Anda di halaman 1dari 14

PANDANGAN FILSFAT PANCASILA

TENTANG PENDIDIKAN DAN NILAI

DISUSUN OLEH:

Kelompok 5
Nama : Alisa Lamtiur Gultom (5191143002)
Ayu Febriana (5193143023)
Emanuela Dhea Carosicca Ginting (5192443002)
Kowy Hana Fatikasari Simamora (5193343015)
Teresia Galingging (5192143002)
Mega Sari Pakpahan (5193343020)
Kelas : Pendidikan Tatabusana-B
Dosen Pengampu : Dra. Farihah, M.Pd
Ulfa Annida Damanik, M.Pd

FAKULTAS TEKNIK

UNUVERSITAS NEGERI MEDAN


2019
Page | 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang ” PANDANGAN
FILSFAT PANCASILA TENTANG PENDIDIKAN DAN NILAI” ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada ibu Dr.
Farihah,M.Pd dan ibu Ulfa Annida Damanik,M.Pd dosen pengampu mata kuliah Filsafat
Pendidikan atas bimbingannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Makalah berjudul Filsafat Pendidikan ini dikerjakan secara kelompok dan
memuat dari berbagai sumber. Penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kritik dan saran yang membangun sangat kami perlukan.

Medan, oktober 2019

Kelompok

Page | i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I.................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.............................................................................................................3

1. Latar belakang............................................................................................................3

2. Perumusan masalah....................................................................................................3

3. Tujuan........................................................................................................................4

BAB II...............................................................................................................................5

PEMBAHASAN................................................................................................................5

1. Pengertian Filsafat Pancasila......................................................................................5

2. Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Pendidikan....................................................5

3. Dasar dan tujuan pendidikan......................................................................................6

4. Kurikulum pendidikan...............................................................................................7

5. Peranan Pendidik dan Peserta didik............................................................................7

6. Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Nilai...............................................................8

BAB III............................................................................................................................11

PENUTUP.......................................................................................................................11

A. Kesimpulan..........................................................................................................11

B. Saran....................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

Page | ii
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar belakang

Pancasila merupakan dasar falsafah dari Negara Indonesia. Pancasila telah


diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. Pancasila lahir 1
Juni 1945 dan ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan
UUD 1945. Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa tokoh yang merumuskan
pancasila ialah Mr Mohammad Yamin, Prof. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Jika
pancasila dilihat dari aspek historis maka disini bisa dilihat bagaimana sejarah
pancasila yang menjiwai kehidupan dan perjuangan bangsa Indonesia dan
bagaimana pancasila tersebut dirumuskan menjadi dasar Negara.
Hal ini dilihat dari pada saat zaman penjajahan dan kolonialisme yang
mengakibatkan penderitaan bagi seluruh bangsa Indonesia, yang kemudian
diperjuangkan oleh bangsa Indonesia akhirnya merdeka sampai sekarang ini,
nilai-nilai pancasila tumbuh dan berkembang dalam setiap kehidupan masyarakat
Indonesia. Tentunya pengamalan sila-sila pancasila juga perlu diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam filsafat pancasila, kita dituntut untuk mempelajari apa hakikat
pancasila, baik sebagai pandangan hidup maupun sebagai dasar Negara begitu
pula mengenai apa hakikat tiap-tiap sila. Dalam tulisan ini saya akan mencoba
menggali bagaimana hakikat sila pertama pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha
Esa dalam filsafat dan Etika pancasila.

2. Perumusan masalah

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini


penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka  penulis mengemukakan
beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah itu adalah:
1. Bagaimana hakikat sila Ketuhanan yang Maha Esa dalam filsafat
pancasila ?

Page | 3
2. Landasan filosofis apakah yang melatarbelakangi adanya sila
Ketuhanan yang Maha Esa?

3. Bagaimana hakikat sila Ketuhanan yang Maha Esa dalam Etika


Pancasila?

3. Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini diantaranya :


1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pancasila

2. Untuk mengetahui hakikat yang terdapat dalam sila Ketuhanan


yang Maha Esa dalam filsafat pancasila

3. Untuk mengetahui landasan filosofis dari Sila Ketuhanan Yang


Maha Esa serta perwujudannya sebagai etika pancasila

4. Untuk mendalami makna pancasila sebagai dasar falsafah Negara


Republik Indonesia

Page | 4
BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Filsafat Pancasila
Pancasila merupakan dasar/ideologi dari pembentukan negara
indonesia.Filsafat Pancasila adalah hasil berpikir/pemikiran yang sedalam-
dalamnya dari bangsa Indonesia, yang oleh bangsa Indonesia dianggap, dipercaya
dan diyakini sebagai suatu kenyataan, norma-norma, nilai-nilai yang paling benar,
paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia.

Filsafat sebagai suatu pandangan hidup yaitu merupakan asas dan


pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut,
tanpa terkecuali aspek pendidikan.Pendidikan sebagai suatu lembaga yang
berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan
yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga
pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat.

Filsafat pendidikan nasional Indonesia adalah suatu sistem yang mengatur


dan menentukan teori dan praktek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas
landasan dan dijiwai oleh filsafat hidup bangsa "Pancasila" yang diabdikan demi
kepentingan bangsa dan negara Indonesia dalam usaha merealisasikan cita-cita
bangsa dan negara Indonesia.

Jadi dapat disimpulkan bahwa filsafat pancasila adalah suatu sistem yang
mengatur dan menentukan teori dan praktek pelaksanaan pendidikan yang berdiri
di atas landasan dan dijiwai oleh filsafat hidup bangsa "Pancasila" yang diabdikan
demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia dalam usaha merealisasikan cita-
cita bangsa dan negara Indonesia.

2. Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Pendidikan


Secara sederhana, filsafat pendidkan adalah nilai - nilai dan kenyakinan –
kenyakinan filsafat yang menjiwai , mendasari dan memberikan identitas
(karakteristik) suatu sistem pendidikan. Filsafat pendidikan adalah jiwa, roh dan

Page | 5
kepribadian sistem pendidikan nasional, karenanya sistem pendidikan nasional ,
wajarlah dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas pancasila , citra danbangsa
kita , atau tujuan nasional dan hasrat luhur indonesian yang tersimpuldalam
pambuka undang – undang dasar 1945, sebagai perwujudan jiwa dan nilai
pancasila.

Dengan begitu sistem pendidkan itu bertumpudan menjiwai oleh suatu


kenyakinan, pandangan hidup dan filosofis tertentu. Inilah dasar pemikiran
rasional mengapa filsafat pendidikan pancasila merupakan tuntutan nasional atau
konsekonsi dari sistem kenegaran repoblik indonesia.

Filsafat pancasila suatu kesatuan bulat dan utuh ,atau kesatuan organik
yang berdasarkan pancasila.karena itu filosofi yang di pakai itu harus berusaha
memenuhi syarat – syarat berfikir secara keritis , sistematis, menyeluruh dan
mendalam.

3. Dasar dan tujuan pendidikan


Di indonesia secara formal pendidikan mempunyai dasar yang kuat yaitu
pancasila. Pancasila merupakan dasar setiap laku dan kegiatan bangsa indinesia.
Dasar pokok pendidikan itu untuk mendidik ahlak dan jiwa, dan juga
menanamkan nilai nilai keutaman dan membiasakan peserta didik dan kesopanan
yang tinggi.

Dasar pendidikan merupakan salah satu asas untuk mengambarkan bidang


pendidikan danpembinaan kepribadian , karena pendidikan memerlukan landasan
kerja untuk memberi arah bagi programnya. Di samping itu asas tersebut juga bisa
berfungsi sebagai sumber pemegang hidup dan pemegang langkah pelaksanan.
Jadi tujuan pendidikan berdasarkan Pandangan Pancasila dapat dilihat:

Dalam UU Sisdikmas tahun 2003 BAB II Pasal 3 bahwa tujuan


pendidikan adalah :

1. Untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban


bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Page | 6
2. Untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia sehat
berilmu cakap kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

4. Kurikulum pendidikan
Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:

1. Peningkatan iman dan takwa;

2. Peningkatan akhlak mulia;

3. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;

4. Keragaman potensi daerah dan lingkungan;

5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional;

6. Tuntutan dunia kerja;

7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

8. Agama;

9. Dinamika perkembangan global; dan

10. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. Ketentuan mengenai


pengembangan

kurikulum sebagaimana dimaksud di atas diatur lebih lanjut dengan


Peraturan Pemerintah (Pasal 36 UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional).

5. Peranan Pendidik dan Peserta didik


Pendidik adalah indifidu yang mampu melaksanakan tindakan pendidik
dalam suatu situasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan (yusuf 1982:
53). Individu yang mampu itu adalah orang dewasa yang bertangung jawab , sehat

Page | 7
jasmani dan rohani mampu berdiri sendiri dan mampu menangung resiko dari
segala perbuatanya kesedian dan keselaran untuk menerima tangung jawab itulah
yang pertama dan utama di tuntut dari seorang pendidik . Dalam hal ini pendidik
berperan sebagai fasilitator organisator dan motivator memfasilitasi pembelajaran
mengarahkan atau menuntun dan mendorong peserta didik dalam aktivitas belajar
nya agar berlangsung efektif dan efisien.namun pada dasarnya berbagai peranan
tersebut tersurat dan tersirat dalam semboyan

1.ing ngarso sung tulodo” artinya pendidik harus memberikan atau menjadi
teladan bagi peserta didiknya; “

2. ing madya mangun karso”, artinya pendidik harus mampu membangun karsa
pada diri peserta didiknya; dan

3. ” tut wuri handayani” artinya bahwa sepanjang tidak berbahaya pendidik harus
memberi kebebasan atau kesempatan kepada peserta didik untuk belajar mandiri.

Dan Peserta didk adalah anak yang sedang tumbuh dan berkembang , baik
di tinjau dari segi fisik maupun dari segi perkembangan mental . setiap individu
memerlukan bantuan dan perkembangan pada tingkat anak didik. Dan karena
secara kordinati peserta didik itu berbeda, maka pendidikan yang di lakukan harus
sesuai dengan perkembangan tiap tiap peserta didik pada tiap tingkat
perkembangan sehingga pendidikan yang memberikan tempat dan berdanya
guna.karena ketepatan memilih metode penyajian merupakan faktor yang sangat
menentukan.

6. Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Nilai.


Pembangunan nasional adalah upaya bangsa untuk mencapai tujuan
nasional sebagaimana yang sudah dinyatakan dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945. Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, dan sumber
nilai bagi bangsa Indonesia. Menurut Kaelan, 2000, (dalam Surajiyo, 2008, 161)
menjelaskan bahwa Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus
merupakan sumber nilai, kerangka berpikir serta asas moralitas bagi

Page | 8
pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, sila-sila dalam
Pancasila menunjukkan sistem etika dalam pembangunan iptek, seperti berikut
ini;

a. Sila KeTuhanan Yang Maha Esa

Sila ini menempatkan manusia di alam semesta bukan sebagai pusatnya,


melainkan sebagai bagian yang sistematik dari alam yang diolahnya. Pengolahan
bukan berarti mengeksploitasi alam sesuai dengan kebutuhan, akan tetapi harus
diimbangi dengan pelestarian alam.

b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradap

Sila ini menekankan bahwa pembangunan dan pelaksanaan pendidik harus


menjaga kesimbangan antar daerah, keberadaan masyarakat dan warga negara,
letak dan jarak atau geografis sehingga dapat tercapai berdiri sama tinggi duduk
sama rendah dan bahu membahu membangun bangsa ini.

c. Sila Persatuan Indonesia

Sila ini memberikan kesadaran bagi bangsa indonesia bahwa rasa


nasionalisme merupakan modal dasar bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Nilai
kesatuan dan persatuan mengikat bangsa Indonesia dalam membangun seperti
semboyan bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Rasa sektarian dan kedaerahan
jangan sampai merusak kesatuan dan persatuan bangsa, hal ini akan akan
dibungkus kuat dan rapi dengan rasa nasionalisme.

d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan/Perwakilan

Mendasarai bahwa setiap warga negara memiliki kebebasan untuk


mengembangkan dirinya sesuain dengan potensinya, masing-masing warga negara
menghormati kebebasan berkarya demi kemajuan dan perkembangan bangsa yang
berdasarkan Pancasila. Terbuka juga mengandung makna bahwa terbuka untuk
mengkritik dan dikritik tentang sesuatu yang ditemukan atau dilakukan.

Page | 9
e. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila ini mengandung bahwa manusia Indonesia harus menjaga


kesimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, manusia
dengan Tuhan, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat bangsa
dan negara serta manusia dengan alam lingkungannya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah sumber nilai


bagi pembangunan bangsa Indonesia. Pancasila menjadi kerangka kognitif dalam
identifikasi diri sebagai bangsa, sebagai landasan, arah dan etos, serta sebagai
moral pembangunan nasional.

Page | 10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila adalah dasar dan sumber pendidikan nilai bagi pembangunan bangsa
Indonesia. Pancasila menjadi kerangka kognitif dalam identifikasi diri sebagai bangsa,
sebagai landasan, arah dan etos, serta sebagai moral pembangunan nasional.

B. Saran

Page | 11
DAFTAR PUSTAKA
Filsafat Pendidikan. Cet.3. Medan: UNIMED Presss

Purba,Edward dan Yusnadi .2015

http://gusfumi.wordpress.com/2010/10/20/pancasila-sebagai-landasan-filosofi-sistem-
pendidikan-pendidikan-nasional/

Page | 12

Anda mungkin juga menyukai