METODA CONSISTENT DEFORMATION (Struktur Statis Tidak Tertentu). Analisis struktur adalah proses untuk menentukan respon suatu struktur akibat pembebanan agar memenuhi persyaratan keamanan (safety), biaya (economy), dan terkadang estetika (aesthetics). Respon struktur ini biasanya diukur dengan penghitungan reaksi-reaksi (reactions), gaya-gaya dalam batang (internal forces), dan perpindahan posisi (displacement) struktur. Struktur dapat diklasifikasikan dalam dua kategori umum yaitu statis tertentu dan statis taktentu. Penggunaan kategori struktur tersebut dalam analisis struktur memiliki kelebihan dan kekurangan masing- masing. Kelebihan utama dalam menggunakan struktur statistak tentua dalah momen lentur dan gaya lintang yang dihitung lebih rendah dibandingkan penghitungan statis tertentu. Kelebihan lainnya adalah struktur lebih kaku untuk berat bahan yang sama di bandingkan statis tertentu. Dua kelebihan ini merupakan hasil dari kontinyuitas dari batang struktur dalam mengurangu besarnya perpindahan posisi dan tegangan. Namun demikian, penghitungan struktur statistak tentu menjadi lebih rumit dibandingkan dengan statis tertentu. Definisi Struktur Statis Tidak Tertentu Suatu struktur disebut statis tidak tertentu jika tidak bisa diselesaikan dengan hanya pertolongan persamaan keseimbangan. Dalam syarat keseimbangan ada 3 (tiga) persamaan, apabila sebuah struktur yang mempunyai reaksi perletakan lebih dari 3 (tiga) , maka reaksi-reaksi perletakan tersebut tidak bisa dihitung hanya dengan 3 persamaan keseimbangan. Struktur tersebut dikatakan struktur statis tidak tertentu. Kelebihan bilangan yang tidak diketahui terhadap jumlah persamaan keseimbangan, disebut tingkat atau derajat ke “statistidaktentuan” suatu struktur. Apabila yang kelebihan itu reaksi perletakan maka struktur disebut “statis tidak tertentu luar” sedangkan kalau yang kelebihan itu gaya dalam maka struktur disebut “statis tidak tentu dalam”. Derajat Ketidak tentuan Statis (Degree of StaticallyIndeterminancy) Kebanyakan struktur dapat diklasifikasikan dalam tiga klasifikasi yaitu balok (beam), portal (frame), dan rangka (truss). Balok adalah elemen struktur yang menerima beban arah trans versal secara dominan. Analisis strukutr balok dikatakan lengkap bila diagram gaya lintang dan momen lentur telah diketahui. Portal merupakan suatu struktur yang tersusun dari batang-batang yang dihubungkan dengan sambungan yang kaku (rigidjoint). Analisis struktur portal ini dikatakan lengkap bila variasi gaya akisal, gaya lintang, dan momen sepanjang batang telah diketahui. Rangka adalah surtu struktur yang mana semua batang-batangnya, biasanya diasumsikan, terhubungkan dengan sendi (hinge), untuk mengeliminasi gaya lintang dan momen dalam batang. Secara umum, analisis struktu rrangka hanya menentukan gaya aksial dalam semua batang. Dalam menyelesaikan perhitungan struktur statis tak tentu kita dapat menggunakan cara yang paling umum atau paling dasar yaitu dengan menggunakan metode Consistent Deformation. Berbeda dengan struktur statis tertentu, struktur statis tak tentu memiliki jumlah bilangan yang tidak diketahui lebih dari tiga. Karena itulah diperlukan tambahan persamaan untuk bisa menyelesaikan. Tingkat atau derajat ketidak tentuan statis (DKS), akan menentukan jumlah persamaan tambahan yang dibutuhkan. Bilangan – bilangan yang tidak diketahui tersebut berupa gaya luar (reaksi). Untuk mendapatkan persamaan tambahan tersebut struktur akan dibuat menjadi statis tertentu dengan menghilangkan gaya kelebihan yang ada (redundant), dan menghitung deformasi struktur statis tertentu tersebut akibat beban yang ada. Setelah itu struktur statis tertentu tersebut dibebani dengan gaya kelebihan yangdihilangkan tadi, dan juga dihitung deformasinya. Deformasi adalah defleksi ataurotasi dari suatu titik pada struktur.Deformasi yang dihitung disini disesuaikan dengan gaya kelebihan yangdihilangkan. Misal, jika gaya yang dihilangkan tersebut gaya horisontal, maka yangdihitung defleksi horisontal pada lokasi gaya yang dihilangkan tadi seharusnyabekerja. Jika gaya vertikal, yang dihitung defleksi vertikal, sedangkan jika yangdihilangkan tersebut berupa momen, maka yang dihitung adalah rotasi.Setelah deformasi akibat beban yang ada dan gaya-gaya kelebihan yangdikerjakan sebagai beban telah dihitung, maka dengan melihat kondisi fisik daristruktur asli, disusun persamaan-persamaan tambahan yang diperlukan : Untuk perletakan rol, maka defleksi vertikal perletakan harus sama dengan nol (V =0). Untuk perletakan sendi, maka defleksi vertikal maupun horisontal sama dengan nol(V = H = 0). Untuk perletakan jepit, defleksi vertikal, defleksi horisontal dan rotasi sama H = = 0). Persamaan-persamaan tambahan ini disebut persamaan Consistent Deformation, karena deformasi yang ada harus konsisten (sesuai) dengan struktur aslinya. Setelah persamaan Consistent Deformation disusun, maka gaya-gaya kelebihan dapat dihitung, dan gaya yang lain dapat dihitung dengan persamaan keseimbangan, setelah gaya-gaya kelebihan tadi didapat. Inilah konsep dasar darimetode Consistent Deformation yang dipakai untuk menyelesaikan struktur statis tak tertentu. 2. METODE SLOP DEFLECTION Metode “slope deflection”, seperti kedua metode yang lain bisa digunakan untuk analisis struktur balok statis tak tentu dan portal dengan konsep sebagai berikut : Geometri (compatibility) : titik-titik pertemuan antara balok dan kolom pada suatu portal dianggap kaku, sehingga sudut-sudut antara pertemuan elemen tersebut “tidak berubah” pada saat strukur dibebani. Keseimbangan (equilibrium) : jumlah momen-momen akhir pada titik pertemuan tersebut sama dengan nol, M = 0 Sehingga dapat dikatakan jumlah variabel yang ada sama dengan jumlah titik simpul (joint) struktur tersebut. Nilai dari variabel-variabel tersebut akan dicari dengan menyusun persamaan-persamaan sejumlah variabel yang ada dengan ketentuan memenuhi kondisi “equilibrium”. Pada tahapan ini diperlukan perumusan dari masing- masing momen batang, karena rumus-rumus momen batang tersebut mengandung variabel yang dicari, yaitu rotasi titik simpul. Setelah nilai variabel yang dicari diperoleh, kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan yang telah disusun untuk mendapatkan nilai dari momen batang-batang tersebut. 3. METODE CROSS/DISTRIBUSI MOMENT Metode distribusi momen pada mulanya dikemukakan oleh Prof. Hardy Cross pada tahun 1930-an, kemudian metode ini disebut dengan metode cross, dapat digunakan untuk menganalisa semua jenis balok atau kerangka kaku statis tak tentu. Pada hakekatnya metode ini merupakan suatu cara untuk menyelesaikan persamaan- persamaan serempak di dalam metode defleksi kemiringan dengan pendekatan berturut-turut. Di dalam pendisainan dan penganalisaan awal suatu struktur kecil atau bagian-bagaian dari suatu struktur besar. Metode distribusi momen tetap unggul, karena kesederhanaannya.