Abdul Muqtadir
PEM Akamigas , Jalan Gajah Mada 38, Blora , Jawa Tengah , Indonesia
Abdulmuqtadir892@gmail.com
Abstrak
I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Operasi pemboran merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari beberapa
tahapan kegiatan. Sebelum operasi pemboran dapat dilaksanakan, pertama-tama
yang perlu dilakukan adalah apa yang disebut dengan tahap persiapan. Tahap
persiapan ini pun terdiri dari beberapa tahapan mulai dari persiapan tempat,
pengiriman peralatan pada lokasi, penunjukan pekerja sampai pada persiapan
akhir.
Pada dasarnya untuk memproduksikan fluida hidrokarbon dari reservoir
sampai ke permukaan, pada awalnya dilakukan suatu kegiatan pengeboran.
Perkembangan metode pengeboran dari yang hanya menggunakan bor tumbuk
sampai penggunaan metode canggih sampai saat ini tidak lepas akan kebutuhan
manusia akan sumber energi khususnya hidrokarbon.
Selama operasi pengeboran akan didapati banyak masalah pengeboran yang
akan dilakukan sehingga banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pengeboran eksplorasi. Salah satu faktor tersebut adalah perencanaan dan
persiapan yang tepat dengan memerhitungkan kemungkinan- kemungkinan
masalah yang akan terjadi.
Faktor persiapan sebelum melakukan kegiatan drilling sangat penting
diperhatikan dan jika persiapan dilakukan dengan tepat dapat meminimalisasi
kendala atau accident yang mungkin saja terjadi. Termasuk didalam tahap
persiapan kegiatan drilling adalah perancangan lokasi dan peralatan yang akan
digunakan.
Peran inilah yang sekarang dilakukan di Wilayah Kerja Pertambangan KSO
Pertamina EP – Banyubang Blora Energi. Pegeboran yang dilakukan merupakan
pengeboran eksplorasi untuk membuktikan ada tidaknya reservoir hidrokarbon di
titik kedalaman target.
(BBE)“
pasti 3 tahun yang dimulai pada tanggal 30 April 2014 sampai dengan 29 April
2017, dan telah melakukan massa perpanjangan komitmen pasti pertama yang
1.2. Tujuan
Adapun tujuan penulisan paper ini,yaitu:
a. Mengetahui mengenai tata letak alat-alat pengeboran dilapangan sebelum
dilakukan pengeboran di lokasi praktik. WKP KSO Pertamina EP-
Banyubang Blora Energi.
b. Mengetahui, memahami, meningkatkan wawasan dan
pengetahuan kegiatan persiapan sebelum dilakukan pengeboran di lokasi
praktik. WKP KSO Pertamina EP – Banyubang Blora Energi.
1.3. Manfaat
Manfaat dari penulisan tugas ini:
1. Untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai perancangan
lokasi pemboran yang sesuai dengan SOP.
2. Untuk mengevaluasi mengenai perancangan lokasi pemboran di WKP
KSO Pertamina EP-Banyubang Blora Energi.
1.4. Batasan Masalah
Dalam penulisan Laporan Kerja Praktik ini, penulis membahas seputar
evaluasi perancangan lokasi dan peralatan di Wilayah Kerja Pertambangan
KSO Pertamina EP – Banyubang Blora Energi.
II. Pembahasan
2.1. Standar Operasi Perancangan Lokasi dan Peralatan Pengeboran
Berdasarkan target yang akan dibor diperlukan persiapan pengadaan
peralatan - peralatan pengeboran. Peralatan-peralatan pengeboran harus
dipersiapkan dengan masalah-masalah yang mungkin akan dihadapi.
Peralatan yang disiapkan didasarkan kepada kedalaman dari target, misalnya
seperti perencanaan ukuran dan kapasitas menara yang akan digunakan yang
akan mempengaruhi skema perancangan peralatan pengeboran nantinya.
Selain dari peralatan, perlu juga dipersiapkan perlengkapan berupa material-
material yang akan digunakan untuk operasi pengeboran, misalnya material-
material fluida pemboran termasuk lumpur dan semen.
Keberadaan peralatan dan perlengkapan ini juga harus dipertimbangkan
dengan peraturan ataupun standar operasi yang ada, baik dalam perlakuan
saat di lokasi pengeboran maupun hal-hal lainnya. Adapun hal-hal yang patut
diperhatikan dalam perlakuan lokasi dan peralatan pengeboran diantaranya :
2.1.1. Mobilisasi Peralatan
Mobilisasi peralatan dari warehouse sampai ke lokasi menggunakan
pengangkut, dengan memperhatikan keamanan dan prosedur.
Kemudian pengangkatan alat – alat yang telah tiba dilokasi dilakukan
dengan perlahan dan diletakkan di tempat sementara, sebelum di-
setting di lokasi drilling pad.
2.1.2. Perancangan Lokasi dan Peralatan Pemboran
Dapat dilihat pada Gambar 2.1. mengenai perancangan lokasi dan
peralatan yang ideal disesuaikan dengan kondisi Lapangan WKP KSO
Pertamina EP – Banyubang Blora Energi.
8. Untuk lokasi flare pit sudah memenuhi batas aman karena berjarak ±90
meter dari titik lubang sumur. Begitu juga dengan setting peralatan
yang lainya yang sudah tepat dengan memaksimalkan luas area yang
ada meskipun tidak memenuhi luas minimum lokasi.
III. Kesimpulan
Sebelum dilakukan sebuah proses pengeboran pada suatu lapangan
diperlukan suatu proses perancangan lokasi lapangan dan termasuk juga
peralatan pengeboran. Adapun faktor yang harus diperhatikan dalam proses
tersebut diantaranya:
1. Akses jalan yang dilalui kendaraan dalam proses mobilisasi, baik
kondisi kekerasan permukaan tanah untuk akses maupun di lokasi
2. Mobilisasi peralatan sampai penataannya di lokasi memperhatikan
keamanan dan prosedur yang sesuai.
3. Perancangan dan penataan lokasi dan peralatan pengeboran
harus mengikuti standar operasional prosedur (SOP) dari yang
telah ditetapkan oleh pihak perusahaan dengan memperhatikan
aspek- aspek tertentu.
IV. Referensi