Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

”IMBALAN KERJA”

1. PSAK 24
Secara umum PSAK 24 adalah mengatur pernyataan akuntansi tentang imbalan
kerja di perusahaan. PSAK 24 mengharuskan perusahaan untuk membukukan
pencadangan atas kewajiban pembayaran pesangon/imbalan kerja dalam laporan
keuangannya. Pernyataan ini mengharuskan pemberi kerja (entitas) untuk mengakui :
a. Liabilitas, jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh imbalan
kerja yang akan dibayarkan di masa depan.
b. Beban, jika entitas menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dari jasa yang
diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja.
2. Jenis – Jenis Imbalan Kerja (Imbalan Kerja Jangka Pendek, Pesangon, Imbalan )
a. Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan kerja jangka pendek yaitu imbalan kerja yang jatuh temponya kurang
dari 12 (dua belas) bulan dihitung sejak akhir periode dimana pekerja
memberikan jasa. Imbalan kerja jangka pendek meliputi :
 Gaji atau uapah
 Iuran jaminan social
 Cuti tahunan berbayar
 Cuti sakit berbayar
 Bagi laba dan bonus (jika terutang dalam waktu 12 (dua belas) bulan pada
periode akhir pelaporan).
 Imbalan yang tidak berbentuk uang (imbalan kesehatan, rumah, mobil,
barang dan jasa yang diberikan secara cuma-cuma atau melalui subsidi).

Entitas tidak perlu melakukan identifikasi ulang terhadap imbalan kerja


jangka pendek yang jatuh temponya megalami perubahan sementara. Namun, jika
perubahan jatuh temponya bersifat permanen atau karakteristik imbalan berubah,
entitas harus mengidentifikasi ulang apakah imbalan tersebut masih termasuk
imbalan kerja jangka pendek atau tidak.

b. Pesangon
Pesangon tidak termasuk imbalan kerja yang dihasilkan dari terminasi
kontrak kerja atas permintaan pekerja tanpa tawaran entitas, atau sebagai akibat
dari persyaratan purnakarya wajib, karena merupakan imbalan pasca-kerja.
Beberapa entitas memberikan tingkat yang lebih rendah bagi imbalan bagi
pemutusan kontrak kerja atas permintaan pekerja (secara subsidi, imbalan pasca-
kerja) daripada untuk pemutusan kontrak kerja atas permintaan entitas. Perbedaan
atas imbalan yang disediakan untuk pemutusan kontrak kerja atas permintaan
pekerja dan imbalan yang lebih tinggi disediakan atas permintaan entitas adalah
imbalan pemutusan.
Bentuk imbalan kerja tidak menentukan apakah itu disediakan dalam
pertukaran atas jasa atau dalam pertukaran atas terminasi kontrak kerja. Pesangon
biasanya pembayaran sekaligus, tetapi terkadang juga meliputi :
 Peningkatan imbalan pasca-kerja, baik secara tidak langsung melalui
program imbalan kerja secara langsung.
 Gaji sampai akhir periode ditentukan jika pekerja tidak memberikan jasa
lebih lanjut yang memberikan manfaat ekonomis bagi entitas.

Beberapa pesangon diberikan sesuai dengan ketentuan program imbalan kerja


yang ada saat ini. Sebagai contoh jika suatu entitas membuat tawaran imbalan
yang tersedia untuk lebih dari waktu yang singkat, atau ada yang lebih dari waktu
yang singkat antara tawaran dan perkiraan tanggal terminasi actual, entitas
mempertimbangkan apakah mereka telah membentuk sebuah program imbalan
kerja baru dan karenanya apakah imbalan yang ditawarkan dalam pesangon atau
imbalan pasca kerja. Imbalan kerja diberika sesuai dengan ketentuan program
imbalan kerja adalah pesangon jika dihasilkan dari keputusan suatu entitas untuk
melakukan Pemutusan Kontrak Kerja dan tidak tergantung pada Imbalan Kerja Ed
PSAK 24 masa kerja yang disediakan.

Anda mungkin juga menyukai