2,
ISSN: 2476-9703
APRIL 2017
Penulis: Indonesia
Muhammad Iqbal Ansari
Pendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
Dosen Prodi Penddikan Guru deskripsi mengenai pelaksanaan Karantina Tahfidzh Al-
Madrasah Ibtidaiyah Qur’an 30 Hari untuk anak usia SD/MI di Banjarmasin,
Universitas Islam Kalimantan capaian hafalan mereka, serta untuk mengetahui kendala
MAB Banjarmasin, Indonesia yang dihadapi penyelenggara Karantina maupun kendala
yang dihadapi oleh peserta. Metode: Metode yang
Email: digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
iqbal.barni@yahoo.com kualitatif. Hasil: Karantina Tahfidzh Al-Qur’an 30 Hari
untuk anak usia SD/MI di Banjarmasin dilaksanakan
dengan penerapan beberapa program, yaitu program inti,
Kata Kunci: program pendamping serta program layanan khusus.
Karantina; Capaian hafalan anak usia SD/MI yang mengikuti karantina
Tahfizh; ialah 2-3 juz. Kendala yang dihadapi penyelenggara
Sekolah Dasar; karantina dalam menangani peserta didik usia SD/MI
Madrasah Ibtidaiyah selama 30 hari ialah mengenai perilaku peserta usia SD/MI
yang suka bermain-main mengikuti program, sehingga
mereka kelelahan ketika mengikuti program seperti
Halaman: 1-18 persiapan hafalan. Adapun kendala yang dihadapi peserta
didik SD/MI ketika karantina ialah jadwal yang sangat
padat dan terdapatnya ayat-ayat Al-Qur’an yang sulit
untuk mereka hafal.
English
Introduction: The purpose of the research is to get
description about the implementation of 30 days quarantine
of the Al-Quran tahfizh for elementary school students in
Banjarmasin and their recitation achievement, and to
determine the problems which faced by the quarantine
organizer and the participants. Method: The method used
in this research is descriptive qualitative method. Result:
The 30 days quarantine of Al-Qur’an tahfizh for elementary
school students in Banjarmasin implemented by applying
some programs, namely prime program,
secondary/companion program, and special case program.
The recitation achievement of elementary school students is
2-3 juz. The problem which faced by the quarantine
organizer in handling the participants for the 30 days is
about the participants’ behavior; as children, in this age
they mostly like playing and having fun with their friends.
Pelaksanaan Karantina Tahfidzh Al-Qur’an 30 Hari.., Oleh: Muhammad Iqbal Ansari : 1-18........2
Dengan jaminan ayat di atas, setiap Muslim menjaga keotentikan Al-Qur’an, yaitu
dengan menghafalnya. Oleh karena itu
percaya bahwa apa yang dibaca dan
beberapa tokoh mengatakan bahwa orang-
didengarnya sebagai Al-Quran tidak
berbeda sedikit pun dengan apa yang orang yang menghafal Al-Qur’an termasuk
pernah dibaca oleh Rasulullah saw., dan dari ahlullah, keluarga Allah, karena
para musuh-musuh Islam untuk sebagai sekolah tingkat dasar yang telah
menyelipkan pemikiran mereka melalui menjadikan kegiatan menghafal Juz Amma
penambahan atau pengurangan huruf, kata, sebagai ciri khas lembaga. Bahkan saat ini
atau kalimat Al Qur’an, serta bahkan capaian hafalan siswanya sudah melebihi
Berdasarkan hal tersebut di atas, para Qur’an ini, berbagai upaya dilakukan. salah
menghafal Al-Qur’an dengan membuat para penghafal Al-Qur’an, baik itu beasiswa
Qur’an adalah fardhu kifayah. Prinsip dari Tinggi, bahkan terdapat sebuah perguruan
fardhu kifayah ini dimaksudkan bahwa tinggi di Jawa Tengah yang memberikan
harus ada minimal satu orang yang hafal beasiswa penuh bagi calon mahasiswa
Al-Qur’an dari suatu masyarakat, jika tidak kedokteran yang telah hafal Al-Qur’an 30
maka masyarakat tersebut dianggap Juz. Atau juga seperti sebuah perguruan
berdosa. Imam Sayuti dalam al-Itqan tinggi agama Islam di Banjarmasin yang
menghafal Al-Qur’an itu adalah fardhu calon mahasiswa yang hafal 15 juz dari Al-
yang dikenal dengan tahfidzh mulai menjadi dari menghafal Al-Qur’an, baik itu
diadakannya acara Hafizh Indonesia yang diterangkan dari berbagai hadits nabi
diadakan oleh sebuah stasiun televisi Muhammad saw., atau keutamaan di dunia
dari Universitas al-Imam Muhammad bin pondok tahfizh di Kalimantan Selatan, rata-
Sa’ud al-Islamiyyah juga membuktikan rata para peserta didik mampu menghafal
bahwa ketika kadar hafalan al-Qur’an Al-Qur’an 30 Juz paling cepat selama 2
peserta didik meningkat maka akan tahun, dengan rata-rata menghafal 1 hari
meningkat pula kesehatan jiwanya (VOA satu halaman dan ditambah dengan
Islam, 2009). kegiatan murojaah atau pengulangan
adalah kegiatan yang dikira sulit bagi Jangka waktu tersebut menjadi kendala
sebagian orang. Sebagian yang lain merasa bagi orang yang ingin menghafal Al-Qur’an,
pesimis bisa menghafalnya, terlebih untuk karena dengan waktu selama itu calon
orang non-Arab yang bahasa bawaan peserta didik harus rela menghabiskan
lahirnya bukan bahasa Arab. Membacanya sebagian besar waktunya hanya untuk
saja kesulitan, apalagi menghafalnya. menghafal dan mengorbankan sekolah atau
Namun seiring dengan berjalannya kuliahnya. Hal ini disebabkan sekolah dan
waktu, berbagai cara telah ditemukan untuk kuliah menurut sebagian kalangan
Al-Qur’an, seperti ditemukannya metode Karena energi dan waktu peserta didik
Tikrar, metode Yadain, atau metode dianggap terkuras ketika sekolah atau
lainnya. Penggunaan metode diselaraskan kuliah, juga terbebani dengan materi dan
dengan gaya belajar seseorang, karena tugas, ditambah lagi dengan kegiatan-
berbeda orang maka berbeda pula kegiatan sekolah atau kuliah lainnya.
pengasuh dan peserta didik dari beberapa tahfizdh untuk siswa dan mahasiswa di Kota
5 MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, No. 2, April 2017
Oleh karena itu, penting kiranya untuk pengawasan kesehatan intensif dengan
mencari alternatif lain guna memberikan pemberian asupan makanan yang bergizi
orang yang ingin menjadi penghafal Al- Dalam dunia pendidikan, anak pada
Qur’an. Salah satu dari alternatif tersebut usia sekolah dasar merupakan masa-masa
adalah diadakannya program Karantina emas untuk menghafal. Hal ini dibuktikan
Tahfidzh Al-Qur’an. bahwa para tokoh-tokoh Islam pada zaman
Karantina Tahfidzh Al-Qur’an pertama dahulu seperti Imam Syafi’i dan Ibnu Sina
kali diterapkan di Bandung pada tanggal 10 sudah hafal Al-Qur’an pada usia sekolah
Juni hingga 10 Juli 2014 dengan target dasar yaitu antara 6-12 tahun. Menurut
hafalan sebanyak 30 juz. Dan kegiatan ini beliau menyatakan bahwa usia yang afdhal
menghasilkan para hafidzh yang mampu untuk menghafal Al-Qur’an adalah sejak
menghafal ribuan ayat Al-Qur’an dalam usia 3 tahun. Dan tradisi menghafal Al-
kurun waktu 30 hari bahkan beberapa Qur’an pada usia emas ini masih diterapkan
berasal dari berbagai usia mulai dari di Pada tanggal 29 Mei 2016– 29 Juni 2016
bawah 10 tahun hingga di atas 40 tahun. diadakan Karantina Tahfidzh Al-Qur’an
Juga dari profesi yang beragam, mulai dari pertama kali di pulau Kalimantan, yaitu di
pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, guru Kota Banjarmasin selama 30 hari dengan
hingga pengusaha (Yayasan Hamasah, batasan umur paling muda adalah 10 tahun.
2016).
Pelaksanaan Karantina Tahfidzh Al-Qur’an 30 Hari.., Oleh: Muhammad Iqbal Ansari : 1-18........6
Oleh sebab itu, penulis tertarik melakukan berupa program, kegiatan, peristiwa, atau
penelitian pada kegiatan tersebut. sekelompok individu yang terkait oleh
tempat, waktu, dan ikatan tertentu. Studi
2. METODE
Kasus adalah penelitian yang diarahkan
dibandingkan dengan luas atau banyaknya pada bulan Ramadhan pada tahun 2016
digunakan dalam penelitian ini adalah studi ketua Ma’had Tahfizul Qur’an umar bin
kasus (case studies). Menurut Djunaidi khattab diperoleh informasi bahwa Ma’had
Ghony & Fauzan, Studi Kasus (case study) Tahfizul Qur’an umar bin khattab berdiri
merupakan penelitian tentang sesuatu pada tahun 2011. Dengan latar belakang
“kesatuan sistem.” Kesatuan ini dapat sebelum berdirinya Ma’had terlebih dahulu
7 MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, No. 2, April 2017
berdiri sebuah musholla yang diberi nama sejumlah rumah tahfiz di Banjarmasin, yaitu
untuk kegiatan sholat rawatib, musholla ini Ummul Quro, dan Al-Firdaus, di mana para
musholla yakni ustadz Zainal Hakim. program dan manajemen dari Yayasan
Bermula hanya dengan beberapa orang saja Karantina Tahfidz Al-Qur’an Nasional.
Selanjutnya pada tahun 2016, pihak jasmani dan rohani. 4) mempunyai tekad
Ma’had Tahfizul Qur’an Umar bin Khattab yang kuat untuk menhafal, 5) mampu
Tahfidz Al-Qur’an Nasional yang berpusat berusia minimal 10 tahun, dan 7) siap
dan Tahfidzh. Tes Tahsin ialah suatu tes di Pengumuman kelulusan akan
mana peserta diminta untuk membaca diinformasikan oleh pihak pengelola
beberapa ayat Al-Qur’an dengan melihat melalui pesan singkat kepada kontak
No Waktu Kegiatan
1 02.45 – 03.00 Bangun dan Qiyamullail:
WITA
Pada pukul 02.45 – 03.00 WITA, para peserta akan dibangunkan
oleh pengelola untuk mengikuti program yang pertama, yaitu
asupan gizi yang baik dan cukup bagi peserta karantina tahfidzh.
4 05.00 – 06.00 Shalat Shubuh Berjamaah, kultum (muhafizh):
WITA
Shalat shubuh dilaksanakan secara berjamaah di mushalla,
dipimpin salah seorang muhafidzh (Guru yang menerima setoran
karantina.
5 06.00 – 06.30 Olahraga dan Relaksasi:
WITA
Olahraga yang dilakukan adalah senam ringan. Salah seorang
pengelola akan memimpin senam ringan ini untuk membuat
kondisi fisik dan pikiran peserta lebih rileks dan siap untuk
kembali menghafal.
6 06.30 – 08.00 Setoran Hafalan 1:
WITA
Para peserta maju ke depan, duduk menghadap kiblat untuk
menyetorkan atau memperdengarkan hafalannya kepada
memberikanarahandanperbaikan.Muhafidzhakan
disetorkan.
taraweh.
17 19.30 – 21.00 Shalat Isya dan Taraweh Berjamaah:
WITA
Shalat isya dilaksanakan secara berjamaah dan kemudian
dilanjutkan dengan shalat taraweh berjamaah. Shalat taraweh
dengan efektif.
Peserta yang mengikuti kegiatan setelah itu peserta istirahat, dan setelah
laundry, seragam wisuda, toolkits, Al- Rasulullah Saw. juga untuk melatih
Qur’an (Mushaf Al-Qur’an biasa 1 buah dan konsentrasi dan fokus peserta karantina.
Al-Qur’an terjamah 1 buah), pelayanan Capaian Hafalan Anak Usia SD/MI yang
artinya 1 juz dalam waktu 10 hari, sehingga Zainuddin, selaku Ketua Pelaksana
terdapat peserta usia SD/MI yang kurang yang mereka ikuti membuat tenaga mereka
nyaman tinggal di asrama, karena terkuras. Hal ini dikarenakan tidak adanya
asrama. Jadi terdapat peserta peserta usia peserta yang berusia dewasa dengan peserta
SD/MI yang kelihatan murung atau tidak yang berusia SD/MI. Semua disamaratakan.
bersemangat, bahkan menangis dalam Yang berbeda hanya target hafalan yang
mengikuti karantina tahfidzh. Ustadz Syarif lebih sedikit. Zaid, salah seorang peserta
selaku salah satu pengelola mengatakan karantina usia SD/MI, mengatakan bahwa
bahwa hal ini dikarenakan peserta seperti jadwal setoran yang diprogramkan terlalu
itu adalah anak-anak yang masuk ke lama, sehingga dia sering mengantuk ketika
melainkan kemauan orang tuanya yang Hasil dari wawancara dengan salah
menginginkan anaknya bisa ikut menghafal seorang peserta karantina usia SD/MI
Al-Qur’an. Sehingga ada beberapa peserta bernama Daffa, dia mengatakan bahwa
yang akhirnya berhenti di tengah proses terkadang rasa rindu dengan keluarga dan
karantina. rumah membuat konsentrasinya untuk
Kendala yang Dihadapi Peserta Didik Usia menghafal berkurang. Padatnya program
SD/MI dalam Mengikuti Karantina karantina yang harus dilaluinya setiap hari,
Tahfidzh Al-Qur’an Selama 30 Hari
berulang-ulang selama 30 hari,
mempunyai kendala tersendiri dalam yang nyaman dan tidak terikat dengan
Kendala berikutnya yang dihadapi oleh hafalannya pada hari itu tidak mencapai
peserta usia SD/MI ialah kendala pada dari target hafalan yang dicanangkan.
yang susah untuk dihafal, seperti ayat yang observasi dan analisis data yang peneliti
setelah shalat dhuhur, dan setelah b. Capaian hafalan anak usia SD/MI yang
shalat isya. Sedangakan waktu untuk mengikuti Karantina Tahfidzh Al-
muroja’ah ialah setelah shalat ashar. Qur’an selama 30 hari ialah 2-3 juz,
seperti senam setiap selesai shalat shubuh mencapai hafalan 2 ½ juz, 2 orang
peserta. Selain itu juga diadakan pelatihan orang mampu mencapai hafalan 4 ½
3) Program layanan khusus. Pelayanan 30 hari ialah mengenai perilaku peserta usia
ini diberikan untuk memberikan SD/MI yang suka bermain-main mengikuti
pemberian menu makanan bergizi setoran hafalan baru. Kendala lain yang
kesehatan para peserta. Dan guna d. Kendala yang dihadapi peserta didik
menambah fokus peserta karantina usia SD/MI dalam mengikuti kegiatan
memberikan layanan laundry. hari ialah jadwal yang harus mereka jalani
sangat padat, sehingga mereka
Pelaksanaan Karantina Tahfidzh Al-Qur’an 30 Hari.., Oleh: Muhammad Iqbal Ansari : 1-18........18
ketika mengikuti program harian. [10] Tim Yayasan Muntada Islami. 2012
Panduan Mengelola Sekolah Tahfizh. Surakarta:
Selain itu kendala yang lain ialah Al-Qowam.
terdapat ayat-ayat Al-Qur’an yang
[11] VOA Islam. 2009. Penelitian Ilmiah:
dirasa susah untuk dihafal, sehingga Menghafal Al-Qur'an Melindungi dari
Stress,http://www.voaislam.com/read/se
menghabiskan banyak waktu untuk
hatnabawi/2009/09/07/1018/penelitian-
menghafal ayat tersebut. ilmiah-menghafal-alquran-melindungi-dari-
stress. Diakses pada tanggal 26 April 2016.
[12] Widoyoko, Eko Putro. 2012. Teknik
RUJUKAN Penyusunan Intrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
[1] Hadi, Sutrisno. 2007. Metodologi Reseach [13] Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran.
Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset. Jakarta: PT. Gramedia Persada.
[2] Hamasah Yayasan Desa Wisata Qur’an.
2015. Karantina Tahfidz Nasional 30 Hari
Menghafal Al-Qur’an,
http://30harihafalquran.com/hamasah/.
Diakses pada tanggal 26 April 2016.