Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Maghi Iqbal Fathudin

NIM : 1514618029
BAHASA INDONESIA
DOSEN PENGAMPU : Nurita Bayu Kusmayati, M.Pd

PARAGRAF DEFINISI “RENDANG”

Rendang adalah masakan yang berasal dari suku Minangkabau tetapi saat ini umum
disajikan di seluruh Indonesia. Rendang merupakan salah satu makanan khas dari kebudayaan
Minangkabau yang disajikan pada saat-saat penting seperti upacara atau untuk menghormati
tamu. Rendang dibuat dari daging sapi (atau dapat juga dari daging ayam, kerbau dan bebek, atau
nangka dan ubi kayu) yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah selama beberapa jam
sampai airnya habis dan daging menyerap bumbu rempah- rempah. Proses memasak berubah
dari merebus menjadi menggoreng saat airnya menguap. Rempah-rempah yang digunakan yaitu
jahe, kunyit, lengkuas, daun jeruk, dan cabai. Rendang ayam atau bebek juga biasa ditambahkan
dengan asam jawa dan waktu pemasakannya tidak selama rendang daging sapi (Anonim, 2009b).
Ada dua jenis rendang yaitu rendang kering dan basah. Rendang kering dapat disimpan
selama 3-4 bulan dan biasanya dimasak dalam acara-acara penting untuk menjamu tamu.
Rendang basah, atau biasa disebut kalio, dapat ditemui di rumah makan Minangkabau tanpa
dibekukan, dan masih dapat dikonsumsi dalam jangka waktu sebulan (Lipoeto et al., 2001).
Rendang sering disajikan dengan nasi di Indonesia, tapi di Malaysia, pangan ini juga disajikan
dengan ketupat dan lemang.
Rendang, empal dan semur yang dimasak secara tradisional diolah dengan cara
mencampurkan daging potong dengan bumbu atau campuran rempah-rempah, kemudian
dimasak sampai matang dengan santan untuk rendang atau dengan minyak kelapa sawit untuk
empal. Bumbu yang biasanya dipakai dalam memasak rendang adalah cabai, bawang putih,
bawang merah, dan rempah-rempah lainnya. Karena masing-masing produk memiliki kadar air
yang tinggi, yaitu 60-70%, produk-produk tersebut cenderung untuk cepat rusak pada suhu ruang
(Irawati et al., 2000).
DAFTAR PUSTAKA

Soekarto, S.T. 1990. Dasar-dasar Pengawasan dan Standarisasi Mutu Pangan. Bogor: PAU –
Pangan dan Gizi IPB.
Adnan, S. A. 1997. Tinjauan Umum Tentang Daging dan Masalahnya. Lembaga Penelitian dan
Pengembangan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Febrianti. 1999. Identifikasi proses pengolahan, komposisi kimia dan lama penyimpanan pada
suhu kamar terhadap rendang daging sapi dari berbagai daerah di Sumatera Barat.
Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Andalas, Padang.
Fajri, P.2013. Evaluasi Nilai Biologis Protein Rendang Dan Kalio Khas Sumatera Barat
(Biological Value Evaluation Of Protein In Rendang And Kalio- Traditional Cuisine Of
West Sumatera) . Fakultas Peternakan. IPB.
Murhadi,1994.Indenfikasi dan Ketahanan Panas Bakteri pada Produk Rendang Daging
Sapi.Tesis. Program Pasca Sarjana IPB.bogor.
Nuridinar, A. 2010. Pengaruh Penambahan Antioksidan dari Gambir Terhadap Kualitas, Umur
Simpan dan Nilai Organoleptik Rendang Telur. Fakultas Peternakan Universitas Andalas,
Padang.
N. Ganie, Suryatini, 2010. Mahakarya Kuliner 5000 Resep Makanan dan Minuman di
Indonesia. Jakarta: Gramedia
Tim Dapur Demedia. 2010. Kitab Masakan Nusantara. Jakarta: Demedia Pustaka
Purwadi, D. 2011. Rendang Masakan Terlezat di Dunia.
Waspandi, Sarwona.2007.Daftar Makanan Penukar.Jakarta:FK.UI

Anda mungkin juga menyukai