Anda di halaman 1dari 13

1.

Analisis Situasi

ANALISIS SITUASI REPUBLIK TUAFONU

NATURAL Sosial, economic and


ENVIRONMENT(Lingkungan alam) administrarive condisions
 Distribusi tidak seimbang antara  Sistem desentralisasi
kota dan pedesaan diimplementasikan 5 tahun
 Tiap tahun musim hujan dan kering. terakhir
Tidak ada fluktuasi suhu yang luar  Area pedesaan lebih besar dari
biasa perkotaan
 Tuafonu merupakan daerah subur,  Mayoritas sebagai petani
pulau paling subur yaitu pulau  Pendapatan utama berasal dari
Rabasar, merupakan sumber produk non minyak dan sektor gas.
padi dan pertanian. Merupakan pendukung
 Lebih banyak bekerja di sore/malam ekonomi terbesar
hari.  Kepemimpinan sektor dibawah
 Merupakan negara terpadat no 4 pemerintah pusat
didunia 
 Tahun 2000 12,8 juta orang
penduduk, menempati rank ke 13
kota terbesar didunia

Health and nutrition


 Malnutrisi adalah salah satu masalah kesehatan yang mejadi prioritas di
dalam rencana perkembangan
 Perkembangan untuk meningkatkan status nutrisi pada komunitas
terutama untuk grup dengan pendapatan rendah, dengan target utama anak
dibawah 5 tahum, ibu hamil dan ibu menyusui, ibu dengan penghasilan
rendah daerah kekurangan makanan.
 Negara dengan penyakit menular dan tidak menular
 Penyakit kronis yaitu diabetes, obesitas, stoke dan hipertensi merupakan
 Profil kesehatan 1996 tingkat kematian bayi dan tingkat kematian ibu
masih tinggi.
 Tingkat kematian bayi 71/1000 kelahiran hidup pada 1986, 390/100000
kelahiran hidup pada tahun 1994
 Malnutrisi mendasari 60% dari semua kematian dibawah 5 tahun.
 Masalah nutrisi utama di republik tuafonu kurang gizi, kekurangan zat
besi anemia, gangguan kekurangan yodium, dan kekurangan vitamin A
 Berdampak pada buruknya situasi fisik, perkembangan kognitif,
menurunkan resistensi pada penyakit dan bahkan kematian.
 Departement kesehatan memberikan kebijakan program gizi
1. Kecukupan gizi yang baik pada diri
2. Epidemiologi, demografi, geografi, sosio ekonomi dan faktor
budaya pendekatan intersektoral
3. Pertisipasi masyarakat
4. Desentralisasi ke tingkat kabupaten
5. Prioritas kelompok rentan
6. Meningkatka produktifitas manusia
7. Sistem Makan dan gizi surveilans
8. Penelitian dan pengembangan
 Prevalensi nasional defisiensi zat besi, anemia ibu hamil sebesar 63,5%
dan anak dibawah 5 tahun 55,55%. Kasus utama anemia disebabkan oleh
rendahnya asupan makanan besi heme (semua protein hewani) dan besi
non hame (sayuran berdaun hijau), dan infeksi. Dampaknya anemia pada
ibu rendahnya imunitas, resiko tinggi pendarahan pasca melahirkan,
aborsi dan BBLR. Dampak anemia pada pada anak dibawah 5 tahun
imunitas rendah, gangguangan perrumbuhan dan performa kognitif
rendah.
 Prevalensi nasional gondok endemik 47%. Resiko tinggi pada kelompok
ibu mengandung dan anak dibawah 5 tahun. gangguan kekurangan
yodium pada ibu hamil berdampak pada aborsi, retardasi mental, IQ
rendah. Pada anak bibawah 5 tahun berdampak pada kasus mental dan
gangguan psikomotorik
 Prevalensi nasional KVA (xeropthalamia) anak dibawah 5 tahun 0,45%
lebih rendah dari WHO 0,5
 Energi intake per kapita per hari yaitu 1985 kkal(90,26%) dan protein
54,4 gram (108,84%). Konsumsi buah dan sayuran sangan rendah

ANALISIS SITUASI ALKUNI

DEMOGRAPHY SOSIO EKONOMI


Distrik Distrik Distrik Distrik utara Distrik Distrik
utara tengah selatan tengah selatan
(pusat) (pusat)
Populasi Populasi Populasi Rumah: Rumah: Tidak ada
47,065 42,628 51,110 Kebanyakan Kebanyakan data
(15,591 (11,463 (11,585 semi non
rumah rumah rumah permanent permanent
tangga) tangga) tangga) (60,5%) (47,6%)

Kepadatan Kepadatan Kepadatan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan


7,758 per 9,505 per 15,550 per utama: utama: utama:
kilometer kilometer kilometer Tenaga Tenaga pegawai
persegi persegi persegi kerja kerja, negeri
(30,7%), pekerja sipil,
Zona Zona pedagang swasta , karyawan
industri industri (27,2%), pengrajin, swasta
50% 20% pengrajin pegawai (50%),
(16,4%), negeri sipil pedagang
pekerja 35%, dan
swasta petani
(14,4%) dan
lainnya.
80% wanita
merupakan
wanita
pekerja
Fasilitas
Distrik utara Distrik tengah (pusat) Distrik selatan
 Fasilitas pendidikan  Fasilitas pendidikan  Fasilitas pendidikan
TK (8), sd (20), smp TK (12), sd (24), smp TK (15), sd (25), smp
sma (4) univ (2) (4), sma (3) (20), sma (15)

 Fasilitas kesehatan  Fasilitas kesehatan  Fasilitas kesehatan


pusat kesehatan (1), pusat kesehatan (2), pusat kesehatan (2),
rumah sakit bersalin pusat kesehatan ibu rumah sakit (2), apotik
(2), apotik (2), dan anak (2), farmasi (1), klinik (1), MCH
klinik (1), praktek (1), klinik (1), praktek klinik (2), pos
swasta (15), dokter (20), bidan (6), kesehatan terpadu(18),
kelahiran tradisional pos kesehatan terpadu kelahiran tradisional
(20), pos kesehatan (24)
terpadu (22)
 Fasilitas ekonomi  Fasilitas ekonomi  Fasilitas ekonomi
pasar utama (3), pasar utama (2), toko pasar tradisional (3),
pasar furnitur tradisional (655), toko kios(1960), toko (738),
jalanan (2), toko (354), pedagang kaki 5 mini market (3),
mebel (5), pedagang (71), industri kecil supermarket (2)
kaki 5, industri (825), koperasi
besar/menengah/kec pertama (1),
il (155) supermarket kecil (2)
dan desa industri kecil
(1)
 Fasilitas transportasi  Fasilitas transportasi  Fasilitas transportasi
adalah bus (22), truk adalah bus (25), adalah bus (10), mini
mini bus/mobil/jib truk(11), mini bus bus (200) roda tiga
(70), sepeda motor (511), mobil (2,357), (35) dan motor (3000)
(700), bemo (20) motor (3,571), roda
tiga (4)
 Fasilitas agama  Fasilitas agama adalah  Fasilitas agama adalah
adalah masjid (70) masjid (170) mushalla masjid (19), dan gereja
mushalla (45) dan (55) dan kongregasi (7)
gereja (15) religius (36)
 Fasilitas olahraga  Fasilitas olahraga  Fasilitas komunikasi
sepak bola (2) bulu sepak bola (1) bulu telepon pribadi
tangkis (18) bola tangkis (14) tenis (6,306), telepon publik
voli (10) rumput (1) tenis meja (960), kantor pos (1)
(28) dan bola voli (14)
 Fasilitas sanitasi  Fasilitas sanitasi Tempat pertemuan (50)
adalah truk sampah ( adalah truk sampah
275) ( 2) karavan sampah
(58), wadah sampah
permanen (5), kakus
swasta (3718), sumur
pompa (1215) kakus
publik(4)
 Wanita memainkan   Wanita telah
Lebih banyak
peranan penting penduduk selama
memaikan peranan
dalam masyarakat, waktu malam dari
tetapi ditempatkan
manajerial dll pada siang
pada bagian domestik
 Masyarakat diderah
 dan tidak memiliki
Proporsi pekerja pria
sini lebih kekuatan
dan wanita sama
individualis.   Partisipasi masyarakat
Posyandu digunakan
Partisipasi rendah dalam kegiatan cukup
untuk menimbang
 Kehadiran posyandu tinggi
anak dibawah 5 thn
rendah, maka   Selalu rapat membahas
Kader regenerasi
cakupan vitamin A masalah
lambat (orang muda
juga rendah.  Cakupan vit A dan
banyak yang menolak)
 Imunisasi dan imunisasi tinggi
pemantauan  Staf kesehatan secara
pertumbuhan teratur mengunjungi
dilakukan dokter posyandu untuk
pribadi, klinik atau kegiatan imunisasi dan
rumah sakit. kuratif
 Bebrapa masih pergi
ke petugas kelahiran
tradisional
HEALTH CARE SYSTEM (SISTEM PERAWATAN KESEHATAN)

Layanan kesehatan internal Layanan kesehatan ekternal


Toko obat memainkan peranan penting, Ada sistem pelayanan kesehatan yang
banyak yang menyembuhkan diri dioprasikan pemerintah seperti
sendiri dengan membeli ke toko obat posyandu, pusat kesehatan masyarakat
atau pengobatan tradisional (53,3%) dan rumah sakit negara
Sisanya ke bidanm perawat dokter
swasta dan sumah sakit
Kesehatan rawan Komunitas pekerja kesehatan
Memberikan pelatihan kader dalam
Pekerja kesehatan masyarakat adalah
mengidentifikasi penyakit sederhana.
bagian waktu staff lokal dibawah
Diharapkan dapat memimpin kegiatan
kendali MoH. Mendapatkan pelatihan
kesehatan didaerah dam perawatan kesehatan. dan MohH
memberikan bimbingan dan bantuan
kepada sukarelawan kesehatab.
Dibayar sedikit dan terbatas dibawh
sistem pendukung yang tidak memadai
HEALTH AND NUTRITIONAL STATUS OF MOTHERS AND
UNDERFIVE CHILDREN (STATUS KESEHATAN DAN GIZI IBU DAN
ANAK DIBAWAH 5 THN)
STATUS PREVALENSI PREVALENSI
KESEHATAN DAN NASIONAL
GIZI ANAK
DIBAWAH 5 THN
Kematian bayi 50/1000 lahir hidup
Kematian anak dibawah 67/1000 lahir hidup
5 thn
Penyakit diare 35%
Infeksi pernafasan 25%
Difteri Campak 17%
Cakupan Vit A 42,7%
Asi ekslusif rendah 2%
Tingkat menyusui anak 60%
dibawah 1 thn
Gondok 18,8%
Kurang zat besi anemia 55,5%
Gagal jantung 53%
Rabun senja 7,6%
BBLR 7,7% 15%
Gizi kurang 30,8% 42,7%
TB/U
Pendek

BB/TB
Kurus
Bb/u
Gizi lebih 86,9%
Gizi kurang 13,1%

STATUS KESEHATAN PREVALENSI


DAN GIZI IBU
IMT ibu menyusui 45% (dibawah 18,5)
Perwawatan antenatal 37,1%
Distribusi VIT A ibu 12,8%
setelah melahirkan
Tablet FE untuk ibu hamil 58,5%
Gizi kurang ibu hamil 26,4% 30%
(LILA <23,5)
Kelebihan BB 13,5%
(Overweight)
Obesitas 15% 14,7%
Female adult (18-40)
Overweght 10%
Obesitas 9,8%
WOMEN’S ROLES IN THE URBAN COMMUNITY (PERAN
PEREMPUAN DALAM KOMUNITAS URBAN)

 Di kota alkuni wanita sudah memainkan peranan penting dalam


masyarakat. Dari tahun ke tahun perembuatn diparlemen meningkat.
 Staf pengajar fk. Kedokteran mayoritas perempuan
 Ketidaksetaraan gander masih mempengaruhi gaya hidup masyarakat
 Perempuan bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga (bangun jam
04.00 pagi hari dam mulai membersikan rumah), mengurus kebutuhan
rumah tangga melahirkan dan mengasuh anak, mengurus oraang tua (ibu
biologis dan ibu mertua)

COMMUNITY LIFESTYLE (GAYA HIDUP MASYARAKAT)

 Kebiasanan ngemil terutama diusia anak sekolah yaitu tinggi


 Alasan ibu lebih memilih memberikan uang jajan untuk membeli makanan
ringan untuk menggantikan sarapan dan makan siang drpd memasak
sendiri.
 Banyak pedagang menambahkan Bahan tambahan yang ilegar yaitu
rhodamin B, boraks dll.
 Anak usia lebih dari 3 thn menerima sedikit perhatian dalam mendapatkan
makanan cukup bergizi.
 Sikap konsumtif sudah lazim termasuk barang yang tidak diperlukan
(perhiasan, pakaian, aksesori), mengkonsumsi berbagai junk food
 Hal ini berkaitan dengan hypermarket atau pusat perdagangan yang
semakin berkembang dalam 5 thn terakhir.
 Makanan tabu masih dipercaya selama kehamilan dan menyusui seperti
tidak memakan hewan berkaki 4 buah buahan yang bewarna oranye dll.
 Tingkat pendidikan tinggi dan memiliki akses informasi lebih kurang
mempraktekan makanan tabu seperti di alkuni selatan.
 Informasi tentang kesehan sebagian besar diterima dari pekerja kesehatan
masyarakat, praktisi umum dan bidan.
2. Analisis Proritas Masalah

Analisis prioritas masalah ini menggunakan METODE CARL dengan score 1-10

No Daftar C A R L Total Urutan


Masalah Nilai
1. Anemia Ibu 5 3 4 4 240 1
Hamil
2. Kekurangan 3 7 2 3 126 3
Iodium
3. KVA 5 3 3 5 225 2
4. Anemia Anak 3 3 2 3 54 4

Dari proses analisis prioritas masalah didapatkan score tertinggi yaitu


kasus Anemia Pada Ibu Hamil menjadi prioritas masalah.
Resistensi 3. Pohon Masalah
penyakit

Kekebalan tubuh Perkembangan fisik


rendah dan kognitif buruk Kematian

Pendarahan post Resistensi penyakit Kekebalan tubuh ibu


BBLR partum pada ibu rendah

Tingginya prevalensi AGB


Ibu Hamil

Kurangnya asupan Fe Heme Kurangnya kesadaran diri Tingginya kejadian


dan non Heme untuk mengkonsumsi TTD
penyakit infeksi (diare,
pada masa kehamilan
TBC, dll)

Kurangnya asupan Kurangnya motivasi dalam


hewani, buah dan sayur memanfaatkan fasilitas Kurangnya kesadaran mengenai
kesehatan hygiene sanitasi
Kurangnya pengetahuan dan pendidikan mengenai kesehatan
dan gizi pada ibu hamil dan wanita usia subur

Kurangnya penyuluhan tentang kesehatan dan gizi pada ibu hamil dan
wanita usia subur
4. Pohon Tujuan
Menurunkan prevalensi anemia pada ibu
hamil

Meningkatkan asupan Fe heme dan non


heme

Meningkatkanasupan buah dan sayur Meningkatkan asupan hewani

Meningkatkan pengetahuan mengenai zat


gizi yang pening untuk ibu hamil

Memberikan edukasi tentang


Peningkatan pendidikan pada
ketidakbenaran food taboo (tidak
masyarakat (wajib sekolah 12
mau mengkonsumsi hewan
tahun)
berkaki empat)

Memberikan penyuluhan terhadap ibu


hamil dan wanita usia subur
5. Pohon Alternatife

Goal Menurunkan prevalensi anemia pada ibu hamil


Kriteria Alternatif 1 Alternatif 2
Memberikan praktek Memberikan
pemilihan bahan penyuluhan bagi ibu
makanan yang bervariasi mengenai manfaat
pada ibu fasilitas kesehatan

1. Sumberdaya
 Manusia 2 3
 Dana 2 4
 Sarana 3 4
prasarana
 Waktu 2 4
2. Dukungan 3 4
kebijakan
3. Dukungan 2 3
masyarakat
4. Sustainabiity 3 4
(keberlangsunga
n)
Total Skor 17 26
6.Matriks Perencanaan Program

Nama Program : Pemberian Penyuluhan Kesehatan dan Gizi Mengenai Kehamilan

Jangka Waktu : 1 hari

Tujuan dan Kegiatan Indikator Program Sumber-Sumber Pembuktian Asumsi – Asumsi Penting
Program Obyektif
Sasaran Program : Presentase tingkat asupan zat gizi  Data survey penilaian
Meningkatkan asupan zat gizi mikro seperti Fe, Vitamin C, status gizi anemia
mikro pada ibu hamil dan Vitamin B kompleks pada ibu  Survey oleh staff money
wanita usia subur hamil dan wanita usi subur program
meningkat sebanyak 50% di
daerah X
Tujuan program terpilih : Presentase tingkat ketepatan
Meningkatkan ketepatan ibu dalam pemilihan makanan
praktek pemilihan bahan yang bervariasi meningkat
makanan yang bervariasi pada sebanyak 50% di daerah X
ibu
Hasil dan luaran :
 Ketepatan pemberian
makan sesuai pedoman
gizi seimbang

Anda mungkin juga menyukai