Anda di halaman 1dari 3

Hubungan Kerja Sama Ekonomi Internasional Dalam Pandemi Covid-19

Indonesia dengan China


Iyum Amelia
Universitas Buana Perjuangan Karawang
Jl. Rongo Waluyo Sirnabaya, Puseurjaya, kec. Telukambe Tim.,
Karawang Jawa Barat 41361
Mn17.iyumamelia@mhs.ubpkarawang.ac.id

Abstrak
Artikel ini dibuat untuk tujuan mengenai hubungan kerja sama ekonomi internasional dalam
pandemi Covid-19 Indonesia dan China. Dampak dari covid-19 membawa dampak pada
perekonomian dunia baik dari sisi perdagangan, investasi dan pariwisata. Hasil dari artikel ini
yaitu hubungan kerja sama internasional antarnegara dapat terus berjalan, khusunya
Indonesia dengan China. Hubungan kerja sama ekonomi internasional dalam perdagangan
Indonesia-China dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan dengan optimalisasi digital.
Kerja sama ekonomi yang efektif antarnegara dapat mengatasi dampak covid-19.
Pendahuluan
Latar belakang
Kerja sama internasional merupakan perwujudan dari hubungan antarbangsa yang
berpijak pada kepentingan nasional. Kepentingan nasional berkaitan dengan tujuan nasional
dalam kurun waktu tertentu yang berisi sasaran-sasaran nyata yang harus diwujudkan.
Keberhasilan mewujudkan tujuan nasional dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa.
Kerjasama antarnegara bentuknya bermacam-macam, mulai kerjasama ekonomi,
perdagangan dan lain-lain. Istilah kerja sama ekonomi internasional tidak sama dengan
perdagangan internasional. Kerja sama ekonomi internasional mempunyai cakupan yang
lebih luas daripada perdagangan internasional. Dengan demikian kerja sama ekonomi
internasional adalah hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya dalam bidang
ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan memegang prinsip keadilan dan
saling menguntungkan.

World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Coronaviruses (Cov) adalah virus
yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona
menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang lebih parah seperti Sindrom
Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV).
Virus Corona adalah zoonotic yang artinya ditularkan antara hewan dan manusia.
Berdasarkan Kementerian Kesehatan Indonesia, perkembangan kasus COVID-19 di Wuhan
berawal pada tanggal 30 Desember 2019 dimana Wuhan Municipal Health Committee
mengeluarkan pernyataan “urgent notice on the treatment of pneumonia of unknown cause”.
Penyebaran virus Corona ini sangat cepat bahkan sampai ke lintas negara. Sampai saat ini
terdapat 93 negara yang mengkorfirmasi terkena virus Corona. Penyebaran virus Corona
yang telah meluas ke berbagai belahan dunia membawa dampak pada perekonomian dunia
baik dari sisi perdagangan, investasi dan pariwisata. China tentunya paling terdampak.
Termasuk Indonesia.

Di tengah krisis pandemi Covid-19, diplomasi tidak boleh berhenti. Kerja sama internasional,
baik multilateral maupun bilateral harus tetap berjalan. Dituntut oleh adanya kepentingan
banyak negara. Dalam hal hubungan bilateral Indonesia dan China, diplomasi pada sektor
ekonomi tidak perlu diawasi, karena tidak bisa dipungkiri, kerja sama Indonesia dengan
negara panda dinilai paling komplet dan strategis dibanding dengan lainnya. investasi China
di Indonesia menempati peringkat kedua tahun lalu, dengan valuasi 4,7 miliar dolar AS
meliputi 2.130 proyek. Nilai perdagangannya terbesar, mencapai 77,28 miliar dolar AS pada
2018 dan meningkat hingga 79,68 miliar dolar AS pada 2019. Pada tahun yang sama, lebih
dari dua juta turis asal China menyambangi tempat-tempat wisata di Indonesia. Pemerintah
dengan kasat mata juga menaruh harap pada Belt and Road Initiative milik China. Sejalan
dengan mimpi menjadi Global Maritime Fulcrum, Indonesia ingin bekerja dan membangun
bersama-sama.  Namun, virus corona sementara ini menghalangi rupa-rupa rencana. Sebagai
langkah pencegahan, kebijakan lockdown di China banyak mengganggu perekonomian dunia
karena terganggunya rantai pasokan, melambatnya permintaan dan penurunan aktivitas
wisatawan. 

Ketika penyakit virus corona (covid-19) terus menyebar diseluruh dunia termasuk Indonesia,
Dana Moneter Internasional (IMF) mengingatkan kerja sama internasional sangat penting
dalam menangani wabah secara efektif dan menyerukan tindakan koordinasi si berbagai
bidang.

Hubungan kerjasama ekonomi internasional dalam perdagangan Indonesia-China dapat terus


dipertahankan bahkan ditingkatkan dengan optimalisasi digital. Dalam hal ini, diplomasi
ekonomi harus berperan lebih proaktif sebagai opportunity seekers. Promosi perlu terus
didorong agar secara efektif dapat meningkatkan ekspor, khususnya produk-produk yang
semakin dibutuhkan pasar China. Di antaranya, buah tropis, buah dalam kemasan, kopi,
rumput laut, sarang burung wallet, udang beku, ikan kaleng dan produk akuatik lainnya.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka terdapat masalah mengenai “Tantangan Hubungan
Kerjasama Ekonomi Internasional Dalam Pandemi Covid-19 khusunya Indonesia
dengan China”

Tujuan

Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu mengetahui bagaimana hubungan kerjasama ekonomi
internasional dalam pandemi covid-19 Indonesia - China

Manfaat

Manfaat yang bisa diambil yaitu dapat meningkatkan pengetahuan mengenai pandemi covid-
19 terhadap hubungan kerjasama ekonomi internasional Indonesia- China yang sudah terjalin.
Penutup

Kesimpulan

Tidak ada yang lebih penting sekarang dikerjasama antarnegara untuk disetujui pandemi
Covid-19. Solidaritas anatarnegara menjadi keputusan yang tidak bisa tidak harus dilakukan.
Karena tidak ada satu pun negara yang bisa hidup di zaman globalisasi ini. Di tengah krisis
pandemi Covid-19, diplomasi tidak boleh berhenti. Kerja sama internasional, baik
multilateral maupun bilateral harus tetap berjalan. Dituntut oleh adanya kepentingan banyak
negara. Hubungan kerjasama ekonomi internasional dalam perdagangan Indonesia-China
dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan dengan optimalisasi digital. Karena dengan
kerja sama internasional antarnegara yang efektif dapat mengatasi dampak Covid-19
diberbagai bidang.

Saran

Dari pandemi virus covid-19 Indonesia semestinya tak kurang berusaha melindungi
rakyatnya. Dilihat dari pemerintah China yang dapat menekan penyebaran virus hingga
sekitar 0,1 persen setelah memasuki bulan Maret. Dalam hubungan kerjasama internasional
Indonesia-China, Indonesia dapat meminta kesediaan Pemerintah China untuk berbagi
pengetahuan dan pengalaman dalam upaya pencegahan dampak dari virus corona secara
maksimal. Dengan begitu, meski di tengah krisis, hubungan baik yang saling membutuhkan
dan menguntungkan dapat terus dijaga. Sungguh, semua kalangan sedang menengadahkan
tangan berharap virus corona segera binasa. Setelahnya, kita pantas untuk terus mencari
pendekatan adaptif dalam memperkuat kerja sama ekonomi yang kita dapatkan pasca
pandemi. 

Anda mungkin juga menyukai