Anda di halaman 1dari 5

ANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH

BANGSA INDONESIA
Posted: Oktober 8, 2014 in Uncategorized
0

1. Pendahuluan

Sejarah lahirnya pancasila pada tanggal 1 agustus 1945 tidak dapat dibantah, dimana Ir.
Soekarno yang diakui sebagai tokoh nasional yang menggali pancasila. Nilai-nilai essensial yang
terkandung dalam Pancasila yaitu : Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan serta
Keadilan, dalam kenyataannya secara objektif telah dimiliki oleh Bangsa Indonesia sejak zaman
dahulu kala sebelum mendirikan Negara. Proses terbentuknya Negara dan bangsa Indonesia
melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang yaitu sejak zaman batu kemudian timbulnya
kerajaan-kerajaan pada abad ke IV, ke V kemudian dasar-dasar kebangsaan Indonesia telah
mulai nampak pada abad ke VII, yaitu ketika timbulnya kerajaan Sriwijaya di bawah Syailendra
di Palembang, kemudian kerajaan Airlangga dan Majapahit di Jawa Timur serta kerajaan-
kerajaan lainnya.

2. Sejarah pancasila

Sejarahnya pancasila terbentuk melalui suatu proses yang panjang mulai dari zaman kerajaan
kerjaan hinga datangnya masa penjajahan pada bangsa Indonesi. Berikut adalah sejarah
pancasila.

1. Zaman Kerajaan kutai

Pada tahun 400 M indonesia memasuki sejarah, dimana ditemukannya prasasti yang berupa 7
yupa (tiang batu). Raja Mulawarman menurut prasasti merupakan keturunan dari raja
Aswawarman yang membuka zaman kerajaan pertama kali di Indonesia yaitu kerajaan kutai.
Pada zaman kuno (400-1500) terdapat dua kerajaan yang berhasil mencapai integrasi dengan
wilayah yang meliputi hampir separoh Indonesia dan seluruh wilayah Indonesia sekarang yaitu
kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan Majapahit yang berpusat di Jawa.

1. Zaman Kerajaan Sriwijaya

Abad ke VII munculnya kerajaan wijaya di Sumatra dibawah kekuasaan bangsa Syailendra
dimana kerajaan ini merupakan kerajaan maritim yang mengandalkan kekuatan lautnya. Pada
zaman itu kerajaan sriwijaya merupakan kerajaan besar yang sangat disegani dikawasan asia
selatan. Perdagangan disebut juga Tuhan An Vatakvurah bertujuan untuk menyatukan pedagang
dan pegawai raja agar mudah dalam memasarkan dagangannya. Sistem pemerintahan juga
terdapat pengurus pajak, harta benda, kerajaan rokhaniawan yang menjadi teknis pembangunan
gedung-gedung dan patung-patung suci sehingga pada saat itu tidak dapat dilepaskan dengan
nilai ketuhanan.
1. Zaman kerajaan sebelum Majapahit

Sebelum kerajaan Majapahit muncul sebagai suatu kerajaan yang memancangkan nilai-nilai
nasionalisme, telah muncul kerajaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur secara silih berganti.
Kerjaan kerajaan tersebut adalah kerajaan kalinga, sanjaya yang membantu dalam membangun
candi kalasan yang didirikan dijawa tengah bersama dengan dinasti syailendra.

Selain kerajaan di Jawa Tengah tersebut di Jawa Timur juga muncul kerajaan Isana,
Damarwangsa dan juga kerajaan Airlanga. Diwilayah Kediri Jawa Timur berdiri pula kerajaan
Singasari yang kemudian sangat erat hubungannya dengan berdirinya kerajaan Mahapahit.

1. Zaman Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit berdiri pada tahun 1932 dimana kerajaan tersebut mencapai zaman
keemasannya pada pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah Mada yang
dibantu oleh Laksamana Nala dalam memimpin armadanya untuk menguasai nusantara. Wilayah
kekuasan Majapahit saat itu terlentang luas dari semenanjung Melayu sampai irian Barat dan
pada saat itu agam Hindu dan Budha hidup secara berdampingan. Empu Prapanca menulis buku
Negarakertagama dimana dalam kitab tersebut terdapat istilah “Pancasila”. Empu tantular
mengarang buku Sutasoma, dan didalam buku itulah kita jumpai seloka persatuan nasional, yaitu
“Bhineka Tunggal Ika”, yang bunyi lengkapnya “Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma
Mangrua”, artinya walaupun berbeda , namun satu jua adanya sebab tidak ada agama yang
memiliki tuhan yang berbeda.

1. Zaman Penjajahan

Sejarah mencatat bahwa Belanda berusaha untuk memperkuat kekuasaanya d Indonesia. Hal
tersebut menjadikan munculnya pahlawan kedaerahan seperti pahlawan Imam Bonjol dari
Maluku, Pangeran Diponegoro dan masih banyak lainnya.Setelah kerajaan Majapahit runtuh
maka berkembanglah agama islam yang secara bersamaan berkembang juga kerajaan islam
seperti kerajaan Demak.Bangsa asing (orang portugis) mulai masuk ke Indonesia dengan cara
berdagang. Hal tersebut membuat banyaknya persaingan. Utuk menghindarkan persaingan
diantara mereka sendiri, kemudian mereka mendirikan suatu perkumpulan dagang yang bernama
V.O.C, yang dikalangan rakyat dikenal dengan istilah ‘kompeni’. Dalam peraktek V.O.C banyak
paksaan sehingga rakyat mulai melakukan perlawanan. Mataram dibawah pemerintahan Sultan
Agung (1613-1645) berupaya mengadakan perlawanan dan menyerang ke Batavia pada tahun
1628 dan tahun 1929, walaupun tidak berhasil meruntuhkan namun Gubernur Jendral J.P Coen
tewas dalam serangan Sultan Agung yang kedua itu.

1. Zaman Kebangkitan Nasional

Pada masa ini banyak berdiri gerakan-gerakan nasional untuk mewujudkan suatu bangsa yang
memiliki kehormatan akan kemerdekaan dan kekuataannya sendiri. Diantaranya adalah Budi
Utomo yang dipelopori oleh Dr. Wahidin Sudiro Husodo pada 20 Mei 1908. kemudian Sarekat
Dagang Islam (SDI) tahun 1909 serta Partai Nasional Indonesia (PNI) tahun 1927 yang didirikan
oleh Soekarno, Cipto Mangunkusumo, Sartono serta tokoh lainnya. Pada tanggal 28 Oktober
1928 lahirlah Sumpah Pemuda sebagai penggerak kebangkitan nasional yang menyatakan satu
bahasa, satu bangsa serta satu tanah air yaitu Indonesia Raya.

1. Zaman Penjajahan Jepang

Pada tanggal 29 april 1945 merupakan ulang tahun kaisar jepang yang secara bersamaan pada
tahun tersebut juga merupakan tahun kedatangan Jepang ke Indonesia. Pada saat itu jepang
memberikan janji kepada bangsa Indonesia akan memberikan kemerdekaan, hal tersebut
dikarenakan Jepang terdesak oleh tentara sekutu. Jepang menyarankan bangsa Indonesia untuk
membentuk suatu badan yang bertugas untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan
Indonesia atau disingkat dengan BPUPKI.

Pada hari itu juga diumumkan bahwa Dr. KRT. Radjiman Widyodiningrat sebagai Ketua
(Kaicoo) yang kemudian mengusulkan bahwa agenda pada sidang BPUPKI adalah membahas
tentang dasar negara.

3. Perumusan Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Sidang BPUPKI Pertama merumuskan pancasila sebagai dasar negara yang resmi, dimana
perumusan tersebut terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu pada tanggal 29 Mei 1945 Muh. Yamin
mengusulkan calon rumusan dasar negara sebagai Peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri
ketuhanan, peri kerakyatan dan peri keadilan. Pada tanggal 31 Mei 1945 Prof. Dr. Supomo
mengusulkan hal-hal mengenai: kesatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin,
musyawarah, keadilan rakyat. Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno mengusulkan bahwa
pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.

Pada tanggal 10-16 Juli 1945 merupakan Sidang BPUPKI Kedua, dimana dalam sidang ini
membicarakan mengenai pembentukan panitia kecil yang terdiri dari sembilan orang yang
disebut dengan “panitia sembilan”.

Pada pertengahan bulan agustus 1945 akan dibentuk PPKI. Untuk keperluan itu Ir. Soekarno dan
Drs. Muh. Hatta dan Dr. Radjiman diberangkatkan ke Saigon atas pangilan jendral besar
Terauchi. Pada tanggal 9 agustus 1945 Jendral Terauchi memberikan kepada mereka 3 cap yaitu
bahwa Soekarno diangkat sebagai ketua PPKI,  Muh. Hatta sebagai wakil dan Radjiman sebagai
anggota, Panitia persiapan boleh mulai bekerja pada tanggal 9 agustus 1945 dan cepat atau
tidaknya pekerjaan panitia di serahkan seperlunya pada panitia.

Sekembaliannya dari saigon 14 agustus 1945, Ir. Soekarno mengumumkan dimuka umum bahwa
bangsa Indonesia akan merdeka sebelum jagung berbunga. Untuk mempersiapkan Proklamasi
tersebut maka pada tengah malam, Soekarno-Hatta pergi ke rumah Laksamana Maeda di Oranye
Nassau Boulevard.

Pagi harinya pada tanggal 17 Agustus 1945 di Pegangsaan timur 56 Jakarta, tepat pada hari
Jumat Legi, jam 10 pagi Waktu Indonesia Barat pembacaat teks proklamasi dilaksanakan.
Pada tanggal 18 Agustus 1945 merupakan sidang PPKI dimana dalam sidang tersebut keputusan
dibuat untuk menegaskan Undang Undang Dasar 1945, memilih presiden dan wakil presiden
yang pertama dan Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai badan
Musyawarah darurat.

4. Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Setelah prokamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 ternyata bangsa Indonesia masih menghadapi
kekuatan sekutu yang berupaya menanamkan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia, yaitu
pemaksaan untuk mengakui pemerintahan Nica ( Netherland Indies Civil Administration). Selain
itu Belanda juga secara licik mempropagandakan kepada dunia luar bahwa negara Proklamasi
RI. Hadiah pasis Jepang.

Untuk melawan propaganda Belanda pada dunia Internasional, maka pemerintah RI


mengelurkan tiga buah maklumat :

1. Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945 yang menghentikan kekuasaan
luar biasa dari Presiden sebelum masa waktunya (seharusnya berlaku selama enam
bulan). Kemudian maklumat tersebut memberikan kekuasaan tersebut kepada MPR dan
DPR yang semula dipegan oleh Presiden kepada KNIP.
2. Maklumat pemerintah tanggal 03 Nopember 1945, tantang pembentukan partai politik
yang sebanyak–banyaknya oleh rakyat. Hal ini sebagai akibat dari anggapan pada saat itu
bahwa salah satu ciri demokrasi adalah multi partai. Maklumat tersebut juga sebagai
upaya agar dunia barat menilai bahwa negara Proklamasi sebagai negara Demokratis
3. Maklumat pemerintah tanggal 14 Nopember 1945, yang intinya maklumat ini mengubah
sistem kabinet Presidental menjadi kabinet parlementer berdasarkan asas demokrasi
liberal.

5. Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)

Pada tanggal 27 desember 1949 konprensi meja bundar (KMB) dilakukan untuk disetujui dan
ditanda tangani (mantel resolusi) Oleh ratu belanda Yulianuntuk a dan wakil pemerintah RI di
Kota Den Hag yang menghasilkan keputusan sebagai berikut:

1. Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat (federal) yang membagi indonesia
menjadi 16 negara bagian.
2. Konstitusi RIS menentukan sifat pemerintahan berdasrkan asas demokrasi liberal, pada
mentri bertanggung jawab kepada paelemen.
3. Mukadimah Konstitusi RIS menghhapuskan jiwa dan isi pembukaan UUD 1945.

6. Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1950

Berdirinya negara RIS dalam Sejarah ketatanegaraan Indonesia adalah sebagai suatu taktik
secara politis untuk tetap konsisten terhadap deklarasi Proklamasi yang terkandung dalam
pembukaan UUD 1945 yaitu negara persatuan dan kesatuan sebagaimana termuat dalam alinea
4, bahwa pemerintah negara…….” yang melindungi segenap bangsa Indoneia dan seluruh
tumpah darah negara Indonesia …..” yang berdasarkan kepada UUD 1945 dan Pancasila.
Berdasarkan hal tersebut terjadilah gerakan unitaristis secara spontan dan rakyat untuk
membentuk negara kesatuan yaitu menggabungkan diri dengan Negara Proklamasi RI yang
terpusat di Yokyakarta. Akhirnya berdasarkan persetujuan RIS dengan negaraRI tanggal 19 Mei
1950, maka seluruh negara bersatu dalam negara kesatuan, dengan Konstitusi Sementara yang
berlaku sejak 17 Agustus 1950.

7. Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Pada pemilu tahun 1959 ternyata tidak seseuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat,
bahkan mengakibatkan ketidakstabilan pada politik, social ,ekonomi, dan hankam. Hal ini
disebabkan oleh konstituante yang seharusnya membuat UUD negara RI ternyata membahas
kembali dasar negara, maka pada tanggal 5 juli 1959 yang menyatakan presiden sebagai badan
yang harus bertanggung jawab mengeluarkan dekrit atau pernyataan, yang isinya :

1. Membubarkan kontituante
2. Menetapkan kembali UUDS 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950
3. Dibentuknya MPRS dab DPAS dalam waktu sesingkat-singkatnya.

Berdasarkan Dekrit Presiden tersebut maka UUD 1945 berlaku kembali di negara Republik
Indonesia hingga sat ini.

8. Masa Orde Baru

‘Orde Baru’ adalah suatu tatanan masyrakat dan pemerintahan yang menutut dilaksanakannya
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Munculnya orde baru ini diawali dengan
adanya aksi dari seluruh masyarakat antara lain : Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia
(KAPPI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi guru Indonesia (KAGI),
dan lainnya. Aksi tersebut menuntut dengar tiga tuntutan atau yang dikenal dengan ‘Tritura’,
berikut adalah isi dari tritura:

1. Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya


2. Pembersihan kabinet dari unsur G 30 S PKI
3. Penurunan harga.

Anda mungkin juga menyukai