Anda di halaman 1dari 23

Khairunnisa & Rina Nuryani.

Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PERCAKAPAN SISWA


TUNANETRA SLB-A TUNANETRA PEMBINA TINGKAT NASIONAL
JAKARTA

Khaerunnisa1 dan Rina Nuryani2


1
PBSI, FIP, Universitas Muhammadiyah Jakarta
2
PBSI, STKIP Muhammadiyah Bogor
Surel: pbsi.fipumj@gmail.com

ABSTRACT
Researcher conduct research on Politeness Principle on Blinds Students‘ Conversation in
SLB-A Blind Trustees of National Jakarta. In this study, researcher addressed the issue as
follows; (1) How is "Politeness Principle on Blind Students‘ Conversations in SLB-A Blind
Trustees of National Jakarta. (2) Identifying the errors of Politeness Principle on Blinds
Students‘ Conversation in SLB-A Blind Trustees of National Jakarta. This research used
descriptive qualitative method. Sources of data in this study is Blind Students. Technique
collecting the data in this study are observation, listening to the discussions of Blind students in
learning activities in class, describing data, classifying, analyzing data, and presenting the
results of the data analysis. This study identifies the errors of the principle of linguistic
politeness maxims of wisdom in the form of a statement or wisdom, generosity maxims, maxims
reward or praise, modesty or humility maxims, maxims consensus or agreement, maxims
symphatizer. This study was conducted to see a reference in the Indonesian language which fits
the principles of politeness in students of SLB-A Blind Trustees of National Jakarta.
Key words: Politeness Principle, Conversation, Maxims Courtesy, Blind Students

ABSTRAK
Peneliti melakukan penelitian mengenai Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam
Percakapan Siswa Tunanetra SLB-A Tunanetra Pembina Tingkat Nasional Jakarta. Dalam
penelitian ini peneliti membahas masalah sebagai berikut; (1) Bagaimanakah “Prinsip
Kesantunan Berbahasa dalam Percakapan Siswa Tunanetra SLB-A Tunanetra Pembina Tingkat
Nasional Jakarta. (2) Mengidentifikasi pelanggaran “Prinsip Kesantunan Berbahasa dalam
Percakapan Siswa Tunanetra SLB-A Tunanetra Pembina Tingkat Nasional Jakarta. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah Siswa
Tunanetra. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dimulai dari observasi, menyimak
percakapan siswa Tunanetra dalam kegiatan belajar dikelas, mendeskripsikan data,
mengklasifikasikan, menganalisis data, dan penyajian hasil analisis data. Penelitian ini
mengidentifikasi pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa berupa pernyataan maksim
kebijaksanaan atau kearifan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan atau pujian,
maksim kesederhanaan atau kerendahhatian, maksim permufakatan atau kesepakatan, maksim
kesimpatisan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat sebuah acuan dalam berbahasa Indonesia
yang baik dan sesuai prinsip kesantunan berbahasa pada siswa SLB-A Tunanetra Pembina
Tingkat Nasional Jakarta.
Kata Kunci: Prinsip Kesantunan Berbahasa, Percakapan, Maksim Kesopanan, Siswa
Tunanetra.

PENDAHULUAN intonasi ketika seseorang berbicara),


Pemakaian bahasa menjadi santun aspek nada bicara (berkaitan dengan
atau tidak santun. Faktor penentu suasana emosi penutur, nada resmi,
kesantunan dari aspek kebahasaan yang nada bercanda atau bergurau, nada
dapat diidentifikasi secara lisan, antara mengejek, nada menyindir), faktor
lain aspek intonasi (keras lembutnya pilihan kata, dan faktor struktur kalimat.

Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2 71


Khairunnisa & Rina Nuryani. Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

Kesantunan juga dipengaruhi oleh Penelitian pelanggaran prinsip


faktor bahasa nonverbal seperti gerak- kesantunan pada percakapan anak
gerik anggota tubuh, kerlingan mata, berkebutuhan khusus penting dilakukan
gelengan kepala, acungan tangan, agar para pembaca khususnya para
kepalan tangan, tangan bertolak pendidik dan orang tua dapat lebih
pinggang, dan sebagainya. intensif mengetahui aturan-aturan dalam
Pada 1870, anak-anak dengan berkomunikasi, sehingga siswa
disabilitas dilihat sebagai individu yang tunanetra mengetahui cara berbicara
tidak cocok untuk ditempatkan di santun, yang dimaksudkan agar tuturan
sekolah umum dan menjadi tanggung dalam percakapan hendaknya bersifat
jawab otoritas kesehatan. Hal ini mendidik karena setiap anak
menyebabkan anak-anak dengan berkebutuhan khusus memiliki
disabilitas tidak memiliki hak untuk penanganan yang berbeda untuk itu,
mendapatkan pendidikan dan penggunaan bahasa santun sebagai
melakukan aktivitas yang tersedia di bahasa pengantar perlu mendapat
sekolah umum. Pada tahun 1988 perhatian dari semua pihak.
merupakan sebuah titik balik dan awal Penelitian ini merupakan
kemunculan “model sosial” disabilitas penelitian kualitatif deskriptif. Data
di Inggris dengan diperkenalkan berupa rekaman percakapan siswa
reformasi pendidikan yang memaparkan tunanetra SLB-A Tunanetra Pembina
syarat-syarat yang dibutuhkan agar Tingkat Nasional Jakarta. Menganalisis
setiap anak memiliki hak untuk memerlukan ketajaman pikiran dan
mengakses kurikulum yang seimbang ketelitian peneliti. Untuk mencapai hasil
dan menyeluruh, yang relevan dengan maksimal, rekaman tersebut disimak
kebutuhan individu anak Thompson secara cermat dan berulang-ulang untuk
(2012 :6). Setiap anak memiliki ciri melihat prinsip kesantunan. Pada
khas dan kelebihan masing-masing. dasarnya prinsip kesantunan inilah yang
Namun tidak semua kelebihan yang menjadi pedoman dalam berkomunikasi
dimiliki oleh anak dapat diterima oleh sehingga tuturan-tuturan yang
kebanyakan orang. Seperti anak disampaikan penutur dapat diterima
berkebutuhan khusus (ABK). Mereka secara efektif. Apabila terdapat
merupakan anak istimewa, yang penyimpangan prinsip kesantunan,
kebanyakan siswa tunanetra tidak bisa maka komunikasi antara penutur dan
langsung berinteraksi dengan petutur tidak akan berjalan lancar dan
lingkungannya. Disebut dengan tidak dapat diterima secara efektif oleh
berkebutuhan khusus atau spesial, petutur. Oleh karena itu, penelitian ini
karena anak tersebut di balik berjudul “Prinsip Kesantunan
kekurangannya memiliki suatu Berbahasa dalam Percakapan Siswa
kelebihan yang pada dasarnya sama Tunanetra SLB-A Tunanetra Pembina
dengan anak lain hanya cara Tingkat Nasional Jakarta”. Penelitian
penanganannya yang berbeda. Dapat ini bertujuan untuk mengetahui “Prinsip
dilihat dari cara berkomunikasi, anak Kesantunan Berbahasa dalam
biasanya berinteraksi secara normal Percakapan Siswa Tunanetra SLB-A
sesuai dengan tahap perkembangan Tunanetra Pembina Tingkat Nasional
yang ada. Bagi siswa tunanetra harus Jakarta”.
memiliki perhatian khusus untuk
menjalin komunikasi.

72 Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2


Khairunnisa & Rina Nuryani. Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

METODE PENELITIAN (2013: 199) menyatakan bahwa teknik


Damaianti dan Syamsuddin pengumpulan data secara sistematis
(2011: 14) menyatakan bahwa metode melalui pengamatan dan pencatatan
penelitian merupakan pemecahan terhadap fenomena-fenomena yang
masalah penelitian yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan yang
secara terencana dan cermat dengan diteliti. Objek yang diobservasi dapat
maksud mendapatkan fakta dan berupa peristiwa, lokasi, kondisi,
simpulan agar dapat memahami, keberadaan, proses, hasil, dan lain-lain.
menjelaskan, meramalkan, dan Pada penelitian ini observasi yang
mengendalikan keadaan. Penelitian ini dimaksud adalah prinsip kesantunan
menggunakan metode penelitian berbahasa dalam percakapan siswa
kualitatif jenis deskriptif. Penelitian tunanetra SLB-A tunanetra pembina
deskriptif berusaha mendeskripsikan tingkat Nasional Jakarta.
suatu peristiwa atau kejadian yang Teknik analisis data yang
menjadi pusat perhatian tanpa digunakan dalam penelitian ini adalah
memberikan perlakuan khusus terhadap sebagai berikut:
peristiwa tersebut. 1. Penganalisasian penelitian ini
Sukmadinata (2010: 60) menggunakan observasi melihat
Penelitian kualitatif adalah suatu percakapan keseharian siswa
penelitian yang ditunjukan untuk dilingkungan sekolah dalam
mendeskripsikan dan menganalisis proses belajar.
fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, 2. Peneliti mengambil data berupa
sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran petutur dari observasi tersebut
orang secara individual maupun yang kemudian dituangkan dalam
kelompok. Beberapa deskripsi prinsip kesantunan berbahasa.
digunakan untuk menemukan prinsip- 3. Peneliti menganalisis prinsip
prinsip dan penjelasan yang mengarah kesantunan berbahasa dalam
pada penyimpulan. Penelitian kualitatif percakapan siswa tunanetra SLB-
bersifat induktif sehingga peneliti A Tunanetra Pembina Tingkat
membiarkan permasalahan- Nasional Jakarta.
permasalahan muncul dari data atau 4. Peneliti membuat kesimpulan
dibiarkan terbuka untuk interprestasi. mengenai prinsip kesantunan
Data dihimpun dengan pengamatan berbahasa dalam percakapan
yang saksama, mencakup deskripsi siswa tunanetra SLB-A Tunanetra
dalam konteks yang mendetil disertai Pembina Tingkat Nasional
catatan-catatan hasil wawancara yang Jakarta.
mendalam serta hasil analisis dokumen
dan catatan-catatan. Penelitian ini HASIL DAN PEMBAHASAN
mengenai tentang prinsip kesantunan SLB-A Tunanetra Pembina
berbahasa dalam percakapan siswa Tingkat Nasional Jakarta adalah
tunanetra yang bertujuan untuk melihat lembaga pendidikan yang melayani
adanya prinsip kesantunan berbahasa pendidikan bagi peserta didik tunanetra.
yang digunakan dalam pembelajaran Peserta didik Tunanetra adalah anak
sehari-hari. yang mengalami hambatan atau
Teknik pengumpulan data yang kecacatan penglihatan baik secara total
digunakan dalam penelitian ini adalah (buta/blind) maupun lemah penglihatan
teknik pengumpulan data dengan (Low Vision) baik tanpa hambatan
Observasi dan dokumen (video). Gani

Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2 73


Khairunnisa & Rina Nuryani. Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

intelektual maupun disertai hambatan


intelektual (Multi Disable).
SLB-A Tunanetra Pembina
Tingkat Nasional Jakarta ialah sekolah
pendidikan bagi tunanetra di Indonesia
berdiri pada tahun 1901, yang dirintis
oleh Dr. C.H.A Westhof dengan
mendirikan sekolah tunanetra pertama
di Bandung. Setelah masa kemerdekaan,
yaitu pada tahun 1962 Departemen
Sosial RI mendirikan sekolah tunanetra
yang berlokasi di Jakarta dengan nama
“TAN MYAT” perkembangan
selanjutnya untuk meningkatkan
layanan pendidikan bagi tunanetra di
Indonesia, melalui SK Mendikbud
no:0413/0/tahun 1981 didirikan sekolah
luar biasa bagian A (Tunanetra)
pembina tingkat Nasional di Jakarta
yang diresmikan oleh Presiden RI pada
tanggal 9 Desember 1981 bertepatan
dengan puncak kegiatan tahun
internasional penyandang cacat (TICA).
Data mengenai percakapan siswa
tunanetra di SLB-A tunanetra tingkat
pembina Jakarata diperoleh dari
pengamatan, catatan lapangan dan data
berupa rekaman suara. Peneliti
melakukan pengamatan terhadap siswa
tunanetra mengenai percakapannya di
sekolah. Selanjutnya, peneliti
melakukan observasi pada tanggal 18
Juli-20 Juli 2016. Merekam percakapan
siswa tunanetra secara efektif saat
pelajaran dimulai yang dilakukan pada
tanggal 25-29 Juli 2016 selama jam
pelajaran berlangsung. Berdasarkan
hasil rekaman suara yang didapatkan,
peneliti akan memaparkan analisis data
prinsip kesantunan berbahasa dalam
percakapan siswa tunanetra SLB-A
Tunanetra Pembina Tingkat Nasional
Jakarta.

74 Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2


Khairunnisa & Rina Nuryani. Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

Tabel Analisis Data Prinsip Kesantunan Berbahasa dalam Percakapan Siswa Tunanetra SLB-
A Tunanetra Pembina Tingkat Nasional Jakarta

Pelanggaran Maksim Pematuhan Maksim


Tuturan
N P Keterangan
o e
n
u P1 P2 P3 P4 P5 P6 M M M M M M
t 1 2 3 4 5 6
u
r
Kalau1 G  Dalam pelanggaran
kita janji,u prinsip
ya Allahr kebijaksanaan atau
engkau u kearifan ini. Pada
adalah hakikatnya, dua
Tuhan orang atau lebih
satu- yang melakukan
satunya, percakapan, dapat
putus berlangsung lancar
sama apabila di antara
pacar peserta tutur ada
larinya ke kesamaan atau
Dukun! keterkaitan dengan
Nah... tema yang
berarti dibangun dalam
percaya percakapan
kepada tersebut. Hal ini
Allah dikenal sebagai
atau kesepakatan
Dukun? bersama.

Pertuturan yang
berlangsung saat
jam pelajaran
seorang guru
menjelaskan
pelajaran agama
kepada siswa-
siswanya tersebut
melanggar prinsip
kebijaksanaan
atau kearifan.
Karena terdapat
kalimat yang
membandingkan
antara Tuhan dan
Dukun, dan
pengucapannya
dengan bernada
perintah
menunjukan guru
ini melanggar

Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2 75


Khairunnisa & Rina Nuryani. Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

prinsip tersebut.

Menyukai
2 G  Tuturan pada
seseorangu kalimat tersebut
jangan r menyatakan
berlebiha u persetujuan atau
n, coba mematuhi prinsip
kenapa kebijaksanaan,
coba? IB, karena dalam
IB, IB.... tuturan yang
(menyodo disampaikan
rkan tersebut
pertanyaa menggunakan
n kepada kalimat tanya dan
salah satu adanya penekanan
murid) pada kata coba
kenapa coba?
sehingga lawan
bicara pada
percakapan tersebut
tidak merasa
terpojok pada
pertanyaan yang
diberikan.

Kita 3 G  Petuturan yang


santai ajau disampaikan
ya... r menunjukan
kalaupun u pelanggaran prinsip
bebas, kebijaksanaan atau
masa pak kearifan karena
Dadan dalam tuturan
memaksa! tersebut pertanyaan
Im, siapa yang dilontarkan
Im? guru bersifat
Kalau memaksa lawan
rahasia bicara
juga menjawabnya dan
tidakapa. pertanyaan yang
Yang bersifat merugikan
penting lawan bicara dan
kalau kita memaksimalkan
ditanya keuntungan pada
kita harus dirinya sendiri.
berlatih Artinya seseorang
jujur, berhak untuk tidak
kalau ada menjawab
yang mau pertanyaan dari
ditutupi lawan tuturnya
tidak apa- apabila dengan
apa yang menjawabnya
penting seseorang merasa
jujur. rugi atau terganggu
privasinya.

76 Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2


Khairunnisa & Rina Nuryani. Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

Jangan4 D  Tuturan DVS


bilang V mematuhi prinsip
kita yangS permufakaatan atau
nyuruh! kesepakatan karena
(percakap dalam konteks yang
an dibicarakan adanya
dilakukan kesepakatan antara
saat penutur terhadap
berada lawan bicara.
dalam Kalimat yang
kelas, saat digunakan DVS
DS adanya penekanan
mengamb pada tuturan dan
il direspon dengan
selembara menyatakan
n jadwal kesepakatan.
pelajaran)

Awas5 ajaI  Pada tuturan ini


loe DS!B melanggar prinsip
loe yang kesederhanaan atau
ngambil. kerendah hatian.
Tuturan IB tersebut
dapat dikatakan
sombong sehingga
terkesan
menguntungkan
diri sendiri, dan
tidak ingin
dirugikan.

Mau 6 D  Pertuturan yang


dibantuin,V disampaikan jelas
tidak S terdapat
mau. pelanggaran prinsip
Yaudah.... kedermawanan,
(mendeng kalimat yang
ar DS disampaikan oleh
mengelua DVS terdapat
rkan pelanggaran karena
barang- ia bertutur dengan
barang mengunggulkan
yang ada dirinya sendiri
di dalam dengan
tasnya) menawarkan
bantuan tanpa
adanya tindakan
dan terlihat
mencela atau
meremehkan DS
pertuturan
tersebutlah
terdengar kurang
santun.

Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2 77


Khairunnisa & Rina Nuryani. Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

Tuh 7guaD  Kalimat DS “tuh


mah S gua mah orangnya
orangnya baik, gua!” tuturan
baik, gua! seperti ini
memperlihatkan DS
lebih
memaksimalkan
keuntungan pada
dirinya sendiri.
Berbeda dengan
tuturan yang
seharusnya
mematuhi prinsip
kedermawanan.
Tuturan yang
diucapkan DS
tersebut terdengar
tidak santun.

Ah... 8 I  Pada pertuturan


orang loeB yang disampaikan
yang IB masuk pada
mau, pelanggaran
bukan maksim
gua. permufakaatan atau
kesepakatan karena
dalam kalimat dan
konteks
pembicaraan tidak
adanya kesepakatan
atau kecocokan
dalam bertutur
maka dapat
dikatakan tidak
santun.

Bacalah...
9 I  Tuturan ini IB
enak ajaB melanggar prinsip
loe. kesederhanaan atau
(sambil kerendahan hati
tertawa) yang bersifat
menyepelekan DS
sebagai lawan
bicaranya, dengan
tuturan yang
mengejek dan lebih
congkak hati
mengunggulkan
diri sendiri
sehingga tuturan
tersebut terasa tidak
santun bagi
pendengar lawan
bicara.

78 Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2


Khairunnisa & Rina Nuryani. Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

Gua 1 D  Pertuturan DS
bacanya
0 S tersebut dikatakan
awas.... santun. Saat
(dengan pertuturan
nada berlangsung pada
pelan) jam pelajaran ia
diminta untuk
membaca
selembaran kertas
oleh temannya.
Temannya seakan
mengolok-olok DS.
DS menunjukan
tipe anak yang
tidak sombong, ia
tetap
meminimalkan rasa
hormat kepada
dirinya walaupun
dengan keadaan ia
tidak
memungkinkan
untuk membaca
karena kondisinya
yang tunanetra.

Sini, 1 I  Kata lepek pada


yaelah1 B ucapan yang
tulisannya disampaikan IB
lepek yang berarti kertas
(tertawa yang dipegangnya
sambil sudah kusam
membalik sehingga tulisannya
-balikan tidak jelas olehnya.
kertas) Tuturan ini IB
melanggar prinsip
kesederhanaan atau
kerendahan hati
yang bersifat
menyepelekan dan
mengejek
mengunggulkan
diri sendiri
sehingga tuturan
tersebut terasa tidak
santun.

Sombong,
1 G  Pertuturan tersebut
iri, karena
2 u mematuhi prinsip
akan r kesederhanaan atau
merusak u kerendah hatian.
hati, Tuturan yang
kalau disampaikan tidak
sombong adanya sifat
itu pasti sombong, namun
isi hati tetap

Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2 79


Khairunnisa & Rina Nuryani. Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

kita... meminimalkan rasa


karena hormat kepada
kita akan dirinya. Dengan
terkena mengajarkan pada
penyakit sifat manusia dari
hati, penyakit sombong
sehingga terhadap diri sendiri
hati kita yang dapat merusak
akan hati.
mudah
rusak…

Contohny
a apa?

IB doyan
1 G Tuturan  tersebut
susu?3 u mematuhi prinsip
Tapi r kedermawanan
kalau punu karena tuturan
doyan tersebut
tidak mengurangi
akan di keuntungan bagi
kasih dirinya sendiri
sama pak dengan menambahi
Dadan pengorbanan diri
yah, sendiri. Karena Pak
karena Dadan dalam
Pak tuturannya
Dadan menunjukan
bukan kedermawanannya
tukang yang ingin
ngasih memberikan susu
susu, tapi kepada muridnya
pengajar, dengan bahasa yang
bukan digunakan
juga mengibaratkan Pak
penjual Dadan ingin
susu. memberikan susu
jika ia seorang
penjual susu, begitu
pula ia ingin
memberikan ilmu
yang ia punya
karena ia seorang
guru. Kalimat
tersebut bisa
dikatakan santun
dan mematuhi
prinsip
kedermawanan.

Kamu,1 G  Kondisi yang


tempat-
4 u terjadi pada
tempat r penuturan
apa yangu melanggar prinsip
disukai? penghargaan atau

80 Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2


Khairunnisa & Rina Nuryani. Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

Dapur! pujian dengan


kalimat yang
digunakan bersifat
mengejek atau
merendahkan lawan
bicara, dengan
memberikan
tekanan nada pada
kalimat dapur.

(menutupi
1 I  Tuturan melanggar
mukanya
5 B prinsip
dengan permufakatan atau
tangan kesepakatan karena
dan ekspresi yang
menundu ditunjukan dari
kan percakapan tersebut
wajahnya tidak adanya
). kecocokan dalam
Ekspresi komunikasi yang
tidak sedang terjadi.
menyukai Terdapat
pembelaja pelanggaran dengan
ran yang sikap IB tidak
sedang di memberikan rasa
jelaskan) sopan terhadap
guru, karena
tindakan IB
menganggu guru
yang sedang
mengajar dan
merasa, jika IB
tidak menyukai
pembelajarananya
dengan
menundukan
kepalanya saat
pembelajaran.
Maka IB tidak
memberikan rasa
hormat terhadap
guru. Sehingga
tidak
memaksimalkan
kecocokan dalam
tuturan tersebut
terlihat tidak
santun.

(melihat
1 G  Menunjukkan
ekspersi
6 u mematuhi prinsip
IB) IBr penghargaan atau
jangan u pujian dengan
ditutupi kalimat “IB jangan
mukanya, ditutupi mukanya,
wajah wajah gantengnya

Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2 81


Khairunnisa & Rina Nuryani. Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

gantengn jadi ketutup”


ya jadi bersikap santun
ketutup. karena berusaha
memaksimalkan
keuntungan pada
lawan tuturnya
dengan bermaksud
menegur dengan
bahasa yang sopan.

Nah, 1 G  Mematuhi maksim


kalau7 u kesederhanaan atau
makanan r kerendahan hati
masuk u dengan
melalui? menyampaikan
Tenggoro materi yang dengan
kan! bahasa yang
sederhana dan
Kalau lembut sehingga
kita siswa yang dia ajar
menguny dapat mengerti
ah nasi maksud yang
lama disampaikan guru.
kelamaan
menjadi?
Manis.

Ia 1Pak,D  Mematuhi maksim


kalau8 S kebijaksanaan atau
ngunyahn kearifan karena
ya pertuturan yang
kelamaan disampaikan
jadi memperjelas
manis tuturan lawan
Pak... bicara sehingga DS
memaksimalkan
keuntungan pihak
lawan tutur.

Sama1PakG  tuturan yang


Dalam
Ali 9jugau disampaikan oleh
ngga r guru terlihat
pernah u mematuh prinsip
liat kesimpatisan
langsung, karena tuturan
kalau tersebut terlihat dari
digambar konteks
ginjal pembicaraan yang
seperti mengajarkan
kacang kepada muridnya
sekitar 10 memberikan
cm .... pandangan
Kalau mengenai fungsi
ginjal dan manfaat organ
tinggal manusia yang
satu, sebenarnya pun Pak

82 Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2


Khairunnisa & Rina Nuryani. Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

manusia Ali ini mengalami


masih penglihatan juga
bisa dan tak pernah
hidup melihat bagaimana
tidak? bentuk dari ginjal
tersebut, namun
tidak ingin
muridnya kecewa
dengan
pembelajaran yang
di berikannya dan
mematahkan
semgat muridnya.
Pak Ali dapat
dengan sopan
memberikan
penjelasan dengan
sopan dan
mendapat respon
sangat baik dari
muridnya.

Belum,
2 N  Pada tuturan ini
tapi kalau
0 R terdapat prinsip
ada TiwiL permufakatan dan
gua mau. kesepakatan dengan
menjawab
pertanyaan dengan
memberikan
pernyataan ia setuju
mengikuti
perkemahan apabila
ada temannya ikut
serta degannya.
kondisi yang terjadi
pada petutur
berupaya bersikap
santun dengan
berusaha
meminimalkan
penghargaan diri
sendiri.

Perjusa
2 H 
Tuturan ini
(nama1 M mematuhi maksim
acara kesimpatisan
kegiatan dengan bersimpati
yang pada temannya
diadakan yang sedang sakit.
di
sekolah)
kan si
NRL lagi
sakit
waktu itu.

Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2 83


Khairunnisa & Rina Nuryani. Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

Wah 2padaN  Pertuturan tersebut


tega! 2 R merupakan
Wah L pelanggaran
siapa itu... maksim
yang ini? penghargaan.
Monik Dalam bertutur
ya? Nurul memberikan
Monik rasa sombong,
parah megejek, tanpa
masa adanya menghargai
ketuanya orang lain. kurang
dia tuh menghargai orang
begitu.... lain dan
memberikan
Siapa gitu kerugian bagi orang
yang lain sangat
bilang, melanggar maksim
mimi apa penghargaan atau
ya... “ini pujian.
gua tau
yang
ketuanya!
Gua yang
repot.
Gara-gara
DS
kurang
bawa apa
gitu....”

(memoton
2 N  Nurul melanggar
g 3 R prinsip
pembicar L penghargaan atau
aan pujian karena
Hilmi) dalam tuturan
tersebut bersifat
Emang merendahkan pihak
begitu lain merupakan
cara ketua tindakan tidak
mimpin? menghargai pihak
tidak! lain. Pada dasarnya
Kalau prinsip
bertindak penghargaan atau
tegas pujian ini
bukan mengajarkan
kaya kepada kita agar
begitu! bersikap hormat
Itu bukan kepada orang lain.
tegas, Dengan menjaga
galak itu kehormatan orang
si... lain maka
nakutin hubungan
orang! komunikiasi dapat
terjalin sesuai
Tapi Tiwi dengan yang di
jadi harapkan. Setiap

84 Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2


Khairunnisa & Rina Nuryani. Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

pemimpin lisan harus berhati-


kan? hati dalam
Kalau mengutarakan suatu
Tiwi hal dan menjaga
pemimpin perasaan lawan
jadi bicara.
aman.

Ya karena
2 N  Tuturan tersebut
kan ngga
4 R merupakan
ada gua,L pelanggaran
coba maksim
kalau ada kesederhanaan atau
gua sama kerenda hatian
Tiwi... petutur lebih
yah memaksimalkan
aman! pujian terhadap
bukannya dirinya sendiri dan
gua menjatuhkan orang
merasa lain.
yang
harus jadi
ketua ya!
ya
bukan...
tapi kalo
gini
caranya!
Monik itu
salah
karena
dia pakai
cara
begitu!
sekarang
gua tanya,
gua
pernah
ngga
nyebut
diri gua
sebagai
ketua di
depan
anak-anak
buah?

Gua 2 N  Petuturan yang


ketua!5 R disampaikan pada
gua harusL menunjukan
begini pelanggaran prinsip
begini.... kebijaksanaan atau
Kalian kearifan karena
harus dalam tuturan
hormat! tersebut pertanyaan
gua ga yang dilontarkan

Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2 85


Khairunnisa & Rina Nuryani. Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

pernah bersifat memaksa.


maksa Bersifat merugikan
mereka lawan bicara dan
untuk memaksimalkan
hormat keuntungan pada
sama gua! dirinya sendiri.
Kalau
mereka
punya
kesadaran
diri
sendiri
aja...
bagus!

Sama2pakM  Mematuhi maksim


Hasan,
6 S kedermawanan
MSS 4S karena dengan
jam, Bu. menjawab
pertanyaan yang
diberikan kepada
dirinya dan kalimat
yang diucapkan
MSS terdengar
sopan memberikan
penghormatan
terhadap orang lain.

Yaudah,
2 N  Dalam tuturan
HM 7ikutR tersebut mematuhi
aja ke paL prinsip
Hasan! kesimpatisan dalam
kondisi yang tidak
memungkinkan
meninggalkan HM
sendiri di ruang
kelas karena guru
mata pelajarannya
tidak ada, dan NRL
mengajaknya untuk
belajar bersamanya.
Tuturan yang
disampaikan NRL
mematuhi prinsip
tersebut dan
bersimpati pada
HM sehingga
tuturan tersebut
terdengar santun.

(pertemua
2 G  Berdasarkan
n minggu
8 u pertuturan perlu
ke duar ditekankan bahwa
setelah u seorang dapat
libur mengutarakan
Sekolah) maksudnya secara

86 Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2


Khairunnisa & Rina Nuryani. Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

Hari ini tidak langsung,


sudah seperti yang
hari senin diujarkan guru di
lagi? atas yang
berarti ini menyiratkan bahwa
pertanyaa DS harusnya selalu
n DS saja masuk sekolah agar
ya, dari teman-temannya
awal tidak
masuk mencontohnya.
sudah ke Semakin panjang
awal lagi. tuturan seseorang,
Hari semakin besar pula
selasa ya keinginan orang itu
DS yah, untuk bersikap
selasa santun kepada
kemarin lawan tuturnya.
masuk Sehingga tuturan
kemudian yang diutarakan
hari secara tidak
rabunya langsung, dan tidak
tidak bersifat imperatif
masuk, dapat dikatan lebih
Lalu santun. Penutur
kamisnya berusaha
juga tidak memaksimalkan
masuk ya, keuntungan orang
DS yah? lain.

Masuk,2 D  Namun kontribusi


Pak...9 S yang diberikan DS
melanggar prinsip
maksim
kebijaksanaan atau
maksim kearifan.
Penuturan DS lebih
memaksimalkan
keuntungan dirinya
yang menjawab
“masuk, Pak....”
dengan tuturan
sedikit malu dengan
nada tidak
menerima karena di
anggap tidak
masuk, kalimat
tersebut tidak
memaksimalkan
keuntungan pihak
lain dan tidak
mengurangi
keuntungan dirinya
sendiri. Sehingga
kalimat tersebut

Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2 87


Khairunnisa & Rina Nuryani. Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

dianggap
melanggar maksim
kebijaksanaan dan
kearifan.

Sama3PakG 
Tuturan yang
Ali 0jugau disampaikan oleh
ngga r guru terlihat
pernah u mematuhi prinsip
liat kesimpatisan
langsung, karena tuturan
kalau tersebut terlihat dari
digambar konteks
ginjal pembicaraan yang
seperti mengajarkan
kacang kepada muridnya
sekitar 10 memberikan
cm. Kalau pandangan
ginjal mengenai fungsi
tinggal dan manfaat organ
satu, manusia yang
manusia sebenarnya pun Pak
masih Ali ini mengalami
dapat penglihatan juga
hidup dan tak pernah
tidak? melihat bagaimana
bentuk dari ginjal
tersebut, namun
tidak ingin
muridnya kecewa
dengan
pembelajaran yang
diri berikannya dan
mematahkan
semangat
muridnya. Pak Ali
dapat dengan sopan
memberikan
penjelasan dengan
sopan dan
mendapat respon
sangat baik dari
muridnya.

Nah 3 itu,G  Maksim


baru 1 u penghargaan atau
contoh r pujian yakni
sedikit. u dengan
Oleh memperkecil
karena itu kekurangan
pembukti penghargaan
an kalau kepada diri sendiri
memang dan
mengaku memaksimalkan
Allah penghargaan
Tuhan kepada orang lain.

88 Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2


Khairunnisa & Rina Nuryani. Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

kita. Tuturan tersebut


Harus mematuhi maksim
shalat, penghargaan atau
harus pujian dalam
percaya. konteks
Kalau pembicaraan
percaya petutur
kepada memberikan
Allah penghargaan karena
putus dan telah menjawab
menyamb contoh yang
ung diberikan.
seseorang
itu harus
percaya
kepada
Allah.
Nyambun
gnya itu
karena
Allah
berarti
Allah
meridhoi
nyambun
gnya itu.
Seandain
ya putus
jangan
bikin
stress,
bikin
sakit hati.
Karena
apa?
Allah
pasti
dibalik
sakit hati
kita
dikecewa
kan sama
seseorang
pasti ada
baiknya,
karena
Allah
yang tau.
Ya kan

percaya
sama
Allah.

Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2 89


Khairunnisa & Rina Nuryani. Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

Oh 3sayaG  Dalam tuturan ini


masih2 asliu kalimat yang
pak, r diucapkan petutur
belum u melanggar maksim
pernah permufakatan dan
suka pada kesepakatan.
seseorang Penutur dan lawan
masih tutur tidak
kelas IX. memaksimalkan
ah kecocokan diantara
bohong! mereka. Dalam
kadang- kegiatan bertutur
kadang ini petutur didorong
lebih baik rasa emosi
jujur aja berlebihan terhadap
kalau lawan tutur
memang sehingga terkesan
pernah. tidak santun.
Betul
tidak!

Gua udah,
3 I  Pelanggaran
sekarang
3 B maksim
juga bisa. kesederhanaan atau
kerendahan hati.
Baim sebagai
penutur terdengar
sombong dan
congkak hati karena
ia lebih
mengunggulkan
diri sendiri.

Maksim J 4 3 5 3 0 2 4 3 3 2 Terdapat
3 1 33
u maksim
m diantaranya, 16
l pematuhan prinsip
a kesantunan dan 17
h pelanggaran prinsip
kesantunan
berbahasa.

90 Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2


Khairunnisa & Rina Nuryani. Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

Pembahasan 4. Prinsip kesantunan maksim


1. Prinsip kesantuanan maksim permufakatan atau kesepakatan.
kebijaksanaan atau kearifan Berdasarkan hasil analisis data
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan pada percakapan
yang dilakukan pada percakapan siswa tunanetra, didapatkan 3 data
siswa tunanetra, didapatkan 4 data sebagai pelanggaran maksim
sebagai pelanggaran maksim permufakatan atau kesepakatan dan
kebijaksanaan atau kearifan dan terdapat 2 data yang mematuhi
Terdapat 4 data yang mematuhi prinsip kesantunan berbahasa
prinsip kesantunan maksim maksim. Usahakan agar kesepakatan
kebijaksanaan atau kearifan. Bahwa diri sediri sedikit mungkin dan
hendaknya penutur berpegang pada usahakan agar kesepakatan antara
prinsip untuk selalu mengurangi pihak tutur terjadi sebanyak
keuntungan dirinya sendiri dan mungkin.
memaksimalkan keuntungan pihak 5. Prinsip kesantunan maksim
lain dalam kegiatan bertutur Sebagai simpatisan
pelanggaran maksim kebijaksanaan Berdasarkan hasil analisis data
atau kearifan. yang dilakukan pada percakapan
2. Prinsip kesantunan maksim siswa tunanetra, tidak ditemukan
penghargaan atau pujian pelanggaran pada maksim simpatisan
Berdasarkan hasil analisis data dan terdapat 3 data yang mematuhi
yang dilakukan pada percakapan prinsip kesantunan berbahasa
siswa tunanetra, didapatkan 3 data maksim simpatisan. Kurangi rasa
sebagai pelanggaran maksim antipati antara diri sendiri sekecil
penghargaan atau pujian, dan mungkin dan tingkatkan rasa simpati
terdapat 3 data yang mematuhi sebanyak-banyaknya pada orang lain.
prinsip kesantunan maksim 6. Prinsip kesantunan maksim
penghargaan dan pujian, kecamlah kedermawanan
orang lain sedikit mungkin dan Berdasarkan hasil analisis data
pujilah orang lain sebanyak yang dilakukan pada percakapan
mungkin. siswa tunanetra, didapatkan 2 data
3. Prinsip kesantunan maksim sebagai pelanggaran maksim
kesederhanaan atau kerendah kedermawanan dan terdapat 1 data
hatian yang mematuhi prinsip kesantunan
Berdasarkan hasil analisis data berbahasa maksim kedermawanan.
yang dilakukan pada percakapan Buatlah keuntungan diri sendiri
siswa tunanetra, didapatkan 5 data sekecil mungkin dan buatlah
sebagai pelanggaran maksim kerugian diri sendiri sebesar
kesederhanaan atau kerendah hatian mungkin.
dan terdapat 3 data yang mematuhi
prinsip kesantunan berbahasa SIMPULAN
maksim kesederhanaan atau Berdasarkan penelitian yang telah
kerendah hatian. Pujilah diri sendiri dilakukan berkaitan dengan kesantunan
sedikit mungkin dan kecamlah diri berbahasa dan dianalisis menggunakan
sendiri sebanyak mungkin. prinsip kesantunan Geoffrey Leech,
yaitu bentuk pertuturan yang terjadi
pada anak SLB-A Tunanetra Tingkat

Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2 91


Khairunnisa & Rina Nuryani. Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

Pembina Nasional Jakarta. dapat di tarik maksim kedermawanan terdapat 1


kesimpulan sebagai berikut: ujaran kalimat yang mematuhi
1. Berdasarkan hasil penelitian prinsip kesantunan.
prinsip kesantunan ini. Dalam 2. Mengidentifikasi pelanggaran
penelitian tersebut terdapat prinsip prinsip kesantunan berbahasa
kesantunan berbahasa dalam dalam percakapan siswa tunanetra
percakapan siswa SLB-A ditandai dengan adanya
tunanetra pembina tingkat pelanggaran maksim
nasional Jakarta. Terdapatnya kebijaksanaan atau kearifan
prinsip kesantunan ditandai terdapat 4 pelanggaran, maksim
dengan adanya ujaran yang penghargaan atau pujian terdapat
mematuhi maksim-maksim 3 pelanggaran, maksim
prinsip kesantunan. Dalam kesederhanaan dan kerendahatian
pengambilan data tersebut dengan terdapat 5 pelanggaran, maksim
berbagai kondisi yang juga permufakatan atau kesepakatan
terdapat beberapa kendala dalam terdapat 3 pelanggaran, maksim
penelitian tersebut bahwa anak kedermawanan terdapat 2 data
tunanetra yang lebih pendiam pelanggaran. Dalam pelanggaran
tidak terlalu aktif dalam berbicara. maksim tersebut, siswa tunanetra
Dengan perkembangan zaman lebih cenderung melakukan
saat ini, banyaknya kosakata- pelanggaran dibanding pematuhan
kosakata baru tidak memungkiri prinsip kesantunan dengan kondisi
siswa mengikuti perkembangan pengajar yang kurang
saat ini, dari cara berbicara dan memberikan motivasi siswa dan
menggunakan kalimat-kalimat waktu belajar yang sangat singkat
baru. Prinsip kesantunan masih berbeda pada sekolah umumnya
tetap digunakan dalam percakapan menjadi salah saatu faktor
di sekolah ini, walaupun sebagian penyebab pelanggaran prinsip
besar masih ada yang belum kesantunan.
memperhatikan prinsip
kesantunan. Prinsip kesantunan DAFTAR PUSTAKA
ditujukan dengan adanya Anggraini, Bea. 2005. Faktor- Faktor
pematuhan maksim kebijaksanaan Penanda Kesantunan Tuturan
atau kearifan terdapat 4 ujaran Imperatif dalam Bahasa
kalimat yang mematuhi Jawa Dialek Surabaya. Jurnal
kesantunan berbahasa, maksim Humaniora. Volume 17
penghargaan atau pujian terdapat Number 01.
3 ujaran kalimat yang mematuhi Atmaja, Dhyana putra Agus. 2016.
maksim kesantunan, maksim Interaksi Sosial Siswa Tunanetra
kesederhanaan dan kerendahatian dalam Belajar. Unesa Negri
terdapat 3 ujaran kalimat yang Surabaya
mematuhi masim kesantunan, Alviah, Iin. 2014. Kesantunan
maksim permufakatan atau Berbahasa dalam Tuturan Novel
kesepakatan terdapat 2 ujaran Para Priyayi Karya Umar
kalimat yang mematuhi Kayam. Jurnal Seloka. Volume
kesantunan, maksim simpatisan 03 Number 02.
terdapat 3 ujaran kalimat yang
mematuhi prinsip kesantunan,

92 Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2


Khairunnisa & Rina Nuryani. Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan…

Baskoro, Suryo. 2014. Pragmatik dan Sudjarwo. 2010. Kegiatan Bermain dan
Wacana Korupsi. Jurnal. Belajar Dalam Setting Inklusi.
Volume 26 Number 01. Jakarta.
Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan Sukmadinata, Syaodih Nana. 2010.
Berbahasa. Jakarta: Rineka Metode Penelitian Pendidikan.
Cipta. Bandung.
Damaianti dan Syamsyudin. 2011. Thompson Jenny. 2012. Memahami
Metode Penelitian Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus.
Bahasa. Bandung: Jakarta: Erlangga.
PT. Remaja Rosdakarya. Verhaar. 2010. Asas-asas Linguistik.
Haryanti, Siti Ade. Mulyani, Sri. 2015. Yogyakarta: UGM.
Teori Belajar Bahasa. Kota Wiyani, Ardy Novan. 2014 Penanganan
Tangerang: Ciledug
Anak Usia Dini Berkebutuhan
Hasibuan, Hot Namsyah. 2005.
Perangkat tindak tutur dan Khusus Yogyakarta: AR-Ruzz
siasat kesantunan berbahasa Media.
(data bahasa mandailing).
Jurnal Ilmiah Bahasa. Volume
01 Number 02.
Ga ni, Erizal. 2013. Komponen-
Komponen Karya Tulis Ilmiah.
Bandung: Pustaka Reka
Cipta.
Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip
Pragmatik. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Meimulyani, Yani. Kustawan, Dedy.
2013. Mengenal pendidikan
khusus dan pendidikan
layanan khusus. Jakarta: Luxima
Rahardi, Kunjana. 2006. Pragmatik
Kesantunan Imperatif Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga.
---------------. 2009. Sosiopragmatik.
Jakarta: Erlangga.
Santoso, Hargio. 2012. Anak
Berkebutuhan
Khusus.Yogyakarta: Gosyen
Publishing
Smart, Aqila. 2010. Anak Cacat Bukan
Kiamat. Yogyakarta: AR-Ruzz
Media.
Sujarweni. V. Wiratna. 2014.
Metodologi Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Barupress.

Prosiding SAGA – ISBN : 978-602-17348-7-2 93

Anda mungkin juga menyukai