Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PSIKOLOGI

TENTANG KONSEP PERILAKU MANUSIA

DOSEN PENGAMPU :

DI SUSUN OLEH :
1. NURIYATUL ILMIAH. (0119024)
2. NAFILA FEBIE N.P. (0119032)
3. PUTRI NUR ELYA RISMA. (0119041)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
MOJOKERTO
2020
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa :

Kami mempunyai kopi dari makalah ini bisa kami reproduksi jika makalah yang dikumpulkan
hilang atau rusak

Makalah ini adalah hasil karya sendiri dan bukan merupakan karya orang lain kecuali yang telah
ditulis kan dalam referensi, serta tidak ada seorang pun yang membuat makalah ini untuk kami.

Jika kemudian hari terbukti adanya ketidakjujuran akademik, kami bersedia mendapatkan sangsi
sesuai peraturan yang berlaku.

Mojokerto, 25 Februari 2020

Nama Nim Tanda Tangan Mahasiswa


NURIYATUL ILMIAH 0119024
NAFILA FEBIE N.P 0119032
PUTRI NUR ELYA R. 0119041

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas tentang “konsep perilaku manusia”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tugas ini bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa terdapat hal-hal yang kurang sempurna dalam penyusunan makalah
ini.Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun.Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pihak-pihak lain yang memerlukan pada
umumnya. Semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Akhir kata semoga ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Terutama bagi
teman-teman yang ingin menerusan karya tulis ini sehingga menjadi lebih baik lagi.

Mojokerto, 25 Februari 2020

DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................................i

LEMBAR PERNYATAAN....................................................................................................ii

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................iii

DAFTAR ISI .........................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan .....................................................................................................................2

BAB II ISI

2.1 Pengertian Perilaku manusia ...................................................................................3


2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Manusia…………………………………………..4
2.3 Jenis-Jenis Perilaku Manusia……………………………………………………………..6
2.4 Hubungan Perilaku Dengan Kebiasaan…………………………………………………..8
2.5 Usaha-Usaha Untuk Mencapai Perilaku Yang Positif……………………………………9
2.6 Pengertian Perubahan Perilaku Manusia…………………………………………………9

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………10
3.2 Saran……………………………………………………………………………………...10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………11

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terbentuknya perilaku dapat terjadi karena proses kematangan dan dari proses interaksi
dengan lingkungan. Terbentuknya dan perubahan perilaku karena proses interaksi antara
individu dengan lingkungan ini melalui suatu proses yakni proses belajar. Oleh sebab itu,
perubahan perilaku dan proses belajar sangat erat kaitannya. Perubahan perilaku merupakan hasil
dari proses belajar.

Di dalam proses pembentukan dan atau perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang berasal dari dalam diri itu sendiri. Factor-faktor tersebut antara lain: susunan syaraf pusat,
persepsi, motivasi, emosi, dan belajar.

Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui indera penglihatan, pendengaran,


penciuman dan lain sebagainya. Sedangkan motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Hasil daqri dorongan dan gerakan inilah yang diwujudkan
dalam bentuk perilaku,

Perilaku yang berlaku pada individu atau organisme tidak timbul dengan sendirinya. Tetapi
sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh organisme yang bersangkutan. Baik itu stimulus
eksternal maupun stimulus internal (Walgito, 1991).

Perilaku dapat dioservasi, baik langsung seperti tertawa, minum dan lain sebagainya maupun
secara tidak langsung seperti pikiran dan perasaan.

Perilaku masyarakat terbentuk dari lingkungan dimana ia hidup. Perilaku ini berlangsung
cukup lama dan mungkin pula hingga saat ini. Bahkan bisa saja perilaku yang sama turun
temurun dari generasi ke generasi di masyarakat. Hal ini bisa menjadi kebudayaan suatu
masyarakat suatu daerah.

1.2 Rumusan Masalah


A. Apa yang dimaksud dengan perilaku manusia ?
B. Apa saja factor yang mempengaruhi perilaku manusia ?
C. Apa saja jenis-jenis perilaku manusia ?
D. Apa hubungan perilaku manusia dengan kebiasaan ?
E. Apa saja usaha-usaha untuk mencapai perilaku yang positif ?
F. Apa yang dimaksud dengan perubahan perilaku ?
1.3 Tujuan
A. Dapat mengetahui apa itu perilaku manusia.
B. Dapat mengetahui apa saja factor yang mempengaruhi perilaku manusia.
C. Dapat mengetahui dari jenis-jenis perilaku manusia.
D. Dapat mengetahui hubungan perilaku manusia dengan kebiasaan.
E. Dapat mengetahui apa saja usaha-usaha ntuk mencapai perilaku yang positif.
F. Dapat mengetahui apa itu perubahan perilaku.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PERILAKU MANUSIA.
Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia  dan dipengaruhi
oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau genetika.
Mengutip pendapat Krech dan Crutchfield (1954) yang mengatakan: As we have already
indicated, attitudes lie behind many of the significant and dramatic instances of man behavior. It
is for reason that many psychologists regard the study of attitudes as the central problems of
social psychology. Bimo Walgito (2003) berpendapat bahwa sikap yang ada pada seseorang
akan memberikan warna atau corak pada perilaku atau perbuatan orang yang bersangkutan.
Sementara sikap pada umumnya mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap,
yaitu: komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif.
Selanjutnya menurut Myers (1983), perilaku adalah sikap yang diekspresikan (expressed
attitudes). Perilaku dengan sikap saling berinteraksi, saling mempengaruhi satu dengan yang lain.
Sementara Kurt Lewin (1951, dalam Brigham, 1991) merumuskan satu model hubungan
perilaku yang mengatakan bahwa perilaku (B) adalah fungsi karakteristik individu (P) dan
lingkungan (E), dengan rumus: B = f(P,E). Karakteristik individu meliputi berbagai variabel
seperti motif, nilai-nilai, sifat kepribadian, dan sikap yang saling berinteraksi satu sama lain dan
kemudian berinteraksi pula dengan faktor-faktor lingkungan dalam menentukan perilaku. Faktor
lingkungan memiliki kekuatan besar dalam menentukan perilaku, bahkan kadang-kadang
kekuatannya lebih besar daripada karakteristik individu.

Dalam sosiologi, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang
lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusia yang sangat mendasar.
Perilaku tidak boleh disalahartikan sebagai perilaku sosial, yang merupakan suatu tindakan
dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus ditujukan
kepada orang lain. Penerimaan terhadap perilaku seseorang diukur relatif terhadap norma sosial
dan diatur oleh berbagai kontrol sosial. Dalam kedokteran perilaku seseorang dan keluarganya
dipelajari untuk mengidentifikasi faktor penyebab, pencetus atau yang memperberat timbulnya
masalah kesehatan. Intervensi terhadap perilaku seringkali dilakukan dalam rangka
penatalaksanaan yang holistik dan komprehensif.
Perilaku manusia dipelajari dalam ilmu psikologi, sosiologi, ekonomi, antropologi dan
kedokteran.
Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku
aneh, dan perilaku menyimpang.
A. BENTUK-BENTUK PERILAKU

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua
(Notoatmodjo, 2003):

1. Perilaku tertutup (convert behavior)

Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau
tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,
persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus
tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.

2. Perilaku terbuka (overt behavior)

Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata
atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek
(practice), yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.

2.2 FAKTOR-FAKTORBYANG MEMPENGARUHI PERILAKU

Dalam perkembangannya, perilaku seseorang dapat berubah-ubah sesuai dengan hal-hal


yang memungkinkan perubahan itu terjadi. Dalam perkembangannya di kehidupan, perilaku
manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor intern dan ekstern yang memungkinkan suatu perilaku
mengalami perubahan. Berikut diuraikan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku
pada manusia.

A. Faktor Internal

Tingkah laku manusia adalah corak kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh faktor yang ada
dalam dirinya. Faktor-faktor intern yang dimaksud antara lain jenis ras/keturunan, jenis kelamin,
sifat fisik, kepribadian, bakat, dan intelegensia. Faktor-faktor tersebut akan dijelaskan secara
lebih rinci seperti di bawah ini.

1) Jenis Ras/ Keturunan

Setiap ras yang ada di dunia memperlihatkan tingkah laku yang khas. Tingkah laku khas ini
berbeda pada setiap ras, karena memiliki ciri-ciri tersendiri. Ciri perilaku ras Negroid antara lain
bertemperamen keras, tahan menderita, menonjol dalam kegiatan olah raga. Ras Mongolid
mempunyai ciri ramah, senang bergotong royong, agak tertutup/pemalu dan sering mengadakan
upacara ritual. Demikian pula beberapa ras lain memiliki ciri perilaku yang berbeda pula.

2) Jenis Kelamin

Perbedaan perilaku berdasarkan jenis kelamin antara lain cara berpakaian, melakukan pekerjaan
sehari-hari, dan pembagian tugas pekerjaan. Perbedaan ini bisa dimungkikan karena faktor
hormonal, struktur fisik maupun norma pembagian tugas. Wanita seringkali berperilaku
berdasarkan perasaan, sedangkan orang laki-laki cenderug berperilaku atau bertindak atas
pertimbangan rasional.

3) Sifat Fisik

Kretschmer Sheldon membuat tipologi perilaku seseorang berdasarkan tipe fisiknya. Misalnya,
orang yang pendek, bulat, gendut, wajah berlemak adalah tipe piknis. Orang dengan ciri
demikian dikatakan senang bergaul, humoris, ramah dan banyak teman.

4) Kepribadian

Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya yang
digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsang baik yang datang
dari dalam dirinya maupun dari lingkungannya, sehingga corak dan kebiasaan itu merupakan
suatu kesatuan fungsional yang khas untuk manusia itu. Dari pengertian tersebut, kepribadian
seseorang jelas sangat berpengaruh terhadap perilaku sehari-harinya.

5) Intelegensia

Intelegensia adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah
dan efektif. Bertitik tolak dari pengertian tersebut, tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh
intelegensia. Tingkah laku yang dipengaruhi oleh intelegensia adalah tingkah laku intelegen di
mana seseorang dapat bertindak secara cepat, tepat, dan mudah terutama dalam mengambil
keputusan.

6) Bakat
Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus
mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya berupa kemampuan
memainkan musik, melukis, olah raga, dan sebagainya.

B. Faktor Eksternal

1. Pendidikan

Inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil dari proses belajar mengajar
adalah seperangkat perubahan perilaku. Dengan demikian pendidikan sangat besar pengaruhnya
terhadap perilaku seseorang. Seseorang yang berpendidikan tinggi akan berbeda perilakunya
dengan orang yang berpendidikan rendah.

2. Agama

Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai yangdiajarkan
oleh agama yang diyakininya.

3. Kebudayaan

Kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau peradaban manusia. Tingkah laku
seseorang dalam kebudayaan tertentu akan berbeda dengan orang yang hidup pada kebudayaan
lainnya, misalnya tingkah laku orang Jawa dengan tingkah laku orang Papua.

4. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis,
maupun sosial. Lingkungan berpengaruh untuk mengubah sifat dan perilaku individu karena
lingkungan itu dapat merupakan lawan atau tantangan bagi individu untuk mengatasinya.
Individu terus berusaha menaklukkan lingkungan sehingga menjadi jinak dan dapat dikuasainya.

5. Sosial Ekonomi

Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan
untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi perilaku
seseorang.

2.3 JENIS-JENIS PERILAKU.


1. Perilaku Refleksif

Perilaku refleksif adalah perilaku yang terjadi atas reaksi secara spontan terhadap stimulus
yang mengenai organisme tersebut. Misalnya kedip mata bila kena sinar; gerak lutut bila kena
sentuhan palu; menarik tangan apabila menyentuh api dan lain sebagainya.

Perilaku refleksif terjadi dengan sendirinya, secara otomatis. Stimulus yang diterima
organisme tidak sampai ke pusat susunan syaraf atau otak sebagai pusat kesadaran yang
mengendalikan perilaku manusia. Dalam perilaku yang refleksif, respons langsung timbul begitu
menerima stimulus. Dengan kata lain, begitu stimulus diterima oleh reseptor, begitu langsung
respons timbul melalui afektor, tanpa melalui pusat kesadaran atau otak.

Perilaku ini pada dasarnya tidak dapat dikendalikan. Hal ini karena perilaku refleksif
merupakan perilaku yang alami, bukan perilaku yang dibentuk oleh pribadi yang bersangkutan.

2. Perilaku Non-Refleksif

Perilaku non-refleksif adalah perilaku yang dikendalikan atau diatur oleh pusat
kesadaran/otak. Dalam kaitan ini, stimulus setelah diterima oleh reseptor langsung diteruskan ke
otak sebagai pusat syaraf, pusat kesadaran , dan kemudian terjadi respons melalui afektor.

Proses yang terjadi didalam otak atau pusat kesadaran inilah yang disebut proses psikologis.
Perilaku atau aktivitas atas dasar proses psikologis inilah yang disebut aktivitas psikologis atau
perilaku psikologis (Branca, 1964).

Pada perilaku manusia, perilaku psikologis inilah yang dominan, merupakan perilaku yang
dominan dalam pribadi manusia. Perilaku ini dapat dibentuk, dapat dikendalikan. Karena itu
dapat berubah dari waktu ke waktu, sebagai hasil proses belajar.

3. Perilaku Kesehatan

Perilaku kesehatan menurut Notoatmodjo (2003) adalah suatu respon seseorang (organisme)
terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit atau penyakit, sistim pelayanan
kesehatan, makanan, dan minuman, serta lingkungan.

Dari batasan ini, perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok :


a. Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintenance).

Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan
agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit.

b. Perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior) atau perilaku


penggunaan sistem atau fasilitas kesehatan.

Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita
penyakit dan atau kecelakaan untuk mencari dan memanfaatkan sarana dan prasarana kesehatan
yang tersedia.

c. Perilaku kesehatan lingkungan

Adalah apabila seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial
budaya, dan sebagainya.

1. Health Belief Model

Model perilaku ini dikembangkan pada tahun 50-an dan didasarkan atas partisipasi
masyarakat pada program deteksi dini tuberculosis. Analisis terhadap berbagai faktor yang
mempengaruhi partisipasi masyarakat pada program tersebut kemudian dikembangkan sebagai
model perilaku. Health Belief Model didasarkan atas 3 faktor esensial ;

Kesiapan individu intuk merubah perilaku dalam rangka menghindari suatu penyakit atau
memperkecil risiko kesehatan.Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya
merubah perilaku.

Perilaku itu sendiri.

Ketiga faktor diatas dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang berhubungan dengan
kepribadian dan lingkungan individu, serta pengalaman yang berhubungan dengan sarana &
petugas kesehatan.

2.4 HUBUNGAN PERILAKU MANUSIA DENGAN KEBIASAAN.


Manusia selain sebagai mahluk individu (perseorangan)mempunyai kehidupan jiwa yang
menyendiri,manusia juga sebagai mahluk sosial tidak dapat dipisahkan dari masyarakat.Manusia
lahir,hidup dan berkembang dan meninggal dunia didalam masyarakat.Menurut Aristoteles
(Yunani,384-322 SM),bahwa manusia adalah ZOON POLOTICON artinya bahwa manusia itu
sebagai mahluk pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesame manusia
lainnya,jadi manusia merupakan mahluk yang suka bermasyarakat.Dan oleh karena sifatnya suka
bergaul satu sama lain,maka manusia disebut mahluk sosial.

Terjadilah hubungan satu sama lain yang didasari oleh adanya kepentingan,dimana
kepentingan tersebut satu sama lain saling berhadapan atau berlawanan dan ini tidak menutup
kemungkinan timbul kericuhan.kepentingan adalah suatu tuntutan perorangan atau kelompok
yang dihadapkan untuk dipenuhi.Disinilah peran hukum mengatur kepentingan-kepentingan
tersebut agar kepentingan masing-masing terlindungi,sehingga masing-masing mengetahui hak
dan kewajiban. Pada akhirnya dengan adanya hukum masyarakat akan hidup
aman,tentram,damai,adil dan makmur.

Dimana ada masyarakat,disitu ada hukum.Hukum ada sejak masyarakat ada.Dapat dipahami
disini bahwa hukum itu sesungguhnya adalah produk otentik dari masyarakat itu sendiri yang
merupakan kristalisasi dari naluri,perasaan,kesadaran,sikap,perilaku,kebiasaan,adat,nilai atau
budaya yang hidup di masyarakat.Bagaimana corak dan warna hukum yang dikehendaki untuk
mengatur seluk beluk kehidupan masyarakat yang bersangkutanlah yang menentukan sendiri.
Suatau masyarakat yang menetapkan tata cara hukumnya bagi masyarakat sendiri dalam
berlakunya tata hukum itu artinya tunduk pada hukum-hukum itu dimasyarakat.

2.5 USAHA UNTUK MENCAPAI PERILAKU YANG POSITIF

Sikap positif artinya perilaku baik yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma kehidupan
yang berlaku dalam masyarakat.Sikap positif tercermin dalam:

a. Disiplin
b. Suka bekerja keras
c. Ulet
d. Jujur
e. Setia kawan
f. Kekeluargaan
g. Rela berkorban
h. Selau menyelesaikan tanjung jawab dengan baik
i. Penolong
j. Pemberani
k. Membela kebenaran
l. Memiliki toleransi yang tinggi
m. Hemat
n. Suka menabung
o. Hidup sederhana
p. Bertaqwa kepada tuhan yang maha esa

Dari sikap diatas merupakan cara/usaha untuk mencapai sikap positif dalam perilaku
manusia,maka dari itu kita sebagai manusia harus dapat menerapkan hidup seperti yang ada
dalam contoh diatas agar hidup menjadi adi,makmur,damai dan sejahtera.

2.7 PENGERTIAN TENTANG PERUBAHAN PERILAKU MANUSIA.

Perubahan perilaku adalah satu paradigma bahwa manusia akan berubah sesuai dengan apa yang
meraka pelajari baik dari keluarga,teman,sahabat ataupun belajar dari diri mereka sendiri,proses
pembelajaran diri inilah yang nantinya akan membentuk seseorang tersebut,sedangkan
perubahan perilaku manusia dapat berpengaruh kepada kehidupan mereka nantinya baik di
lingkungan keluarga,masyarakat ataupun sekitarnya,tetapi perbuahan perilaku manusia juga
berdampak pada diri sendiri.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia  dan dipengaruhi oleh
adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau genetika. Perilaku manusia
dipelajari dalam ilmu psikologi, sosiologi, ekonomi, antropologi dan kedokteran.
Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku
aneh, dan perilaku menyimpang.

3.2 SARAN
Dalam makalah ini terdapat beberapa asumsi tentang perubahan perilaku manusia sehingga dapat
menjadi makalah ini dengan baik,sehingga penulis berharap agar dapat untuk dicontoh dan
diambil hikmahnya untuk diterapkan dikehidupan sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com
www.azzahradamayanti.blogspot.com
https://mevysa.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai