Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MAGHI IQBAL FATHUDIN

NIM : 1514618029
DOSEN : NUR RISKA, S.Pd, M.Si
GIZI TERAPAN

PERMASALAHAN GIZI ANAK SEKOLAH

Masalah gizi pada anak usia sekolah yang umum ditemukan antara lain adalah pendek,
sangat kurus, obesitas/ kegemukan dan anemia. Data Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa
prevalensi pendek pada anak umur 5-12 tahun adalah 30,7 persen (12,3% sangat pendek dan
18,4% pendek); prevalensi kurus (menurut IMT/U) pada anak umur 5-12 tahun adalah 11.2
persen, terdiri dari 4,0 persen sangat kurus dan 7,2 persen kurus; masalah gemuk pada anak
umur 5-12 tahun masih tinggi yaitu 18,8 persen, terdiri dari gemuk 10,8 persen dan sangat
gemuk (obesitas) 8,8 persen. Sedangkan prevalensi anemia untuk usia 5-14 tahun sebesar
26,4%.
Masalah gizi kurang, khususnya gizi buruk dapat terjadi karena keadaan kurang zat gizi
tingkat berat yang disebabkan rendahnya konsumsi energi (karbohidrat, protein dan lemak)
dalam makanan sehari-hari dan atau disertai penyakit infeksi, sehingga tidak memenuhi Angka
Kecukupan Gizi (AKG), juga sering disertai dengan kekurangan zat gizi mikro (vitamin dan
mineral). Anak yang menderita gizi kurang tidak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal
sehingga dapat menurunkan kecerdasan anak. Demikian juga pada anak yang menderita gizi
lebih yaitu kegemukan dan obesitas dapat menyebabkan penyakit degeneratif seperti diabe-
tes, jantung koroner, hipertensi, osteoporosis dan kanker.

A. Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Anak Usia Sekolah


Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi terdiri dari penyebab langsung dan
tidak langsung.
1. Penyebab langsung, yaitu :
• Asupan makanan
• Penyakit infeksi yang mungkin diderita
2. Penyebab tidak langsung, yaitu :
• Ketahanan pangan keluarga, adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dengan baik secara kuntitas
maupun kualitas.
• Pola pengasuhan anak, meliputi sikap ibu atau pengasuh lain dalam hal
berhubungan dengan anak, memberikan makan, merawat, menjaga kebersihan,
memberi kasih sayang dan sebagainya.

B. Karakteristik Anak Usia Sekolah


Anak sekolah dasar adalah anak yang berusia 7-12 tahun, memiliki fisik lebih
kuat dibanding balita, mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak bergantung
dengan orang tua. Biasanya pertumbuhan anak putri lebih cepat dari pada anak putra.
Kebutuhan gizi anak sebagian besar digunakan untuk aktivitas pembentukan dan
pemeliharaan jaringan.
Karakteristik anak sekolah meliputi:
• Pertumbuhan tidak secepat bayi.
• Gigi merupakan gigi susu yang tidak permanen (tanggal).
• Lebih aktif memilih makanan yang disukai.
• Kebutuhan energi tinggi karena aktivitas meningkat.
• Pertumbuhan lambat.
• Pertumbuhan meningkat lagi pada masa pra remaja.

C. Gizi Yang Baik Untuk Anak Sekolah


Anak sekolah membutuhkan zat gizi setiap hari, yang diperoleh dari berbagai
macam makanan dan minuman yang digunakan sebagai sumber energi, pertumbuhan,
mengganti sel-sel yang rusak, dan untuk menjaga kesehatan. Pada dasarnya terdapat 6
macam zat gizi yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
Kecukupan zat gizi anak sekolah usia 10-12 tahun relatif lebih besar daripada
anak sekolah usia 7-9 tahun, karena pertumbuhannya relatif cepat, terutama
penambahan tinggi badan. Selain usia, jenis kelamin juga mempengaruhi kecukupan
zat gizi. Adanya perbedaan pertumbuhan antar jenis kelamin mulai usia 10 tahun
sehingga kecukupan gizi anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan.
Pemerintah telah menetapkan kecukupan gizi tersebut dalam bentuk angka
kecukupan gizi (AKG). AKG adalah angka kecukupan zat gizi setiap hari menurut
golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh dan aktivitas fisik untuk mencegah
terjadinya kekurangan ataupun kelebihan gizi. Nilai AKG tahun 2012 untuk anak
sekolah sebagaimana tercantum pada Tabel 1. AKG untuk orang Indonesia terdiri dari:
energi; protein; lemak, karbohidrat, air; serat; 14 jenis vitamin meliputi vitamin A,
vitamin D, vitamin E, vitamin K, vitamin B1, vitamin B2, niasin, vitamin B6, asam
folat, vitamin B12, asam pantotenat, biotin, kolin dan vitamin C; dan 13 jenis mineral
meliputi kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, besi, iodium, seng, tembaga,
kromium, selenium, mangan, dan fluor.

D. Menu Yang Baik Untuk Anak Sekolah


Penggunaan zat kimia berbahaya dalam makanan jajanan, seperti pewarna,
pemberi rasa hingga pengawet perlu diwaspadai. Salah satucara agar anak terhindar
dari makanan jajanan yang tidak sehat adalah membekali anak dengan makanan bekal.
Bekal sekolah juga mendidik anak untuk berlaku hemat dan mampu mendekatkan
hubungan dengan orang tua, anak merasa lebih diperhatikan dan tertanam nilai-
nilaikasih sayang di dalamnya.
Makanan bekal harus sesuai dengan jadwal makanan anak dan kebutuhan
gizinya. Jika lama anak di sekolah lebih dari 5 jam, berarti anak ada dua kali jeda
istirahat. Dari bisa dilihat jenis makanan yang harus di siapkan. Jika ada dua kali
istirahat, sebaiknya disiapkan dua jenis bekal. Pada istirahat pertama cukup di berikan
makanan ringan atau snack. Snack sebaiknya dibuat dari bahan yang mengandung
unsur gizi lengkap, seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Contoh menunya
adalah mini pizza, pastel isi telur atau kroket daging.
Masa anak-anak adalah usia pertumbuhan, seperti pada organ pencernaan.
Fungsi organ pencernaan belum sepenuhnya maksimal, karenanya pilih makanan
bertekstur lunak sehingga mudah dicerna. Hindari daging dengan potongan besar,
sebaiknya daging di cincang atau pilih daging ayam atau ikan karena teksturnya lebih
lunak. jangan menggunakan bumbu terlalu tajam pada makanan seperti cuka, cabai dan
lada karena bumbu ini sering kali mengganggu sistem pencernaan anak.
Pada prinsipnya kebutuhan nutrisi anak sama dengan kebutuhan gizi orang
dewasa. Tetapi perlu diingat, masa pertumbuhan memerlukan nutris iekstra terutama
protein. Kebutuhan protein bisa dipenuhi dari daging, telur, ikan, susu, kacang-
kacangan dan hasil olahannya. Sedangkan karbohidrat dan lemak penting sebagai
sumber energi untuk beraktivitas. Karbohidrat bisa diperoleh dari bahan pangan seperti
beras, roti, mie, pasta, tepung-tepungan, jagung, ubi-ubian. Untuk menjaga,
memelihara dan meningkatkan daya tahan tubuh anak, perlu mendapatkan vitamin dan
mineral yang cukup. Vitamin dan mineral banyak terdapat dalam buah-buahan dan
sayuran.

Anda mungkin juga menyukai