KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Adil dan Maha Bijaksana, yang telah
memberikan segala nikmat dan hidayah-Nya kepada umat manusia supaya selalu
dekat kepada-Nya. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan
kehadirat Rasulullah SAW baik kepada keluarga, sahabat maupun kepada kita
selaku umatnya.
Makalah ini penulis sampaikan kepada pembimbing mata kuliah Sosial
Budaya Dasar sebagai salah satu tugas mata kuliah tersebut. Tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada Ibu Sri Anggraeni,S.KM.,M.Kes yang telah
membimbing kami dan kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran
penulisan makalah ini.
Alhamdulillah makalah ini akhirnya dapat diselesaikan oleh kami walaupun
masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun dari segi sub-materinya.
Untuk itu kami memohon kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan makalah ini.
Akhirnya hanya kepada Allah jualah kita memohon perlindungan dan hanya
kepada Allah-lah kita memohon ampun. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat
bagi yang membacanya kelak. Amin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................1
Daftar Isi.................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
Dengan Kehamilan....................................................................................12
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23
4
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
daging di masyarakat, ada yang bertentangan dengan kesehatan, ada pula yang
tidak. Memilah antara yang benar dan salah memang bukanlah hal mudah.
Mengklaim sesuatu salah tentunya harus didasari oleh bukti, apalagi ber-kaitan
dengan adat yang dipercaya kebenarannya oleh masyarakat. Dewasa ini,
kemajuan teknologi telah melahirkan penelitian-penelitian terbaru dan
pengetahuan yang up to date.
Pengetahuan itu dinamis. Seyogianya manusia juga mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan sehingga dapat memilah antara perbuatan
yang harus dilakukan dan dijauhi. Ilmu pengetahuan, baik ilmu duniawi dan
ukhrawi, menjadi jendela untuk mengungkap fakta di balik adat pantang di
masyarakat. Berikut fakta menarik di balik adat pantang tersebut:
1. Tidak boleh duduk di pintu supaya tidak mengalami kesulitan saat
melahirkan
Fakta : Pada kehamilan lewat waktu (post date) otot rahim tidak
sensitive terhadap rangsangan, karena ketegangan psikologis
atau kelainan pada rahim. Jadi tidak ada hubungannya dengan
perbuatan duduk di pintu. Larangan duduk di depan pintu
sesungguhnya mempunyai makna tuntunan akhlak dan sopan
santun yang tinggi. Sebab duduk di depan pintu dapat
mengganggu orang lain yang keluar masuk rumah, di sisi lain
tentu saja kurang elok dipandang jika seorang perempuan
duduk-duduk di depan pintu.
2. Tidak boleh mandi saat maghrib atau senja hari supaya kulit bayi tidak
kemerah-merahan.
3. Tidak boleh keluar pada saat maghrib, malam hari, hujan rintik-rintik karena
dikhawatirkan ada makhluk halus yang mengikuti dan mengganggu
kandungannya.
Fakta: Yang berbahaya bagi ibu hamil sebetulnya buah nanas muda
dan sangat asam, serta dikonsumsi dalam jumlah banyak. Buah
nanas yang matang, justru banyak mengandung zat-zat gizi
untuk perkembangan janin, seperti vitamin A, vitamin C,
kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (Mg), zat besi (Fe),
natrium (Na), kalium (K), gula dektrosa, sukrosa dan serat.
Sebelum dimakan, rendamlah di dalam air garam untuk
menghilangkan getahnya.
5. Tidak boleh minum es agar bayinya tidak besar sehingga tidak mengalami
kesulitan ketika melahirkan.
8. Jangan tidur di pagi hari karena akan mengalami kesulitan saat melahirkan.
Fakta : Dalam Islam, tidur setelah subuh itu tidak baik karena akan
menghalangi rizki. Seperti Sabda Rasulullah “Ya Allah
berikanlah berkah kepada umatku di pagi harinya (HR. Abu
Dawud). Selain itu, mengapa kita tidak dibenarkan tidur
selepas subuh adalah karena warna biru mempertenagakan
kelenjar tyroid. Bila kelenjar tyroid kita lemah, maka kita akan
mengalami masalah kehausan sepanjang hari. Pada waktu
subuh alam berada dalam spektrum warna biru muda yang
bersamaan dengan frekuensi tyroid yang mempengaruhi sistem
metabolisme tubuh.Jadi warna biru muda atau waktu subuh
mempunyai rahasia yang berkaitan dengan rizki dan
komunikasi. Mereka yang kerap tertinggal waktu subuhnya
ataupun terlewat secara berulang-ulang kali, lama kelamaan
11
10. Tidak boleh minum obat-obatan dari dokter karena bayinya akan besar
sehingga susah lahir
Bidan sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat dengan
masyarakat, mempunyai peran yang sangat menentukan dalam meningkatkan
status kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak di wilayah
kerjanya. Seorang bidan harus mampu menggerakkan peran serta masyarakat
khususnya, berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi
baru lahir, anak remaja dan usia lanjut. Seorang bidan juga harus memiliki
kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, peran serta tanggung
jawabnya.
Dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu pelayanan kebidanan
diperlukan pendekatan-pendekatan khususnya sosial budaya, untuk itu sebagai
tenaga kesehatan khususnya calon bidan agar mengetahui dan mampu
melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan peran aktif masyarakat agar
masyarakat sadar pentingnya kesehatan.
Menurut Departemen Kesehatan RI, fungsi bidan di wilayah kerjanya
adalah sebagai berikut:
14
c. Mata pencaharian
d. Pendidikan
e. Agama
4. Mempelajari peta desa
5. Mencatat jumlah KK, PUS, dan penduduk menurut jenis kelamin dan
golongan.
Agar seluruh tugas dan fungsi bidan dapat dilaksanakan secara
efektif, bidan harus mengupayakan hubungan yang efektif dengan
masyarakat. Salah satu kunci keberhasilan hubungan yang efektif adalah
komunikasi. Kegiatan bidan yang pertama kali harus dilakukan bila datang
ke suatu wilayah adalah mempelajari bahasa yang digunakan oleh
masyarakat setempat.
Pada masa kehamilan ini masih banyak yang menggunakan
beragam budaya yang jika ditinjau secara kedokteran tidak memiliki
manfaat bagi kehamilan, bahkan terkadang budaya yang turun temurun
dilakukan terbilang memiliki resiko yang bis membahayakan bagi ibu
hamil. Berikut peran bidan yang bisa dilakukan dalam mengatasi beragam
budaya ataupun perilaku social yang ada didalam masyarakat :
2.4 Praktik Sosial Budaya Dasar Yang Berhubungan Dengan Persalinan Dan
Bayi Baru Lahir
A. Masa Persalinan
Masa Persalinan Berikut adalah beberapa peran bidan di komunitas
terhadap prilaku selama persalinan yang sering muncul dalam masyarakat :
1. Memberikan pendidikan kepada penolong persalinan mengenai tempat
persalinan,proses persalinan, perawatan selama persalinan serta pasca
persalinan,
2. Memberikan pendidikan mengenai konsep kebersihan baik dari segi
tempat maupun peralatan
3. Bekerja sama dengan penolong persalinan (dukun) dan tenaga kesehatan
setempat
20
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA