Anda di halaman 1dari 22

BAB 3

TINJAUAN KASUS

Dalam Bab ini akan dibahas laporan pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien
Ny. A dengan diagnosa medis otitis media di ruangan Mahoni 2 Rumah Sakit
Bhayangkara Tk.1 Raden Said Sukanto Jakarta yang di lakukan pada tanggal 11
Januari sampai tanggal 15 Januari 2019.

Adapun pelaksanaan asuhan keperawatan ini dilakukan tahap demi tahap, diawali
dari pengkajian, perimusan diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan,
pelaksanaan keperawatan, dan evaluasi keperawatan yang disebut dengan tahap
proses keperawatan.

3.1 Pengkajian Keperawatan

a) Identitas Pasien

Pasien bernama Ny. A yang berusia 27 tahun, perempuan,


beragama islam dan pekerjaan pasien adalah pegawai
swasta, pendidikan terakhir pasien adalah SMA. Status pasien
belum menikah, pasien tinggal bersama ke dua adiknya yang
beralamatkan di Jalan Kenari RT 08/12, Bambu Apus, Jakarta
Timur. Sumber biaya BNP, pasien masuk rumah sakit pada
tanggal 11 Januari 2019.

b) Resume Kasus

Ny.A datang ke IGD Rumah Sakit Bhayangkara Tk.1 Raden


Said Sukanto Jakarta pada tanggal 11 Januari 2019 pukul 10.20
WIB dengan diagnosa medis Otitis Media. Keluhan pasien me
ngatakan kehilangan pendengaran pada telinga sebelah kiri
disertai dengan keluarnya serumen yang berbau sejak 1 minggu
yang lalu. Pasien mempunyai riwayat penyakit batuk, pilek, dan
sakit kepala ringan biasa dan untuk mengatasi nya pasien
berobat ke Puskesmas atau membeli obat di toko obat. Keadaan
umum pasien lemah, kesadaran compos metis. Observasi tanda-
tanda vital: TD : 110/80mmHg, N: 100x/menit, Rr: 20x/menit,
Suhu 39℃.

Therapy yang diberikan : IVFD Nacl 20 tetes/menit,


Paracetamol 3x500mg/oral, HCL efendrin 3x30mg/tetes.

Masalah keperawatan yang muncul adalah hipertermia, nyeri


akut, resiko cidera.

Tindakan keperawatan yang dilakukan dari tanggal 11 Januari


2019 sampai 15 Januari 2019:

Mandiri: Mengobservasi tanda-tanda vital, identifikasi


penyebab hipertermia (mis. Dehidrasi, terpapar lingkungan
panas, penggunaan ingkubator), monitor suhu tubuh, monitor
kadar elektrolit, monitor haluaran urine, anjurkan pasien banyak
minum air putih, kompres air dingin pada dahi, leher, dada,
abdomen dan aksila), identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri, identifikasi skala nyeri,
identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri,
identifikasi risiko biologis, lingkungan dan perilaku.

Kolaborasi: Pemberian therapy sesuai program medis


(Paracetamol 3x500mg/oral, HCL efendrin 3x30mg/tetes.

Evaluasi keperawatan secara umum yaitu masalah keperawatan


belum teratasi dan tindakan keperawatan dilanjutkan.

c) Riwayat Keperawatan

1) Riwayat Kesehatan Sekarang


Keluhan utama pasien adalah pasien kehilangan
pendengaran pada telinga sebelah kiri disertai dengan
keluarnya serumen yang berbau sejak 1 minggu yang lalu
2) Riwayat Kesehatan Masa lalu
Pasien mengaku tidak pernah di rawat di rumah sakit
sebelumnya selain itu pasien juga mengaku tidak pernah
menderita penyakit yang serius. Pasien hanya pernah
menderita batuk, pilek, dan sakit kepala ringan biasa dan
kemudian untuk mengatasinya pasien berobat ke
Puskesmas atau membeli obat di took obat.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit
berat, serius, penyakit keturunan dan penyakit infeksi
tropika lainnya.
4) Riwayat Psikososial dan Spiritual
Orang yang terdekat dengan pasien adalah kedua adiknya.
Pola komunikasi baik dan pasien dapat berhubungan baik
dengan siapa saja atau orang di sekitarnya. Tidak ada
masalah sosial yang dialami oleh pasien.

d) Pola Kebiasaan

1) Pola Nutrisi
Pasien biasa makan tiga kali sehari, pada waktu pagi pukul
07.00 WIB, siang pukul 13.00 WIB dan malam pukul 19.00
WIB dengan porsi banyak, jenisnya nasi, sayur, dan lauk
pauk. Minum air putih sampai delapan gelas sehari dan
kadang-kadang minum teh pada pagi hari. Saat pengkajian
pasien makan tiga kali sehari pada pukul 07.00 WIB, siang
pukul 12.00 WIB dan sore pukul 17.30 WIB, jenis diet
bubur, pasien menghabiskan makan nya 1 porsi dan pasien
minum air putih sekitar 2000 cc. selama ini pasien tidak
mempunyai pantangan atau alergi terhadap makanan.
2) Pola Eliminasi
Kebiasaan dalam pasien buang air besar satu kali sehari,
yaitu pagi hari dengan konsistensi lembek dan berwarna
kuning. Frekuensi buang air kecil antara lima dan enam kali
sehari dengan warna kuning jernih. Saat pengkajian pasien
buang air besar sudah dua kali selama di rumah sakit
dengan konsistensi lembek, berwarna kuning dan buang air
kecil antara tiga sampai empat kali sehari, warna kuning
jernih.
3) Pola Personal Hygine
Pasien biasa mandi dua kali sehari, sikat gigi dua kali sehari
dan memotong kuku apabila terlihat Panjang. Saat
pengkajian pasien belum mandi, menggosok gigi dan
memotong kuku selama satu hari perawatan di rumah sakit.
4) Pola Istirahat dan Tidur
Pasien biasanya mulai tidur sekitar pukul 20.00 WIB dan
bangun tidur pukul 06.00 WIB. Sedangkan dirumah sakit
pasien tidur pukul 21.00 WIB dan bangun pukul 06.00 WIB
dan hal yang mempermudah tidur adalah suasana yang
tenang.

e) Pemeriksaan Fisik

1) Pemeriksaan Fisik Umum


Pada saat pengkajian berat badan pasien 50 kg, sebelum
sakit 51 kg. tinggi badan pasien 158 cm. Observasi TTV
didapatkan tekanan darah pasien adalah 110/90 mmHg,
frekuensi nadi 110 kali/menit dan teratur, suhu tubuh
39,8℃ dan frekuensi respirasi 18 kali/menit dengan irama
teratur. Keadaan umum pasien lemah, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening. Pasien mengeluh
kehilangan pendengaran pada telinga sebelah kiri disertai
dengan keluarnya serumen yang berbau sejak satu minggu
yang lalu.
2) Sistem Penglihatan
Pada mata terlihat bahwa mata kiri dan kanan simetris,
tidak ada edema atau peradangan pada palpebra,
konjungtiva anemis dan sklera ikterik, pupil isokor dengan
ukuran ±3 mm, reflek cahaya spontan, bentuk iris bulat dan
berwarna cokelat, dapat melihat dengan jelas dan pasien
tidak menggunakan kacamata atau lensa kontak.
3) Sistem Pendengaran
Daun telinga normal, kondisi telinga tidak normal, terlihat
adanya cairan keluar dan berbau dari telinga, membrane
timpani tampak merah, fungsi pendengaran pasien
berkurang karena pasien kehilangan pendengaran pada
telinga sebelah kiri dan pasien tidak menggunakan alat
bantu pendengaran.
4) Sistem Wicara
Pasien tidak mengalami ganggu wicara, pasien mengucap
kata-kata dengan jelas.
5) Sistem Pernafasan
Pada jalan nafas tidak ada sumbata, pasien tidak merasa
sesak dan tidak menggunakan alat bantu pernafasan,
frekuensi respirasi 18 kali/menit, irama teratur, suara nafas
vesikuler, jenis pernafasan spontan, kedalaman nafas adalah
dalam. Pasien tidak batuk, tidak ada spuntum dan tidak
terdapat darah. Bentuk thorax simetris, letak simetris kiri
dan kanan dan tidak ada kifosis. Vocal fremitus kiri dan
kanan sama. Suara perkusi di lapang paru terdengar
resonan. Tidak ada nyeri saat bernafas.
6) Sistem Kardiovaskuler
Frekuensi nadi 110 kali/menit dengan irama teratur namun
teraba lemah. Tekanan darah 110/90 mmHg, tidak ada
distensi vena jugularis kanan maupun kiri, temperature kulit
hangat, warna kulit pucat, pengisian kapiler kurang dari 3
detik dan tidak terdapat edema. Kecepatan denyut apical
125 kali/menit dengan irama teratur, tidak ada kelainan
bunyi jantung dan tidak ada nyeri dada.
7) Sistem Hematologi
Pasien terlihat pucat dan tidak ada pendarahan.
8) Sistem Syaraf Pusat
Pasien mengeluh pusing, tingkat kesadaran compos mentis,
GCS E4 M6 V5, tidak terjadi tanda-tanda peningkatan
tekanan intracranial seperti muntah proyektil, nyeri kepala
hebat, papil edema. Pasien tidak mengalami gangguan
sistem persyarafan.
9) Sistem Pencernaan
Pasien tidak memiliki gigi caries dan tidak menggunakan
gigi palsu. Tidak terlihat adanya stomatitis, tetapi lidah
pasien terlihat kotor, membrane mukosa mulut kering dan
salifa normal. Pasien mengatakan muntah, warna kuning
dan berisi makanan, frekuensi muntah 1-2 kali/hari dengan
jumlah ±100 ml, tidak ada konstipasi, hepar tidak teraba
dan abdomen distensi.
10) Sistem Endokrin
Pasien tidak terdapat kelenjar tiroid, nafas pasien tidak bau
keton dan tidak adanya luka ganggren.
11) Sistem Urogenital
Balance cairan pasien -296cc/24 jam dengan intake 2620
cc/24 jam (minum : ±900 cc, air metabolisme 220 cc, infus
1500 cc) dan output 2916 cc/24jam (BAB 100cc, BAK
1056cc (1cc/kg/24jam), muntah 2x100cc= 200cc, IWL
dengan kenaikan suhu tubuh (15x50kg)+200 (39,8℃-
36,8℃) = 750+200(3) = 750+600 = 1350 cc). Terjadi
perubahan pola kemih yaitu restensi, BAK berwarna kuning
keruh dan tidak ada keluhan sakit pinggang.
12) Sistem Integumen
Tugor kulit pasien buruk atau tidak elastis, temperatur kulit
hangat, warna kulit pucat dan keadaan kulit baik tidak ada
lesi, ulkus atau luka. Tidak ada kelainan pada kulit pasien.
Kondisi kulit daerah pemasangan infus terlihat tidak adanya
edema dan tidak ada tanda-tanda infeksi seperti lubor,
dolor, kalor, tumor dan fungsi o’laesa. Keadaan rambut
pasien terlihat baik namun bersih.
13) Sistem Muskuloskeletal
Pasien tidak mengalami kesulitan dalam pergerakan, tidak
terdapat fraktur, tidak ada kelainan struktur tulang
belakang, keadaan tonus otot baik, kekuatan otot normal.

f) Data Tambahan (Pemahaman tentang penyakit)


Pasien tidak mengerti tentang penyakitnya yaitu seperti
pengertian, tanda dan gejala dan komplikasinya.
g) Data Penujang
1. Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal
Hemoglobin : 14g/dl (13-16 g/dl)
Leukosit : 7.000/ul (5.000-10.000/ul)
Hematokrit : 45% (40-48%)
Trombosit : 258.000/ul (150.000-400.000/ul)
3.2 Data Fokus
3.2.1 Data subjektif
Pasien mengatakan kehilangan pendengaran pada telinga sebelah
kiri, Pasien mengatakan keluarnya serumen berbau sejak 1 minggu
yang lalu, Pasien mengatakan suka mengorek – ngorek kuping
dengan cotton bad sampai dengan berdarah, Pasien mengatakan
akhir – akhir ini sering mengalami batuk, pilek dan demam, Pasien
bertanya bagaimana bias terkena penyakiut ini, Pasien mengatakan
badannya meriang, Pasien mengeluh pusing pada kepalanya,
Pasien mengatakan telinga sebelah kiri sering gatal, Pasien
mengatakan nyeri pada telinga kiri bagian tengah, skala nyeri 6,
Pasien mengatakan tidak nyaman.

3.2.2 Data Objektif


TD 110/80 mmHg, ND 100 x/menit, RR 20 x/menit,Sh 39°C, Hasil
pemeriksaan otoskopis diperoleh: Membran timpani tampak
merah, Sering menggelembung, Mengalami perforasi, Pasien
diberikan terapi antibiotic spektrum luas dan obat tetes telinga,
Pasien tampak tidak paham dengan penyakitnya, Pasien terlihat
meringis kesakitan

3.3 Analisa Data

No Data Masalah Etiologi


1. Data Subjektif : Hipertermi Proses penyakit /
a. Pasien akhir-akhir ini infeksi
sering mengalami batuk,
pilek dan demam
b. Pasien mengatakan
badannya meriang
c. Pasien mengeluh pusing
pada kepalanya
Data Objektif :
a. TD 110/80 mmHg
ND 100 x/menit
RR 20 x/menit
Sh 39°C
b. Pasien diberikan terapi
antibiotik spectrum luas,
dan obat tetes telinga

2. Data Subjektif : Gangguan Gangguan


a. Pasien mengatakan Persepsi Sensori Pendengaran
kehilangan pendengaran
pada telinga sebelah kiri
b. Pasien mengatakan
keluarnya serumen yang
berbau sejak satu minggu
yang lalu
Data Objektif :
a. Hasil pemeriksaan
otoskopis diperoleh :
1) Membrane timpani
tampak merah
2) Sering
menggelembung
3) Mengalami perforasi
b. Pasien diberikan
antibiotik spectrum luas,
dan obat tetes telinga
3. Data Subjektif : Deficit Kurang terpapar
a. Pasien mengatakan suka pengetahuan informasi
mengorek-ngorek tentang penyakit
telinganya dengan
kuttenbad sampai dengan
berdarah
b. Pasien bertanya bagaima-
nabisa terkena penyakit
ini
c. Pasien mengatakan
telinga sebelah kiri sering
gatal
Data Objektif :
a. Pasien tampak tidak
paham dengan
penyakitnya
4. Data Subjektif : Nyeri akut Infeksi
a. Pasien mengatakan nyeri
pada telinga kiri bagian
tengah dengan skala
nyeri 6
b. Pasien mengatakan tidak
nyaman
Data Objektif :
a. Pasien terlihat meringis
kesakitan
b. Pasien tampak menahan
sakit

3.4 Diagnosa Keperawatan


a. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit / infeksi
b. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan
pendengaran
c. Nyeri akut berhubungan dengan infeksi
d. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpapar
informasi

3.5 Perencanaan , Pelaksanaan dan Evaluasi Keperawatan


a. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit / infeksi
Data Subjektif : Pasien akhir-akhir ini sering mengalami batuk,
pilek dan demam, Pasien mengatakan badannya
meriang,Pasien mengeluh pusing pada
kepalanya.
Data Objektif : TD 110/80 mmHg, ND 100 x/menit, RR 20
x/menit, Sh 39°C, Pasien diberikan terapi
antibiotik spectrum luas, dan obat tetes telinga.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x24 jam diharapkan masalah hipertermi
membaik
Kriteria hasil : tekanan darah: 110/70 – 120/80mmHg, Nadi:
60100x/menit, Suhu: 35,5 – 27,5℃, Pernafasan:
16 – 20x/menit.
Rencana tindakan
a. Identifikasi penyebab hipertermi
b. Monitor suhu tubuh
c. Monitor kadar elektrolit
d. Monitor keluaran urin
e. Monitor komplikasi akibat hipertermi
f. Berikan kompres air biasa

Pelaksanaan Keperawatan
Tanggal 11 Januari 2019
Pukul 07.30 WIB memonitor keadaan umum dan tingkat kesadaran
pasien Pukul 08.00 WIB memonitor TTV, hasil : TD 110/80
mmHg, ND 100 x/menit, RR 20 x/menit, Sh 39°C. Pukul 08.30
WIB menganjurkan pasien mengenakan baju tipis dan membuka
selimut, hasil : pasien menggunakan baju tipis. Pukul 09.30 WIB
mengompres pasien menggunakan air biasa, hasil : pasien
dikompres dengan air biasa. Pukul 10.30 WIB menganjurkan
pasien untuk minum sesuai kebutuhan, hasil : pasien mengerti dan
minum lebih sering. Pukul 11.00 WIB mengidentifikasi penyebab
hipertermi, hasil : hipertermi terjadi karena adanya infeksi. Pukul
12.00 WIB memberikan obat antibiotic spektrum luas, hasil: obat
masuk dengan sempurna dan tidak ada tanda-tanda alergi. Pukul
13.00 WIB mengganti cairan RL, hasil : ciran menetes dengan
baik. Pukul 13.30 WIB memonior TTV, hasil : TD 100/80 mmHg,
Nd 95 x/menit, Rr 20 x/menit, Sh 38°C.

Tanggal 12 Januari 2019


Pukul 08.00 WIB memonitor keadaan umum dan tingkat kesadaran
pasien Pukul 08.30 WIB memonitor TTV , hasil : Td 110/70
mmHg, Nd 80x/menit, Rr, 20x/menit, Sh 37,8°C. Pukul 09.30
mengganti linen pasien, hasil : linen terpasang dengan rapi. Pukul
10.30 WIB mengganti cairan RL, hasil : cairan Rl terpasang dan
mengalir dengan baik. Pukul 11.00 WIB memberikan kompres air
biasa, hasil kompresan terpasang demgan baik. 12.00 WIB
memberikan antibiotic, hasil : obat masuk dengan baik dan tidak
ada tanda-tanda alergi. Pukul 13.00 WIB menganjurkan pasien
untuk minum sesuai kebutuhan dan minum sedikit tapi sering, hasil
: pasien mengerti dan melakukannya. Pukul 14.00 WIB memonitor
TTV, hasil : Td 110/80 mmHg, Nd 85 x/menit, Rr 20 x/menit, Sh
37.7°C.

Tanggal 13 Januari 2019


Pukul 08.00 WIB memonitor keadaan umum dan tingkat kesadaran
pasien. Pukul 08.30 WIB memonitor TTV, hasil : Td 110/70
mmHg, Nd 80 x/menit, Rr 20 x/menit, Sh 37,4°C. Pukul 09.00
WIB mengganti linen, hasil : linen terpasang dengan rapi. Pukul
11.00 WIB menganjurkan pasien minum sesuai kebutuhan, hasil :
pasien minum sesuai kebutuhan. Pukul 12.00 WIB memberikan
antibiotic, hasil : antibiotic masuk dengan baik dan tidak ada tanda
– tanda alergi. Pukul.13.30 WIB memonitor TTV, hasil : Td
100/80 mmHg, Nd 80 x/menit, Rr 20 x/menit, Sh 37°C.

Evaluasi Keperawatan
Tanggal 11 Januari 2019
Subjektif : pasien mengatakan masih demam
Objektif : TD 100/80 mmHg, Nd 95 x/menit, Rr 20 x/menit,
Sh 38°C.
Analisa : masalah keperawatan belum teratasi
Planning : tindakan keperawatan dilanjutkan : monitor
keadaan umum dan tingkat kesadaran pasien,
monitor TTV, berikan kompres air biasa, anjurkan
pasien minum sesuai kebutuhan, memberikan
antibiotic.

Tanggal 12 Januari 2019


Subjektif : pasien mengatakan masih demam
Objektif : Td 110/80 mmHg, Nd 85 x/menit, Rr 20 x/menit,
Sh 37.7°C.
Analisa : masalah keperawtan belum teratasi
Planning : tindakan keperawatan dilanjutkan : monitor
keadaan umum dan tingkan kesadaran pasien,
monitor TTV, berikan kompres air biasa, anjurkan
pasien minum sesuai kebutuhan, memberikan
antibiotic.

Tanggal 13 Januari 2019


Subjektif : pasien mengatakan sudah tidak demam
Objektif : Td 100/80 mmHg, Nd 80 x/menit, Rr 20 x/menit,
Sh 37°C
Analisa : tujuan keperawatan sudah tercapai masalah
keperawatan teratasi
Planning : tindakan keperawatan dilanjutkan : berikan
antibiotic

b. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan


pendengaran
Data Subjektif : Pasien mengatakan kehilangan pendengaran
pada telinga sebelah kiri, pasien mengatakan
keluarnya serumen yang berbau sejak satu
minggu yang lalu.
Data Objektif : Hasil pemeriksaan otoskopis diperoleh :
Membrane timpani tampak merah, sering
menggelembung, mengalami perforasi, pasien
diberikan antibiotik spectrum luas, dan obat tetes
telinga
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3x24 jam diharapkan membaik
Kriteria hasil : pasien mengalami peningkatan persepsi sensori
pendengaran sampai pada tingkat fungsional (0-
15 dB)
Rencana tindakan :
a. Monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas dan stimulus lingkungan
b. Pertahankan lingkungan yang aman
c. Identifikasi penyebab gangguan pendengaran
d. Kolaborasi pemberian antibiotic dan obat tetes telinga

Pelaksanaan Keperawatan

Tanggal 11 Januari 2019


Pukul 08.00 WIB memonitor keadaan umum dan tingkat kesadaran
pasien, hasil : keadaan umum baik dan tingkat kesadaran compos
mentis. 09.00 WIB mengukur TTV, hasil : TD 110/80 mmHg, ND
100 x/menit, RR 20 x/menit, Sh 39°C. Pukul 10.00 WIB
membersihkan serumen pada telinga pasien, hasil : telinga tampak
bersih. Pukul 12.00 WIB memberikan antibiotic dan obat tetes
telinga, hasil : obat masuk dengan baik dan tidak ada tanda – tanda
alergi. Pukul 13.30 WIB mengukur TTV pasien, hasil : TD 100/80
mmHg, Nd 95 x/menit, Rr 20 x/menit, Sh 38°C.

Tanggal 12 Januari 2019

Pukul 08.30 WIB memonitor keadaan umum dan tingkat kesadaran


pasien, hasil : keadaan umum baik dan tingkat kesadaran compos
mentis. Pukul 09.00 WIB mengukur TTV pasien, hasil : Td 110/80
mmHg, Nd 85 x/menit, Rr 20 x/menit, Sh 37.7°C. Pukul 11.00 WIB
membersihkan serumen pasien, hasil : telinga tampak bersih. Pukul
12.00 WIB memberikan antibiotic dan obat tetes telinga, hasil : obat
masuk dengan baik dan tidak ada tanda – tanda alergi. Pukul 13.00
WIB menganjurkan pasien untuk menggunakan tehnik yang lebih
aman saat membersihkan telinga, hasil : pasien mengerti dan
memahami. Pukul 14.00 WIB mengukur TTV pasien, hasil : Td
110/80 mmHg, Nd 85 x/menit, Rr 20 x/menit, Sh 37.7°C.

Tanggal 13 Januari 2019

Pukul 08.00 WIB memonitor keadaan umum dan tingkat kesadaran


pasien, hasil : keadaan umum baik dan tingkat kesadaran compos
mentis. Pukul 09.00 WIB mengukur TTV pasien, hasil : Td 110/70
mmHg, Nd 80 x/menit, Rr 20 x/menit, Sh 37,4°C. Pukul 11.30 WIB
memberikan antibiotic dan obat tetes telinga pada pasien, hasil :
obat masuk dengan baik dan tidak ada tanda – tanda alergi. Pukul
13.00 WIB mengukur TTV pasien, hasil : Td 100/80 mmHg, Nd 80
x/menit, Rr 20 x/menit, Sh 37°C

Evaluasi Keperawatan

Tanggal 11 Januari 2019

Subjektif :Pasien mengatakan kehilangan pendengaran


pada telinga sebelah kiri, pasien mengatakan
keluarnya serumen yang berbau sejak satu
minggu yang lalu.

Objektif :Hasil pemeriksaan otoskopis diperoleh :


Membrane timpani tampak merah, sering
menggelembung, mengalami perforasi, pasien
diberikan antibiotik spectrum luas, dan obat tetes
telinga

Analisa : masalah keperawatan belum teratasi

Planning : tindakan keperawatan dilanjutkan : monitor


keadaan umum dan tingkat kesadaran pasien,
monitor TTV, bersihkan serumen pasien, berikan
antibiotic dan obat tetes telinga.

Tanggal 12 Januari 2019

Subjektif :Pasien mengatakan kehilangan pendengaran


pada telinga sebelah kiri, pasien mengatakan
keluarnya serumen yang berbau dan lebih sedikit
dari sebelumnya.

Objektif :Hasil pemeriksaan otoskopis diperoleh :


Membrane timpani tampak merah, sering
menggelembung, mengalami perforasi, pasien
diberikan antibiotik spectrum luas, dan obat tetes
telinga.
Analisa : Masalah keperawatan belum teratasi
Planning :Tindakan keperawatan dilanjutkan : monitor
keadaan umum dan tingkat kesadaran pasien,
monitor TTV, bersihkan serumen pasien, berikan
antibiotic dan obat tetes telinga.

Tanggal 13 Januari 2019


Subjektif : pasien mengatakan serumen sudah tidak keluar
Objektif :pasien tampak terlihat lebih nyaman dari
sebelumnya.
Analisa : masalah keperawtan teratasi
Planning :Tindakan keperawatan dilanjutkan : monitor
keadaan umum dan tingkat kesadaran pasien,
monitor TTV, berikan antibiotic dan obat tetes
telinga

c. Nyeri akut berhubungan dengan infeksi


Data Subjektif :Pasien mengatakan nyeri pada telinga kiri bagian
tengah dengan skala nyeri 6, pasien mengatakan
tidak nyaman.
Data Objektif :Pasien terlihat meringis kesakitan, pasien tampak
menahan sakit.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3
x 24 jam diharapkan masalah nyeri membaik
Kriteria hasil : Keluhan nyeri menurun, Meringis menurun,
Gelisah menurun, Frekuensi nadi membaik , Pola
nafas membaik

Rencana tindakan :

1. Observasi keadaan umum klien.


2. Observasi tanda-tanda vital tiap 6 jam sekali.
3. Observasi karakteristik nyeri.
4. Observasi skala nyeri.
5. Berikan posisi semi fowler.
6. Ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi

Pelaksanaan Keperawatan

Tanggal 11 Januari 2019

Pukul 08.00 WIB memonitor keadaan umum dan tingkat kesadaran


pasien, hasil : keadaan umum baik dan tingkat kesadaran compos
mentis. Pukul 08.30 WIB mengukur TTV, hasil : TD 110/80
mmHg, ND 100 x/menit, RR 20 x/menit, Sh 39°C. Pukul 09.00
WIB mengobservasi skala nyeri pasien, hasil skala nyeri 6. Pukul
10.00 WIB mengajarkan tehnik distraksi dan relaksasi pada pasien,
hasil : pasien melakukan tehnik yang diajarkan. Pukul 12.00 WIB
memberikan posisi semi fowler, hasil : pasien tampak lebih nyaman.
Pukul 13.30 WIB mengukur TTV, hasil : : TD 100/80 mmHg, Nd
95 x/menit, Rr 20 x/menit, Sh 38°C.

Tanggal 12 Januari 2019

Pukul 08.00 WIB memonitor keadaan umum dan tingkat kesadaran


pasien, hasil ; keadaan umum baikdan tingkat kesadaran compos
mentis. Pukul 09.00 WIB mengukur TTV pasien, hasil : Td 110/80
mmHg, Nd 85 x/menit, Rr 20 x/menit, Sh 37.7°C. Pukul 10.30 WIB
mengobservasi skala nyeri pasien, hasil : skala nyeri 3. Pukul 12.00
WIB menganjurkan pasien melakukan tehnik distraksi dan relaksasi
seperti yang sudah diajarkan, hasil : pasien sudah melakukan tehnik
yang diajarkan. Pukul 13.00 WIB memberikan posisi semi fowler
kepada pasien, hasil : pasien senang dan nyaman. Pukul 14.00 WIB
mengukur TTV, hasil : Td 110/80 mmHg, Nd 85 x/menit, Rr 20
x/menit, Sh 37.7°C.
Tanggal 13 Januari 2019

Pukul 08.00 WIB memonitor keadaan umum dan tingkat kesadaran


pasien, hasil ; keadaan umum baikdan tingkat kesadaran compos
mentis. Pukul 09.00 WIB mengukur TTV pasien, hasil : Td 110/70
mmHg, Nd 80 x/menit, Rr 20 x/menit, Sh 37,4°C. Pukul 10.30 WIB
mengobservasi skala nyeri pasien, hasil : skala nyeri 0. Pukul 12.00
WIB menganjurkan pasien melakukan tehnik distraksi dan relaksasi
seperti yang sudah diajarkan, hasil : pasien sudah melakukan tehnik
yang diajarkan. Pukul 13.00 WIB memberikan posisi semi fowler
kepada pasien, hasil : pasien senang dan nyaman. Pukul 14.00 WIB
mengukur TTV, hasil : Td 100/80 mmHg, Nd 80 x/menit, Rr 20
x/menit, Sh 37°C

Evaluasi Keperawatan

Tanggal 11 Januari 2019

Subjektif :Pasien mengatakan nyeri pada telinga kiri bagian


tengah dengan skala nyeri 6, pasien mengatakan
tidak nyaman.

Objektif :Pasien terlihat meringis kesakitan, pasien tampak


menahan sakit.

Analisa :Masalah keperawatan belum teratasi

Planning :tindakan keperawatan dilanjutkan : monitor


keadaan umum dan tingkat kesadaran pasien,
ukur TTV, observasi skala nyeri, ajarkan tehnik
distraksi dan relaksasi, ubah posisi pasien.

Tanggal 12 Januari 2019

Subjektif : pasien mengatakan masih nyeri dengan skala


nyeri 3
Objektif : pasien tampak menahan sakit, Td 110/80
mmHg, Nd 85 x/menit, Rr 20 x/menit, Sh 37.7°C.

Analisa :masalah keperawatan belum teratasi

Planning :tindakan keperawatan dilanjutkan : monitor


keadaan umum dan tingkat kesadaran pasien,
ukur TTV, observasi skala nyeri, ajarkan tehnik
distraksi dan relaksasi, ubah posisi pasien.

Tanggal 13 Januari 2019

Subjektif : pasien mengatakn sudah tidak nyeri lagi, skala


nyeri 0

Objektif :pasien tampak nyaman

Analisa : Tujuan keperawatan sudah tercapai, maasalah


keperawatan sudah teratasi.

Planning :tindakan keperawatan dihentikan

d. Deficit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpapar


informasi, ditandai dengan :
Data Subjektif :Pasien mengatakan suka mengorek-ngorek
telinganya dengan kuttenbad sampai dengan
berdarah, Pasien bertanya bagaimana bisa terkena
penyakit ini, Pasien mengatakan telinga sebelah
kiri sering gatal.
Data Objektif :Pasien tampak tidak paham dengan penyakitnya.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x
24 jam diharapkan tingkat pengetahuan meningkat.
Kriteria hasil : perilaku sesuai anjuran meningkat, perilaku sesuai
pengetahuan meningkat, pertanyaan tentang masalah
yang dihadapi menurun, persepsi yang keliru
terhadap masalah menurun.
Rencana tindakan :
a. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
b. Identifikasi factor – factor yang dapat meningkatkan dan
menurunkan motivasi perilaku hidup sehat dan bersih
c. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
d. Jelaskan factor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan

Pelaksanaan Keperawatan

Tanggal 11 Januari 2019

Pukul 08.00 WIB mngobservasi keadaan umum dan tingkat


kesadaran pasien, hasil : keadaan umum baik dan tingkat kesadaran
compos mentis. Pukul 09.00 WIB mengukur TTV, hasil : TD
110/80 mmHg, ND 100 x/menit, RR 20 x/menit, Sh 39°C. Pukul
11.00 WIB identifikasi tingkat pengetahuan pasien, hasil : pasien
tidak memahami tentang penyakitnya. Pukul 13.00 WIB mengukur
TTV, hasil : TD 100/80 mmHg, Nd 95 x/menit, Rr 20 x/menit, Sh
38°C.

Tanggal 12 Januari 2019

Pukul 08.00 WIB mengobservasi keadaan umum dan tingkat


kesadaran pasien, hasil : keadaan umum baik dan tingkat kesadaran
compos mentis. Pukul 09.00 WIB mengukur TTV, hasil : Td 110/80
mmHg, Nd 85 x/menit, Rr 20 x/menit, Sh 37.7°C. Pukul 11.00 WIB
mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi.
Pukul 12.00 WIB mengedukasi pasien tentang penyakitnya, hasil :
pasien mengerti dan memahami. Pukul 13.00 WIB mengukur TTV,
hasil : Td 110/80 mmHg, Nd 85 x/menit, Rr 20 x/menit, Sh 37.7°C.

Tanggal 13 Januari 2019


Pukul 08.00 WIB mengobservasi keadaan umum dan tingkat
kesadaran pasien, hasil : keadaan umum baik dan tingkat kesadaran
compos mentis. Pukul 09.00 WIB mengukur TTV, hasil : Td 110/70
mmHg, Nd 80 x/menit, Rr 20 x/menit, Sh 37,4°C. pukul 11.00 WIB
mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya,
hasil : pasien mampu memahami tentang penyakitnya. 13.00 WIB
mengukur TTV, hasil : Td 100/80 mmHg, Nd 80 x/menit, Rr 20
x/menit, Sh 37°.

Evaluasi Keperawatan

Tanggal 11 januari 2019

Subjektif : pasien bertanya kenapa bisa terkena penyakit ini

Objektif : pasien tampak tidak memahami penyakitnya

Analisa : masalah keperawtan belum teratasi

Planning :tindakan keperawatan dilanjutkan : observasi


keadaan umum dan tingkat kesadaran, ukur TTV,
edukasi pasien, identifikasi tingkat pengetahuan
pasien.

Tanggal 12 Januari 2019

Subjektif : pasien mengatakan sudah memahami tentang


penyakitnya.

Objektif : pasien tampak paham tentang penyakitnya, pasien


dapat menjawab pertanyaan tentang penyakirnya

Analisa : masalah keperawatan teratsi

Planning : tindakan keperawatan dilanjutkan : observasi


keadaan umum dan tingkat kesadaran pasien, ukur
TTV, identifikasi tingkat pengetahuan
Tanggal 13 Januari 2019

Subjektif : pasien mengatakan sudah memahami tentang


penyakitnya dan pasien mengatakan dapat
menjelaskan kembali tentang penyakitnya.

Objektif : pasien tampak memahami penyakitnya

Analisa : Tujuan keperawatan sudah tercapai, maasalah


keperawatan sudah teratasi.

Planning : tindakan keperawatan dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai