Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yulika Mulki Setiawan

NIM : 03071181722011
Tugas : Pertemuan 13
Dosen Pengampu : Elisabet Dwi Mayasari, S.T.,M.T
Questions!
1. Apa yang membedakan antara proses eksplorasi dan produksi?
2. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kelangsungan proses eksplorasi?
3. Mengapa dalam proses pemboran dapat ditemukan sumur yang kering atau "dry hole"?

Answers!

1. Hal yang membedakan pada proses ekplorasi dan produksi yakni terletak pada risiko,
ketidakpastian dan tahap-tahapannya. Pada proses ekplorasi mengandung risiko dan
ketidakpastian yang sangat tinggi. Sedangkan pada proses produksi risiko dan
ketidakpastian jauh lebih rendah dibandingkan proses ekplorasi. Hal ini disebabkan pada
proses ekplorasi merupakan kegiatan untuk menemukan minyak dan gas bumi sehingga
ketidakpastian adanya minyak dan gas bumi masih sangat tinggi, sebab pada setiap tahap
ekplorasi memiliki risiko dan ketidakpastian yang sangat tinggidan membuthkan waktu
yang sangat lama ± 6 tahun lamanya. Sedangkan pada proses produksi yakni proses unttuk
mengangkat minyak dan gas bumi ke permukaan, sehingga kepastian cadangan minyak
dan gas bumi sudah pasti adanya dan dapat dilanutkan dengan pengembangan maupun
pembangunan fasilitas pendukung proses produksi, pada tahap produksi membutuhkan
waktu 6 bulan sampai 3 tahun.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelangsungan proses ekplorasi?


1) Modal yang sangat besar
Dalam eksplorasi minyak dan gas bumi yang membutuhkan waktu ± 10 tahun
tentu saja membutuhkan anggaran yang sangat besar, seperti dalam penyewaan alat
berat yang dihitung pertahun maupun tenaga ahli dan tenaga kerja. Pada kontrak
kerjasama yang dianut Indonesia semua biaya yang timbul dari kegiatan produksi
maupun ekplorasi sepenuhnya ditanggung kontraktor dan nantinya akan
dikembalikan  saat lapangan sudah menghasilkan dalam bentuk hasil produksi
minyak dan gas bumi. Sehingga owner tentu saja harus siap membuka ruang
invenstasi guna pendanaan dalam kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi.
2) Teknologi yang canggih
Proses eksplorasi sangat bergantung pada teknologi, semakin canggih
teknologi maka keakuratan akan semakin tinggi sehingga risiko dan ketidakpastian
akan berkurang. Sehingga mengarah pada pemboran(drilling) yaitu pengeboran
ekplorasi apabila area prospek tersebut layak dilanjutkan.
3) Sumber Daya Mannusia yang berpengalaman
Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam proses ekplorasi sebab
semakin berpengalaman tenaga ahli tersebut maka risiko maupun ketidakpastian
dalam proses interpretasi cadangan minyak dan gas bumi akan semakin rendah
sehingga kemungkinan untuk terjadinya dry hole semakin berkurang.

3. Ditemukannya dry hole atau sumur kering merupakan ketika kondisi pada sumur hasil
pengeboran tidak ditemukan cadangan minyak dan gas bumi. Hal ini dapat dipengaruhi
oleh banyak faktor antara lain human error atau kesalahan dalam penginterpretasian
ataupun akibat minyak dan gas bumi yang lost akibat proses migrasi hidrokarbon,
pengaruh lost hidrokarbon antara lain akibat batuan penyekat atau cap rock yang kurang
efisien sebab cap rock merupakan faktor penting dalam proses akumulasi hidrokarbon.
Dapat juga dipengaruhi oleh reservoar yang kurang efektif, batuan reservoar harus
memiliki kapasitas penyimpanan sehingga dapat menyimpan hidrokarbon, dan
kemampuan menyalurkan yakni memiliki pori-pori yang berkomunikasi sehingga
hidrokarbon dapat bergerak dan terakumulasi. Faktor struktur geologi berupa patahan,
joint dan farcture juga dapat mempengaruhi dry hole apabila hidrokarbon yang
terakumulasi pada suatu reservoar mengalami kebocoran dan lost melewati rekahan-
rekahan pada struktur tersebut kemudia terakumulasi pada reservoaer lain maka pada
reservoar yang diidentifikasi awalnya terdapat hidrokarbon setelah dilakukan pengeboran
justru ditemukan kering.

Anda mungkin juga menyukai