1.0 REFERENSI
2.0 ALAT
3.1. Persiapan
a. Menentukan metode yang akan digunakan, dalam arti menentukan start penggalian, akses
masuk untuk alat berat, skala prioritas penggalian serta kaitannya dengan tahapan pekerjaan lain
yang diharapkan tidak terjadi tumpukan pekerjaan yang satu dengan yang lainnya.
b. Akses masuk alat berat/ dump truck perlu diperhatikan agar disediakan akses masuk yang
baik, agar tidak terjadi tanah amblas, sehingga sirkulasi transportasi alat + dump truck menjadi
terganggu.
c. Schedule pelaksanaan dimana kaitannya terhadap penyediaan alat berat, jumlah dump truck,
faktor cuaca, kapasitas galian per hari, penentuan subkontraktor galian. Point subkontraktor
galian harus dilihat dari segi bonafiditas dan referensi yang ada, agar tidak terjadi pemutusan
hubungan kerja akibat kegagalan kontraktor yang mengerjakan sehingga berdampak terhadap
schedule.
d. Biaya:
- Analisa anggaran biaya yang tersedia untuk pekerjaan galian.
- Pelajari data hasil test tanah yang ada (sondir, dll), untuk kemudian dilanjutkan dengan metode
galian yang akan dipakai.
- Proteksi kelongsoran yang diakibatkan galian, oleh karena itu dengan melihat hasil test tanah
yang ada, serta spesifikasi tanah yang ada maka untuk mencegah kelongsoran galian dapat
dengan:
i. Permukaan galian dikamprot.
ii. Permukaan galian dikamprot (+ kawat locket)
iii. Cerucuk bambu
iv. Soil nailing
- Faktor pertimbangan kapasitas dump truck kecil = 7 m³.
Faktor pertimbangan kapasitas dump truck besar = 17 m³.
Durasi excavator sampai naik ke dump truck 20 sampai dengan 25 menit.
Berdasarkan survei jumlah ritase 1 dump truck/ hari = 4 sampai dengan 5 rit.
Lokasi pekerjaan, faktor cuaca, tingkat kemacetan, lokasi pembuangan tanah berpengaruh
terhadap jumlah ritase per hari.
- Korelasi dengan schedule
Lama pelaksanaan galian:
Volume galian total (m³) = …… dump truck/ hari
Kapasitas 1 dump truck x jumlah ritase: dump truck/ hari
Jumlah dump truck per hari = Jumlah dump truck/ Waktu yang diinginkan
Waktu penyelesaian yang diinginkan
- Faktor yang harus dipertimbangkan:
i. Faktor kesulitan di lokasi penggalian lama pemuatan tanah dari excavator ke dump truck.
ii. Lamanya pembuangan tanah ke lokasi buangan, tingkat kemacetan dll, akan mempengaruhi
jumlah ritase per 1 dump truck.
iii. Kapasitas 1 buah excavator dalam 1 hari bisa mencapai ± 15 – 18 ritase/ hari 255 m³ - 306
m³.
iv. Apabila lokasi penggalian cukup luas dan schedule pekerjaan yang sangat singkat, apabila
lokasi memungkinkan maka dapat digunakan 2 buah excavator, tetapi perlu dipertimbangkan
dari segi biaya dll, lokasi pekerjaan memungkinkan atau tidak.
3.2. Pelaksanaan
A. Turap
a. Untuk bidang penggalian yang besar dan luas/ dalam dan berbatasan dengan bangunan lain,
untuk mencegah terjadinya kelongsoran perlu disiapkan Sheet Pile, Continous Pile, H pile.
b. Untuk bidang yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu dalam dapat digunakan cerucuk bambu
dan permukaan tanah dikamprot, selama tidak terjadi hujan terus menerus cerucuk bambu ini
cukup untuk menahan kelongsoran.
c. Salah satu metode pencegah kelongsoran pun dapat menggunakan Soil Nailing yaitu dengan
pengeboran lubang pada bidang tegak, masukkan besi dan di grouting.
d. Pembuatan Caping Beam untuk turap-turap tersebut diatas.
B. Pengalian
a. Meneliti keadaan lapangan terhadap kemungkinan adanya pipa-pipa air, kabel listrik, telpon
dan lain-lain.
b. Menentukan batas daerah galian (survei dan marking koordinat serta elevasi). Perencanaan
yang matang untuk mengkorelasikan antara schedule per blok galian dengan jumlah alat berat
yang harus disediakan serta kapasitasnya.
c. Menyiapkan data kerja.
d. Perlu dibuatkan beberapa titik pemantauan kelongsoran, ditaruh di tempat yang aman,
sehingga apabila terjadi pergerakan bidang galian dapat diketahui sejak dini. Penggalian yang
sulit dijangkau oleh alat berat, harus dikombinasikan dengan menggunakan alat manual (Manual
Excavation).
e. Faktor safety terutama untuk manual excavation perlu mendapat perhatian yang lebih terutama
untuk tenaga kerja yang bekerja di lokasi galian.
f. Untuk penggalian dengan level di bawah muka air tanah, perlu disiapkan sump pit/ dewatering
untuk menjaga keseimbangan air di sekitarnya, karena apabila tidak disiapkan sistem dewatering
yang baik, maka resiko penurunan level air sekitar tinggi sekali dan kesulitan di dalam
penggalian.
5.0 REKAMAN
5.1. Pemeriksaan Pekerjaan Galian Tanah
6.0 LAMPIRAN
6.1. Form Pemeriksaan Pekerjaan Galian Tanah
Diposting oleh BRURY TALK di 17.26
2 komentar:
Juventini mengatakan...
numpang promosi,
http://indolandscaping.com/jasa-gali-tanah-cv-sanggar-bumi-asri/
http://timrenovasirumah.com/renovasi-rumah-di-pakuan-bogor/
Posting Komentar
Arsip Blog
▼ 2009 (20)
o ► Februari (8)
o ▼ Januari (12)
METODE KERJA GALIAN TANAH
Fakta dan Mitos Mengenai Imunisasi
OBAT HERBAL UNTUK KESEHATAN DAN KEBUGARAN
LANGSUNG LANGSING USAI BERSALIN
MEODE KERJA PEMASANGAN PLAFOND GYPSUM
Proyek Sentul City Convention Centre
BABY WALKER TIDAK MEMBUAT BAYI CEPAT BERJALAN
METODE DISMANTLING TOWER CRANE 1.0 REFERENSI 1.1....
MEMAHAMI BAHASA SI BATITA (BAYI)
INSTRUKSI KERJA BEKISTING PILE CAP DAN TIE BEAM
instruksi kerja raft foundation
construction material
► 2008 (2)
► 2007 (1)
Mengenai Saya
BRURY TALK
Lihat profil lengkapku