Dosen Pembimbing : Elisabet Dwi Mayasari, S.T.,M.T
Interpretasi Log
Interpretasi logging merupakan
bagian dari evaluasi formasi yang dilakukan untuk menentukan parameter batuan reservoir. Parameter utama yang ditentukan dari pengukuran log sumur adalah porositas dan fraksi ruang pori yang dijenuhi dengan hidrokarbon. Selain porositas dan saturasi hidrokarbon, luas area pengurasan dan ketebalan zona yang mengandung hidrokarbon juga diperlukan untuk mmperkirakan total isi hidrokarbon awal. Untuk mengevaluasi suatu batuan reservoir, perlu diketahui sifat fisik atau karakteristik batuan yang mempengaruhi hasil pengukuran logging seperti resistivitas formasi, porositas, dan saturasi air. Pemahaman terhadap sifat-sifat dan konsep- konsep yang mewakili batuan reservoir sangat penting untuk interpretasi log. Interpretasi log akan memperkirakan hasil beberapa sifat-sifat fisik batuan yang diperlukan untuk menginterpretasi secara kualitatif dan kuantitatif ada tidaknya hidrokarbon di batuan reservoirDapat diinterpretasikan dari data log tersebut dengan menganalisis data sumur yang tersedia. Log gamma ray yang terdefleksi ke kiri mengindikasikan adanya zona reservoir yang tersusun atas batuan dengan tingkat radioaktif rendah dan bersifat permeabel. Dari log gamma ray didapatkan litologi yskni sandstone, shalestone, limestone, dan coal. Litologi didominasi oleh sandstone dengan shalestone, kemudian limestone didapatkan sebagai sisipan-sisipan, dan coal didapatkan pada kedalaman yang dangkal. Log neutron-density mengindikasikan adanya respon fluida hidrokarbon, keberadaan gas akan membuat nilai resistivitas tinggi atau terdefleksi ke kanan. Pada log neutron-density diinterpretasikan dimana fluida yang terkandung dalam litologi-litologi tersebut yakni berupa air hal ini berasal dari hasil perhitungan cadangan dengan besaran nilai Rhobi dan nphi Perhitungan petrofisika : Dalam perhitungan nilai porositas pada penulisan ini ditentukan dari kombinasi log neutron dan density, hal ini dilakukan karena dengan pembacaan 2 (kurva) maka tingkat ketelitiannya akan lebih tinggi dibandingkan dengan hanya menggnakan 1 (satu) kurva. Perhitungan petrofisika untuk meegetahui zona-zona prospek pada log tersebut. Perhitungan tersebut dilakukan pengukuran per- meter pada data log dengan mengukur log gamma ray, IDL, MSFL, rhobi dan nphi. Berdasarkan kedalamannya maka terdapat total kedalaman 200 meter yang diukur. Setelah dilakukan pengukuran dan perhitungan, terdapat beberapa titik yang prospek dan ada pula yang tidak prospek, hal tersebut dilihat dari nila Saturation Water (SW) , jika nila SW kurang dari 1 maka terdapat hidrokarbon dan cadangan prospek untuk dieksploitasi dan jika lebih dari 1 maka cadangan tersebut tidak prospek untuk dieksploitasi.