TINJAUAN KEPUSTAKAAN
sebagai suatu pembelajaran yang menggunakan grup kecil dimana siswa bekerja
sama dalam belajar satu sama lain, berdiskusi dan saling berbagi ilmu
pelajaran. Belajar kooperatif memiliki pengertian yang lebih luas dari hanya
penting, yaitu untuk hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan
pembelajaran dimana siswa bekerja dalam suatu kelompok yang heterogen, yang
beranggotakan 4-6 orang. Heterogenitas dalam kelompok dapat ditinjau dari jenis
terlihat adanya pergeseran peran guru yang sentral kepada peran guru yang
mengelola aktifitas belajar siswa melalui kerjasama kelompok di kelas. Untuk itu,
4
5
dan rendah.
3. Diusahakan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku dan jenis
metode atau teknik. Menurut Chairani (2003:3) “ada beberapa model dalam
3. Learning Together
4. Group Investigation
5. Jigsaw
sebanyak 4-5 orang, dan setiap kelompok haruslah heterogen yang terdiri dari dua
anggota laki-laki dan dua atau tiga anggota perempuan, dengan suku yang
menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain
untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, serta diskusi dalam
(Permana,2005).
(STAD), yaitu:
7
1. Penyajian Kelas
ketentuan puasa.
Untuk menguji kinerja individu pada umumnya digunakan tes atau kuis.
Setiap siswa wajib mengerjakan tes atau kuis. Setiap siswa berusaha untuk
pencapaian tujuan dan hasil kerja maksimal yang telah dilakukan setiap
yang diperoleh.
bagi siswa dengan hasil belajar yang rendah (Linda Lundgren, 1994: dalam
4. Memperbaiki kehadiran
12. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi pada diri siswa.
(STAD)
Fase dan tingkah laku guru dalam penggunaan model pembelajaran STAD
tugas mereka.
Fase 5: Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau
Guru mencari cara untuk menghargai upaya dan hasil belajar individu
maupun kelompok.
10
4. Guru member kuis / pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab
5. Memberievaluasi
6. Kesimpulan
norma-norma kelompok.
bersama.
11
keberhasilan kelompok.
dalam berpendapat.
1. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit untuk
pembelajaran tersebut, serta memotivasi diri siswa agar siswa siap dalam
pendapatnya, pemikirannya, dan memotivasi diri sendiri atau pada teman anggota
yang lebih baik pada siswa untuk mendengarkan dan aktif berbicara.
pada diri siswa yang bertindak sebagai tutor. Model pembelajaran Students Teams
untuk dipahami oleh siswa dan dapat menjadi metode yang sesuai untuk
diterapkan. Sehingga hasil yang diharapkan adalah pencapaian hasil belajar siswa
minimal.