L1a112025 - Sitedi - Skripsi Rachmita Dewi S Toba L1a112025
L1a112025 - Sitedi - Skripsi Rachmita Dewi S Toba L1a112025
SKRIPSI
Oleh :
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
i
Skripsi
Oleh :
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
i
ii
PERNYATAAN
ii
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Ir. Hj. Nuraini, M.P. Dr. Ir. Andi Murlina Tasse, M.Si.
NIP. 19551231 198303 2 004 NIP. 19621130 199103 2 002
Mengetahui,
Prof. Dr. Ir. Takdir Saili, M.Si. La Ode Arsad Sani, S.Pt., M.Sc.
NIP. 19690212 199403 1 003 NIP. 19731231 199903 1 005
iii
iv
Telah diujikan di depan Tim Penguji Skripsi dan telah diperbaiki sesuai
saran-saran saat ujian.
iv
v
RIWAYAT HIDUP
v
vi
ABSTRACK
This research aimed to determine the effect of storage time on the quality of
broiler meat marinated in 20% of galangal juice. The method used was complete
randomized design with storage time treatment 0 hours (P0), 3 hours (P1), 6 hours
(P2), and 9 hours (P3) by four replications and each treatment used 100 g of
broiler breast marinated in 20% of galangal juice. Variables measured included
organoleptic (color and aroma), cooking loss, moisture content and protein
content. The data analysis used analysis of variance and Duncan’s multiple range
tests. The results of the research is the storage time 9 hours on broiler meat
marinated in 20% of galangal juice has significant effect color, aroma, cooking
loss and does not have significant effect in moisture content (73,30−74,33%) and
protein content (16,62−17,75%). The color of broiler meat with storage for 3
hours (score 2) is preferred by the panelists, but the storage 6 and 9 hours is still in
sufficient category favored (score 2,62 and 2,2) by the panelists. The aroma of
meat with storage for 6 hours (score 2,3) is more favored (score 2,6) by the
panelists, but 9 hours storagware in the category of enough favored by the
panelists. The longer of storage, the percentage of cooking loss is more increasing
(32,42%−34,31%).
vi
vii
ABSTRAK
vii
viii
KATA PENGANTAR
بِس ِْم ه
ّللاِ ال َّر ِحي ِْم لرَّحْ َمنِا
viii
ix
2. Bapak Ir. Natsir Sandiah, M.P., Bapak Syam Rahadi, S.Pt., M.P., dan Bapak
Rahim Aka, S.Pt., M.P. selaku dosen penguji atas kesediaannya menguji,
memberikan saran, dan koreksinya kepada penulis.
3. Bapak Deki Zulkarnain selaku Dosen Penasehat Akademik pada semester I
sampai III dan Bapak Syam Rahadi, S.Pt., M.P. selaku Dosen Penasehat
Akademik pada semester IV sampai VIII, yang telah memberikan pengarahan
dan motivasi.
4. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang
sangat bermanfaat bagi penulis serta seluruh staf Fakultas Peternakan yang
telah membantu dalam kelancaran proses administrasi.
5. Saudara-saudaraku tersayang Fachruddin, S.E., Muhammad Rizaldi, Yunita,
Rachmad, dan keponakanku Jihan Qanita, atas segala cinta, kasih sayang,
dukungan, doa, dan bantuannya serta kesabarannya menghadapi penulis.
6. Sahabat-sahabatku Sitti Isyqzamiyah Assambo S.Pt., Lusia Sari A, Amd.
K.G., Tuti Januarti, Amd.Farm., Riris Desy W, Amd. Farm., Nur Asty,
Amd.Keb., Ayu Pratiwi, S.P., Astrinigita, Intan Rugayah, Hasramayu, dan
Irdayanti Tahir, S. KM. Terima kasih atas segala canda, tawa, suka, duka,
perhatian, dan dukungannya, semoga persaudaraan kita selalu terjaga
selamanya, Aamiin.
7. Teman-temanku: Wahyuni, S.Pt., Melly, Eni, Ficca, Hikmah, Riska, Icha,
Ros, Serli, Rida, Harniati, Mina, Jumi, Ana, Vidya, Indra, Awang, Kabul,
Taufik, Bayu, Iqbal, Zainuddin, S.Pt., Gatra, Surya, Fardi, Dimas, dan teman-
teman yang lain yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu, atas
semua dukungan dan perhatiannya. Semoga keakraban kita tetap terjaga.
8. Teman-teman KKN Tematik 2015 Desa Amonggedo: Sitti Isyqzamiyah
Assambo, Feby, S.Pt., Vivin, Elfia, Atri, S.Pt., Andi, S.Pt., Awang, Muanmar,
dan Ardiansyah, atas kerja sama, canda, tawa, suka, duka, dan kebersamaan
singkat yang tidak akan terlupakan. Semoga keakraban kita tetap terjaga.
ix
x
9. Pak Desa Amendete Bapak Rosikin dan Ibu Mintarsih yang begitu baik dan
perhatian kepada kami peserta KKN di Desa Amendete dan adik-adikku
Slamet, Teguh dan Dadap. Terima kasih, semoga Allah SWT. membalas
dengan pahala yang berlipat ganda.
10. Senior-seniorku angkatan 09, 010, 011, Kak Fitri, S.Pt., Novi, S.Pt., Astrid,
S.Pt., Mugni Noor, S.Pt., Siti Maulidiyah, S.Pt., Lija, S.Pt., Wiwin Malvina,
S.Pt., Andi Alif Abdussalam, S.Pt., Elvan, S.Pt., Reza Harjanto, S.Pt., Wiwik
Rahayu, S.Pt., Dizka Bintayani, S.Pt., Edris, S.Pt., Adi, Eki, Gerson, Jandi,
Jumardin serta seluruh senior yang tidak dapat disebutkan namanya satu per
satu.
11. Junior-juniorku angkatan 013, 014 dan 015 terima kasih atas kerjasama selama
ini, terus semangat menempuh pendidikan di Fakultas Peternakan.
12. Semua pihak yang terlibat dalam bentuk apapun yang tidak dapat ditulis satu
persatu, dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Allah
SWT. memberi balasan yang sesuai.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
terkait dan semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.
Penulis
x
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PANITIA UJIAN ...................................... iv
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... v
ABSTRACK ............................................................................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian........................................................ 2
xi
xii
V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 30
B. Saran ................................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
xiii
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xiv
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
xv
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Daging ayam merupakan bahan makanan asal hewani yang digemari oleh
seluruh lapisan masyarakat dan merupakan produk pangan asal unggas yang
mudah rusak dan mengalami penurunan kualitas baik fisik maupun kimianya,
diolah lebih lanjut. Marinade merupakan cairan berbumbu yang berfungsi sebagai
daging dan mempertahankan kualitas daging. Salah satu bahan yang dapat
galanga L.).
multifungsi bagi manusia. Selain sebagai bumbu penyedap masakan yang biasa
digunakan oleh ibu rumah tangga, lengkuas juga merupakan salah satu bahan
alami yang mengandung antioksidan dan anti bakteri, karena senyawa yang ada di
dalam rimpang lengkuas yaitu flavonoid, fenol, dan eugenol pada minyak atsiri
minyak atsiri pada rimpang lengkuas pada konsentrasi 100 ppm dan 1000 ppm
penelitian pada proses uji aktivitas senyawa antimikroba dari rimpang lengkuas
pada ikan kembung yang dilaporkan oleh Pamungkas dkk. (2010) bahwa lengkuas
B. Rumusan Masalah
2
3
A. Deskripsi Teori
1. Daging Ayam
hewani nasional, hal ini dibuktikan berdasarkan data produksi ayam broiler di
merupakan produk hasil ternak asal unggas yang mempunyai nilai gizi tinggi.
Daging ayam mudah rusak yang disebabkan oleh benturan fisik maupun aktivitas
daging ayam broiler adalah bahan makanan yang mengandung gizi tinggi,
memiliki rasa, aroma yang enak, tekstur yang lunak, dan harga yang relatif murah,
Tidak berbeda jauh dengan pendapat yang dikemukakan oleh Jaelani dkk.,
(2014), yang menyatakan bahwa daging ayam broiler merupakan bahan makanan
asal ternak yang bergizi tinggi, memiliki rasa juga aroma yang enak, tekstur lunak,
dan mempunyai harga yang relatif murah sehingga disukai oleh banyak orang.
Meskipun daging ayam broiler memiliki nilai gizi yang tinggi namun, daging
masing otot berbeda dalam bentuk ukuran. Daging sebagian besar merupakan
otot-otot kerangka tubuh yang langsung melekat pada tulang dan sebagian kecil
3
4
melekat pada tulang rawan. Daging ayam dibungkuas oleh jaringan ikat dan setiap
daging terdiri dari serabut-serabut otot. Warna merah pada urat daging disebabkan
oleh mioglobin yaitu protein pigmen yang mempunyai sifat mirip dengan
2. Lengkuas
Shanty (2013), klasifikasi tanaman lengkuas (Alpinia galanga L.) adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatopphyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledone
Ordo : Zingeberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Alpinia
Spesies : Alpinia galanga L.
Rimpang lengkuas yang sudah tua memiliki serat yang kasar. Rasanya
tajam dan pedas, juga berbau harum karena kandungan minyak atsirinya. Untuk
mendapatkan rimpang yang masih berserat halus, panen harus dilakukan sebelum
fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Selain sebagai bumbu penyedap
masakan yang biasa digunakan oleh ibu rumah tangga, lengkuas juga sebagai
kurang 1% minyak atsiri berwarna kuning kehijauan yang terutama terdiri dari
galangin, dan lain-lain. Rimpang lengkuas juga mengandung resin yang disebut
galangol, kristal berwarna kuning yang disebut kaemferida dan galangin, kadinen,
yang dapat digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan, selain itu terpenoid yang
terkandung dalam minyak atsiri lengkuas juga menyebabkan bau khas pada
tanaman lengkuas ini. Rimpang lengkuas juga dapat digunakan untuk mengobati
masuk angin, diare, gangguan perut, penyakit kulit, radang telinga, dan pereda
3. Marinasi
5
6
diolah lebih lanjut. Marinade adalah cairan berbumbu yang berfungsi sebagai
(yield) daging dan memperpanjang masa simpan daging (Nurohim dkk., 2013).
yaitu gula, garam dapur (NaCl), garam sorbat, garam fosfat dan garam benzoat,
pangan dan daya simpan daging (Nurwantoro dkk., 2012). Pemilihan jenis
marinade tergantung pada tujuan akhir yang ingin dicapai. Marinade berbasis
minyak bisa digunakan jika proses marinasi ditujukan hanya untuk memberikan
flavor pada daging. Sebaliknya, jika tujuan utamanya adalah untuk pengempukan,
minyak dan asam. Untuk memperoleh produk akhir yang memuaskan, baik dilihat
dari aspek sensorik maupun keamanannya, ada beberapa hal yang harus
(Syamsir, 2010).
4. Lama Penyimpanan
pangan dianggap tetap aman dan layak untuk dikonsumsi dan dapat digunakan
keadaan bahan pangan yang dikemasnya. Jangka waktu tersebut ditentukan oleh
6
7
produsen pembuat bahan pangan dan dimulai setelah bahan pangan selesai
faktor kualitas dari bahan pangan yang dianggap paling penting yang akan
berubah selama lama penyimpanan sampai mencapai batas akhir yang masih
sebagian besar bahan pangan adalah jumlah mikroba. Daging memenuhi syarat
kadar air atau kelembaban yang tinggi, adanya oksigen, tingkat keasaman dan
kebasaan (pH) serta kandungan nutrisi yang tinggi. Oleh karena itu daging mudah
Sel-sel yang terdapat dalam daging mentah masih terus mengalami proses
dan semakin lama daging dapat disimpan. Selain itu, suhu rendah juga dapat
5. Uji Organoleptik
yang diuji dan mengetahui daya suka konsumen (Soeparno, 2005). Uji
7
8
secara visual dan akan berpengaruh terhadap selera konsumen (Purwati, 2007).
Warna merupakan kesan yang dihasilkan oleh indra mata terhadap cahaya yang
dipantulkan oleh benda tersebut (Zulfahmi dkk., 2013). Warna daging bervariasi
tergantung dari jenis hewan secara genetik dan usia (Sumual dkk., 2014).
penerimaan konsumen terhadap suatu produk pangan. Aroma daging segar tidak
berbau busuk atau masam, tetapi berbau khas daging segar. Bau daging
dipengaruhi oleh jenis hewan, pakan, umur daging, jenis kelamin, lama waktu dan
maka semakin besar kadar cairan daging yang hilang sampai tingkat konstant.
Susut masak juga merupakan salah satu indikator nilai nutrisi daging yang
berhubungan dengan kadar jus daging yaitu jumlah air yang terikat di dalam dan
diantara serabut otot. Susut masak dipengaruhi oleh temperatur dan lama
Susut masak merupakan salah satu penentu kualitas daging yang penting,
karena berhubungan dengan banyak sedikitnya air yang hilang serta nutrien yang
8
9
larut dalam air akibat pengaruh pemasakan. Susut masak dapat dipengaruhi oleh
pH, panjang sarkomer serabut otot, panjang potongan serabut otot, status
kontraksi miofibril, ukuran dan berat sampel daging serta penampang lintang
Persentase susut masak daging sapi berada pada kisaran normal 15−40%
(Soeparno, 2005). Semakin kecil persen susut masak berarti semakin sedikit air
yang hilang dan nutrien yang larut dalam air. Begitu juga sebaliknya semakin
besar persen susut masak maka semakin banyak air yang hilang dan nutrien yang
a. Kadar Air
Kadar air adalah jumlah air yang terkandung didalam daging yang
utama dari semua jaringan tubuh hewan dan merupakan konstituen ekstraseluler.
Rata-rata kadar air pada daging yaitu sebesar 71,93%, dan merupakan komposisi
kimia yang terbesar dibanding protein dan lemak daging (Matulessy, 2010).
Kadar air tubuh ayam berkisar antara 60 -70 % berat badan. Air tersebut
bukan hanya mengisi rongga tubuh atau pelarut dari berbagai zat, tetapi juga
merupakan penyusun struktur tubuh yang aktif dan esensial (Parakkasi, 1990).
Kadar air daging yang tinggi merupakan suatu faktor yang mendukung
mudah rusak bila kadar airnya tinggi, sehingga daging yang berkualitas tinggi
b. Kadar Protein
pengemulsi alami yang terkandung dalam daging. Protein juga digunakan sebagai
bahan pengikat karena mempunyai bagian yang dapat berikatan dengan air
(hidrofilik) dan bagian yang dapat mengikat lemak (lipofilik). Jumlah protein
mempengaruhi kualitas kimia suatu produk dan sangat penting bagi tubuh karena
Kadar protein cenderung naik pada konsentrasi bumbu tertentu, hal ini
disebabkan pada konsentrasi yang tinggi penyerapan daging terhadap bumbu tidak
optimal karena kekentalan daging sedangkan pada konsentrasi yang rendah daging
B. Penelitian Terdahulu
Parwata dan Dewi (2008) melakukan penelitian berjudul Isolasi dan Uji
Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri dari Rimpang Lengkuas (Alpinia galanga L.)
10
11
menunjukkan bahwa minyak atsiri rimpang lengkuas pada konsentrasi 100 ppm
dan 1000 ppm aktif menghambat pertumbuhan bakteri E. coli dengan diameter
sebesar 7 mm.
pemotongan ayam broiler, terjadi penurunan keasaman (pH), daya ikat air dan
peningkatan susut masak daging ayam broiler. Penurunan pH, daya ikat air dan
peningkatan susut masak daging ayam broiler yang nyata (P<0,05), masing-
masing terjadi setelah 4 jam, 2 jam dan 12 jam penyimpanan temperatur ruang.
Profil Protein, dan Mutu Organoleptik Daging Ayam Broiler setelah direndam
senduduk dan lama simpan memberikan pengaruh yang nyata terhadap warna.
Warna daging ayam akan semakin gelap dengan penambahan 20% ekstrak daun
senduduk. Profil protein yang diperoleh menunjukkan hasil bahwa ada protein
yang hilang yaitu, miosin dan aktin. Mutu organoleptik tidak memberikan
pengaruh yang nyata terhadap warna, tekstur, rasa, dan tingkat kesukaan daging
11
12
Ekstrak Kulit Nenas pada Daging Itik Tegal Betina Afkir terhadap Aktivitas
berpengaruh nyata (P<0,05) demikian juga pada nilai pH, namun pada kadar
(7,55%). Bila dilihat dari rataan protein terlarut mengalami peningkatan dari
oleh kadar keasaman ekstrak kulit nenas sehingga daging mengalami degradasi
protein kemudian membentuk stuktur daging yang lebih sederhana dan disukai
oleh konsumen.
C. Kerangka Pikir
Daging merupakan bahan pangan asal hewani yang memiliki nilai gizi
yang tinggi dan penting dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi manusia.
ditunjukkan oleh perubahan sifat fisik dan kimia yang tidak diinginkan
mengakibatkan daging menjadi tidak layak konsumsi. Oleh sebab itu, perlu
perendaman daging di dalam bahan marinade, sebelum diolah lebih lanjut. Salah
satu bahan yang dapat digunakan sebagai bahan marinasi sekaligus antibakteri
adalah lengkuas (Alpinia galanga L.). Lengkuas merupakan salah satu bahan
alami yang mengandung antioksidan dan anti bakteri, karena senyawa yang ada di
12
13
dalam rimpang lengkuas yaitu flavonoid, fenol, dan eugenol pada minyak atsiri
daging ayam. Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Daging broiler
13
14
D. Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah diduga kualitas daging broiler yang
dimarinasi jus lengkuas (Alpinia galanga L.) dapat dipertahankan hingga lama
penyimpanan 9 jam.
14
15
persiapan marinasi daging broiler dan uji organoleptik, sedangkan uji kimia
1. Peralatan Penelitian
talenan, timbangan analitik, wadah tempat marinasi sampel, oven, gelas ukur,
2. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam Penelitian ini adalah sampel daging broiler
15
16
C. Prosedur Penelitian
1. Persiapan Penelitian
Kendari. Memilih rimpang lengkuas yang agak muda karena apabila lebih tua
bersama aquades 100 ml lalu digiling sampai halus kemudian didapatkan jus
lengkuas.
Sampel dalam penelitian ini yaitu daging broiler pada bagian dada yang
dari kulit yang melekat pada daging, setelah itu daging diiris dan ditimbang
2. Pelaksanaan Penelitian
selama 30 menit.
16
17
6 dan 9 jam. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji organoleptik, fisik dan
kimia.
selanjutnya diuji organoleptik oleh panelis, uji fisik dan kimia. Uji organoleptik
meliputi uji warna dan aroma dengan menggunakan skala hedonik yang dinilai
oleh panelis, uji fisik mengamati susut masak pada sampel daging broiler, dan uji
17
18
D. Rancangan Penelitian
dengan lama penyimpanan (P) daging broiler bagian dada yang dimarinasi dalam
jus lengkuas. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL)
18
19
P0 : kontrol
Model analisis data mengacu pada Astuti (2007) dengan model matematis
sebagai berikut:
Yij = µ + αi + ε ijk
Keterangan :
(j = 1,2,3,4).
E. Variabel Penelitian
1. Uji Organoleptik
(warna dan aroma). Pengujian secara fisik dilakukan oleh 15 orang panelis semi
terlatih. Warna dan aroma daging diuji organoleptik berdasarkan skala hedonik
1−5 yang disajikan pada Tabel 1. Hasil yang diperoleh dihitung dengan statistik
melalui persamaan :
19
20
X = (n1 + n2 + …… + n..)
N
Keterangan:
N : Jumlah panelis
sampel daging yang mengalami pemasakan pada suhu 80oC selama 60 menit,
kemudian didinginkan pada suhu kamar. Setelah itu sampel daging dilap dengan
tissue untuk menyerap air pada permukaan daging, selanjutnya sampel ditimbang.
Nilai susut masak (Cooking Loss) daging dihitung dengan rumus sebagai berikut:
20
21
selanjutnya dikeringkan dalam oven bersuhu 105 oC selama 6 jam. Cawan yang
Kjeldahl dengan cara kerja yaitu, sampel yang digunakan sebanyak 0,2 gr
HgO dan 2,5 ml H2SO4. Selama 30 menit dilakukan destruksi sampai diperoleh
cairan hijau jernih. Didestilasi setelah dingin ditambahkan air destilat sebanyak 35
dilakukan dengan cara yang sama tetapi tanpa menggunakan sampel. Kadar
21
22
F. Analisis Data
Variance). Apabila terdapat pengaruh perlakuan maka akan dilakukan uji lanjut
22
23
Rataan skor warna, aroma, persentase susut masak, kadar air, dan kadar
protein pada daging broiler yang dimarinasi selama 30 menit dalam jus lengkuas
Tabel 2. Rataan Skor Warna, Aroma, Persentase Susut Masak, Kadar Air, dan
Kadar Protein pada Daging Broiler yang dimarinasi Jus Lengkuas
dengan Lama Penyimpanan Berbeda
Parameter P0 P1 P2 P3 SEM P
b b a b
Warna 1,9 2 2,62 2,2 0,26 <0,05
Aroma 2,7a 2,3b 2,45b 2,6ab 0,15 <0,05
d c b a
Susut masak (%) 32,42 32,84 33,22 34,31 0,045 <0,01
Kadar Air (%) 74,33 73,88 73,30 73,56 0,44 >0,05
Protein (%) 17,75 16,62 17,62 17,54 1,14 >0,05
Keterangan : SEM (Standard Error Mean) = Rataan galat baku
1. Warna
yang nyata (P<0,05) terhadap warna daging broiler yang dimarinasi dengan jus
lengkuas (Lampiran 5). Artinya, lama penyimpanan yang berbeda (0−9 jam) pada
daging broiler yang dimarinasi jus lengkuas menghasilkan warna yang berbeda
secara nyata.
23
24
bahwa lama penyimpanan P0 (0 jam) tidak berbeda nyata dengan P1 (3 jam) dan
(6 jam). Artinya, bahwa penilaian panelis berdasarkan skala hedonik nyata sangat
menyukai warna daging broiler yang disimpan selama 6 jam. Menurut Soeparno
(2005) bahwa nilai daging didasarkan atas tingkat akseptabilitas (daya terima)
konsumen, hal ini dapat disebabkan karena kepuasan yang berasal dari konsumen
Perlakuan P0, P1, dan P3 menghasilkan warna daging broiler yang sama.
mempertahankan warna daging broiler yang dimarinasi jus lengkuas 20% sama
dimarinasi jus lengkuas sebanyak 20% yang disimpan selama 9 jam berkisar
antara 1,9−2,62. Artinya, bahwa warna daging broiler yang dimarinasi jus
lengkuas yang disimpan selama 9 jam berdasarkan skala hedonik berada pada skor
antara sangat disukai hingga disukai oleh panelis dengan warna yang dihasilkan
yaitu putih sampai putih pucat. Hal ini menunjukkan bahwa daging broiler yang
dimarinasi jus lengkuas dengan lama penyimpanan 0−9 jam menghasilkan kisaran
warna daging yang normal. Sebagaimana dinyatakan oleh Prayitno dkk. (2005)
24
25
2. Aroma
Sifat produk pangan yang paling menarik perahtian pada konsumen dan
paling cepat memberikan kesan disukai atau tidak disukai salah satunya adalah
aroma. Aroma merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap selera
konsumen.
jus lengkuas 20% dengan lama penyimpanan 0−9 jam dapat dilihat pada Tabel 2.
Pada Tabel 2 terlihat bahwa tingkat kesukaan konsumen berada pada skor
2,3−2,7 dengan kata lain aroma daging dengan lama penyimpanan 0−9 jam masih
berada pada skor antara disukai hingga cukup disukai oleh panelis.
nyata (p<0,05) terhadap aroma daging yang dimarinasi dengan jus lengkuas 20%.
(6 jam), dan P3 (9 jam) berbeda nyata memiliki aroma yang lebih disukai oleh
(9jam) tidak berbeda nyata (Tabel 2). Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan P0
dan P3 menghasilkan aroma daging broiler yang sama yang termasuk dalam
lama penyimpanan dapat menghilangkan aroma lengkuas pada daging broiler. Hal
ini mengindikasikan bahwa senyawa aktif terpenoid dalam jus lengkuas 20%
mudah menguap, sehingga aroma khas pada lengkuas tidak dirasakan oleh indra
25
26
terpenoid dalam minyak atsiri yang memberikan aroma khas pada lengkuas dan
(p<0,01) terhadap persentase susut masak daging broiler yang dimarinasi jus
lengkuas 20%. Hasil uji lanjut Wilayah Berganda Duncan menunjukkan bahwa P0
(32,42%) memiliki susut masak yang nyata lebih rendah dibanding dengan P1
(33,22%) nyata lebih rendah dibanding dengan P3 (34,31%). Hal ini menunjukkan
bahwa semakin lama daging broiler disimpan maka susut masak akan semakin
meningkat. Hasil penelitian ini didukung oleh Suradi (2006) yang menyatakan
bahwa penyimpanan pada suhu ruang selama 0−12 jam setelah pemotongan dapat
meningkatkan susut masak pada daging broiler dari 32,48% sampai 34,76%.
hidrolisis lemak pada daging sehingga pengeluaran air selama proses pemasakan
lebih banyak. Hasil penelitian ini didukung oleh Zulkarnain (2008) bahwa nilai
susut masak pada saat pemasakan dapat dihambat dengan adanya lemak pada
daging.
26
27
34.31
Rataan susut masak daging broiler
15 3 Jam
10 6 Jam
5
9 Jam
0
Gambar 4. Histogram persentase susut masak daging broiler yang dimarinasi jus
lengkuas pada lama penyimpanan yang berbeda
fisik yang relatif lebih baik dibanding dengan susut masak yang lebih tinggi.
Perbedaan nilai susut masak erat kaitannya dengan daya ikat air pada daging,
semakin rendah daya mengikat air semakin tinggi nilai susut masak
(Soeparno, 2005). Lawrie (2003) menyatakan bahwa susut masak atau kehilangan
cairan pada waktu pemasakan dipengaruhi oleh pH, temperature dan lama
pemasakan.
Kualitas kimia daging broiler yang diamati dalam penelitian ini meliputi
kadar air dan protein. Rataan kadar air dan kadar protein pada daging broiler
27
28
bagian dada yang dimarinasi jus lengkuas 20% dengan lama penyimpanan yang
1. Kadar Air
tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar air daging broiler dimarinasi jus lengkuas
(Lampiran 8). Artinya, lama penyimpanan yang berbeda menghasilkan kadar air
daging broiler dimarinasi jus lengkuas yang tidak berbeda nyata. Hal ini
menunjukkan bahwa lama penyimpanan 0−9 jam menghasilkan kadar air yang
Histogram kadar air daging broiler yang dimarinasi jus lengkuas pada
Gambar 5. Histogram kadar air daging broiler yang dimarinasi jus lengkuas pada
lama penyimpanan yang berbeda
Kisaran kadar air (%) daging broiler dimarinasi jus lengkuas yang
disimpan selama 0-9 jam sekitar 73,30-74,33%. Kadar air yang dihasilkan pada
28
29
penelitian ini tidak berbeda dengan kadar air daging broiler yang dilaporkan
Hamka (2013) yaitu 73,00-75,25% dan Rosyidi dkk. (2009) yaitu 74,86%.
dalam daging broiler dimarinasi jus lengkuas termasuk air terikat sangat kuat
secara kimia oleh gugus reaktif protein dan air bebas yang berada diantara
molekul protein. Hal ini menyebabkan kadar air tidak mengalami perubahan
2. Kadar Protein
Histogram kadar protein daging broiler yang dimarinasi jus lengkuas pada
10
3 Jam
8
6 6 Jam
4 9 jam
2
0
Gambar 6. Histogram kadar protein daging broiler yang dimarinasi jus lengkuas
pada lama penyimpanan yang berbeda
tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar protein daging broiler dimarinasi jus
29
30
kadar protein daging broiler dimarinasi jus lengkuas yang tidak berbeda nyata.
Hal ini menunjukkan bahwa lama penyimpanan 0−9 jam menghasilkan kadar
protein yang tidak berbeda nyata pada daging broiler dimarinasi jus lengkuas.
Kisaran kadar protein (%) daging broiler dimarinasi jus lengkuas yang
disimpan selama 0-9 jam sekitar 16,62−17,75% (Tabel 2). Kadar protein yang
dihasilkan tidak berbeda dengan kadar protein daging dada ayam broiler yang
lengkuas. Hal ini disebabkan karena kandungan flavonoid dan fenol yang ada
Penicillium sp., Neurospora sp yang ada pada daging sehingga kadar protein yang
ada pada daging broiler tidak berubah secara nyata. Kadar protein pada daging
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa fenol dalam jus lengkuas 20%
belum mampu menyebabkan koagulasi protein dan melisiskan membran sel. Hasil
penelitian ini didukung oleh Parwata dan Dewi (2008) yang melaporkan bahwa
lengkuas merupakan salah satu bahan alami yang mengandung antioksidan dan
anti bakteri, karena senyawa yang ada didalam minyak atsiri pada rimpang
30
31
A. Kesimpulan
selama 9 jam berpengaruh nyata terhadap warna, aroma, susut masak, dan
protein (16,62−17,75%).
disukai oleh panelis namun penyimpanan 6 dan 9 jam masih berada pada
c. Aroma daging broiler dengan lama penyimpanan 6 jam (skor 2,3) lebih
meningkat (32,42%−34,31%).
B. Saran
Perlu adanya penelitian serupa pada daging broiler yang disimpan pada
31
32
DAFTAR PUSTAKA
Hamka, M. 2013. Pengaruh pemberian jus daun sirih terhadap persentase susut
masak dan komposisi kimia daging dada ayam broiler. Skripsi. Jurusan
Peternakan Universitas Halu Oleo. Kendari.
Marlina, E.T., R.L. Balia, dan Y.A. Hidayati. 2012. Uji organoleptik daging ayam
yang diberi ransum yang mengandung lumpur susu terfermentasi oleh
Aspergillus niger. Jurnal Ilmu Ternak. 12 (1):20-23.
Montolalu, S., N. Lontaan., S. Sakul, dan A. Dp. Mirah. 2013. Sifat fisiko-kimia
dan mutu organoleptik bakso broiler dengan menggunakan tepung ubi
jalar (Ipomoea batatas L). Jurnal Zootek. 32 (5):1-13.
32
33
Parrakasi, A., 1990. Ilmu Gizi dan Makanan Ternak Monogastrik. Angkasa.
Jakarta.
Parwata, I.M. dan P.F.S. Dewi. 2008. Isolasi dan uji aktivitas antibakteri minyak
atsiri dari rimpang lengkuas (Alpinia galanga L.). Jurnal Kimia. 2 (2):
100-104.
Prasetyo, H., M. C. Padaga, dan M. E. Sawitri. 2013. Kajian kualitas fisiko kimia
daging sapi di pasar Kota Malang. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil
Ternak. 8 (2):1-8.
Prayitno, A.H., E. Suryanto, dan Zuprizal. 2010. Kualitas fisik dan sensoris
daging ayam broiler yang diberi pakan dengan penambahan ampas
Virgin Coconut Oil (VCO). Buletin Peternakan. 34 (1):55-63.
Risnajati, Dede. 2010. Pengaruh lama penyimpanan dalam lemari es terhadap ph,
daya ikat air,dan susut masak karkas broiler yang dikemas plastik
polyethylen. J IlmuPet. 13 (6):309-315.
33
34
Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Suharyanto., R. Priyanto, dan E. Gunadi. 2008. Sifat fisiko kimia dendeng daging
giling terkait cara pencucian (leaching) dan jenis daging yang berbeda.
Media Peternakan. 31 (2):99-106.
Suradi, Kusmajadi. 2006. Perubahan sifat fisik daging ayam broiler post mortem
selama penyimpanan temperatur ruang (change of physical
characteristics of broiler chicken meat post mortem during room
temperature storage). Jurnal Ilmu Ternak. 6 (1):23-27.
Veerman, M., Setiyono, dan Rusman. 2011. Pengaruh metode pengeringan dan
konsentrasi bumbu serta lama perendaman dalam larutan bumbu terhadap
kualitas kimia dendeng Babi. Agrinimal. 1 (2):52-59.
Zulfahmi, M., Y.B. Pramono, dan A. Hintono. 2014. Pengaruh marinasi ekstrak
kulit nenas pada daging itik tegal betina afkir terhadap aktivitas
antioksidan dan kualitas kimia. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. Hal.
46-48.
34
35
35
36
LAMPIRAN-LAMPIRAN
36
37
37
38
38
39
Proses pembersihan daging ayam dari jus lengkuas sebelum penyimpanan dalam
laminar
39
40
40
41
UJI HEDONIK
Nama :
Tanggal :
Jenis Produk : Daging broiler yang dimarinasi jus lengkuas
Instruksi : Berikan penilaian Anda terhadap sampel daging ayam berikut ini
berdasarkan skala hedonik dengan keterangan di bawah ini!
Keterangan
Warna : 1 = Sangat suka
2 = Suka
3 = Cukup suka
4 = Tidak suka
5 = Sangat tidak suka
Aroma : 1 = Sangat suka
2 = Suka
3 = Cukup suka
4 = Tidak suka
5 = Sangat tidak suka
Kode Sampel
Kriteria
169 619 156 531 632 374 286 761 854 495 273 439 603 772 356 241
Warna
Aroma
41
42
𝐾𝑇𝐺
Galat baku = 4
0.0863
= 4
= 0.146884308
2 3 4
D0,05 (4,12)
3,08 3,23 3,33
Titik kritis (Galat baku x D 0,05) 0.452403669 0.474436316 0.48912475
P2 P3 P1 P0
Rataan 2,62 2,2 2 1,9
Superskrip a b b b
42
43
2 3 4
D0,05 (4,12) 3,08 3,23 3,33
Titik kritis (Galat baku x D 0,05) 0.249746031 0.261908987 0.27001762
P0 P3 P2 P1
Rataan 2,7 2,6 2,3 2,45
Superskrip a ab b b
43
44
P3 P2 P1 P0
Rataan 34,3175 33,2 32,8425 32,425
Superskrip A B C D
44
45
Lampiran 8. Sidik Ragam Kadar Air Daging Broiler yang dimarinasi Jus
Lengkuas dengan Lama Penyimpanan yang Berbeda (%)
45
46
Lampiran 9. Sidik Ragam Kadar Protein Daging Broiler yang dimarinasi Jus
Lengkuas dengan Lama Penyimpanan yang Berbeda (%)
46