Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NUR KHOMARIAH

NIM : 190402025

1. Terdapat perbedaan yang mendasar antara konsep HAM dalam Islam dan Barat. HAM dalam
Islam didasarkan premis bahwa aktifitas manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi. Sedangkan dunia
Barat percaya bahwa pola tingkah laku hanya ditentukan oleh Negara untuk mencapai aturan publik
yang aman.

Selain itu, perbedaan mendasar terlihat dari cara memandang HAM itu sendiri. Di barat
perhatian kepada individu timbul dari pandangan yang bersifat anthroposentris, dimana manusia
merupakan ukuran terhadap gejala sesuatu. Sedangkan Islam menganut pandangan yang bersifat
theosentris, yaitu Tuhan, dan manusia hanya untuk mengabdi kepadanya. Berdasarkan pandangan
anthoposentris tersebut, maka nilai-nilai utama kebudayaan Barat seperti demokrasi, institusi sosial dan
kesejahteraan ekonomi sebagai perangkat yang mendukung tegaknya HAM itu berorientasi pada
penghargaan manusia. Dengan kata lain manusia dijadikan sebagi sasaran akhir dari pelaksanaan HAM
tersebut.

Berbeda dengan Islam yang bersifat theosentris, larangan dan perintah lebih didasarkan ajaran
Islam yang bersumber al-Quran dan Hadits. Al-Quran menjadi transformasi dari kualitas kesadaran
manusia. Mengakui hak-hak manusai adalah sebuah kewajiban dalam rangka kepatuhan kepada-Nya.

HAM dalam perspektif pertama (Barat) menempatkan manusia dalam suatu setting dimana
hubungannya dengan Tuhan sama sekali tidak disebut. Hak asasi manusia dinilai sebagai perolehan
alamiah sejak lahir. Sedangkan HAM dalam Islam, mengangap dan meyakini bahwa hak-hak manusia
merupaka anugerah dari Tuhan dan oleh karenanya setiap individu akan merasa bertanggun jawab
kepada Tuhan (Shihab, 1998).

Perbedaan antara Barat dan Islam dalam memadang HAM, yang pertama lebih bersifart sekuler
karena orientasinya hanya kepada manusia sedangkan kedua bersifat religious (ketuhanan) karena
orientasinya kepada Tuhan sehingga bertanggung jawab selain kepada manusia juga kepada Tuhan.

2. Sebenarnya saya sering menemui pelanggaran HAM yang dilakukan dari tingkat pemerintahan
hingga warga biasa. Pertama saya akan bercerita tentang pelanggaran HAM yang dilakukan pihak
kepolisian, ada saudara saya yang kehilangan motor, lalu beliau membuat laporan ke pihak yang
berwajib. Namun setelah melapor, beliau hanya dibuatkan surat laporan tanpa adanya tindak lanjut.
Beliau mencoba menghubungi pihak kepolisian, namun dari pihak kepolisian malah mempersulit bahkan
menyalahkan korban. Disini ada pelanggaran HAM, karena pihak kepolisian seharusnya memberikan
pelayanan yang sesuai dan menjadi pelindung masyarakat tanpa membeda-bedakan siapa yang menjadi
korban kriminalitas. Sehingga sekarang jika ada masalah kriminalitas seperti pencurian motor, hp dan
lainnya, masyarakat jarang ada yang melapor karena dianggap percuma saja. Kepolisian harusnya
bersikap profesional.
Permasalahan kedua ketika pemilu, ada orang yang mencalonkan sebagai kepala desa, beliau
orangnya sederhana bisa dibilang modalnya sedikit. Ada orang lain yang lebih kaya sehingga pada saat
kampanye beliau yang banyak memberikan sesuatu sebagai "iming-iming" pada masyarakat. Tentu bisa
diprediksi siapa pemenangnya, dia yang memiliki uang dia yang berkuasa, karena suara rakyat dibeli
pakai uang. Ini sungguh banyak terjadi di masyarakat kita. Ini adalah pelanggaran HAM. Seharusnya kita
lebih objektif memilih pemimpin.

Ketiga masalah dibidang kesehatan, fasilitas dan pelayanan terhadap masyarakat ekonomi
menengah kebawa tentu sangat berbeda dengan orang ekonomi menengah keatas, orang yang
kekurangan akan sulit mendapatkan pelayanan yang baik dan cepat, meraka akan bolak-balik untuk
mengurus administrasi dan antri yang panjang. Seharusnya pelayanan kesehatan diperbaiki dan
dipermudah khususnya masyarakat yang membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai