan bahwa pemeriksaan Ultrasonografi ini dapat
menghasilkan foto-foto yang optimal sehingga diagnosa dapat ditegakkan
dengan hasil yang memuaskan.
KEBIJAKAN 1. Persiapan dilakukan oleh petugas radiologi/radiografer dan perawat.
2. Pemeriksaan USG dilakukan oleh radiolog didampingi petugas
radiologi.
PROSEDUR 1. Persiapan pemeriksaan USG Abdomen bagian atas.
Satu hari sebelum pemeriksaan :
 Mengharuskan pasien untuk puasa minimal 4 jam sebelum
pemeriksaan.
 Menyarankan pasien agar tidak merokok.
Pada hari pemeriksaan :
 Memberitahu pasien agar datang ke bagian radiologi 30 menit
sebelum waktu perjanjian yang telah ditentukan.

2. Persiapan pemeriksaan USG Abdomen bagian bawah.


Satu hari sebelum pemeriksaan :
 Memberitahukan kepada pasien tidak diperlukan puasa.
Pada hari pemeriksaan :
 Memberitahukan kepada pasien agar minum air putih sebanyak 5
gelas ( ± 1000 cc) 1 jam sebelum waktu pemeriksaan.
 Memberitahukan pasien agar menahan buang air kecil sampai saat
waktu pemeriksaan.
3. Untuk pemeriksaan USG lainnya dilakukan tanpa persiapan.
4. Untuk pemeriksaan USG Doppler dilakukan dengan perjanjian.

UNIT TERKAIT ---

PEMERIKSAAN USG ABDOMEN

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


RADIOLOGI SOP/RAD/079 8 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
8 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pemeriksaan ultrasonografi adalah pemeriksaan diagnostik medis non
invasife yang menggunakan media gelombang ultrasonic untuk
mendapatkan gambaran pada suatu organ yang diperiksa.
TUJUAN Untuk melihat anatomi dan kelainan dari organ-organ intra abdomen,
antara lain : liver, kandung empedu, pankreas, limpa, ginjal, kandung
kemih dan organ ginekologis.
KEBIJAKAN Pemeriksaan USG abdomen dilakukan oleh radiolog, didampingi petugas
radiologi. Expertise oleh dokter spesialis radiologi.
PROSEDUR A) Persiapan
1. Formulir permohonan pemeriksaan diagnostik diisi dan
ditandatangani oleh dokter pengirim dengan disertai keterangan
klinis dari pasien tersebut, selanjutnya diterima bagian Radiologi.
2. Pakai baju yang nyaman dan longgar.
3. Untuk pemeriksaan gall bladder, puasa 4-6 jam sebelum
pemeriksaan, selebihnya tidak perlu puasa.
4. Untuk pemeriksaan pelvis, minum yang cukup bisa sampai 6 gelas
air dan menahan kencing supaya kandung kemih penuh saat
diperiksa.

B) Pelaksanaan
1. Pasien ditidurkan di tempat tidur posisi supine, area yang akan
diperiksa dibebaskan dari pakaian.
2. Jelly bening dioleskan di permukaan tubuh pada area yang akan
diperiksa.
3. Transducer diletakkan diatas bagian tubuh yang akan diperiksa,
sedikit ditekan dan disapukan bolak-balik untuk mendapatkan
bayangan gambar yang akan dievaluasi.
4. Untuk USG pelvis, bisa dilakukan transabdominal atau transvaginal
untuk melihat uterus dan ovarium.
5. Setelah pemeriksaan selesai, jelly dibersihkan memakai kertas
tissue, pasien dipersilahkan merapihkan pakaian dan menunggu
expertise hasil USG nya.
UNIT TERKAIT ---

RADIOLOGI

PEMERIKSAAN USG KEPALA

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/RAD/078 8 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
8 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pemeriksaan ultrasonografi adalah pemeriksaan diagnostik medis non
invasife yang menggunakan media gelombang ultrasonic untuk
mendapatkan gambaran pada suatu organ yang diperiksa.
TUJUAN Untuk melihat anatomi dan kelainan dari kepala/otak bayi dimana
fontanella major masih terbuka.
KEBIJAKAN Pemeriksaan USG kepala dilakukan oleh radiolog, didampingi petugas
radiologi. Expertise oleh dokter spesialis radiologi.
PROSEDUR A) Persiapan
1. Formulir permohonan pemeriksaan diagnostik diisi dan
ditandatangani oleh dokter pengirim dengan disertai keterangan
klinis dari pasien tersebut, selanjutnya diterima bagian Radiologi.

B) Pelaksanaan
1. Pasien ditidurkan di tempat tidur posisi supine.
2. Jelly bening dioleskan di permukaan kepala.
3. Transducer diletakkan diatas fontanella major, disapukan bolak-
balik untuk mendapatkan bayangan gambar yang akan dievaluasi.
4. Setelah pemeriksaan selesai, bersihkan jelly memakai kertas tissue,
keluarga pasien menunggu expertise hasil USG nya.

UNIT TERKAIT ---

PEMERIKSAAN USG ORGAN SUPERFISIAL

No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :


RADIOLOGI SOP/RAD/079 8 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
8 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pemeriksaan ultrasonografi adalah pemeriksaan diagnostik medis non
invasife yang menggunakan media gelombang ultrasonic untuk
mendapatkan gambaran pada suatu organ yang diperiksa.
TUJUAN Untuk melihat anatomi dan kelainan dari organ-organ superficial seperti
mammae, thyroid, kelenjar dan extremitas.
KEBIJAKAN Pemeriksaan USG organ superfisial dilakukan oleh radiolog, didampingi
petugas radiologi. Expertise oleh dokter spesialis radiologi.
PROSEDUR A) Persiapan
1. Formulir permohonan pemeriksaan diagnostik diisi dan
ditandatangani oleh dokter pengirim dengan disertai keterangan
klinis dari pasien tersebut, selanjutnya diterima bagian Radiologi.
2. Pakai baju yang nyaman dan longgar.

B) Pelaksanaan
1. Pasien ditidurkan di tempat tidur posisi supine, area yang akan
diperiksa dibebaskan dari pakaian.
2. Jelly bening dioleskan di permukaan tubuh pada area yang akan
diperiksa.
3. Transducer diletakkan diatas bagian tubuh yang akan diperiksa,
sedikit ditekan dan disapukan bolak-balik untuk mendapatkan
bayangan gambar yang akan dievaluasi.
4. Setelah pemeriksaan selesai, jelly dibersihkan memakai kertas
tissue, pasien dipersilahkan merapihkan pakaian dan menunggu
expertise hasil USG nya.

UNIT TERKAIT ---

Anda mungkin juga menyukai