Anda di halaman 1dari 7

Indonesian Contemporary Nursing Journal, 1(1), 24-30

THE EFFECT OF PEER GROUP SUPPORT TO


PSYCHOLOGICAL RESPONSE OF PATIENT
WITH BREAST CANCER: A QUASY EXPERIMENT
Ilkafah1
1
Dosen Ilmu Keperawatan, Universitas Hasanuddin
e-mail: afa_ilkafah@yahoo.com

ABSTRACT

Introduction: Woman with breast cancer oftentimes experience with maladaptive response
in against cancer. Peer Group support is one of the most alternative solution to help women
with cancer to get their adaptive response. Goal of this research is to analyze of peer group
support influence to psychological response of patient with breast cancer. Method: Research
Design used to pre experimental design. The population were all women with breast cancer
at RS Muhammadiyah Lamongan who fulfill inclusion in criteria, sample was recruited using
purposive sampling include 16 respondent. The independent variable is Peer Group Support
and dependent variable is Psychologys Respons with indicators denial, anger, bargaining,
depresi dan acceptance.. Data were collected with questioner and set of activity event (SAK).
Data were analyzed using Wilcoxon Signed Rank Test with significance level p ≤0.00 and
mann whitney u test with the significance level p ≤0.00. Result: the statistical result showen
different after peer group support (p = 0.004). Conclusion: This study concluded that peer
group support can changed maladaptive psychological response to adaptive psychological
response in women suffering from breast cancer, continuous implementation of peer group
support in women with breast cancer was suggested to gain better result.

Keywords : peer group support, psichological response, breast cancer patient

PENDAHULUAN payudara dan lebih dari 700.000


Kanker payudara merupakan meninggal dunia. Setelah menjalani
penyakit yang dapat dialami oleh wanita perawatan, 50 % penderita mengalami
diseluruh dunia, dan tetap merupakan kanker payudara stadium akhir dan
masalah signifikan di Amerika hanya bertahan hidup 18 – 30 bulan
(Nurachmah E, 2006). Penderita kanker setelah dilakukan tindakan kemoterapi,
payudara umumnya berusia 30 tahun dan mastektomi (relawan.net, 2004).
keatas meningkat sebesar 60 % pada Kanker payudara merupakan penyakit
usia 60 tahun, resiko terbesar pada yang dapat mempengaruhi setiap aspek
usia diatas 75 tahun yang disebabkan kehidupan manusia, baik masalah
antara lain karena genetik, pola hidup, fisiologis, psikologis, dan sosial pada
atau faktor hormonal (medicastore. klien (Nurachmah E, 2006).
com, 2004). Insiden kanker payudara Wanita yang terkena kanker
pada dekade terakhir memperlihatkan payudara pada umumnya akan
kecenderungan meningkat. Menurut mengelak bahwa dirinya terkena
WHO (World Health Organization) 8 – kanker payudara, mereka tidak akan
9 % wanita akan mengalami kanker membicarakan penyakit ini pada
payudara. Setiap tahun lebih dari orang lain karena mereka menganggap
250.000 kasus baru kanker payudara dokter telah salah mendiagnosa
terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih penyakitnya. Stres pada penderita
175.000 di Amerika Serikat. WHO kanker payudara umumnya meningkat
memperkirakan, pada tahun 2000 karena disebabkan oleh penolakan
1,2 juta wanita terdiagnosa kanker atas kondisi kesehatannya yang

24
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 1(1), 24-30

semakin memburuk (Mariana, 2012). 2011 sebanyak 34 orang dengan usia


Koping negatif dari penderita kanker penderita mulai 35 tahun sampai 60
payudara akan ditampakkan dengan tahun yang disebabkan antara lain
menutup diri atau berteriak-teriak karena genetik, pola hidup, atau
sebagai respon dari penolakan atas faktor hormonal dengan tindakan
kanker payudara yang dideritanya. kemoterapi, mastektomi dan radiasi.
Koping positif dari penderita adalah Peer group support merupakan salah
dapat menerima kondisinya setelah satu dari bentuk terapi paliatif, dengan
didiagnosa kanker payudara, mereka adanya peer group support penderita
umumnya berpikiran bahwa penolakan kanker payudara dapat merasakan
atas kondisi yang menimpanya tidak kebersamaan dengan orang-orang yang
akan membuat sel kanker yang ada memiliki kondisi sama seperti dirinya
pada tubuhnya hilang dan tidak akan dan stres pada penderita kanker
membuat keadaannya lebih baik. payudara akan menurun, maka sistem
Dukungan kelompok sesama imunitas akan meningkat dan proses
penderita atau peer group support dapat penyembuhan akan berlangsung
merubah respon psikologis maladaptif cepat. Tanpa adanya peer group
pada penderita kanker payudara support penderita kanker payudara
menjadi respon psikologis yang akan merasa sendiri dan tidak ada
adaptif. Di negara maju, peer group orang yang mengerti tentang dirinya
support diterapkan sebagai salah satu karena hanya dia yang merasakan
bentuk terapi untuk penderita kaker hal tersebut, maka kondisi stres akan
payudara, di Indonesia, khususnya di meningkat dan sistem imunitas akan
RS Muhammadiyah (RSM) Lamongan menurun, maka proses penyembuhan
metode peer group support belum akan berlangsung lambat.
dapat diterapkan. Dengan penerapan Kelainan kongenital, karsinogen
metode pendekatan peer group support atau lingkungan dapat menyebabkan
diharapkan dapat membantu penderita terdapatnya onkogen atau protein
kanker payudara khususnya di ruang khusus yang dapat mengaktivasi atau
bedah Rumah Sakit Muhammadiyah deaktivasi sel yang mengakibatkan sel
Lamongan untuk dapat menerima tumbuh meningkat atau kematian sel
kondisinya saat ini dan dapat berkurang sehingga sel yang tumbuh
kembali menjalani aktivitas sesuai dalam tubuh manusia menjadi over
kemampuannya. Namun pengaruh produksi dan timbullah sel kanker
peer group support terhadap respons (Wisnubroto, 2006). Tingkat stres
psikologis pasien kanker payudara psikologis pada penderita kanker
belum dapat dijelaskan. payudara yang apabila terjadi terus-
Di Indonesia kanker payudara menerus akan semakin memperburuk
menduduki peringkat kedua dari kondisi penderita karena proses
sepuluh terbanyak setelah kanker menurunnya kekebalan tubuh akan
mulut rahim di peringkat pertama. berlangsung lebih cepat. Berdasarkan
Yayasan kanker payudara Jakarta pada konsep/teori Psikoneuroimunologi
menyebutkan, di Indonesia 10 dari (PNI), melalui proses hypothalamus
10.000 penduduk terkena kanker hipofisis adrenal axis, bahwa stres
payudara. 70% penderita kanker psikologis penderita kanker payudara
payudara datang ke dokter atau akan berpengaruh pada hipotalamus,
rumah sakit khususnya rumah kemudian hypothalamus akan
sakit kanker Dharmais Jakarta pada mempengaruhi hipofisis sehingga
keadaan stadium lanjut yaitu stadium hipofisis akan mengekspresikan
IIIb dan IV(Tjindarbumi, 2006). Data ACTH (adrenal cortico tropic hormon)
yang diperoleh dari catatan rekam yang akhirnya dapat mempengaruhi
medik RSM Lamongan menunjukkan kelenjar adrenal, dimana kelenjar ini
penderita kanker payudara pada tahun akan menghasilkan kortisol. Apabila
25
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 1(1), 24-30

stres yang dialami penderita sangat kelompok kontrol disamping kelompok


tinggi, maka kelenjar adrenal akan eksperimen. Populasi yang dimaksud
menghasilkan kortisol dalam jumlah dalam penelitian ini adalah semua
banyak sehingga dapat menekan pasien kanker payudara yang yang
sistem imun (Clancy, 1998 dikutip oleh berada di RS Muhammadiyah
Nursalam, 2005). Lamongan sejumlah16 orang pada
Dukungan sosial berupa peer tanggal 3 Maret 2012 hingga 3 Mei
group support dapat menurunkan 2012 dan dibagi menjadi 8 kelompok
tingkat stres penderita kanker payudara perlakuan dan 8 kelompok kontrol.
antara lain dengan cara saling memberi Pada kelompok perlakuan diberikan
nasihat, saling berbagi pengalaman Peer Group Support dan pada kelompok
atau informasi mengenai kanker kontrol diberikan pendidikan
payudara. Dengan demikian stres yang kesehatan/ penyuluhan mengenai
terjadi pada penderita kanker payudara kanker payudara.
akan berkurang dan sistem imunitas Teknik sampling yang digunakan
akan meningkat, maka kualitas hidup pada penelitian ini adalah purposive
akan meningkat dan penderita kanker sampling dengan kriteria sampel:
payudara dapat melakukan aktivitas Usia pasien 35-60 tahun, diagnosa
sesuai kemampuan. baru ditegakkan, pasien belum
Dengan mengamati adanya pernah bergabung dalam peer group,
keterkaitan antara kondisi stres dengan lama dirawat >1 minggu, respons
bertambah parahnya kondisi penderita psikologis responden menunjukkan
maka perlu adanya pendampingan maladaptif (denial-depresi). Variabel
yang tepat dan penerimaan diri agar dependen dalam penelitian ini adalah
dapat mengurangi stres pada penderita respons psikologis, yaitu denial,
kanker payudara. Dengan kata lain anger, bargaining, depresi, dan
adanya support group atau peer group acceptance. Variabel independent
support dapat membantu proses dalam penelitian ini adalah Peer Group
penerimaan diri penderita kanker Support. Instrumen yang digunakan
payudara. Untuk itulah perawat pada penelitian ini adalah kuesioner
diperlukan agar dapat mengarahkan respon psikologis Elisabeth Kubler
para penderita kanker payudara Ross yang dimodifikasi oleh Nursalam,
untuk saling berbagi cerita dan saling 2005 dengan jumlah pertanyaan
mendukung serta saling menguatkan lima untuk masing-masing respon
satu sama lain agar dapat menerima psikologis,dengan skor maksimal
kondisinya saat ini dan melanjutkan untuk masing-masing respons
kehidupan untuk berjuang bersama- psikologis 20. Sedangkan instrumen
sama melawan sel kanker yang ada yang digunakan untuk peer group
pada tubuh mereka. support adalah satuan acara kegiatan
(SAK) yang juga dilengkapi dengan
METODE peraturan peer group support.
Desain penelitian yang digunakan Teknik analisa data
pada penelitian ini adalah quasy menggunakan wilcoxon signed rank
eksperimental (pre-test post-test test dengan kemaknaan p< 0.01 dan
control group design) yaitu penelitian untuk melihat perbedaan antara kedua
yang mengungkapkan hubungan kelompok digunakan mann whitney u
sebab akibat dengan cara melibatkan test dengan nilai kemaknaan p < 0.01.

26
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 1(1), 24-30

Respons psikologis Selisih


No Responden Sebelum Setelah
(Δ)
peer group peer group
1(54 th) 3 5 Δ2
2(52 th) 3 5 Δ2
3(58 th) 3 5 Δ2
4(50 th) 4 5 Δ1
5(58 th) 4 5 Δ1
6(40 th) 3 5 Δ2
7 (47 th) 1 3 Δ2
8(52 th) 4 5 Δ1
Tabel 5.1 Respons psikologis penderita kanker payudara sebelum dan sesudah peer group
support di RSM Lamongan. Keterangan: 1=denial, 2=anger, 3=bargaining, 4=depresi, dan
5=acceptance.

Respons psikologis Selisih


No Responden Sebelum Setelah
penyuluhan penyuluhan (Δ)
1(53 th) 3 3 Δ2
2(49 th) 3 2 Δ -1
3(56 th) 3 3 Δ 0
4(57 th) 4 4 Δ0
5(53 th) 4 5 Δ1
6(48 th) 3 2 Δ -1
7 (52 th) 1 2 Δ1
8(50 th) 4 5 Δ1
Tabel 5.2 Respons psikologis penderita kanker payudara sebelum dan sesudah
penyuluhan di RSM Lamongan. Keterangan: 1=denial, 2=anger, 3=bargaining, 4=depresi
dan 5=acceptance.

HASIL respons psikologis dengan kenaikan


Distribusi data demografi rata-rata 2 tahap pada 6 responden dan
responden pada penelitian ini, dari 1 tahap pada 4 responden. Menurut
16 responden yang dibagi dalam hasil uji lebih lanjut menggunakan
2 kelompok perlakuan dan control. mann whitney u test menunjukkan
Kedua kelompok mayoritas berumur nilai p=0.000 yang artinya terdapat
>50 tahun, tingkat pendidikan kedua perbedaan kelompok perlakuan dan
kelompok mayoritas SD dan SLTP, kelompok kontrol.
pada kelompok perlakuan sebagian Respons psikologis responden
besar mempunyai anak >2 dan pada sebelum dilakukan peer group support
kelompok control sebagian besra 4 orang berada pada tahap tawar
mempunyai anak >1. Pada kedua menawar (bargaining) dan 3 orang klien
kelompok mayoritas menggunakan KB berada pada tahap depresi, sedangkan
hormonal selama > 10 tahun. 1 orang responden berada pada tahap
penolakan (denial). Hal ini dipengaruhi
PEMBAHASAN k ea d a a n y a n g d ih a silk a n ol e h
Berdasarkan uji statistik Wilcoxon perubahan lingkungan yang diterima
Signed Rank Test p=0.001 ditemukan sebagai suatu hal yang mengancam
adanya perubahan respons psikologis atau merusak terhadap keseimbangan
pada penderita kanker payudara atau ekuilibrium dinamis seseorang.
sebelum dan sesudah dilakukan peer Ada ketidakseimbangan nyata atau
group support dengan nilai p=0.004, semu pada kemampuan seseorang
yang berarti terdapat perubahan dalam memenuhi permintaan situasi
27
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 1(1), 24-30

baru (Brunner&Suddarth,2006). dikarenakan responden memiliki sifat


Setelah dilakukan peer group tertutup dan kondisi lingkungan tempat
support 7 responden berada pada tinggal responden yang memandang
tahap penerimaan (acceptance) dan bahwa seseorang yang terkena penyakit
1 responden berada pada tahap kanker payudara tidak layak untuk
tawar menawar (bargaining). Selama diterima di lingkungan mereka.
proses penelitian, respons psikologis Peer group support merupakan
responden sangat fluktuatif, salah satu bentuk terapi paliatif
perubahan tersebut dipengaruhi yang ditawarkan untuk menangani
oleh beberapa hal, antara lain : hasil pasien dengan kasus terminal. Di
pemeriksaan yang menunjukkan RSM Lamongan belum terbentuk
meluasnya penyebaran sel kanker, perkumpulan peer group support bagi
terapi yang tertunda, meninggalnya penderita kanker payudara, akan
salah seorang pasien atau anggota tetapi pada dasarnya setiap hari semua
peer group support, bahkan intensitas pasien yang berada di ruangan telah
dilakukannya peer group support dapat melakukan peer group support, karena
mempengaruhi perubahan respons tanpa disadari peer group support
psikologis responden. Pada dasarnya akan terbentuk dengan sendirinya
hampir semua responden mengalami begitu seseorang berada pada suatu
perubahan respons psikologis menuju tempat yang sama, apalagi mereka
tahap penerimaan (acceptance), akan memiliki kondisi dan permasalahan
tetapi masih ada 1 responden masih yang hampir sama. Peer group support
dalam tahap bargaining. Peningkatan digunakan sebagai sarana bagi para
tahapan respons psikologis selain tahap penderita untuk dapat mengemukakan
acceptance ini mungkin dikarenakan permasalahan yang dialaminya. Salah
oleh tidak ada seorangpun dari anggota satu perbedaan antara peer group
peer group support yang berada pada support yang terbentuk dengan sendiri
tahap acceptance sebelum dilakukan dan peer group support yang sengaja
peer group support, jadi apabila dibentuk adalah peer group support
pada sesi berbagi pengalaman salah yang sengaja dibentuk memiliki
seorang responden bercerita tentang struktur organisasi yang jelas dan
pengalaman buruk yang belum pernah mengadakan pertemuan rutin pada
dialami oleh responden lain, hal ini waktu yang telah ditentukan, selain
sedikit banyak berpengaruh pada itu mereka akan mengadakan acara
respons psikologis responden lain, semacam gathering yang mendatangkan
mereka takut akan mengalami kejadian pakar untuk memberikan materi
yang sama dengan yang diceritakan seputar kanker payudara, peer group
oleh responden tersebut, namun support yang sengaja dibentuk juga
pada akhirnya nilai terbesar setelah memasukkan penderita yang sudah
dilakukan peer group support berada berada pada tahap acceptance sebagai
pada tahap penerimaan (acceptance), volunteers. Dengan adanya peer group
hal ini mungkin dikarenakan oleh support, penderita kanker payudara
rasa kebersamaan yang ada diantara akan dapat merasakan kebersamaan
para responden, saling menguatkan dengan orang-orang yang memiliki
satu sama lain agar dapat menerima kondisi yang sama dengan dirinya dan
kondisinya saat ini dan melanjutkan mengetahui pemecahan dari masalah
kehidupan untuk berjuang bersama- yang dialaminya. Karena waktu
sama melawan sel kanker yang ada melakukan penelitian sangat singkat,
pada tubuh mereka. Pada tabel maka penulis dalam melakukan
5.1 dapat dilihat bahwa satu orang penelitian menggunakan peer group
responden tidak berada pada tahap support yang tidak sengaja telah
penerimaan tetapi berada pada tahap terbentuk, dalam hal ini pasien kanker
tawar menawar (bargaining), hal ini payudara yang berada pada satu
28
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 1(1), 24-30

ruang yang memenuhi kriteria inklusi penderita kanker payudara diajarkan


sebagai responden. Para responden untuk mengubah persepsi negatif
dikumpulkan pada satu tempat yang ada pada pada dirinya berkaitan
(tempat tidur salah satu responden) dengan penyakit yang dideritanya
untuk melakukan peer group support untuk mengubah persepsi itu menjadi
secara terarah, dengan kegiatan persepsi positif. Hasil tes yang
yang meliputi cheking in, presentasi positif merupakan pengetahuan, dan
masalah, klarifikasi masalah, berbagi mengetahui penyakit itu merupakan
usulan, perencanaan tindakan dan senjata ampuh. Sehingga pasien
cheking out yang dilakukan 3 kali akan berusaha untuk belajar
dalam satu minggu selama 2 minggu mengubah sikap yang tidak baik
dengan durasi setiap pertemuan selama dan segera mengambil keputusan
60 menit, dengan demikian setiap yang tegas untuk menentukan
responden mendapatkan intervensi tindakan pengobatan dan mengikuti
sebanyak 6 kali. Pada pelaksanaan anjuran dokter (Wynn Wagner, 2000).
peer group support ini, tiap-tiap Singkatnya waktu penelitian dan
responden dalam setiap pertemuan kurangnya intensitas pertemuan peer
tidak selalu dengan orang yang sama, group support mempengaruhi hasil
hal ini dikarenakan terdapat responden penelitian sehingga hasil penelitian
yang pulang atau salah satu responden tidak dapat mencapai nilai signifikansi
menjalani operasi. Responden yang yang tinggi. Mungkin seharusnya
akan melakukan peer group support RSM Lamongan membentuk peer
memiliki sistem pemahaman yang group support bagi penderita kanker
relatif baik sehingga peneliti dengan payudara, agar penderita kanker
mudah menjelaskan peraturan peer payudara tidak merasa sendiri dan
group support dan langkah-langkah memiliki dukungan dari orang yang
yang harus dilakukan selama peer mengerti dengan pasti kondisi yang
group support berlangsung. dialaminya.
Peer group support dapat Pada kelompok kontrol tidak
merubah respons psikologis maladaptif ada perubahan yang bermakna bahkan
pada penderita kanker payudara ada yg mengalami penurunan karena
menjadi respons psikologis adaptif. hanya dengan penyuluhan tidak
Dengan adanya peer group support, merubah penerimaannya terhadap
penderita kanker payudara akan penyakit tetapi hanya meningkatkan
dapat merasakan kebersamaan pengetahuan saja tentang penyakit dan
dengan orang-orang yang memiliki semakin kelompok kontrol mengetahui
kondisi yang sama dengan dirinya dan penyakitnya semakin turun respon
mengetahui pemecahan dari masalah psikologisnya.
yang dialaminya. Pada saat peer
group support berlangsung responden KESIMPULAN
diminta untuk mengungkapkan Peer group support berpengaruh
permasalahannya yang kemudian terhadap respons psikologis penderita
apabila salah seorang dari responden kanker payudara. Peer group support
yang lain pernah memiliki masalah dapat merubah respons psikologis
yang sama, maka responden tersebut maladaptif menjadi respons psikologis
akan berbagi pengalamannya tentang adaptif pada penderita kanker
hal tersebut. Kegiatan tersebut payudara, dengan dilakukannya peer
dapat berpengaruh terhadap respons group support dapat mengajarkan
psikologis responden. Mekanisme penderita kanker payudara untuk
perubahan respons psikologis setelah mengubah persepsi negatif tentang
dilakukan peer group support dapat penyakitnya menjadi persepsi positif
dijelaskan sebagai berikut. Dengan sehingga penderita akan berusaha
terbentuknya peer group support untuk belajar mengubah sikap yang
29
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 1(1), 24-30

tidak baik dan segera mengambil www.cancer.ca/ccs/internet/standard.html.


keputusan untuk menentukan tanggal 05 April 2012 jam 15.50
Canadian Cancer Society, (2012), managing
pengobatan penyakitnya. stress, http://www.cancer.ca/ccs/internet/
R u m a h s a k i t h e n d a k n y a standard.html#laughing, tanggal 4 april
meningkatkan kompetensi perawat 2012 jam 14.15
tidak hanya pada penanganan fisik Goliszek. A, (2005), (alih bahasa Dominicus
Rusdin), Manajemen Stres. Jakarta :
tetapi juga tentang penanganan
Bhuana Ilmu Populer. Hal 37-40
psikologis penderita kanker. Perawat Lane. L.G, (2005), Journal of Consulting and
hendaknya memberikan asuhan Clinical Psychology. 73 (2: 284-290)
keperawatan secara komprehensif yang Liliz, E, (2004), Mengatasi kanker payudara,
mencakup bio, psiko, sosio, kultural, http://www.relawan.net/wmview.
php?ArtID=556, tanggal 22 maret 2012 jam
dan spiritual. Pada peer group support 13.00
yang akan dibentuk, perlu dimasukkan Mariana,E, (2005), Pengaruh strategi Koping
penderita yang sudah berada pada dalam asuhan Keperawatan terhadap
tahap acceptance. Keluarga (suami) Respon Psikologis Penderita HIV di Ruang
Pipi RSU DR.Soetomo, tidak dipublikasikan.
dapat dijadikan sebagai support sistem
skripsi Universitas Arlangga Surabaya
bagi penderita kanker payudara. Marini. G, (2005), Pengaruh Teknik Visualisasi
Pemandangan Alam terhadap Perubahan
DAFTAR PUSTAKA Respon stres Fisiologis dan Psikologis
Anonim, (2012), Breast Cancer, www. pada Pasien Infark Miokard Akut di RSU
breastcancer.health.wa.gov.au, tanggal 23 Dr. Soetomo, tidak dipublikasikan. Skipsi.
maret 2012 jam 13.20 Wib Universitas Airlangga Surabaya.
Anonim, (2012), Breast Cancer Immages, www. Nurachmah. E, (2006), Jurnal Keperawatan
breasthealthfocus.com, tanggal 24 april Indonesia. II (189-194).
2012 Jam 14.45 Wib Nursalam, (2005), Efek Model Pendekatan
Anonim, (2005), Peer Group Support, www.coe. Asuhan Keperawatan (PAKAR) terhadap
int, tanggal 23 maret 2012 jam 11.15 perbaikan Respon Kognisi dan Biologis pada
Anonym, (2012), Self Acceptance is Important for Pasien Terinfeksi HIV. Tidak dipublikasikan.
Self Esteem and Well Being, http://www. Disertasi.Universitas Airlangga. Surabaya
about-personal-growth.com/self-acceptance. Nursalam, (2005), (editor Taat Putra),
html, tanggal 4 april 2012 jam 13.30 Psikoneuroimunologi Kedokteran, Surabaya:
Anonym, (2012), Peer Support Group, http:// GRAMIK FK UNAIR. Hal 155-163
www.dadalos.org/coe/Ostalo/Peer%20 Nursalam, (2003), Konsep dan Penerapan
Support%20Group.htm, tanggal 20 maret Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,
2012 Jam 10.50 Wib Jakarta: Salemba Medika
Aziz, A, Alimul, (2003). Riset Keperawatan Potter, P.A and Perry, A.G, (1994), Fundamental
dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: of Nursing concept Process and Practice. 4th,
Salemba Medika, hal: 35 St Louis, Missouri: Mosby Year Book inc
Barbara, Kozier et all, (1991), Fundamental Rasmun, (2004), Stres, Koping dan
of Nursing Concept Process and Practice, Adaptasi,Jakarta: Agung Seto
4 th. Canada: Advison Wesley Publishing Ramadhan, (2012), Kanker Payudara, http://
Company www.merc.org/mc/ina/ikes/ikes_0304_
Brunner & Suddarth, (2006), (alih bahasa kankerpayudara.htm, tanggal 8 maret 2012
Agung Waluyo, dkk), Keperawatan Medikal jam 12.07 
Bedah, 8th. Jakarta: EGC. Hal 123-129 Trunzo. J. J & Pinto. B. M, (2003), Journal of
Canadian Cancer Society, (2012), Tips for Consulting and Clinical Psychology. 71 (4:
spending time with someone who has 805-810)
cancer,http://www.cancer.ca/ccs/internet/ Wisnubroto, (2006), Perawatan Holistik dan
standard/0,3182,3172_369341_274004_ Terapi Paliatif dalam Meningkatkan Kualitas
langId-en,00.html. tanggal 05 April 2012 Hidup Penderita Kanket, Seminar Nasioal
jam 15.20 Keperawatan di Unibraw Malang tidak
Canadian Cancer Society, (2012), keep Offering dipublikasikan, 19 November 2006
Support, http://www.cancer.ca/ccs/ Witjaksono,M, (2006), Perawatan Holistik dan
internet/standard.html. tanggal 05 April Terapi Paliatif dalam Meningkatkan Kualitas
2012 jam 15.30 Hidup Penderita Kanket, Seminar Nasioal
Canadian Cancer Society, (2012), How someone Keperawatan di Unibraw Malang tidak
may feel after a cancer diagnosis, http:// dipublikasikan, 19 November 2006.

30

Anda mungkin juga menyukai