Anda di halaman 1dari 1

Nama : Isna Mulansari

NIM : 201812252
Kelas : ASP Lanjutan IV A

1. Anggaran sebagai alat politik artinya anggaran dapat digunakan untuk


memutuskan prioritas dan kebutuhan keuangan terhadap prioritas tersebut.
Pemenuhan prioritas-prioritas dalam konteks sektor publik ini
membutuhkan political skill, coalition building, keahlian bernegoisasi dan
pemahaman tentang prinsip manajemen keuangan publikoleh penyusun
anggaran. Kemudian, jika dilihat sebagai alat politik pemerintah, maka
anggaran dapat digunakan sebagai sarana atau alat bagi kekuatan politik
untuk mencapai tujuan dan aspirasi politik. Hal tersebut dimungkinkan
karena anggaran merupakan produk/hasil pembahasan antara pemerintah
dan parlemen.
2. Anggaran adalah alokasi-uang-terotorisasi bertujuan kinerja tertentu,
proses alokasi memenuhi kaidah ekonomis, efektivitas, dan efisiensi
anggaran akan selalu menghasilkan output atau hasil lebih baik dari tahun
ke tahun. Karena itulah, KKN dan pemborosan diperangi sepanjang proses
perencanaan dan pengeluaran anggaran. Alokasi sempurna pada saat
pengeluaran anggaran diterima 100% oleh pihak terakhir penerima dan
pemanfaat anggaran, misalnya raskin, BOS, hibah, dan bantuan sosial.
Tanpa basis atau bukti empiris, kebocoran anggaran akibat rente-ekonomi
sepanjang prosedur dan aliran anggaran, dirasakan oleh sebagian orang,
masih amat besar. Proses alokasi anggaran penuh kebocoran merupakan
tema sentral GCG birokrasi, sistem pengendalian berupaya memberi
solusi. Inilah inti masalah pengendalian birokrasi. Aspek terpenting sistem
pengendalian manajemen adalah sistem informasi manajemen, khususnya
sistem pelaporan fakta/kebenaran-tepat waktu akan alokasi, penerima
alokasi, penggunaan alokasi, hasil/output/outcome/impact alokasi
anggaran. Rancang bangun sistem pengendalian manajemen mencegah
rekayasa laporan, penundaan pelaporan, untuk menutupi rekayasa
lapangan (misalnya BOS, raskin, subsidi diterima oleh pihak yang
berkecukupan ekonomi).

Anda mungkin juga menyukai