Anda di halaman 1dari 2

Gen terangkai kromosom Y

Kromosom Y jauh lebih sedikit mengandung gen-gen, karena memang lebih pendek
ukurannya jika dibandingkan dengan kromosom X. Oleh karena kromosom Y dimiliki oleh
orang laki-laki saja, tentunya mudah dimengerti bahwa sifat keturunan yang ditentukan oleh gen
pada kromosom Y hanya akan diwariskan kepada keturunan laki-laki saja.( Sisunandar.2011)

Pada umumnya kromosom Y hanya sedikit sekali mengandung gen yang aktif. Jumlah
yang sangat sedikit ini mungkin disebabkan oleh sulitnya menemukan alel mutan bagi gen
rangkai Y yang dapat menghasilkan fenotipe abnormal. Biasanya suatu gen/alel dapat dideteksi
keberadaannya apabila fenotipe yang dihasilkannya adalah abnormal. Oleh karena fenotipe
abnormal yang disebabkan oleh gen rangkai Y jumlahnya sangat sedikit, maka gen rangkai Y
diduga merupakan gen yang sangat stabil.( Susanto. 2011)

Contoh yang terkenal pada manusia adalah Hypertrichosis, yaitu tumbuhnya rambut pada
bagian-bagian tertetu di tepi daun telinga. Kelainan ini disebabkan oleh gen resesif h yang
terapat pada kromosom Y. Perkawinan antara laki-laki Hypertrichosisdengan perempuan normal
akan mempunyai anak laki-laki yang semuanya hypertrichosis, tetapi tiada seorang anak
perempuan pun yang menerima sifat keturunan itu. Hypertrichosis lebih sering dijumpai pada
bangsa Pakistan dan india.

P: ♂ XX >< ♂ Xh

normal Hypertrichosis

F1 :

XX= perempuan normal

Xh = laki-laki hypertrichosis

Selain hypertrichosis , dikenal 2 macam lagi gen terangkai kromossom Y yaitu


Webbed toes (Tumbuhnya kulit diantara jari tangan & kaki ètampak selaput kulit spt
katak/burung air. Disebabkan oleh gen resesif ‘wt” ), dan Hystric Gravior (Pertumbuhan rambut
panjang & kaku dipermukaan tubuh - menyerupai landak. Disebabkan oleh gen resesif “hg”,
alelnya Hg - normal).

Gen dominan terpaut kromosom Y

Gen terpaut kromosom Y adalah gen terpaut kelamin sempurna. Pada gen terpaut
kromosom ini disebut holandrik, berarti sifat yang diturunkan hanya terdapat pada laki-laki saja.
Organisme yang memiliki kromosom XY, sebagian besar kromosom Y tidak memiliki homolog
pada pada kromosom X dan juga sangat langka pada kromosom Y. Walaupun ada gen pada
kromosom Y tersebut akan diwariskan dari tetua jantan kepada semua keturunan jantannya,
akan tetapi tidak akan diwariskan pada keturunan betinanya. Contoh gen terpaut kromosom Y
adalah hypertrichosis (pertumbuhan rambut pada telinga) dan keratoma dissipatum (penebalan
kulit pada tangan dan kaki). Contoh tersebut tejadi pada manusia (Yatim. 2003)
Apabila kedua kromosom kelamin, yaitu kromosom X dan kromosom Y dijajarkan, maka
akan dapat dilihat bahwa ada bagian yang homolog (sama bentuk dan panjangnya) dan bagian
tak homolog. Pewarisan sifat yang diatur oleh gen semacam ini dapat dikatakan tidak
dipengaruhi oleh jenis kelamin, dan berlangsung seperti halnya pewarisan gen autosomal. Oleh
karena itu, gen-gen pada segmen kromosom X dan Y yang homolog ini disebut juga gen rangkai
kelamin tak sempurna. Contoh pada Drosophila melanogaster terdapat gen rangkai kelamin tak
sempurna yang menyebabkan pertumbuhan bulu pendek. Perkawinan resiprok untuk gen rangkai
kelamin tak sempurna akan memberikan hasil yang sama seperti halnya hasil yang diperoleh dari
perkawinan resiprok untuk gen-gen autosomal. Jadi, pewarisan gen rangkai kelamin tak
sempurna mempunyai pola seperti pewarisan gen autosomal (Suryo, 2013).

Daftar pus

Sisunandar., 2011. Penuntun Praktikum Genetika. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah

Purwokerto.

Suryo., 2013. Genetika Strata Satu. Yogyakarta: UGM-Press.

Susanto, A.H., 2011. Genetika. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yatim, W., 2003. Genetika. Bandung: Tarsito.

Anda mungkin juga menyukai