DISUSUN OLEH:
RAHMAH PEBRIANTI
NIM: 2019.C.11a.1023
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu walaupun ada beberapa halangan yang
mengganggu proses pembuatan makalah ini, namun penulis dapat mengatasinya tentu atas
campur tangan Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis berharap makalah ini akan berguna bagi para mahasiswa terutama yang berada di
STIKes Eka Harap.Materi yang dibahas tentang “Konsep Promosi Kesehatan” sehingga
diharapkan dengan mempelajari makalah ini mahasiswa maupun pembaca lainnya
mendapatkan tambahan pengetahuan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, penulis berharap adanya
kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan makalah ini pada masa yang akan
datang.
Akhir kata dari penulis berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses penyusunan makalah ini sehingga menjadi bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Promosi Kesehatan................................................................................
2.2 Batasan Promosi Kesehatan....................................................................................
2.3 Promosi Kesehatan.................................................................................................
2.4 Visi dan Misi............................................................................................................
2.5 Strategi Promosi Kesehatan.....................................................................................
2.6 Sasaran Promosi Kesehatan.....................................................................................
2.7 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan........................................................................
2.8 Sub-Bidang Keilmuan Promosi Kesehatan.............................................................
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................
3.2 Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB 2
PEMBAHASAN
Perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah factor lingkungan yang mempengaruhi
kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat (Blum: 1974) . Oleh sebab itu, dalam rangka
membina dan meningkatkan kesehatan masyarakat, intervensi atau upaya yang ditujukan
kepada factor perilaku ini sangat strategis,. Intervensi terhadap factor perilaku secara garis
besar dapat dilakukan melalui dua upaya yang saling bertentangan. Masing-masing upaya
tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kedua upaya tersebut dilakukan melalui:
1. Tekanan (Enforcement)
Upaya agar masyarakat mengubah perilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan
dengan cara-cara tekanan, paksaan atau koersi(coertion).
2. Pendidikan (Education)
Upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan dengan cara
persuasi, bujukan, imbauan, ajakan, emberikan informasi, memberikan
kesadaran,dan sebagainya, melalui kegiatan yang disebut pendidikan atau promosi
kesehatan.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan atau promosi kesehatan adalah suatu bentuk
intervensi atau upaya yang ditunjukan kepada perilaku, agar perlikau tersebut
kondusif untuk kesehatan.
Konsep umum yang digunakan untuk mendiagnosis perilaku adalah konsep dari
Lawrence Green (1980). Menurut Green, perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama,
yaitu:
a) Faktor predisposisi (Predisposing Factor)
Factor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi
dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan,
system nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat social ekonomi,
dan sebagainya.
b) Faktor pemungkin (Enambling Factors)
Faktor ini mencakup ketersediaaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi
masyarakat, misalnya air bersih, tempat pembuangan sampah, tempat pembuangan
tinja, ketersediaan makanan yang bergizi dan sebagainya.
c) Faktor penguat (Reinforcing factors)
Faktor ini meliputi factor sikap dan perilaku tokoh masyarakat (toma), tokoh agama
(toga), sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas kesehatan.
Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi
orang lain, baik individu, kelompok atau masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang
diharapkan oleh pelaku pendidikan. Dari batasan tersirat unsur-unsur pendidikan yakni:
1. Perubahan perilaku
2. Pembinaan perilaku
3. Pengembangan perilaku
Secara konsep pendidikan kesehatan adalah upaya untuk mempengaruhi, dan atau
mengajak orang lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat agar melaksanakan perilaku
hidup sehat. Sedangkan secara operasional, pendidikan kesehatan adalah semua kegiatan
untuk memberikan da atau meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
Oleh sebab itu WHO pada awal tahun 1980 meyimpulkan bahwa pendidikan kesehatan
tidak mampu mencapai tujuannya, apabila hanya memfokuskan pada upaya-upaya perubahan
perilaku saja. Promosi kesehatan harus mencakup pula upaya perubahan lingkungan (fisik,
social budaya, politik, ekonomi, dan sebagainya) sebagi penunjang atau pendukung
perubahan perilaku tersebut. Sebagai perwujudan dari perubahan konsep promosi kesehatan
ini secara organisasi structural, maka pada tahun 1984, Divisi Pendidikan Kesehatan (Health
Education) dalam WHO diubah menjadi Divisi Promosi dan Pendidikan Kesehatan (Division
on Health Promotion and Education). Sekitar 16 tahun kemudian, awal tahun 2000
Departemen Kesehatan RI baru menyesuaikan konsep WHO dengan mengubah Pusat
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM) menjadi Direktorat Promosi Kesehatan, dan
kemudian berubah menajdi Pusat Promosi Kesehatan.
“Health promotion is the process of enabling people to increase control over, and
improve their health. To reach a state of complete physical, mental, and social, well-being, an
individual or group must be able to identify and realize aspirations to satisfy needs, and to
change or cope with the environment.” (Ottawwa Charter 1986)
Dari kutipan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi kesehatan adalah proses untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Selain itu, untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan social,
maka masyarakat harus mampu mengenal dan mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan
mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, social, budaya, dan
sebagainya). Batasan lain, promosi kesehatan adalah yang dirumuskan oleh Australian Health
Foudation sebagai berikut:
“health promotion is programs are designed to bring about “change” within people,
organization, communities, and their environment”.
Hal ini berarti bahwa promosi kesehatan adalah program kesehatan yang dirancang untuk
membawa perubahan (perbaikan), baik didalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi
dan lingkungannya (lingkungan fisik, social budaya, politik, dan sebagainya).
Untuk mencapai visi tersebut, perlu upaya-upaya yang harus dilakukan, dan inilah yang
disebut “misi”. Jadi yang dimaksud misi pendidikan kesehatan adalah upaya yang harus
dilakukan untuk mencapai visi tersebut. Misi promosi kesehatan secara umum dapat
dirumuskan menjadi 3 butir.
1. Advokat (Advocate)
Melakukan kegiatan advokasi terhadap para pengambil keputusan diberbagai program
dan sektor yang terkait dengan kesehatan.
2. Menjembatani (Mediate)
Menjadi jembatan dan menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sector yang
terkait dengan kesehatan.
3. Memampukan (Enable)
Memberikan kemampuan atau keterampilan kepada masyarakat agar mereka mampu
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara mandiri.
1. Komunikasi
2. Dinamika Kelompok
3. Pengembangan Dan Pengorganisasian Masyarakat (PPM)
4. Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa (Pkmd)
5. Pemasaran Sosial (Sosial Marketing)
6. Pengembangan Organisasi
7. Pendidikan dan Pelatihan
8. Pengembangan Media (Teknologi Promosi Kesehatan)
9. Perencanaan dan Evaluasi Promosi Kesehatan
10. Antropologi Kesehatan
11. Sosiologi Kesehatan
12. Psikologi Sosial
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan seseorang untuk meningkatkan
kontrol dan peningkatan kesehatannya. WHO menekankan bahwa promosi kesehatan
merupakan suatu proses yang bertujuan memungkinkan individu meningkatkan kontrol
terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi yang jelas mengenai
pemberdayaan diri sendiri, Sasaran promosi kesehatan yang dilakukan oleh perawat adalah
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Agar promosi kesehatan dapat lebih tepat
sasaran, maka sasaran tersebut perlu dikenali lebih rinci, dan jelas melalui pengelompokkan
sasaran promosi kesehatan
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat dimanfatkan oleh mahasiswa dan mahasiswi S-1 Keperawatan
Stikes Eka Harap Palangkaraya dalam melaksanakan promosi kesehatan, dan kami berharap
makalah ini mendapatkan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA