Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yulika Mulki Setiawan

NIM : 03071181722011

Tugas : Eksplorasi Migas

Dosen Pembimbing : Elisabet Dwi Mayasari, S.T.,M.T

Interpretasi Log

Interpretasi logging merupakan


bagian dari evaluasi formasi yang dilakukan
untuk menentukan parameter batuan
reservoir. Parameter utama yang ditentukan
dari pengukuran log sumur adalah porositas
dan fraksi ruang pori yang dijenuhi dengan
hidrokarbon. Selain porositas dan saturasi
hidrokarbon, luas area pengurasan dan
ketebalan zona yang mengandung
hidrokarbon juga diperlukan untuk
mmperkirakan total isi hidrokarbon awal.
Untuk mengevaluasi suatu batuan
reservoir, perlu diketahui sifat fisik atau
karakteristik batuan yang mempengaruhi
hasil pengukuran logging seperti resistivitas
formasi, porositas, dan saturasi air.
Pemahaman terhadap sifat-sifat dan konsep-
konsep yang mewakili batuan reservoir
sangat penting untuk interpretasi log.
Interpretasi log akan memperkirakan hasil
beberapa sifat-sifat fisik batuan yang
diperlukan untuk menginterpretasi secara kualitatif dan kuantitatif ada tidaknya hidrokarbon di batuan
reservoirDapat diinterpretasikan dari data log tersebut dengan menganalisis data sumur yang tersedia.
Log gamma ray yang terdefleksi ke kiri mengindikasikan adanya zona reservoir yang tersusun atas
batuan dengan tingkat radioaktif rendah dan bersifat permeabel. Dari log gamma ray didapatkan
litologi yskni sandstone, shalestone, limestone, dan coal. Litologi didominasi oleh sandstone dengan
shalestone, kemudian limestone didapatkan sebagai sisipan-sisipan, dan coal didapatkan pada
kedalaman yang dangkal.
Log neutron-density mengindikasikan adanya respon fluida hidrokarbon, keberadaan gas akan
membuat nilai resistivitas tinggi atau terdefleksi ke kanan. Pada log neutron-density diinterpretasikan
dimana fluida yang terkandung dalam litologi-litologi tersebut yakni berupa air hal ini berasal dari
hasil perhitungan cadangan dengan besaran nilai Rhobi dan nphi
Perhitungan petrofisika :
Dalam perhitungan nilai porositas pada penulisan ini ditentukan dari kombinasi log neutron
dan density, hal ini dilakukan karena dengan pembacaan 2 (kurva) maka tingkat ketelitiannya akan
lebih tinggi dibandingkan dengan hanya menggnakan 1 (satu) kurva. Perhitungan petrofisika untuk
meegetahui zona-zona prospek pada log tersebut. Perhitungan tersebut dilakukan pengukuran per-
meter pada data log dengan mengukur log gamma ray, IDL, MSFL, rhobi dan nphi. Berdasarkan
kedalamannya maka terdapat total kedalaman 200 meter yang diukur. Setelah dilakukan pengukuran
dan perhitungan, terdapat beberapa titik yang prospek dan ada pula yang tidak prospek, hal tersebut
dilihat dari nila Saturation Water (SW) , jika nila SW kurang dari 1 maka terdapat hidrokarbon dan
cadangan prospek untuk dieksploitasi dan jika lebih dari 1 maka cadangan tersebut tidak prospek
untuk dieksploitasi.

Anda mungkin juga menyukai