Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH EPIDEMIOLOGI

PENYAKIT DIABETES MELLITUS DALAM KEHAMILAN

DOSEN PEMBIMBING
Dr. Suwoyo, S.Pd, S.Kep, Ns, M.Kes.

DISUSUN OLEH
AMELIA EKA WARDANI (P17321183027)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Epidemiologi ini dengan tepat waktu yang
berjudul “Penyakit Diabetes Mellitus dalam Kehamilan”.
Penulis sangat berharap makalah ini akan bermanfaat dalam rangka
menambah pengetahuan juga wawasan kita. Penulis pun menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini bisa dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya yang sudah disusun ini dapat bermanfaat bagi penulis
sendiri ataupun orang yang membacanya. Sebelumnya mohon maaf jika terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan memohon kritik dan saran yang
membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di saat yang akan datang.

Kediri, 23 Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Penulisan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
2.1 Definisi penyakit diabetes melitus dalam kehamilan 5
2.2 Faktor resiko penyakit diabetes melitus dalam kehamilan 5
2.3 Karakteristik penyakit diabetes melitus dalam kehamilan 6
2.4 Riwayat alamiah penyakit diabetes melitus dalam kehamilan 6
2.5 Usaha pencegahan penyakit diabetes melitus dalam kehamilan 8
BAB III PENUTUP 16
3.1 Kesimpulan 16
3.2 Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 17

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Penyakit tidak menular (PTM) adalah penyebab kematian terbanyak di
Indonesia. Kematian akibat PTM tidak hanya terjadi di perkotaan melainkan
juga pedesaan. Diabetes melitus gestasional (DMG) adalah suatu gangguan
toleransi karbohidrat yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat
kehamilan sedang berlangsung.1 Keadaan ini biasa terjadi pada saat 24 minggu
usia kehamilan dan sebagian penderita akan kembali normal pada setelah
melahirkan.
Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2000, diabetes
melitus gestasional terjadi 7% pada kehamilan setiap tahunnya. Pada ibu hamil
dengan riwayat keluarga diabetes melitus, prevalensi diabetes gestasional
sebesar 5,1%.3 Diabetes mellitus gestasional menjadi masalah kesehatan
masyarakat sebab penyakit ini berdampak langsung pada kesehatan ibu dan
janin.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa definisi penyakit diabetes melitus dalam kehamilan ?
2. Apa saja faktor resiko penyakit diabetes melitus dalam kehamilan ?
3. Bagaimana karakteristik penyakit diabetes melitus dalam kehamilan ?
4. Bagaimana riwayat alamiah penyakit diabetes melitus dalam kehamilan ?
5. Bagaimana usaha pencegahan penyakit diabetes melitus dalam kehamilan ?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan diabetes melitus
dalam kehamilan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui faktor resiko penyakit diabetes melitus dalam
kehamilan.
3. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik penyakit diabetes melitus dalam
kehamilan.

4
4. Mahasiswa dapat mengetahui riwayat alamiah penyakit diabetes melitus
dalam kehamilan.
5. Untuk mengetahui usaha pencegahan penyakit diabetes melitus dalam
kehamilan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi penyakit diabetes melitus dalam kehamilan


Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik dengan penyebab
yang beragam, ditandai adanya hiperglikemi kronis serta perubahan
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein akibat defek sekresi atau kerja
insulin, atau keduanya. Terdapat 4 macam klasifikasi diabetes yaitu:
1. Diabetes tipe 1 (disebabkan oleh dekstruksi sel yang akan
menyebabkan defisiensi absolut insulin)
2. Diabetes tipe 2 (disebabkan oleh defek sekresi insulin yang
progresif karena adanya insulin yang resisten)
3. Tipe spesifik diabetes lainnya (disebabkan oleh faktor genetik,
penyakit eksokrin pankreas atau obat-obatan)
4. Diabetes mellitus gestasional (DMG)
(Prawirohardjo, 2009)
Sedangkan diabetes melitus dengan kehamilan (diabetes melitus
gestational/DMG) adalah toleransi glukosa yang dimulai atau baru ditemukan
pada waktu hamil. Tidak dapat dikesampingkan kemungkinan adanya in-
toleransi glukosa yang tidak diketahui yang muncul seiring kehamilan.
Komplikasi yang mungkin terjadi pada kehamilan dengan diabetes
sangat bervariasi.
Pada ibu yaitu :
a) Meningkatkan resiko terjadinya preeklamsia
b) Seksio sesarea
c) Terjadinya diabetes mellitus tipe.2 di kemudian hari
Sedangkan pada janin yaitu :
a) Meningkatkan resiko terjadinya makrosomia (bayi dengan berat >4000
gram)
b) Distosia bahu
c) Stillbirth
d) Kelainan kongenital

6
e) Lahir prematur
f) Pertumbuhan janin terhambat
g) Hiperbilirubinemia (Kuning setelah lahir)
h) Hipoglikemi [kadar gula darah <45 mg/dl pada bayi kurang bulan atau
cukup bulan dan dapat disertai gejala (simptomatis) atau tanpa gejala
(asimptomatis)]
i) Hipokalsemia (konsentrasi kalsium serum yang <8 mg/dl)

2.2 Faktor resiko penyakit diabetes melitus dalam kehamilan


Ada beberapa faktor resiko penyakit diabetes melitus dalam kehamilan, yaitu:
1. Usia saat hamil yang lebih tua
Usia ibu saat hamil pertama di atas 30 tahun.
2. Kegemukan (Obese/overweight)
Mengalami obesitas selama kehamilan dapat meningkatkan resiko
bayi mengalami penyakit jantung atau diabetes saat dewasa.
3. Kenaikan berat badan yang berlebih pada saat hamil
Berat badan dan pengukuran BMI sama pentingnya dengan kesehatan
ibu dan bayi untuk memberikan peran menentukan kenaikan berat badan
yang diperlukan selama kehamilan. Pedoman kenaikan berat badan yang
diperbolehkan selama kehamilan pada wanita :
a. Mengandung satu bayi.
Jika seseorang mengandung satu bayi dan mengalami obesitas,
direkomendasikan mengalami kenaikkan berat badan sebesar 5-9kg.
b. Mengandung lebih dari satu bayi.
Jika seseorang mengandung lebih dari satu bayi dan mengalami
obesitas, direkomendasikan mengalami kenaikkan berat badan sebesar
11-19kg.
4. Riwayat DM di keluarga
Faktor keturunan atau genetik mempunyai kontribusi yang tidak bisa
diremehkan untuk seseorang terserang penyakit diabetes (riwayat
keluarga diabetes tipe.2, orang tua atau kakak atau adik), menghilangkan
faktor genetik sangatlah sulit. Yang bisa dilakukan untuk seseorang agar

7
bisa terhindar dari penyakit diabetes mellitus karena sebab genetik adalah
dengan memperbaiki pola hidup.
5. Riwayat DMG pada kehamilan sebelumnya
6. Riwayat stillbirth (kematian bayi dalam kandungan)
7. Riwayat melahirkan bayi dengan kelainan kongenital
8. Glukosuria (kadar gula berlebih dalam urin) saat hamil
9. Riwayat melahirkan bayi besar (>4000 gram)

2.3 Karakteristik Penyakit Diabetes Melitus dalam Kehamilan


a. Peningkatan dari kadar glukosa dalam darah akibat pemenuhan kebutuhan
energi untuk ibu dan janin.
b. Meningkatnya hormon esterogen dan hormon progestin.
Peningkatan hormon estrogen dan hormon progestin ini
mengakibatkan keadaan jumlah atau fungsi insulin ibu hamil tidak
optimal sehingga terjadi perubahan kinetika insulin dan resistensi
terhadap efek insulin. Efek dari resistensi insulin ini mengakibatkan kadar
gula darah ibu hamil tinggi sehingga terjadilah diabetes gestasional.
c. Kriteria diabetes gestasional bila gangguan toleransi glukosa yang terjadi
sewaktu hamil kembali normal dalam 6 minggu setelah persalinan.
Dianggap diabetes melitus (bukan gestasi) bila gangguan toleransi
glukosa menetap setelah persalinan.
d. Diabetes gestasional terjadi pada minggu ke 24 sampai ke 28 masa
kehamilan. Walaupun diabetes pada masa kehamilan termasuk salah satu
faktor risiko terkena diabetes tipe II. Kondisi ini adalah kondisi sementara
dimana kadar gula darah akan kembali normal setelah melahirkan.
(Anita,2016)

2.4 Riwayat Alamiah Penyakit Diabetes Melitus


Terdapat 5 tahapan alamiah penyakit diabetes melitus, yaitu :
1. Tahap prepatogenesis

8
Pada kondisi ini individu belum merasakan gejala dan belum
dinyatakan diaebetes. Tahap prepatogenesis dapat berpindah menjadi pre
diabetes oleh faktor resiko masing-masing individu.
2. Tahap prediabetes
Prediabetes adalah kondisi dimana kadar gula darah seseorang berada
diantara kadar normal dan diabetes, lebih tinggi daripada normal tetapi
tidak cukup tinggi untuk dikategorikan dalam diabetes tipe 2. Pada masa
prediabetes ini belum terdapat abnormalitas dari metabolisme, tapi sudah
membawa faktor genetik (carries).
Ada 2 tipe kondisi prediabetes, yaitu:
a. Inspired Fasting Glucose, yaitu keadaan dimana kadar glukosa darah
pada seseorang sekitar 100-125 mg/dl. (Kadar glukosa darah normal:
<100mg/dl).
b. Impaired Glucose Tolerance (IGT) atau Toleransi Glukosa
Terganggu (TGT), yaitu keadaan dimanakadar glukosa darah
seseorang pada uji toleransiglukosa berada diatas normal tetapi cukup
tinggi untuk dikategorikan kedalam kondisi diabetes.
3. Tahap diabetes kimiawi
Pasien masih bersiat asimptomatik (belum timbul gejala-gejala)
namun sudah terdapat abnormalitas meabolisme pada pemeriksaan
laboratorium.
4. Tahap klinis
Fase dimana penderita sudah menunjukkan gejala-gejala, dan tanda-
tanda penyakit diabetes mellitus. Gejala-gejala diabetes mellitus yaitu
Trias DM (Poliuria, Polidipsia, Polifagia).
5. Tahap akhir penyakit
Penyakit diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang belum dapat
disembuhkan. Penyakit ini hanya dapat dikontrol dan diberi pengawasan
khusus. Penyakit komplikasi yang muncul dari penyakit diabetes mellitus
dapat menimbulkan kecacatan atau kematian misalnya katarak, stroke,dll.
Apabila tidak muncul komplikasi, individu tersebut tetap akan menjadi

9
carier atau pembawa sifat penyakit dan dapat menularkan kepada
keturunannya.
Patofisiologi penyakit Diabetes Mellitus Gestasional
Sebagian kehamilan ditandai dengan adanya resistensi insulin dan
hiperinsulinemia yang pada beebrapa perempuan akan menjadi faktor
predisposisi utnuk terjadinya DM selama kehamilan. Resistensi ini
berasal dari hormon diabetogenik hasil sekresi plasenta yang terdiri atas
hormon pertumbuhan (growth hormon), corticotropin releasing
hormon,placental lactogen, dan progesteron. Hormon ini dan perubahan
endokrinologik serta metabolik akan menyebabkan perubahan dan
menjamin pasokan bahan bakar dan nutrisi ke janin sepanjang waktu.
Akan terjadi diabetes mellitus gestasional apabila fungsi pankreas tidak
cukup untuk mengatasi keadaan resistensi insulin yang diakibatkan oleh
perubahan hormon diabetogenik selama kehamilan.
Kadar glukosa yang meningkat pada ibu hamil sering menimbulkan
dampak yang kurang baik terhadap bayi yang dikandungnya. Bayi yang
lahir dari ibu dengan DM biasanya lebih besar, dan bisa terjadi
pembesaran pada organ-organnya (hepar, kelenjar adrenal, jantung).
Segera setelah lahir, bayi dapat mengalami hipoglikemia karena produksi
insulin janin yang meningkat, sebagai reaksi terhadap kadar glukosa ibu
yang tinggi. Oleh karena itu, setelah bayi dilahirkan, kadar glukosanya
perlu dipantau dengan ketat.
Ibu hamil penderita diabetes mellitus yang tidak terkontrol dengan
baik akan meningkatkan risiko terjadinya keguguran atau bayi lahir mati.
Bila diagnosis diabetes mellitus sudah dapat ditegakkan sebelum
kehamilan, tetapi tidak terkontrol dengan baik, maka janin berisiko
mempunyai kelainan kongenital.

2.5 Usaha Pencegahan Penyakit Diabetes Melitus dalam Kehamilan


1. Penerapan pola hidup sehat dari sejak sebelum hamil
- Pengaturan diet, perbanyak konsumsi serat (sayur dan buah-buahan)
- Selalu aktif, olahraga

10
2. Penurunan berat badan bila overweight/obese
3. Persiapan kehamilan yang baik
- Usia kehamilan
- Pemeriksaan GD sebelum hamil
4. Menjaga peningkatan berat badan selama hamil

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Diabetes melitus dengan kehamilan (diabetes melitus gestational/DMG)
adalah toleransi glukosa yang dimulai atau baru ditemukan pada waktu hamil.
Kondisi diabetes seperti ini biasa di alami sementara oleh ibu hamil selama masa
kehamilan.Diabetes melitus gestasional pada saat kehamilan terjadi karena
perubahan hormonal dan metabolik.
Ibu hamil yang menderita diabetes gestasional mempunyai risiko tinggi
mengalami diabetes melitus gestasional lagi pada kehamilan berikutnya.
Penerapan pola hidup sehat dari sejak sebelum hamil sangat penting dilakukan
sebagai usaha pencegahan penyakit diabetes melitus dalam kehamilan.
3.2 Saran
Setelah memahami tentang epidemiologi diharapkan mahasiswa mampu
menerapkan ilmu epidemiologi dalam kehidupan sehari-hari, mengingat karena
bahayanya penyakit tidak menular khususmya penyakit diabetes mellitus
gestasional.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sarwono prawirohardjo. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo.

Anita Rahayu dan Rodiani. Efek Diabetes Melitus Gestasional terhadap Kelahiran
Bayi Makrosomia. Volume 5, Nomor 4. Lampung. 2016

Made Sumarwati, Waluyo Sejati, Roisca Dyah Pramitasari. Eksplorasi Persepsi


Atent Ang. Faktor-Faktor Penyebab Dan Dampak Penyakit Diabetes Di Wilayah
Puskesmas Purwokerto Barat, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas.
2008

https://vivahealth.co.id/article/detail/11167/pengaruh-obesitas-pada-kehamilan

http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/VHcrbkVobjRzUDN3UCs4eUJ0dVBndz09/2017
/11/Diabetes_Melitus_Gestasional_Dr_Farid_Kurniawan.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai